Anda di halaman 1dari 13

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN TEORI BELAJAR

Dosen pengampu :Dr.nada nazopah M.Pd.I

Fahmi Istopani

(2022.003.01.034)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIAH (STIT) AL-AZIZIYAH KAPEK

GUNUNGSARI LOMBOK BARAT TAHUN AKADEMIK 2023/2024


2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah

memberikan kami semua kesehatan serta kelancaran dalam menyelesaikan

makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul “psikologi Pendidikan dan

teori belajar” dapat selesai seperti waktu yang telah di rencanakan.

Makalah ini membahas tentang psikologi Pendidikan dan teori belajar.

Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh

dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik

konstruktif dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan

makalah-makalah selanjutnya.

KAPEK 28,SEPTEMBER 2022

Penyusun
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….2

DAFTAR ISI……………………………………………………………..............3

BAB I……………………………………………………………...………………4

PENDAHULUAN…………………………………………………………….......4

A. Latar belakang……………………………………………………………..4

B. Rumusan masalah…………………………………………………………5.

C. Tujuan penulisan………………………………………………………….5

BAB II…………………………………………………………………………….6

PEMBAHASAN…………………………………………………………….........6

A. PENGERTIAN PSIKOLOGI DAN BELAJAR……………………….6

B. TEORI BELAJAR BEHAVORISTIK………………………………….8

C. PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN MENGAJAR……………………..9

BAB III……………………………………………………………......................12

PENUTUP…………………………………………………………….................12

A. Kesimpulan ……………………………………………………………...12

B. Saran……………………………………………………………………..12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………13
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Psikologi pendidikan merupakan ilmu pengetahuann yang berbicara

tentang tingkah laku manusia dalam proses belajar-mengajar, dan ia memiliki

hubungan erat dengan ilmu mengajar. Di mana dalam proses mengajar, para

pendidik dituntut untuk memiliki pengetahuan yang memadai tentang materi

yang diajarkan, dan juga menguasai berbagai metode dalam penyampaian agar

apa yang disampaikan dapat dimengerti dan mudah dipahami oleh anak didik.

Jadi penguasaan terhadap ilmu jiwa pendidikan (psikologi pendidikan)

merupakan suatu tuntutan bagi para pendidik

Psikologi pendidikan sebagai salah satu cabang dari psikologi dan

merupakan ilmu pengetahuann yang berbicara tentang tingkah laku manusia

dalam proses belajar-mengajar memiliki hubungan yang erat dengan ilmu

mengajar. Di mana dalam proses mengajar, para pendidik dituntut untuk

memiliki pengetahuan yang memadai tentang materi yang diajarkan, dan juga

menguasai berbagai metode dalam penyampaian agar apa yang disampaikan

dapat dimengerti dan mudah dipahami oleh anak didik. Oleh karena itu,

penguasaan terhadap ilmu jiwa pendidikan (psikologi pendidikan) juga

merupakan suatu tuntutan bagi orang-orang yang bergelut dalam dunia

pendidikan
5

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa Teori belajar behavioristik?

2. Apa itu psikologi dan pendidikan?

3. Apa itu psikologi dan mengajar?

C. Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan sebagai berikut:

1. Agar mengetahui teori belajar behavioristik

2. Agar mengetahui psikologi dan pendidikan

3. Agar mengetahiu psikologi dan mengajar


6

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PSIKOLOGI DAN BELAJAR

1. Psikologi

Kata psikologi berasal dari bahasa Inggris psikologi, ilmu yang dikenal

dengan istilah psikologi dalam istilah yang lebih tua. Kata pikologi berasal dari

dua akar kata bahasa Yunani, yaitu: (1) psyche yang berarti jiwa; (2) psyche yang

berarti jiwa; (2) logos yang berarti pengetahuan. Oleh karena itu, psikologi secara

harafiah berarti ilmu tentang jiwa. Sebagaimana disebutkan Reber, psikologi pada

awalnya digunakan oleh para ilmuwan dan filsuf untuk memenuhi kebutuhan

mereka dalam memahami pemikiran dan perilaku makhluk hidup mulai dari yang

primitif hingga yang paling modern. Namun ternyata hal tersebut tidak tepat

karena menurut para ilmuwan dan filosof, psikologi memiliki batasan-batasan

tertentu yang melampaui kaidah etika ilmiah dan filosofis. Prinsip-prinsip ilmiah

dan standar etika filosofis ini tidak bisa begitu saja dipaksakan pada kita sebagai

