Anda di halaman 1dari 20

KARYA ILMIAH

PENGARUH PEMBELAJARAN KULIAH ONLINE TERHADAP MENTAL


MAHASISWA UNISKA

Disusun oleh :

RIZKA NUR AMELIA

20120000124

PROGRAM STUDI HUKUM

ILMU HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM KEDIRI


2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menghidupkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar mahasiswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja,
membuat seseorang menjadi mandiri dan percaya .

Pada saat ini pembelajaran harus dilakukan secara E-learning karena banyak faktor yang
menyebabkan mahasiswa dapat terkena virus corona dimana saja saat sedang melakukan
perkuliahan. Virus corona dapat tersebar secara mudah melalui percikan pernafasan atau
titisan pernafasan yang dihasilkan melalui saluran pernafasan berupa percikan cairan atau
lender media penularannya bisa melalui mulut dan hidung, percikan itu terjadi saat seseorang
sedang berbicara, batuk dan bersin. Sehingga sangat tidak memungkinkan untuk mahasiswa
mengikuti pembelajaran secara tatap muka karena kondisi tersebut.

Pembelajaran secara online ini tentu tidak mudah untuk beberapa mahasiwa, terlebih
mahasiswa dituntut untuk mengerti dan memahami system pembelajaran yang tentu berbeda
dengan pembelajaran secara offline (luring). Dalam pembelajaran online ini adapun kendala
yang dihadapi oleh mahasiswa contohnya sinyal yang kurang bagus, kurangnya pemahaman
pada system perkuliahan online, dan tentu pemahaman mahsiswa akan lebih efektif jika
dilakukan secara offline. Dilihat dari contoh yang sudah disebutkan tadi tentu akan
mempengaruhi mental mahasiswa dalam pembelajaran daring ini. Karena tidak semua
mahasiswa mampu untuk beradaptasi terhadap kendala yang ada pada pembelajaran online
ini.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang permasalahan diatas, dapat dirumuskan masalah sebagi berikut:
1. Apa yang membuat mahasiswa merasa tidak nyaman dalam mengikuti pembelajaran
pembelajaran online saat ini.
2. Bagaimana cara mahasiswa mengatasi kendala yang ada saat mengikuti pembelajaran
online?
3. Mengapa mahasiswa lebih memilih untuk mengikuti pembelajaran secara tatap muka?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan peneliti mengadakan penelitian adalah sebagai berikut

1. Untuk mengetahui minat dan kemampuan mahasiswa dalam pembelajaran online.


2. Untuk mengevalusi kegitan pembelajaran online terhadap kemampuan mahasiswa.
3. Untuk melihat efektifias mahasiswa terhadap pembelajaran online.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan tujuan penelitian diatas manfaat penelitian ini adalah

1. Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti mengenai minat
dan kemampuan mahasiswa dalam pembelajaran online daring.
2. Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan keringanan bagi mahasiswa dalam
menyampaikan minat dan kemampuannya dalam system pembelajaran ini.
3. Dosen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi dosen untuk
mengatuhi keinginan dalam system pembelajaran terhadap minat dan kemampuan
mahasiswa.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. MENTAL

a. Pengertian

Mental adalah mental adalah tingkatan kesejahteraan psikologis atau ketiadaan


gangguan jiwa. Kesehatan jiwa terdiri dari beberapa jenis kondisi yang secara umum
dikategorikan dalam kondisi sehat, gangguan kecemasan stres dan depresi. kesehatan jiwa yang
baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tenteram dan tenang, sehingga
memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di
sekitar.

Kesehatan jiwa dapat didefinisikan juga sebagai suatu kondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual, emosional menjadi lebih optimal dari seseorang yang
perkembangan itu sendiri menjadi sejalan dan selaras dengan keadaan orang lain. Orang yang
kesehatan mentalnya terganggu akan terasa gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta
kendali emosi yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk.

Penyakit mental dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, tidak


hanya dapat merusak interaksi atau hubungan dengan orang lain, namun juga dapat menurunkan
prestasi di sekolah dan produktivitas kerja. terdapat dua jenis penyakit mental diantaranya.

1. Stress
Stres adalah keadaan ketika seseorang mengalami tekanan yang sangat berat, baik secara
emosi maupun mental. Seseorang yang stres biasanya akan tampak gelisah, cemas, dan
mudah tersinggung. Stres juga dapat mengganggu konsentrasi, mengurangi motivasi, dan
pada kasus tertentu, memicu depresi. Stres bukan saja dapat memengaruhi psikologi
penderitanya, tetapi juga dapat berdampak kepada cara bersikap dan kesehatan fisik
mereka.

