Anda di halaman 1dari 8

UPAYA PENYEMBUHAN PENDERITA GANGGUAN

KESEHATAN JIWA PADA USIA REMAJA

AHMAD DZAKY AL GHIFARI

XI IPA 8

Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan

Tahun ajaran 2023/2024


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................ 1

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 1

D. Manfaat Penelitian........................................................................... 1

BAB II KERANGKA TEORITIS.................................................................. 2

BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 3

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................ 4

BAB V PENUTUP..................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 6

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Gangguan mental atau penyakit kejiwaan adalah pola perilaku yang secara klinis terkait dengan distress
(penderitaan) dan menimbulkan disabilitas pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia. Fungsi jiwa
yang terganggu meliputi fungsi biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Secara umum, gangguan fungsi
jiwa yang dialami seorang individu dapat terlihat dari penampilan, komunikasi, proses berpikir,
interaksi, dan aktifitasnya sehari-hari. Saat ini, lebih dari sepertiga orang dari sebagian besar negara di
dunia melaporkan masalah pada satu waktu dalam kehidupan mereka yang memenuhi kriteria pada
salah satu tipe umum dari gangguan jiwa.
Namun, makna gangguan jiwa disini bukan berarti penyakit orang gila, seperti kebanyakan orang pikir.
Gangguan kesehatan jiwa juga bisa terjadi pada siapa saja. Pada umumnya, mayoritas penderita
gangguan jiwa adalah orang dewasa, karena pada masa tersebut, manusia mengalami masa yang sulit.
Namun, ternyata, anak-anak pada usia remaja juga memiliki kemungkinan mengalami gangguan jiwa.

B.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis membahas beberapa pokok
pemasalahan perihal upaya penyembuhan penderita gangguan jiwa pada usia dini dalam pengajuan
usulan penelitian sebagai berikut:
Mengapa anak usia remaja juga memiliki kemungkinan mengalami gangguan jiwa?
Bagaimana menghadapi remaja yang mengalami gangguan jiwa?
Bagaimana upaya mengatasi gangguan jiwa pada usia remaja?

C. Tujuan penelitian
Tujuan adanya penelitian ini adalah sebagai berikut:
Untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan tentang gangguan jiwa pada usia remaja.
Untuk mengetahui upaya mengatasi gangguan jiwa pada usia remaja.

D.Manfaat penelitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akan diperoleh hasil yang mampu memberikan banyak
manfaat bagi pembaca. Adapun manfaatnya sebagai berikut:
Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi di bidang yang berkaitan.

Manfaat Praktis
Bagi keluarga dapat dijadikan sebagai solusi tentang bagaimana menghadapi penderita dan
memecahkan permasalahan akibat dari gangguan jiwa.
Bagi penderita dapat dijadikan sebagai upaya untuk mengatasi gangguan jiwa yang dialami.

1
BAB II

KERANGKA TEORITIS

1.Carl Rogers
Rogers menganggap gangguan mental sebagai hasil dari ketidaksesuaian antara pengalaman
hidup individu dan penghargaan diri (self-concept) mereka. Gangguan mental muncul ketika
individu tidak dapat mencapai keselarasan antara pengalaman hidup dan ideal diri mereka.

2.Siegmund Freud
Freud melihat gangguan mental sebagai konflik antara bagian-bagian struktur kepribadian,
seperti konflik antara id (naluri primitif), ego (realitas), dan superego (norma sosial).

2
BABIII
METODE PENELITIAN

Penelitian kualitatif jauh lebih subjektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan
metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan
wawancara secara mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian dan
penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara
mendalam.

Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
Selain itu landasan teori ini juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian
dan sebagai bahan. pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan.
teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif.

Dalam penelitian kualitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan
atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak
dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu "teori".

3
BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, penulis menyajikanpembahasan, yaitu alasan mengapa anak usia remaja juga
memiliki kemungkinan mengalami gangguan jiwa. Dengan demikian, dalam rangka meningkatkan dan
mengembangkan. pengetahuan tentang gangguan jiwa pada usia remaja dan mengetahui upaya mengatasi
gangguan jiwa pada usia remaja.

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa mayoritas orang-orang berpendapat bahwa gangguan
jiwa pada remaja disebabkan oleh banyaknya masalah dari beberapa faktor, seperti faktor psikologis,
faktor biologis, faktor genetik, dan faktor lingkungan. Masalah-masalah dari beberapa faktor tersebut
menimbulkan tekanan pada jiwa seseorang, dan berakhir menjadi gangguan jiwa.

Dalam menghadapi remaja yang mengalami gangguan jiwa, perlu adanya beberapa tindakan, yaitu:

1. Menghargai dan memahami keadaan penderita

2. Memberi perhatian khusus

3. Memberi kasih sayang dan dukungan.

4. Mendengarkan cerita dari penderita dan berempati terhadap penderita

upaya mengatasi gangguan jiwa pada remaja, yaitu :


1.Lebih terbuka pada orang-orang sekitar
2.Menerima kekurangan pada diri sendiri
3.Lebih mencintai diri sendiri
4.Berusaha untuk mengubah diri kearah yang lebih baik
5.Self control atau menahan diri untuk tidak melarikan diri ke hal-hal yang negatif.
6.Perbanyak lakukan kegiatan yang positif.
7.Lebih banyak menenangkan diri dengan selalu berpikir positif.

4
BAB V
KESIMPULAN & SARAN

Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah diperoleh, penulis menarik. kesimpulan bahwa gangguan jiwa bisa
menyerang siapa saja. Tanpa ada batasan usia. Termasuk pada remaja.

Gangguan jiwa pada remaja disebabkan oleh banyaknya masalah dari beberapa faktor, seperti
faktor psikologis, faktor biologis, faktor genetik, dan faktor lingkungan. Masalah-masalah dari
beberapa faktor tersebut menimbulkan tekanan pada jiwa seseorang, dan berakhir menjadi gangguan
jiwa.

Agar terhindar dari gangguan jiwa, kita harus senantiasa menjaga fungsi-fungsi kesehatan jiwa
seperti, fungsi biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang merupakan hal-hal yang mempengaruhi
kesehatan jiwa.
Saran

Agar terhindar dari gangguan jiwa, kita harus senantiasa menjaga fungsi-fungsi kesehatan jiwa
seperti, fungsi biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang merupakan hal-hal yang mempengaruhi
kesehatan jiwa. Caranya adalah dengan memperbanyak kegiatan positif, lebih mencintai diri sendiri,
dan selalu berpikir positif.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Gangguan_jiwa

https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/penyakit-mental

Anda mungkin juga menyukai