konten psikologis. Sebelum menjadi suatu disiplin ilmu yang mandiri pada tahun

1879 M, psikologi memiliki akar-akar yang kuat dalam ilmu kedokteran dan

filsafat yang hingga kini (sekarang) masih tampak pengaruhnya. Dalam ilmu

kedokteran, psikologi berperan menjelaskan apa-apa yang terpikir dan terasa oleh

organ-organ biologis (jasmaniah). Sedangkan dalam filsafat, psikologi berperan

serta dalam memecahkan masalah-masalah rumit yang berkaitan dengan akal,


7

kehendak, dan pengetahuan. Karena kontak dengan berbagai disiplin itulah, maka

timbul bermacam-macam defenisi psikologi yang satu sama lain berbeda, seperti:

1. Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental (the science of mental life);

2. Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran (the science of mind);

3. Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku (the science of behavior); dan

lainlain defenisi yang sangat bergantung pada sudut pandang yang

mendefenisikannya.1

2. Pendidikan

Kata pendidikan berasal dari kata “didik”, dengan awalan “pe” dan akhiran

“kan”, yang mengandung arti “tindakan” (benda, cara, dan sebagainya). Kata

pendidikan aslinya berasal dari bahasa Meta-Ani, “paedagogie” yang berarti

bimbingan terhadap anak. Kata tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa

Inggris sebagai “education” yang berarti pengembangan atau pengajaran. Dalam

bahasa Arab, istilah ini biasa diterjemahkan dengan “Tarbiyah” yang berarti

pendidikan.2

Dalam arti yang sangat luas, pendidikan dapat diartikan sebagai proses

penggunaan metode-metode tertentu yang memungkinkan manusia memperoleh

pengetahuan, pemahaman, dan perilaku yang sesuai dengan kebutuhannya. Secara

garis besar, pendidikan adalah berbagai tahapan pengembangan kemampuan dan

1
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Edisi Revisi, Cet. XV,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 7-8.
2
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. II, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal.1
8

perilaku manusia, dan juga merupakan proses penerapan hampir seluruh

pengalaman hidup..3

B. TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

Teori belajar behavioris adalah teori yang diciptakan oleh Gage dan

Berliner tentang perubahan perilaku karena pengalaman. Teori ini

berkembang menjadi aliran psikologi pembelajaran yang mempengaruhi

arah teori dan praktik pendidikan. serta pembelajaran yang dikenal sebagai

aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku

yang tampak sebagai hasil belajar.

Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responsnya

mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respons

atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau

pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan

penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

Belajar merupakan hasil interaksi rangsangan dan tanggapan

(Slavin 2000). Seseorang dianggap telah mempelajari sesuatu apabila ia

dapat menunjukkan perubahan tingkah laku. Menurut teori ini yang

penting dalam pembelajaran adalah masukan berupa rangsangan dan

keluaran berupa tanggapan. Stimulus adalah segala sesuatu yang diberikan

guru kepada peserta didik, sedangkan respon adalah tanggapan atau reaksi

3
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Edisi Revisi, Cet. XV,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hal.10.
9

peserta didik terhadap stimulus yang diberikan guru. Proses-proses yang

terjadi antara stimulus dan respon tidak penting karena tidak dapat diamati

dan diukur. Oleh karena itu, yang dapat diamati adalah rangsangan dan

tanggapan, maka apa yang diberikan guru (stimuli) dan apa yang diterima

peserta didik (tanggapan) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini

mengutamakan pengukuran karena pengukuran penting dalam memahami

apakah perilaku berubah.

C. PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN MENGAJAR

1. Psikologi Pendidikan

Mengenai psikologi pendidikan, para ahli telah banyak

mengemukakan definisinya, bahkan beberapa ahli berpendapat bahwa

psikologi pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu psikologi, bukan

psikologi itu sendiri. Arthur S. Reber (1988, Professor of Psychology,

Brooklyn College, City University of New York) merupakan salah satu

ahli yang memandang psikologi pendidikan sebagai subdisiplin dari

psikologi terapan. Ia berpendapat bahwa psikologi pendidikan merupakan

subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan persoalan

pendidikan serta berguna dalam: (1) penerapan prinsip-prinsip

pembelajaran di kelas, (2) pengembangan dan pemutakhiran kurikulum,

(3) pengujian dan penilaian. bakat dan kemampuan, (4) sosialisasi proses

dan interaksi proses tersebut dengan ranah kognitif, (5) pelaksanaan

pendidikan guru, sebagaimana dikemukakan oleh Barlow (1985) dalam


10

Muhibbin Syah adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis

yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda

melaksanakan tugas sebagai seorang guru dalam proses belajar-mengajar

secara lebih efektif. Tekanan defenisi ini secara lahiriah hanya berkisar

sekitar proses interaksi antar guru-siswa dalam kelas.4

Muhibbin Syah menyatakan, yang pasti mata pelajaran psikologi

pendidikan pada dasarnya memusatkan perhatian pada tingkah laku atau

tingkah laku orang yang belajar dan mengajar. Oleh karena itu, psikologi

pendidikan mempunyai dua objek yaitu penelitian dan pembelajaran. (1)

Siswa, yaitu orang yang belajar, meliputi cara belajar, strategi, faktor-

faktor yang mempengaruhi, dan hasil yang dicapai; (2) Guru, yaitu orang

yang wajib atau bertanggung jawab terhadap tugas pengajaran, termasuk

metode, model, dan strategi. terkait dengan kegiatan mengajar tunggu.

Menyajikan materi pelajaran.

Psikologi pendidikan pada dasarnya adalah suatu disiplin ilmu

psikologi (atau bisa juga disebut subdisiplin ilmu psikologi) yang

mempelajari permasalahan-permasalahan kejiwaan yang terjadi dalam

bidang pendidikan. Temuan-temuan tersebut kemudian dirumuskan

menjadi konsep, teori dan metode yang dapat digunakan untuk

memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar

4
https://core.ac.uk/download/pdf/228440151.pdf Muhibbin Syah, PSIKOLOGI
PENDIDIKAN dengan PENDEKATAN BARU, Edisi Revisi, Cet. V, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2000), hal. 12. di akses pada tangga 15 november 2023
11

mengajar. Oleh karena itu, psikologi pendidikan dapat berfungsi sebagai

panduan praktis dan penelitian teoritis.5

Menurut Abd. Rachman Abror, defenisi psikologi pendidikan yang

dikemukakan oleh para ahli kiranya tidak nampak adanya perbedaan yang

esensial. Satu sama lain mengandung titik kesamaan pandangan. Sehingga

Ia menyimpulkan, psikologi pendidikan adalah suatu ilmu pengetahuan

yang mempelajari tingkah laku manusia yang berlangsung dalam proses

belajar-mengajar6

5
http://dx.doi.org/10.22373/je.v2i1.691 Muhibbin Syah, PSIKOLOGI PENDIDIKAN
dengan PENDEKATAN BARU, Edisi Revisi, Cet. V, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hal.
13-15 di akses pada tangga 15 november 2023

6
Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, Cet. IV, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya,
1993), hal. 10.
12

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berikut kesimpulan mengenai pembahasan diatas:

1. psikologi pendidikan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari

tingkahlaku manusia yang berlangsung dalam proses belajar-mengajar

2. mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur

lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi

proses belajar

3. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responsnya

mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respons atau

perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan

semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan

akan menghilang bila dikenai hukuman.

B. Saran

Berdasarkan uraian makalah tersebut, maka penulis mengajukan saran:

1. Agar para pendidik lebih memahami akan aliran-aliran yang mendasari

teori belajar supaya mengetahui lebih lanjut akan aliran tersebut dan

bisa menerapkannya dalam proses pembelajaran.

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin dengan terselesaikannya makalah ini,


semoga bisa bermanfaat bagi pembaca, mungkin makalah ini jauh dari
kata sempurna tetapi sedikit tidaknya ada pelajaran dan hikmah yang
bisa di petik sehingga mengubah minsedt kita sebgai pelajar untuk
sadar bagaimana pentingnya membenahi psikologi dalam belajar.
13

DAFTAR PUSTAKA

Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, Cet. IV, (Yogyakarta: Tiara Wacana

Yogya, 1993), hal. 10.

Muhibbin Syah, PSIKOLOGI PENDIDIKAN dengan PENDEKATAN BARU,

Edisi Revisi, Cet. V, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hal. 13-15.

Muhibbin Syah, PSIKOLOGI PENDIDIKAN dengan PENDEKATAN BARU,

Edisi Revisi, Cet. V, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hal. 12.

https://core.ac.uk/download/pdf/228440151 Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan

Dengan Pendekatan Baru, Edisi Revisi, Cet. XV, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010), hal. 7-8.2023 di akses pada tangga 15 november 2023

http://dx.doi.org/10.22373/je.v2i1 Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan Dengan

Pendekatan Baru, Edisi Revisi, Cet. XV, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2010), hal.10. di akses pada tangga 15 november 2023

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. II, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal.1

Anda mungkin juga menyukai