 Menjadi penyendiri dan enggan berinteraksi dengan orang lain.


 Enggan makan atau makan secara berlebihan.
 Marah-marah, dan terkadang kemaharan itu sulit dikendalikan.
 Menjadi perokok atau merokok secara berlebihan.
 Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
 Penyalahgunaan obat-obatan narkotika.

Berikut ini adalah masalah yang dapat timbul akibat stres:

 Gangguan tidur
 Lelah
 Sakit kepala
 Sakit perut
 Nyeri dada
 Nyeri atau tegang pada otot
 Penurunan gairah seksual
 Obesitas
 Hipertensi
 Diabetes
 Gangguan jantung

Penanggulangan stres dapat juga dilakukan dengan cara mengalihkan pikiran stres yang baik,
seperti:

 Belajar menerima suatu masalah yang sulit diatasi atau hal-hal yang tidak dapat diubah.
 Selalu berpikir positif dan memandang bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup
ada hikmahnya.
 Meminta saran dari orang terpercaya untuk mengatasi masalah yang sedang dialami.
 Belajar mengendalikan diri dan selalu aktif dalam mencari solusi.
 Melakukan aktivitas fisik, meditasi, atau teknik relaksasi guna meredakan ketegangan
emosi dan menjernihkan pikiran.
 Melakukan hal-hal baru yang menantang dan lain dari biasanya guna meningkatkan rasa
percaya diri.
 Menyisihkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai.
 Melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan sosial untuk membantu orang lain. Cara ini
dapat membuat seseorang lebih tabah dalam menghadapi masalah, terutama jika bisa
membantu seseorang yang memiliki masalah lebih berat dari yang dialaminya.
 Menghindari cara-cara negatif untuk meredakan stres, misalnya merokok, mengonsumsi
minuman beralkohol secara berlebihan, atau menggunakan narkoba.
 Bekerja dengan mengedepankan kualitas bukan kuantitas, agar manajemen waktu lebih
baik dan hidup juga lebih seimbang.

2. Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan adalah kondisi psikologis ketika seseorang mengalami rasa cemas


berlebihan secara konstan dan sulit dikendalikan, sehingga berdampak buruk terhadap
kehidupan sehari-harinya. Bagi sebagian orang normal, rasa cemas biasanya timbul pada
suatu kejadian tertentu saja, misalnya saat akan menghadapi ujian di sekolah atau wawancara
kerja. Namun pada penderita gangguan kecemasan, rasa cemas ini kerap timbul pada tiap
situasi. Itu sebabnya orang yang mengalami kondisi ini akan sulit merasa rileks dari waktu ke
waktu.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitan

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Kediri

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 10 November sampai 30 Desember 2020.

Nama Kegiatan Oktober November


1 2 3 1 2 3
4 4
Menulis judul V
Menulis bab I V
Menulis bab II v
Pengambilan data
v
Menulis bab III V
Menulis bab IV V
Simpulan , daftar pustaka , V
lampiran
B. Populasi dan Sampel

1. Populasi adalah keseluruhan dari variable yang menyangkut masalah yang diteliti. ( Nursalam
2003) populasi dalam penelitian ini remaja Kota Kediri tahun 2020.

2. Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi yang akan diteliti. Jika penelitian yang di
lakukan sebagian dari populasi maka bisa dikatakan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian
sampel. (Arikunto 2006) dalam hal ini sampel penelitian yaitu, remaja Kota kediri rentang usia
18-20 tahun.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan angket (kuesioner)

D. Jenis Penelitian

Deskriptif kuantitatif metode penelitian merupakan prosedur atau cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan tertentu, Menurut(Resseffendi 2010:33) mengatakan
bahwapenelitian deskriptif adalah penelitian yang menggunakan observasi, wawancara atau
angket mengenai keadaan sekarang ini, mengenai subjek yang sedang kita teliti. Melalui angket
dan sebagainya kita mengumpulkan data untuk menguji hipotensis atau menjawab suatu
pertanyaan. Melalui penelitian deskriptif ini peneliti akan memaparkan yang sebenarnya terjadi
mengenai keadaan sekarang ini yang sedang diteliti.

Sugiyono (2017:2) mengatakan bahwa, metode penelitian pada dasarnya merupakan ciri-
ciri ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang
digunakan dalam pendekatan kuantitatif . Untuk pendekatan penelitian dalam skripsi ini
menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif , seperti yang dikemukakan (Sugiyono 2017:8)
bahwa metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan
untuk mengaju hipotensis yang telah ditetapkan. Pendekatan kuantitatif ini digunakan oleh
peneliti untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam pengaruh pendidikan seksual di Kota Kediri.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang
representatif (mewakili) dari populasi. “Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian
rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan
keadaan populasi yang sebenarnya”.Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah
pengambilan sampel dengan purposive sampling , teknik sampling yang cukup sering digunakan.
Metode ini menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam memilih sampel. Kriteria
pemilihan sampel terbagi menjadi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi merupakan
kriteria sampel yang diinginkan peneliti berdasarkan tujuan penelitian. Sedangkan kriteria
eksklusi merupakan kriteria khusus yang menyebabkan calon responden yang memenuhi kriteria
inklusi harus dikeluarkan dari kelompok penelitian

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam proses penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang
diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar
didapat data yang valid dan reliable. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan
data angket (kuesioner)

Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan
diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Iskandar, 2008: 77).

G. Teknik Analisis Data

Setelah data-data yang penulis perlukan terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah
menganalisis data. Analisis data yang penulis gunakan pada penelitian ini menggunakan analisis
kuantitatif. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan teknik analisis
statistik deskriptif, menurut Sugiyono (2014) merupakan salah satu metode dalam menganalisis
data dengan menggambarkan data yang sudah dikumpulkan, tanpa membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum (generalisasi). Dalam teknik ini, akan diketahui nilai variabel independen
dan dependennya. Teknik analisis ini akan memberi deskripsi awal untuk setiap variabel dalam
penelitian.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Angket Tertutup
1. Adapun nama responden adalah sebagai berikut

No Nama Jenis Kelamin


1. M Adhimas Akbar L
2. Fadhillah Nur Nadya P
3. Nadela Febria P
4. Efatul Septiana P
5. Fanther Romi C L
6. Galuh wulandari P
7. Rizma Dewi Permata Sari P
8. Muhammad Al-fachresa Rizky Akbar L
9. Kharisma Ayu Tiana P
10. Firmansyah Ramadhanny L
11. Firmansyah Ramadhenny L
12. Sri Maharani Elok Puspitasari P
13. Aliza juantika P
14. Dicky wahyudi L
15. Febri Ayu Falentina P
16. Desi Ika Rahayu P
17. Moh. Mahendra Atok Pamungkas L
18. Garnedicha Arya Wijaya L
19. Riska Aulia P
20. Satura Hendanu Salimsyah L
21. Bagus Tri Utomo P
22. Desita Yuana Ratna P
23. Maulana Zidane A L
24. Daffa Kurnia Putra Arizona L

1. Adapun tabel sebagai berikut

No Pertanyaan Jumlah (%) Keterangan


1. Apakah anda dapat 83,3% (ya) 83,3% menyatakan ya,
menyesuaikan diri dengan Mereka dapat
pembelajaran daring? 16,7% (tidak) menyesuaikan diri dengan
pembelajaran daring.

16,7% menyatakan tidak


dapat menyesuaikan diri
dengan pembelajaran
daring.

2. Pernahkah anda mengalami 75% (ya) 75% menyatakan ya,


burn out(kondisi kelelahan 25% (tidak) mereka merasakan kondisi
mental dan fisik) saat kelelahan mental saat
mengikuti kuliah daring? mengikuti kuliah daring.

25% menyatakan tidak,


mereka tidak merasakan
kelelahan saat mengikuti
kuliah daring.
3. Pernahkah anda menghadapi 87,5% (ya) 87,5% menyatakan ya,
kendala saat melakukan mereka menghadapi
perkuliahan online? 12,5% (tidak) kendala saat kuliah online.

12,5% menyatakan tidak,


mereka tidak menghadapi
kendala saat kuliah online.
4. Apakah ada dampak kuliah 70,8% (ya) 70,8% menyatakan
daring terhadap psiskis perkuliahan daring
mahasiswa? 29,2% (tidak) berdampak psiskis terhadap
mental mahasiswa.

29,2% menyatakan
perkuliahan daring tidak
berdampak psiskis terhadap
mental mahasiswa.
5. Apakah pembelajaran 41,7% (ya) . 41,7% mereka
daring cukup efisien? menyatakan ya,
pembelajaran daring cukup
efisien.
58,3% (tidak)

58,3% mereka menyatakan


tidak efisien dalam
pembelajaran daring/
6. Apakah anda merasakan 62,5% (ya) 62,5% menyatakan ya,
stress saat pembelajaran mereka stress dalam
daring? 37,5% (tidak) pembelajaran daring.

37,5% mereka tidak


merasakan stress dalam
pembelajaran daring.

7. Jika pernah meraskan stress 20,8% (Faktor kuota 20,8% menyatakan karena
akibat pembelajaran secara internet) Faktor kuota internet
daring, apa penyebab utama penyebab stress dalam
yang anda rasakan? 58,3% (kurangnya pembelajaran daring.
pemahaman materi yang
diberikan) 58,3% menyatakan
kurangnya pemahaman
20,8% (Tidak merasakan materi yang diberikan
stress) penyebab stress dalam
pembelajaran daring.

20,8% menyatakan tidak


merasakan stress dalam
mengikuti pembelajaran
daring.

8. Apakah dengan kuliah 95,8% (ya) 95,8% menyatakan ya ,


online ini terkadang anda mereka kurang bisa
kurang bisa memahami memahami materi dalam
materi yang diberikan? kuliah online.
4,2% (tidak)
4,2% menyatakan tidak,
mereka tidak setuju jika
pendidikan seks harus
diketahui setiap remaja.
9. Apakah anda pernah muncul 95,8% (ya) 95.8% menyatakan ya,
rasa bosan terhadap mereka mengalami bosan
perkuliahan daring ini? 4,2% (tidak) dalam pembelajaran daring.

4,2% menyatakan tidak,


mereka tidak mengalami
bosan.
10. Menurut anda lebih nyaman 83,3 % (luring) 83,3% menyatakan luring,
dan efisien mereka lebih nyaman
manakah,pembelajaran 16,7% (daring) dalam pembelajaran luring.
daring atau luring?
36% menyatakan daring,
mereka mereka lebih
nyaman dalam
pembelajaran daring..
11. Pernahkah koneksi internet 91,7/% (ya) 91,7% menyatakan ya,
menggangu perkuliahan mereka pernah mengalami
anda? masalah koneksi internet.

8,3% 8,2% menyatakan tidak,


mereka tidak pernah
mengalami masalah
koneksi internet.
12. Apakah anda merasa metode 62,5% (ya) 74% menyatakan ya,
perkuliahan online menjadi mereka merasa metode
tekanan bagi mahasiswa? pembelajaran online
menjadi tekanan
37,5%% (tidak) mahasiswa.

26% menyatakan tidak,


mereka tidak merasa
tertekan dalam
pembelajaran online.
13. Apakah seringkali merasa 79,2% (ya) 79,2% menyatalam
cemas dengan perkuliahan seringkali merasa cemas
online. 20,8% (tidak) dalam perkuliahan online.

20,8% memyatakan tidak


merasa cemas dalam
menjalani perkuliahan
online.
BAB V
SIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Sebagian besar responden berada pada rentang usia 18-34 tahun, dengan rentang pendidikan
SMA sampai dengan perguruan tinggi .

2. Sebagian besar responden mempunyai tingkat stress yang cukup tinggi terhadap pembelajaran
daring.

3. Mahasiswa tidak dapat menyesuaikan diri dalam pembelajaran daring.

4. Sebagian besar responden tidak mempermasalahkan adanya pembelajaran secara online.

5. Banyaknya kendala yang dialami mahasiswa dalam melakukan pembelajaran daring.

6.Mahasiswa lebih mudah ,mengalami stress karena system pembelajaran sekarang.

B. Saran

1. Bagi Orangtua

Kepada orang tua diharapkan untuk memberikan perhatiansaat aanknya sedang melakukan
pembelajaran secara online agar mahasiswa dapat mengurangi tingkat stress yang ada.

2. Bagi Remaja dan Teman Sebaya

Bagi remaja hendaknya selalu terbuka kepada orang tua, sehingga kedekatan antara orang tua
dengan anak bisa terjalin dengan baik. Berbicara dari hati ke hati akan didapatkan jika anak
bersikap terbuka terhadap orang tuanya, sehingga orang tua akan mengetahui apa permasalahan
yang dihadapi oleh anak tersebut

3. Bagi Guru dan Sekolah


Hendaknya dapat memberikan kebijakan mengenai system pembelajaran online agar mahasiswa
tidsk mengalami stress yang cukup panjang..

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian mengenai solusi membantu mahasiswa


dalam meringakan strss yang mereka miliki. dengan mencantumkan faktor yang mempengaruhi
mental lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Melani Kartika Sari. 2020 Stressor yang menyebabkan strss dan kesulitan memahami materi
secara daring dan kekhawatiran tertular covid.

Saleh M. Merdeka. 2020. Belajar ditengah pandemi covid-19.

Wahyudin D, Karim A, Saepurrohman A. 2020. Pengelolahan pembelajaran jarak jauh

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai