Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS JEMBER KODE

FAKULTAS DOKUMEN
KEPERAWATANPRODI
KEPERAWATAN FORM PP-05
LEMBAR KERJA
MAHASISWA
Dosen Pengampu Mata kuliah : Ns. Rismawan Adi Yunanto, M.Kep
Pokok Bahasan : Analisis kasus Tata Kelola Penanganan penyakit global
Pembelajaran : Case Method
IDENTITAS MAHASISWA
Nama/NIM/Kelas Nur Laili Izza Maratu Sholihah/212310101130/C-2021
Nama Anggota -
kelompok
Pertemuan Ke 7
Hari/Tanggal Senin, 3 Oktober 2022
BAHAN DISKUSI
1. Bacalah Buku sebagai panduan dan referensi.
2. Bacalah materi PPT dari dosen tentang Tata Kelola Penanganan penyakit global
3. Bacalah kasus pencetus yang diberikan saat perkuliahan sebagai bahan analisis
4. Buatlah Ringkasan tentang Kebijakan, tata kelola dan konsensus penatalaksanaan
penyakit tersebut yang seharusnya dilakukan
5. Buat 1 rekomendasi tatakelola yang bisa anda lakukan untuk menurunkan angka
kejadian penyakit tersebut
6. Buat dalam format terlampir.

HASIL DISKUSI
1. Sebagai tenaga kesehatan upaya apa yang dapat anda lakukan untuk memperbaiki pola
pikir dan kesadaran masyarakat terkait dengan kesehatan mental ini? Jelaskan juga
pendapat anda, mengenai langkah apa yang seharusnya dilakukan pemerintah agar
masyarakat tidak menganggap remeh diagnosa gangguan kesehatan mental
Jawaban:
Upaya yang dapat dilakukan sebagai tenaga kesehatan adalah dengan memberikan
pendidikan kesehatan seperti promotive dengan memberikan edukasi mengenai kesehatan
mental kepada masyarakat, prefentif dengan memberikan edukasi melakukan pencegahan
gangguan kesehatan mental dan kuratif yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan
seperti psikoterapi bagi mereka yang terkena gangguan mental. Kegiatan-kegiatan
tersebut merupakan kegiatan yang cukup penting dilakukan tenaga kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan mental.
Pemerintah yang ada di daerah dapat memberikan kewenangan pada daerah-daerah agar
mendirikan program dan memfokuskan perhatian pelayanan kesehatan jiwa dengan
menyediakan sarana dan prasarana kesehatan jiwa yang memadai dan mendukung
kesehatan mental. Apabila masyarakat mengetahui adanya sarana prasarana disediakan
disetiap daerah, maka masyarakat tidak akan meremehkan terkait diagnose gangguan
kesehatan mental tersebut.
2. WHO mengeluarkan beberapa program untuk menekan tingginya kasus depresi dan
bunuh diri di dunia. Sebutkan program apa saja yang dikeluarkan oleh WHO dan berikan
pendapat anda mengenai keefektifan salah satu program tersebut.
Jawaban:
Program WHO dalam menangani tingginya pravelansi depresi dan bunuh diri adalah:
1) Rencana aksi kesehatan mental
2) Atlas kesehatan mental
3) Program tindakan kesenjangan kesehatan mental
4) Global health observatory
5) Program “Depresi: mari bicarakan”

Dalam program rencana aksi kesehatan mental yang telah didirikan WHO ini bertujuan
untuk menghargai kesehatan mental, dipromosikannya dan dilindungi, gangguan mental
dapat dicegah dan orang yang terkena gangguan dapat melakukan berbagai hak asasi
manusia. Sasaran program rencana aksi kesehatan mental ini yaitu deteksi dini, orang
dengan gangguan jiwa berat, depresi dan gangguan NAPZA. Dalam penanganan ini
kelemahannya pada rendahnya cakupan penderita depresi yang mau mendapatkan
pengobatan dan melaksanakan upaya pencegahan serta pengendalian depresi. Kurangnya
tenaga SDM juga membuat program ini kurang berjalan dengan optimal. Contohnya
seperti program deteksi dini yang mana memerlukan sosialisasi disetiap daerahh-daerah,
kurangnya SDM yang mampu melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian
gangguan mental emosional karena belum terbangunnya sistem pencatatan terkait
gangguan mental emosional.
Jadi, menurut saya yang bersumber dari artikel mengatakan bahwa Rencana Aksi
Kesehatan Mental kurang efektif dilakukan di setiap daerah-daerah dikarenakan
kekurangannya SDM dan kekurangan kemauan masyarakat dalam melakukan upaya
pencegahan dan pengendalian Gangguan Mental Emosional.
1-401733-4tahunan-440.pdf (kemkes.go.id)

Anda mungkin juga menyukai