Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Tugas 1 dan 2 mata kuliah ilmu jiwa belajar PAI

RUANG LINGKUP SPIKOLOGI BELAJAR

Dosen Pengampu : Mujahidin Pohan S.Pd.I,M.M.Pd

NAMA : Hikmawati Pasaribu

NIM : 19277

JURUSAN : PAI

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUHAMMADIYAH

KOTA SIBOLGA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan,
kesehatan serta keselamatan, sehingga Makalah psikologi pendidian ini telah selesai disusun
dengan pokok pembahasan mengenai “Pengertian, Ruang Lingkup, Metode, dan Manfaat
Mempelajari Pisikologi Pendidikan” makalah ini disusun untuk memenuhi kebutuhan
mahasiswa agar mereka dapat mengetahui tentang “Pengertian, Ruang Lingkup, Metode,
dan Manfaat Mempelajari Pisikologi Pendidikan’’ dan sebagai bahan wacana untuk
menambah pengetahuan mahasiswa tentang hal yang berhubungan dengan masalah
tersebut.
Makalah ini disusun dengan menggunakan ragam bahasa sederhana. Agar isi, maksud
dan tujuan makalah ini dapat dipahami dengan mudah oleh para pembaca. Kami telah
berusaha sekuat tenaga dan pikiran dalam menyusun makalah ini. Namun demikian
tentunya masih banyak kekurangan.untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi penyerpurnaan isi makalah ini untuk masa yang akan
datang.
Demikian makalah ini disusun dengan harapan semoga bermanfaat bagi para
pembacanya. Dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan Taufik dan Hidayah-Nya
kepada kita semua. Amin Ya Rabbal ‘alamin.

Sibolga, 27 oktober 2021

HIKMAWATI PASARIBU
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. ini berarti bahwa berhasil atau
gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang
dialami siswa, baik ketika ia berada dalam sekolah maupun di lingkungan rumah atau
keluarga sendiri.

Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari
kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun di dalam
suatu kelompok tertentu, di pahami ataupun tidak di pahami, sesungguhnya sebagian besar
aktivitas di dalam kehidupan sehari- hari kita merupakan kegiatan belajar. Dengan demikian
dapat kita katakan, tidak ada ruang dan waktu dimana manusia dapat melaksanakan, dan itu
berarti pula bahwa belajar tidak dibatasi usia, tempat maupun waktu. Karena perubahan
yang menuntut terjadinya aktivitas belajar itu juga tidak pernah berhenti.

Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS adalah


usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

B. Rumusan Masalah

· Pengertian Psikologi Belajar

· Ruang Lingkup Psikologi Belajar

· Manfaat Mempelajari Psikologi Belajar

C. Metode Penulisan

Adapun dalam metode penulisan serta pencarian bahan kami menggunakan sistem lewat
buku-buku serta berbagai bahan yang berhubungan dengan judul makalah kami lewat
internet salah satunya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi Belajar

Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan dan
kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi
diartikan sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu
merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat
dipungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai
dan diganti dengan istilah psikis.

Pengertian Psikologi Menurut Beberapa Ahli

Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian psikologi, diantaranya:

1. Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi


adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara
langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.

2. Pengertian Psikologi menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia
dalam hubungannya dengan lingkungannya.

3. Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu
maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah
tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan
dan lain sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan,
berperasaan dan lain sebagainya.

Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun
dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang
tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.

Dapat diketahui bahwa pengertian psikologi merupakan ilmu tentang tingkah laku. Pada
hakekatnya tingkah laku manusia itu sangat luas, semua yang dialami dan dilakukan
manusia merupakan tingkah laku. Semenjak bangun tidur sampai tidur kembali manusia
dipenuhi oleh berbagai tingkah laku.
Pengertian belajar menurut kamus bahasa Indonesia,Belajar adalah berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
pengalaman.

Pengertian belajar menurut beberapa ahli :

1. Menurut james O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta;
1999) Belajar adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan
atau pengalaman.

2. Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi
aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.

3. Cronchbach (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar
adalah suatu aktifitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman.

4. Howard L. Kingskey (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau
latihan.

5. Drs. Slameto (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di
dalam interaksi dengan lingkungannya.

6. (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)Belajar adalah


serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut
kognitif, afektif dan psikomotor.

7. R. Gagne (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) hal 22. Belajar
adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan,
kebiasaan dan tingkah laku.

8. Herbart (swiss) Belajar adalah suatu proses pengisian jiwa dengan pengetahuan dan
pengalaman yang sebanyak-banyaknya dengan melalui hafaln.

9. Robert M. Gagne dalam buku: the conditioning of learning mengemukakan bahwa:


Learning is change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and
which is not simply ascribable to process a groeth. Belajar adalah perubahan yang terjadi
dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan
karena proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh
faktor dari luar diri dan faktor dalm diri dan keduanya saling berinteraksi.
Psikologi belajar merupakan psikologi yang mempelajari bagaimana jiwa dapat berkembang
melalui proses di kelas (pembelajaran). Jiwa manusia dapat berkembang karena manusia
mempunyai wujud dasar yang berupa potensi (kemampuan bawaan) yang sifatnya dapat
berkembang (aktif) menuju kea rah yang lebih maju.

Pengertian Pendidikan (pembelajaran) adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan
sistematis dan terencana untuk mengembangkan potensi. Pembelajaran juga dapat disebut
sebagai usaha sadar, sistematis, berkelanjutan untuk mengembangkan potensi yang dibawa
manusia, menanamkan sifat dan memberikan kecakapan sesuai dengan tujuan pendidikan.
Sedangkan pengertian Pendidikan Agama Islam dapat didefinisikan sebagai usaha sadar,
sistematis, terencana dan berkelanjutan untuk mengembangkan potensi rasa agama,
menanamkan sifat dan memberikan kecakapan sesuai dengan tujuan pendidikan Islam.

Psikologi belajar PAI berhubungan dengan psikologi pendidikan, yaitu studi tentang
permasalahan psikologi dalam bidang pendidikan serta penerapan dari rumusan pemecahan
masalahnya. Dan berhubungan dengan psikologi pendidikan Islam yaitu studi tentang
permasalahan psikologi dalam bidang pendidikan serta penerapan dari rumusan pemecahan
masalahnya dengan menggunakan sudut pandang Islam.

B. Karakteristik perubahan hasil belajar

Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Karakteristik
perilaku belajar ini dalam beberapa pustaka rujukan, antara lain Psikologi Pendidikan oleh
Surya (1982), dalam Psikologi Belajar oleh Muhibbin Syah (2003), disebut juga sebagai
prinsip-prinsip belajar. Diantara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku
balajar yang terpenting adalah :

1) Perubahan itu intensional

Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek yang
dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan. Karakteristik
ini mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya perubahan yang dialami atau
sekurang-kurangnya ia merasakan adanya perubahan dalam dirinya, seperti penambahan
pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan tertentu, keterampilan dan seterusnya.
Sehubungan dengan itu, perubahan yang diakibatkan mabuk, gila, dan lelah tidak termasuk
dalam karakteristik belajar, karena individu yang bersangkutan tidak menyadari atau tidak
menghendaki keberadaannya.
Di samping perilaku belajar itu menghendaki perubahan yang disadari, ia juga diarahkan
pada tercapainya perubahan tersebut. Jadi, jika seorang siswa belajar bahasa inggris
umpamanya, maka sebelumnya ia telah menetapkan taraf kemahiran yang disesuaikan
dengan tujuan pemakaiannya. Penetapan ini misalnya, apakah bahasa asing tersebut akan ia
gunakan untuk keperluan studi ke luar negeri ataukah untuk sekedar bisa membaca teks-
teks atau literatur berbahasa inggris.

Namun demikian, perlu pula dicatat bahwa kesengajaan belajar itu, menurut Anderson
(1990) dalam psikologi belajar oleh Muhibbin Syah (2003) tidak penting, yang penting cara
mengelola informasi yang diterima siswa pada waktu pembelajaran terjadi. Di samping itu,
kenyataan sehari-hari juga menunjukan bahwa tidak semua kecakapan yang kita peroleh
merupakan hasil kesengajaan belajar yang kita sadari.

Sebagai contoh, kebiasaan bersopan santun di meja makan dan bertegur sapa dengan orang
lain seperti guru dan orang-orang di sekitar kita tanpa disengaja dan disadari. Begitu juga
beberapa kecakapan tertentu yang kita peroleh dari pengalaman dan praktek sehari-hari,
belum tentu kita pelajari dengan sengaja. Dengan demikian, dapat kita pastikan bahwa
perubahan intensional tersebut bukan “harga mati” yang harus dibayar oleh anda dan siswa.

2) Perubahan itu positif dan aktif

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif. Positif artinya baik,
bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Hal ini juga bermakna bahwa perubahan tersebut
senantiasa merupakan penambahan, yakni diperolehnya sesuatu yang baru (seperti
pemahaman dan keterampilan baru) yang lebih baik daripada apa yang telah ada
sebelumnya. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya seperti karena
proses kematangan (misalnya, bayi yang bisa merangkak setelah bisa duduk), tetapi karena
usaha siswa itu sendiri.

3) Perubahan itu efektif dan fungsional

Perubahan itu efektif dan fungsional Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat
efektif, yakni berhasil guna. Artinya, perubahan tersebut membawa pengaruh, makna, dan
manfaat tetentu bagi siswa. Selain itu, perubahan dalam proses belajar bersifat fungsional
dalam arti bahwa perubahan tersebut relatif menetap dan setiap saat apabila dibutukan,
perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan. Perubahan fungsional dapat
diharapkan member manfaat yang luas misalnya ketika siswa menempuh ujian dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan sehari-hari dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya.

Selain itu,perubahan yang efektif dan fungsional bisanya bersifat dinamis dan mendorong
timbulnya perubahan-perubahan positif lainnya. Sebagai contoh, Sjika seorang siswa belajar
menulis, maka disamping akan mampu merangkaikan kata dan kalimat dalam bentuk
tulisan, ia juga akan memperoleh kecakapan lainya seperti membuat catatan, mengarang
surat, dan bahkan menyusun karya sastra atau karya ilmiah.

Sedangkan dalam buku psikologi belajar yang ditulis oleh Drs. Syaiful Bahri Djamarah (2008),
bahwa karakteristik perubahan hasil belajar adalah :

1) Perubahan yang terjadi secara sadar

Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-
kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.
Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah,
kebiasaannya bertambah. Jadi, perubahan tingkah laku individu yang terjadi karena mabuk
atau dalam keadaan tidak sadar, tidak termasuk kategori perubahan dalam pengertian
belajar. Karena individu yang bersangkutan tidak menyadari akan perubahan itu.

2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus
dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya
dan akan berguna agi kehidupan ataupun proses belajarberikutnya. Misalnya, jika seorang
anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak menulis menjadi dapat
menulis.

Perubahan itu berlangsung terus menerus hingga kecakapanmenulisnya menjadi lebih baik
dan sempurna. Ia dapat menulis dengan kapur. Disamping itu dengan kecakapan menulis
yang telah dimilikinya ia dapatmemperoleh kecakapan-kecakapan lain. Misalnya, dapat
menulis surat,menyalin catatan-catatan,mengerjakan soal-soal, dan sebagainya.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam perubahan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk
memeperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian,makin banyak usaha
belajaritu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan
yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itutidak terjadi dengan sendirinya, melainkan
karena usaha individu sendiri.Misalnya,perubahan tingkah laku karena proses kematangan
yang terjadi dengan sendirinya kerena dorongan dari dalam, tidak termasuk perubahan
dalam pengertian belajar.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja,
seperti berkeringat, keluar air mata, menangis dan yang lainnya tidak dapat digolongkan
sebagai perubahan dalam pengertian belajar. Perubahan yang terjadi karena peruses belajar
yang bersifat menetap atau permanen. Dan dapat berarti bahwa tingkah laku yang terjadi
setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya kecakapan seorang anak dalam memainkan
piano setelah belajar, tidak akan hilang, melainkan akan terus dimiliki dan bahkan makin
berkembang bila terus dilatih.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan
belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang
yang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai
dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang dicapainya. Dengan demikian,
perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah pada tingkah laku yang telah
ditetapkanya.

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan
keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan
mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan,
keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Misalnya, jika seorang anak telah belajar naik
sepedah, maka perubahan yang paling tampak adalah dalam keterampilan naik sepeda itu.
Akan tetepi, ia telah mengalami perubahan-perubahan lainnya seperti pemahaman tentang
cara kerja sepeda, pengetahuan tentang jenis-jenis sepeda, pengetahuan tentang alat-alat
sepeda, cita-cita untuk memiliki sepeda yang lebih bagus, kebisaan membersihkan sepeda,
dan sebagainya. Jadi, aspek perubahan yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan.

C. Ruang Lingkup Psikologi Belajar

Sebagai sebuah disiplin ilmu yang merupakan cabang dari Psikologi yang kajiannya
dikhususkan pada masalah belajar, maka psikologi belajar memiliki ruang lingkup
disekitar masalah belajar saja. Jangan bingung bila ruang lingkup psikologi belajar
terdapat juga dalam kajian psikologi pendidikan. Karena memang psikologi pendidikan
sebagai ilmu terapan (applied science) berusaha menerangkan masalah belajar
menurut prinsip-prinsip dan fakta-fakta mengenai tingkah laku manusia yang telah
ditentukan secara ilmiah. Karenanya masalah belajar mendapat sorotan yang besar
dalam psikologi pendidikan.
Psikologi belajar memiliki ruang lingkup yang secara garis besar dapat dibagi menjadi
tiga pokok bahasan yaitu masalah belajar, proses belajar dan situasi belajar.

1. Pokok Bahasan Mengenai Belajar

• Teori-teori belajar.
• Prinsip-prinsip belajar.
• Hakikat belajar.
• Jenis-jenis belajar.
• Aktivitas-aktivitas belajar.
• Teknik belajar efektif.
• Karakteristik perubahan hasil belajar.
• Manifestasi perilaku belajar.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.

2. Pokok Bahasan Mengenai Proses Belajar

• Tahapan perbuatan belajar.


• Perubahan-perubahan jiwa yang terjadi selama belajar.
• Pengaruh pengalaman belajar terhadap perilaku individu.
• Pengaruh Motivasi terhadap perilaku belajar.
• Signifikansi perbedaan individual dalam kecepatan memproses kesan dan keterbatasan
kapasitas individu dalam belajar.
• Masalah proses lupa dan kemampuan individu memproses perolehannya melalui transfer
belajar.

3. Pokok Bahasan Mengenai Situasi Belajar

• Suasana dan Keadaan lingkungan fisik


• Suasana dan Keadaan lingkungan Non-fisik
• Suasana dan Keadaan lingkungan Sosial
• Suasana dan Keadaan lingkungan non-Sosial

D. Manfaat Mempelajari Psikologi Belajar

Bagi seorang guru, yang tugas utamanya adalah mengajar, sangat penting memahami
psikologi belajar. kegiatan pembelajaran, termasuk pembelajaran pendidikan agama Islam,
sarat dengan muatan psikologis. mengabaikan aspek – aspek psikologis dalam proses
pembelajaran akan berakibat kegagalan, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Beberapa peran penting psikologi dalam proses pembelajaran adalah :

1. memahami siswa sebagai pelajar, meliputi perkembangannya, tabiat, kemampuan,


kecerdasan, motivasi, minat, fisik, pengalaman, kepribadian, dan lain-lain.

2. memahami prinsip – prinsip dan teori pembelajaran.

3. memilih memetode – metode pembelajaran dan pengajaran.

4. meetapkan tujuan pembelajaran dan pengajaran.

5. menciptaka situasi pembelajaran dan pengajaran yang kondusif.

6. memilih dan menetapkan isi pengajaran.

7. membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.


8. memilih alat Bantu pembelajaran dan pengajaran.

9. menilai hasil pembelajaran dan pengajaran.

10. memahami dan mengembangkan kepribadian dsan profesi guru.

11. membimbing perkembangan siswa.

Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa antara proses perkembangan dengan proses belajar
mengajar memiliki keterkaitan. Sehubungan dengan ini, setiap guru sekolah selayaknya
memahami seluruh proses dan perkembangan manusia, khususnya siswa. Pengetahuan
mengenai proses dan perkembangan dan segala aspeknya itu sangat bermanfaat, antara
lain :

1. Guru dapat memberikan layanan dan bantuan dan bimbingan yang tepat kepada siswa
dengan pendekatan yang relefan denga tingakat perkembangannya.

2. Guru dapat mengantisipasi kemungkinan – kemungkinan timbulnya kesulitan belajar


siswa tertentu.

3. Guru dapat memertimbangkan waktu yang tepat dlam memulai aktifitas proses belajar
mengajar bidang studi tertentu.

4. Guru dapat menemukan dan menetapkan tujuan – tujuan pengajaran sesuai dengan
kemampuan psikologisnya.

Dari beberapa peranan psikologi belajar di atas, dapat kita khususkan sebagai berikut :

a. psikologi belajar memiliki peranan penting dalam membantu mempersiapkan guru atau
calon guru yang professional.

b. pengetahuan tentang psikologi belajar diharapkan mampu membantu memecahkan


permasalahan siswa dalam belajar.

c. pengetahuan tentang psikologi belajar memudahkan penerapan pengetahuan,


pendekatan dan komunikasi kepada anak didik.

d. pengetahuan tentang psikologi belajar membantu mencipatakan suasana edukatif dan


efektif.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Psikologi belajar berhubungan dengan psikologi pendidikan, yaitu studi tentang


permasalahan psikologi dalam bidang pendidikan serta penerapan dari rumusan pemecahan
masalahnya. Dan berhubungan dengan psikologi pendidikan Islam yaitu studi tentang
permasalahan psikologi dalam bidang pendidikan serta penerapan dari rumusan pemecahan
masalahnya dengan menggunakan sudut pandang Islam.

Adapun tujuan dari psikologi belajar adalah meneliti dan menelaah tentang belajar dan
permasalahannya. Hal ini digunakan untuk memperbaiki permasalahan murid dalam bidang
belajar. psikologi belajar bertujuan memberikan wawasan kepada guru mengenai karakter
muridnya serta bagaimana cara muridnya belajar. hal ini penting karena untuk kebaikan dan
memberikan manfaat dalam pembelajaran.

Merujuk kepada deskrifsi silabus mata kuliah psikologi belajar Pendidikan Agama Islam di
IAIN Fak Tarbiyah maka ruang lingkupnya adalah sebagai berikut:

- Komponen keilmuan

· Kajian lintas disiplin ilmu (psikologi agama islam dan pembelajaran).

· Kajian perkembangan manusia (psikologi perkembangan, psikologi belajar dan psikologi


agama).

- Komponen terapan

· Kajian pembelajaran agama pada masa balita, anak dewasa dan orang tua.

· Kajian internalisasi agama, problema dan jalan keluarnya.

· Kajian pengembangan pembelajaran agama secara metodologis.

- Komponen pengembangan

· Kajian penelitian.

· Kajian evaluasi.

Dari beberapa peranan psikologi belajar di atas, dapat kita khususkan sebagai berikut :

· psikologi belajar memiliki peranan penting dalam membantu mempersiapkan guru atau
calon guru yang professional.
· pengetahuan tentang psikologi belajar diharapkan mampu membantu memecahkan
permasalahan siswa dalam belajar.

· pengetahuan tentang psikologi belajar memudahkan penerapan pengetahuan, pendekatan


dan komunikasi kepada anak didik.

· pengetahuan tentang psikologi belajar membantu mencipatakan suasana edukatif dan


efektif.

B. Saran-saran

· Dalam makalah saya ini sangat disadari banyak terdapat banyak kekurangan oleh sebab
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari bebagai pihak.

· Dalam usaha guna perbaikan makalah ini kami berharap bantuan serta bimbingan dari
dosen.

· Dalam pembahasan makalah ini kami harapkan kepada berbagai pihak untuk memberi
komentar guna menambah wawasan serta pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai