Anda di halaman 1dari 21

Di susun oleh : Kelompok 5

ANGGOTA KELOMPOK
Aya
Safira
Dita

Mauliza
Azizul

Fitra Ansar
PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

B Rumusan Masalah

C Tujuan Studi Kasus

D Manfaat Studi Kasus


A. Latar Belakang

Kesehatan seorang manusia tidak hanya meliputi kesehatan


fisik. Menurut World Health Organization definisi sehat
adalah kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang
merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari
penyakit atau kecacatan.
Gangguan kesehatan mental yang dapat dialami oleh
seseorang sangat beragam seperti depresi dan self-
diagnosis.
Apa Itu Depresi dan
Self-diagnosis?

Dpresi adalah kondisi yang terkait dengan peningkatan atau


penurunan suasana hati seseorang seperti gangguan
suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih yang
mendalam. Sedangkan self-diagnosis adalah bagaimana
kita mendiagnosis diri sendiri terkena suatu penyakit
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki atau setelah
membaca informasi di internet yang berkaitan dengan
keluhan tersebut
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana merancang media visual media kampanye


sosial tentang stop self-diagnosis untuk mengurangi
gangguan mental.

2. Bagaimana merancang strategi yang tepat untuk


meningkatkan perhatian masyarakat tentang stop self-
diagnosis untuk mengurangi gangguan mental.
C. Tujuan Studi Kasus

1. Usia remaja adalah usia yang rentan mengalami


gangguan mental.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat terutama keluarga
tentang bahaya self diagnosis yang menyebabkan
gangguan mental yang dialami oleh remaja
3. Kurangnya media informasi dalam bentuk Poster dalam
penyampaian bahaya self-diagnosis yang dapat
menyebabkan gangguan mental.
D. Manfaat Studi Kasus

1. Agar terancangnya strategi media visual yang tepat untuk


kampanye bahaya self-diagnosis yang dapat menyebabkan
gangguan mental.
2. Dapat menjadi pesan untuk meng-kampayekan stop self-
diagnosis untuk mengurangi gangguan mental.
PEMBAHASAN

1 Landasan Teori

2 Uraian Materi

3 Solusi & Penyelesaian

4 Kesimpulan & Penutup


1. Landasan Teori
Kesehatan mental menurut pengertian Darajat (dalam
Bastaman, 2001) adalah adanya keselarasan antara fungsi
kejiwaan dan penyesuaian diri mausia dengan dirinya
sendiri maupun manusia dengan lingkungannya, yang
berlandaskan keimanan dan ketakwaan dengan tujuan
untuk mencapai hidup yang bahagia.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kesehatan mental seseorang merupakan suatu kondisi
dimana semua aspek kehidupan yang meliputi fisik dan
psikis dari seseorang saling berkesinambungan sejalan
dengan penyesuaian diri sendiri maupun dengan
lingkungan sekitarnya.
2. Analisis Data
Terganggunya kesehatan mental membuat orang tidak lagi merasakan perasaan yang sama
ketika masih dalam keadaan mental yang sehat.
Hal ini bisa dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya: stress dan depresi karena pendidikan
ataupun pekerjaan.
gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi untuk usia 15
tahun ke atas sekarang mencapai sekitar 6,1% dari jumlah penduduk Indonesia atau setara
dengan 11 juta orang.meningkatnya jumlah penderita gangguan mental bagi remaja yang saat ini
terjadi
dipengaruhi
oleh berbagai faktor seperti lingkungan keluarga,pertemanan dan juga lingkungan sekolah yang
memiliki peranan penting dalam masalah kesehatan mental remaja.kurangnya kepekaan orang
sekitar dapat membuat remaja mencari pelarian di luar lingkungan keluarga.
Sifat remaja yang masih labil membuat mereka belum bisa mengolah emosi secara benar dan
tidak sedikit remaja yang menyalurkan emosinya dengan cara yang salah.
3. Solusi & Penyelesaian
agar tumbuh kembang remaja tidak terganggu maka mereka harus mendapatkan penanganan dari
Psikolog atau Psikiater yang dapat membantu mengurangi dan menyembuhkan gangguan mental
pada remaja melalui terapi dan pengobatan medis.
dibutuhkannya kampanye mengenai kesehatan mental dan bahaya self diagnosis pada usia remaja
untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran serta kepedulian masyarakat untuk
lebih bisa memahami dan memberikan dukungan bagi para remaja.dan dianjurkan untuk tidak
melakukan self-diagnosis. Dikarenakan dapat menyebabkan semakin memperburuk keadaan jika
melakukan penanganan
yang tidak tepat.self-diagnosis bisa terjadi ketika seseorang memiliki rasa ingin tahu dan memulai
pencarian di internet berdasarkan gejala-gejala yang dialami.

penyelesaian=Tujuan perancangan kampanye dalam poster Stop Self-Diagnosis adalah Untuk


Mengurangi Gangguan Mental dan sebagai sarana edukasi untuk mengurangi self-diagnosis
sebagai penyebab gangguan mental dengan menggunakan media-media sebagai penyampaian
pesan agar mudah dipahami dan diterima oleh target audiens sasaran yang berusia 15-24 tahun
dengan status pelajar atau mahasiswa. tujuan perancangan media kampanye yang tepat adalah
agar masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan informasi umum tentang gangguan mental dan
cara penanganannya.
METODE PENELITIAN

1 Jenis penelitian

2 Waktu dan tempat penelitian

3 Teknik pengumpulan data

4 Teknik analisis data


A. Jenis Penelitian

penelitian yang kami gunakan dalam


proposal ini merupakan penelitian kualitatif,
yakni suatu prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata, gambar, dan bukan angka-angka, dari
orang-orang atau perilaku yang dapat
diamati diamati penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis
B. Tempat dan Waktu

Kami melakukan penelitian di


sekitar sekolah SMA 12 Banda
Aceh dan juga dibeebrapa tempat
umum, dan juga kami mencari
penelitian dari beberapa media
pada bulan Agustus lalu
C. Teknik Pengumpulan
Data

Kami melakukan teknik pengumpulan data


melalui studi pustaka yaitu dengan
mengumpulkan data dari buku-buku, jurnal-
jurnal, baik jurnal fisik maupun e-jurnal dan
penelitian yang sudah ada sebelumnya.
Sebagai referensi literatur dan patokan
pengerjaan perancangan tugas akhir ini
D. Teknik Pengumpulan
Analisis Data

1. Pengumpulan data, yaitu proses mengumpulkan dan


mengukur informasi
2. Pengolahan data, yaitu proses yang mengubah data mentah
menjadi informasi yang berguna dan mudah diterima
3. Penyajian data adalah bentuk pengemasan suatu data
secara visual sedemikian sehingga data lebih mudah dipahami
4. Kesimpulan data merupakan tahap akhir dari kegiatan
analisis data
Hasil dan Pembahasan
Hasil:
Dalam penelitian yang dilakukan beberapa waktu lalu, maka
kami menyimpulkan bahwa hasil dari analisis data di atas
dapat diambil kesimpulan bahwa gangguan mental yang
dialami oleh remaja masih dianggap dapat disebabkan oleh
self-diagnosis tanpa bertemu dengan ahli terlebih dahulu
Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan rasa
peduli mengenai kesehatan mental yang bisa berdampak ke
seluruh aspek kehidupan
Hasil dan Pembahasan

Pembahasan:
Agar tumbuh kembang remaja tidak terganggu
maka harus mendapatkan penanganan dari
psikolog atau psikiater yang dapat membantu
mengurangi dan menyembuhkan gangguan
mental pada remaja melalui terapi dan
pengobatan medis
4. Kesimpulan & Saran
Hasil dari analisis data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
gangguan mental yang dialami oleh remaja masih dianggap dapat
disebabkan oleh self-diagnosis tanpa bertemu dengan ahli
terlebih dahulu. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
dan rasa peduli mengenai kesehatan mental yang bisa
berdampak ke seluruh aspek kehidupan.
Self-diagnosis sangat berbahaya termasuk dalam hal gangguan
mental. Itulah mengapa sangat penting menghindari self-
diagnosis untuk mengurangi gangguan mental. karena bisa saja
keadaan seseorang tidak seburuk itu apabila tidak melakukan
self-diagnosis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai