Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan mental adalah kesejahteraan batin yang dirasakan


seseorang. Kesehatan mental ini sangat penting bagi semua orang karena
berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam mengelola perasaannya.
Kondisi kesehatan mental ini sangat berpengaruh kepada perilaku dan
pemikiran seseorang. Dengan memiliki kesehatan mental yang sehat, anda
bisa melakukan aktifitas sehari-hari dengan baik dan terhindar dari rasa
stress yang mengganggu.

Didalam pelaksana pendidikan pelajar harus dalam keadaan siap


belajar karena jika tidak siap peserta menjadi lebih susah mengerti dalam
pelajaran tersebut. Faktor yang dapat mempengaruhi siap atau tidak nya
pelajar dalam belajar adalah banyaknya masalah yang diterima oleh pelajar
tersebut. Siswa yang memiliki masalah cenderung tidak konsentrasi ketika
belajar karrena terus memikirkan masalah yang dihadapinya.

Dengan adanya pendidikan kesehatan mental didalam kurikulum


siswa akan merasa sangat terbantu dan merasa mendapatkan dukungan dari
orang lain mengenai masalahnya. Penelitian ini juga dilakukan penulis
untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia yang diberikan oleh Ibu Sri Astuti
yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dan siswi SMAN
01 REJANG LEBONG dalam berpikir kritis dan meneliti sesuatu yang baik.
Maka dari itu penukis tertarik pada judul proposal penelitian ini.

B. BATASAN MASALAH
1. Pentingnya kesehatan mental
2. Pengaruh kesehatan mental terhadap proses belajar
3. Pemahaman mengenai kesehatan mental

1
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa manfaat memiliki kesehatan mental yang baik
2. Apa saja jenis gangguan mental yang biasa dialami oleh para
remaja ?
3. Apakah ada pengaruhnya dengan kegiatan belajar mengajar jika
didalam kurikulum sekolah terdapat pendidikan kesehatan mental ?

D. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui pentingnya kesehatan mental
2. Mengetahui pengaruh kesehatan mental terhadap prestasi siswa di
sekolah

E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini diantaranya sebagai berikut:
1. Menambah keilmuan seseorang mengenai kesehatan mental.
2. Untuk memberikan informasi kepada pembaca dalam mengelola
tercapainya hasil belajar yang maksimal.
3. Agar pembaca dapat menjaga dan memperdulikan kesehtan mental
mereka.

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. PENTINGNYA PENDIDIKAN
Menurut Ki Hajar Dewantara (1961:471) pendidikan adalah
tuntutan didalam hidup tumbuhnya anak-anak yang berarti tuntunan dalam
hidup tumbuhnya murid sesuai koadratnya. Yang berarti menurut Ki Hajar
Dewantara pendidikan adalah tuntutan terhadap segala kodrat yang dimiliki
anak agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya.
Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting yang wajib
kita lakukan namun pendidikan seringkali disepelekan oleh beberapa orang.
Padahal dengan pendidikan yang baik akan dapat mengasah kemampuan
seseorang dalam menyelesaikan masalah, mempunyai kepribadian yang
lebih baik lagi, hingga dapat menciptakan kesempatan kerja yang baik atau
bisa menciptakan lapangan kerja untuk orang lain.
Dengan adanya pendidikan yang baik kita bisa mempersiapkan
masa depan yang cerah dan dapat membengun karakter yang lebih baik lagi
dilingkungan manapun. Pendidikan akan menjadi wadah seseorang dalam
memaksimalkan atau memunculkan bakat yang dimiliki.

B. KESEHATAN MENTAL
Kesehatan mental menurut WHO kesehatan mental adalah kondisi
dari kesejahteraan yang disadari individu, yang didalamnya terdapat
kemampuan kemampuan untuk menglola stress kehidupan yang wajar.
Sedehananya, indiviu yang dapat bekerja secara produktif dan dapat
berperan dilingkungannya. Kondisi kesehaatan mental seseorang
berpengaruh terhadap pemikiran dan perilaku seseorang dalam menghadapi
sesuau. Dengan memiliki kesehatan menta yang baik dapat melakukan

3
aktivitas sehari-hari dengan baik dan terhindar dari rasa stress yang
mengganggu. Agar memiliki kesehatan mental yang baik dapat dilakukan
memvalidasi apapun emosi yang anda rasakan baik senang maupun sedih,
dapat jika gilakukan dengan mengkui perasaan emosi negative sekalipun
agar bisa melaluinya dengan cara yang positif misalnya dengan bermeditasi
untuk meredakan emosi yang dirasakan. Sehingga, perasaan tersebut tidak
berlarut-larut dan membuat pekiran tenang kembali.

C. KURIKULUM
Menutur Beauchamp (1968:215) kurikulum adalah dokumen
tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta
didik melalui berbagai mata pelajaran. Pilihan disiplin ilmu, rumusan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Secara etimologis kurikulum
merupakan terjemahan dari kata curriculum dalam bahasa inggris yang
berarti rencana pelajaran. Curiculum berasal dari kata latin currure yang
berarti berlari, cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha.
Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pendidikan di
sekolah bagi pihak-pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak
langsung seperti guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua dan masyarakat.
Kurikulum berjalan seiring dengan perkembangan yang terjadi dalam dunia
pendidikan. Isi kurikulum menepati posisi yang penting dan turut
menentukan kualitas pendidikan. Kurikulum yang baik akan membuat
kualitas pendidikan menjadi lebih baik.

D. PSIKOLOGI
Menurut Wilhem Wundt (1829) psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang berbagai pengalaman yang terjadi pada manusia;
seperti perasaan panca indra, perasaan, pikiran dan kehendak. Secara
etimologi kata psikologi berasal dari bahasa Yunani kuno psyche yang

4
berarti nafas, jiwa atau budi. Dan logos yang berarti kata, diskursus dan
ilmu. Sehingga secara harfiah prikologi beratrti ilmu yang mempelajari
tentang budi. Penyebutan “ilmu psikologi” sendiri sering muncul karena
kata “psikologi” sendiri berarti “ilmu tentang jiwa.
Sebagian ilmu dari ilmu pengetahuan psikologi melalui sebuah
perjalanan panjang. Psikologi memiliki beberapa fungsi salah satunya
adalah menjelaskan apa, bagaimana, mengaoa tingkah lku tersebut terjadi.
Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif.

E. HIPOTESIS
Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara pendidikan
seseorang dengan keadaan psikologi seseorang.

5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN
Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskriptif
kualitatif dengan menggunakan data yang berwujud kata-kata dan bukan
rangkaian angka. Metode penelitian adalah cara yang digunakan penulis
dalam mengumpulkan informasi mengenai beberapa hal. Sedangkan
penelitian adalah kegiatan yang bertujuan mengembangkan pengetahuan
dalam menyelesaikan masalah.
Oleh karena itu peneliti menggunakan diskriptoif kualitatif karena
peneliti ingin mengetahui pentingnya kesehatan mental dalam kurikulum
sekolah.

B. SUMBER DATA
Untuk sumber data yang digunakan oleh penulis untuk membuat
penelitian ini meliputi kumpulan kata-kata, jurnal, skripsi, buku, kutipan dan
lain-lain. Analisis ini umumnya melubatkan kata-kata yang dipercaya
sumbernya untuk memperoleh jawaban yang konsisten.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Untuk memperoleh data yang benar-benar akurat dan valid maka


diperlukan metode pengumpulan data yang efektif dalam penelitian, maka
dibutuhkan beberapa metode pengumpulan data agar informasi yang
didapatkan nanti berfungsi sebagai data yang obyektif dan tidak terjadi
penyimpangan-penyimpangan dengan keadaan yang sebenarnya.

6
Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan cara
denga menelaan dokumen, informasi yang terdiri dari berbagai sumber.
Informasi-informasi yang didapatkan kemudian digabung menjadi proposal
penelitian yang penulis tuliskan. Selain itu peneliti juga melakukan
observasi yang berarti peneliti berperan sebagai peneliti yang terlibat penuh
sebagai pengamat yang mengumpulkan data tanpa terlibat kedalam
peristiwa.

D. ANALISIS DATA

Analisis data artinya penataan dan peringkasan data untuk


memperoleh jawaban dalam penelitian. Dalam menganalisis data ini penulis
menggunakan beberapa cara. Contohmya secara deskriptif yaitu suatu cara
yang digunakan untuk mengungkapkan dan mengangkkat karya sastra
secara apa adanya berdasarkan data yang diperoleh. Teknik deskriptif juga
menggunakan analisis kualitatif. Dan secara observasi peneliti melakukan
observasi melalui banyaknya para pelajar yang kekurangan konsentrasi
dalam belajar karena memiliki masalah yang mengganggu konsentrasinya.

7
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. MANFAAT MEMILIKI KESEHATAN MENTAL YANG BAIK


Kesehatan mental yang baik adalah kondisi dimana individu
memiliki kesejahteraan yang tampah dimana dari dirinya yang mampu
menyadari potensi sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan
hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara
produktif dan menghasilkan serta mampu menghadapi masalah dengan baik.

Manfaat memiliki kesehatan mental yang baik diantaranya sebagai berikut:

1. Mampu membangkitkan kembali dari rasa kecewa dan kesal


2. Merasa lebih bahagia, menikmati hidup dan positif terhadap
dirinya sendiri
3. Memiliki rasa pencapaian
4. Mampu menciptakan pandangan yang positif
5. Lebih mudah bersosialisasi dengan orang banyak
6. Dapat bersantai dan dapat tidur lebih nyenyak

B. JENIS GANGGUAN MENTAL DI INDONESIA


Terjadi peningkatan proporsi gangguan jiwa yang cukup signifikan
dari tahun 2013 sampai ketahun 2018. Pada riskesdas 2016 angkanya 1,7%
sedangkan pada tahun 2018 mencapai 7%.Kelompk usia yang paling rentan
depresi adalah 75 tahun keatas. Masalah kesehatan mental ini memang
menjadi isu yang semakin ramai diperbincangkan dalam beberapa tahun
terakhir. Beberapa jenis gangguan mental yang biasa diderita oleh remaja di
Indonesianya yaitu sebagai berikut:

8
1. Gangguan kecemasan (anxienty disorder)
Penderita ini mengalami rasa ketakuta yang hebat disertai dengan
perubahan tanda fisik seperti detak jantung yang semakin cepat,
berkeringat, merasa pusing dan sulit berkonsentrasi atau tidur.
2. Gangguan suasana hati (mood disorder)
Penderita ini merasa sedih yang terus menrus atau perasaan terlalu
bahagia yang berlebihan. Perpindahan emosional dari perasaan bahagia
menjadi sedih secara ekstrim juga termasuk gangguan ini yang biasa
dikenal dengan bipolar disorder.
3. Gangguan psikotik (sschotic disorder)
Penderita ini mengalami munculnya pemikiran dan persepsi yang
tidak normal. Gejala yang apling umum dari gangguan ini adalah
halusinasi.
4. Gangguan makan (eating disorder)
Gangguan paling umum adalah anoreksia (menganggap diri sendiri
berat badan) bulimia nervosa (makan dalam jumlah besar yang
kemudian dikeluarkan secara paksa malalui memasukkan jari kedalam
mulut lalu makanan tersebut dimuntahkan).

C. PENGARUH KEGIATAN BELAJAR JIKA MEMILIKI KESEHATAN


MENTAL YANG BAIK

Belajar merupakan suatu proses tindakan atau pengalaman yang terjadi


untuk mendapatkan sesuatu yang baru berupa pengetahuan, keterampilan,
kemampuan, kemauan, kebiasaan, tingkah laku dan sikap. Tujuan belajar
mengajar adalah ingin mendapat pengetahuan, keterampilan dan
penananaman sikap nilai-nilai. Untuk itu diperlukan adanya motivasi.
Motivasi (syaiful,2011:152) adalah gejala psikologis dalam bentuk
dorongan yang timbul dari diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan suatu tindakan dengan elegan untuk tujuan tertentu.

9
Sumadi suryabrata(2008:30) menyatakan bahwa anak yang
memiliki motivasi belajar yang tinggi dapat diketahui melalui aktivitas-
aktivitas selama proses belajar. Motivasi anak dapat dikeluarkan jika
mempunyai kesehatan mental yang baik agar ketika sedang belajar ia akan
focus terhadap pembelajarannya dan tidak memikirkan masalah lain. Dapat
disimpulkan bahwa dengan memiliki kesehatan mental yang baik maka anak
akan cenderung meningkatkan motivasi belajar yang tinggi. Begitu juga
sebaliknya, siswa yang kesehatan mentalnya tidak sehat akan cenderung
timbulnya motivasi belajar yang rendah.

10
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian hail pengkajian dari proposal ini maka penulis dapat
menarik beberapa kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah penelitian
bahwa kesehatan mental adalah sesuatu yang harus kita perdulikan. Dengan
memilih kesehatan mental yang baik akan memiliki peningkatan kualias dan
konsentrasi yang baik.

B. SARAN

Demi meningkatkan kualitas dan konsentrasi belajar siswa penulis


diperkenankan untuk memeberikan saran-saran yang bersifat membangun
dan memberikan motivasi kepada pihak yang terkait antara lain sebagai
berikut:

1. Bagi pihak sekolah untuk slalu memperhatikan kesehatan


peserta didik dalam meningkatkan kualitas dan konsentrasi
belajar
2. Bagi orang tua peserta didik diharapkan untuk memberikan
perhatian kasih saying kepada anaknya, guna menghindari
penyebab penyebab terganggunya kesehatan mental.

11
DAFTAR PUSAKA

Azzaini,J. 2012. “Hidup dan matinya sumber inspirasi”.


http://jamilazzaini.com/hidup-dan-matinya-sumber-inspirasi/. Diunduh
15 Februari 2022

Handayani, Eka sri. 2022. Kesehatan mental-mental hygiene. Banjarmasin :


Universitas Islam Kalimantan

Konselor. 2009. “HUBUNGAN KESEHATAN MENTAL DENGAN


MOTIVASI BELAJAR SISWA”.
http://ejournal.unp.ao.id//index.php/konselor. Diunduh 9 Februari

Metzler, Michael W. 2000. Instructional Models for Physical Education Boston :


Allyn and Bacon

Wikepedia. 2011. “Apa itu stress”. www.Humanstress.ca/stress/apa-itu-stress/ .


Diunduh 9 Februari 2022

Wikepedia. 2007. “psikologi”. https://is.m.wikepedia.org/wiki/psikologi. Diunduh


9 Februari 2022.

12

Anda mungkin juga menyukai