Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH PSIKOLOGI

PERSEPSI DAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN


PADA SAAT PANDEMI

DISUSUN OLEH

NAMA : Rhaisya Metha Yona

NIM : P032014401032

PRODI : DIII KEPERAWATAN

TINGKAT : I A

DOSEN PEMBIMBING: Ns.Tesha HS,S.Kep,M.Kep

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES RIAU

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

KOTA PEKANBARU

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya,sehingga penulis dapat meyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul “Persepsi dan Motivasi belajar Mahasiwa keperawatan pada saat
pandemi”

Terimakasih penulis sampaikan juga kepada dosen pembimbing yang telah


membimbing dan memberikan ilmunya ibu Ns.Tesha HS,S.Kep,M.Kep dalam
mata kuliah psikologi. Dan terimakasih penulis ucapkan kepada keluarga yang
telah mensuport serta teman-teman kelas I A yang telah membantu penulis.

Demikian makalah ini yang berjudul “Persepsi dan Motivasi belajar


Mahasiwa keperawatan pada saat pandemi” semoga bermanfaat bagi pembaca
yang membaca makalah ini. Penulis menyadari bahwa masi banyak kesalahan
dalam penulisan makalah ini, untuk itu penulis mohon maaf sebesar-besarnya dan
mengucapkan banyak terimakasih.

Wasalamualaikum wr.wb

Pekanbaru, 27 September 2020

Rhaisya Metha Yona

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………….1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...1

C. Tujuan……………………………………………………………………….1

D. Manfaat Penulisan……………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Persepsi…………………………………………………………..2

B. Persepsi Mahasiswa Tentang Belajar keperawatan …………………………3

C. Pengertian Motivasi…………………………………………………………3

D. Motivasi Belajar mahasiswa Keperawatan di saat pandemi……………….4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………..8

B. Saran………………………………………………………………………….8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat kompleks dengan tujuan


akhir terjadi perubahan perilaku pada individu,dalam pendidikan keperawatan
membutuhkan proses belajar yang dapat merubah pola pikir setiap individu.
Adanya ilmu dan pengalaman membuat setiap mahasiswa memiliki asumsi
masing-masing terhadap pembelajaran keperawatan.

Berkaitan dengan adanya wabah Covid-19 pada awal tahun 2020, Pemerintah
mengeluarkan himbauan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dari rumah.Hal
ini membuat mahasiswa kurang bersemangat dan malas untuk belajar dengan
metode pembelajaran secara daring karena kurangnya keefektifan dalam belajar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Persepsi dan Motivasi?


2. Bagaimana persepsi mahasiwa keperawatan tentang pembelajaran secara
daring?
3. Bagaimana cara memotivasi mahasiswa agar belajar secara efektif pada proses
pembelajaran daring?

C. Tujuan

1. Mengetahui dan Memahami pengertian Persepsi dan Motivasi.


2. Mengetahui dan Memahami persepsi mahasiswa tentang pembelajaran secara
daring.
3. Mengetahui dan Memahami motivasi belajar mahasiwa belajar agar efektif

D. Manfaat Penulisan

1. Menambah Wawasan dan Pengetahuan tentang persepsi dan motivasi

1
2. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Persepsi

Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan menyusun,


mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memberikan gambaran dan
pemahaman tentang lingkungan. Persepsi meliputi semua sinyal dalam sistem
saraf, yang merupakan hasil dari stimulasi fisik atau kimia dari organ pengindra.
Seperti misalnya penglihatan yang merupakan cahaya yang mengenai retina pada
mata, pencium yang memakai media molekul bau (aroma), dan pendengaran yang
melibatkan gelombang suara. Persepsi bukanlah penerimaan isyarat secara pasif,
tetapi dibentuk oleh pembelajaran, ingatan, harapan, dan perhatian. Persepsi
bergantung pada fungsi kompleks sistem saraf, tetapi tampak tidak ada karena
terjadi di luar kesadaran.

Sejak ditemukannya psikologi eksperimen pada abad ke-19, pemahaman


psikologi terhadap persepsi telah berkembang melalui penggabungan berbagai
teknik. Dalam bidang psikofisika telah dijelaskan secara kuantitatif hubungan
antara sifat-sifat fisika dari suatu rangsangan dan persepsi. Ilmu saraf sensoris
mempelajari tentang mekanisme otak yang mendasari persepsi. Sistem persepsi
juga bisa dipelajari melalui komputasi, dari informasi yang diproses oleh sistem
tersebut. Persepsi dalam filosofi adalah sejauh mana unsur-unsur sensori seperti
suara, aroma, atau warna ada dalam realitas objektif, bukan dalam pikiran
perseptor.

2
B. Persepsi Mahasiswa Tentang Belajar keperawatan

Ilmu keperawatan menghasilkan seorang perawat yang professional. Di


jurusan keperawatan seorang perawat akan memberikan asuhan keperawatan baik
sehat maupun sakit hingga meninggal dunia. Seorang perawat tidak hanya
memahami masalah fisik seorang pasien tetapi juga masalah psikis mental
pasien.Bekerja dengan tulus tanpa membeda-bedakan pasien. Prosepek kerjanya
sangat menjanjikan dijurusan ini mahasiswa tidak hanya belajar ilmu sains
saja,tetapi ilmu sosial belajar bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik
kepada pasien.Kebutuhan masyarakat akan pelayanan dan asuhan kesehatan yang
semakin meningkat secara tidak langsung juga berimplikasi pada meningkatnya
kebutuhan tenaga medis, salah satunya perawat. Lapangan kerja lulusan ilmu
keperawatan ini sangat luas

C. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan


seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini
diantaranya adalah intensitas, arah, dan ketekunan..

Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan teori Y


Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah
'alasan' yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu.
Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut
memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan
mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam
pengertian yang berkembang di masyarakat yang sering kali disamakan dengan
'semangat', seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki
motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut
menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu
dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada
yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan
motivasi sama dengan semangat.

3
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan
seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan
prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang
menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan,
merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan
usahanya.

D. Motivasi Mahasiswa belajar pada saat pandemi

Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) telah mengalihkan perhatian dunia.


Pengalihan peran dan kegiatan tak terelakkan. Bekerja dari rumah, belajar dari
rumah, dan beribadah di rumah. Ini bukan pilihan, melainkan keharusan yang
membutuhkan ketaatan dan totalitas kita semua untuk menyukseskannya, demi
mengurangi penyebaran covid-19. Tak nyaman pasti, tak mudah sudah tentu. Tapi
inilah upaya terbaik saat ini.

Dunia Pendidikan, khususnya pembelajaran, dari level PAUD hingga


Pendidikan Tinggi turut terdampak pandemi covid-19. Belajar dari rumah yang
sudah berjalan lebih dari satu bulan menghadirkan beragam kisah. Pengalihan
peran pendidik, proses pembelajaran, bahkan sistem pendidikan secara mikro dan
makro tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Proses penyesuaian dan
perbaikan terus menerus dilakukan setiap elemen agar belajar di rumah tak
kehilangan makna dan tetap memotivasi. Eksistensi pembelajaran yang
menyenangkan akhirnya menjadi pembelajaran yang membosankan. Oleh karena
itu, diperlukan pendorong untuk menggerakkan peserta didik dan mahasiswa agar
semangat belajar sehingga dapat memiliki prestasi belajar.

Pembelajaran online dilakukan dengan memanfaatkan teknologi khususnya


internet. Pembelajaran online dilakukan dengan sistem belajar jarak jauh, dimana
Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) tidak dilakukan secara tatap muka.
Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media, baik media cetak (modul)
maupun non cetak (audio/video), komputer/internet, siaran radio dan televisi.

4
Pada pembelajaran online, peserta didik dapat menjadi kurang aktif dalam
menyampaikan aspirasi dan pemikirannya, sehingga dapat mengakibatkan
pembelajaran yang menjenuhkan. Seorang siswa yang mengalami kejenuhan
dalam belajar akan memperoleh ketidakmajuan dalam hasil belajar. Oleh karena
itu,diperlukan pendorong untuk menggerakkan menggerakan siswa agar semangat
belajar sehingga dapat memiliki prestasi belajar. Menurunkan motivasi belajar
siswa diakibatkan jaringan internet yang tidak stabil di daerah tempat tinggal
mahasiswa, pengeluaran biaya lebih untuk pembelian kuota internet,dan waktu
yang menjadi terbatas karena terhambat batas internet yang buruk.

Berikut adalah cara mencapai motivasi belajar menurut Sukiyasa, K., &Sukoco, S.
(2013):

a. Menigkatkan kualitas guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

Dalam proses pembelajaran online, guru adalah faktor penentu keberhasilan


pembelajaran online. Guru adalah faktor dominan dalam penentuan kualitas
pembelajaran. Pembelajaran yang memiliki kualitas yang baik, akan
menghasilkan hasil belajar yang baik juga

b. Memilih metode pembelajaran yang tepat

Guru dituntut untuk dapat memilih metode belajar yang tepat untuk mengajar.
Jika guru dapat memilih metode pembelajaran dengan tepat maka tujuan belajar
akan tercapai dengan lebih mudah. Pemilihan metode belajar yang tepat juga akan
meningkatkan motivasi belajar siswa dan minat belajar siswa sehingga akan
tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Misalnya:

 Visual

Pembelajaran visual bisa belajar dengan baik dengan menggunakan foto,


gambar dan pemahaman tata ruang. Jika kamu bertipe visual, maka diagaram dan
grafik bisa sangat membantu. Tandailah setiap tema dengan menggunakan warna
yang berbeda.Kamu juga dapat mengguankan flow chart ketika mencatat suatu
hal untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari konsep tertentu.

5
 Auditor

Pembelajar auditori bisa belajar dengan baik melalui bunyi. Gunakanlah


rekaman pembelajaran dan memutarnya kembali, berbicara dengan ahlinya atau
berdiskusi dengan kelompok. Kamu juga akan lebih nyaman dengan
mendengarkan musik disaat belajar.

 Kinestetik

Pembelajar kinestetik akan belajar dengan baik melaui penggunaan badan,


lengan dan keterampilan. Kamu dapat melatih diri dengan mencari kata-kata
untuk memperkuat pembelajaran, menggunakan komputer untuk mengetes
kemampuan dan mengingat suatu hal ketika sedang berjalan.

Untuk kamu yang belum mengetahui tentang gaya belajar yang baik, kamu bisa
mencoba semuanya. Gunakanlah gaya belajar yang menurutmu paling nyaman,
agar cara meningkatkan motivasi belajar kita semakin menyenangkan.

c. Memaksimalkan fasilitas pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, pemanfaatan falitas belajar yang baik juga


menentukan motivasi belajar dalam proses pembelajaran online. Pembelajaran
online memerlukan fasilitas yang menunjang pembelajaran seperti internet,
computer atau gawai. Pemanfaatan fasilitas yang baik akan memaksimalkan
materi yang akan di sampaikan dengan memaksimalkan fungsi fasilitas yang ada.
Pihak sekolah diharapkan memberikan dukungan yang optimal untuk mendukung
pembelajaran online yang dilaksanakan oleh para gurunya. seperti penggadaan
sumber belajar, komputer yang tersambung dengan internet, dan alatalat yang
mendukung kegiatan pembelajaran bagi para guru. Sarana prasarana tersebut
digunakan untuk mencari pengetahuan dan informasi dari berbagai sumber.

d. Memanfaatkan penggunaan media

Motivasi belajar siswa pada pembelajaran online dapat ditingkatkan dengan


memanfaatkan penggunaan media yang menarik, sehingga akan membuat siswa

6
tertarik kepada pembelajaran. Dalam hal ini, guru bisa membuat atau
menggunakan media animasi untuk mendukung pembelajaran online. Contohnya,
guru bisa membuat atau menggunakan media animasi untuk mendukung proses
pembelajaran, yaitu dalam proses penyampaian materi pelajaran

e. Melakukan evaluasi Evaluasi

Pada pembelajaran online penting untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan


dengan melakukan evaluasi pada kembelajaran online maka dapat diketahui
apakah pembelajaran dapat berjalan efektif atau tidak. Jika dirasa tidak efektif
maka dapat melakukan modifikasi pada system pembelajaran yang sesuai dengan
siswa.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Proses pembelajaran online memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa


yang dituntut untuk senantiasa mandiri dan kreatif. Presepsi pandangan terhadap
sesuatu baik negatif maupun posistif. Motivasi belajar dapat berupa dorongan
atau keinginan sendiri bahkan faktor luar tertentu yang mengakibatkan semangat
dalam belajar.

B. Saran

Setiap orang harus senantiasa mempunyai persepsi dan motivasi yang


mengarah pada pemikiran sesuatu yang positif agar tercapainya kerukunan
terhadap sesama dan meimbulkan percaya diri dan semangat dalam melakukan
segala sesuatu.

8
DAFTAR PUSTAKA

(2020, agustus 3). Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi

(2020, agustus 12). Retrieved from


https://www.researchgate.net/publication/337122778_KORELASI_PERSEPSI_TE
NTANG_PROFESI_KEPERAWATAN_DENGAN_MOTIVASI_BELAJAR_MAHASISWA_
PROGRAM_ALIH_JENJANG

Ferismayanti, M. (2020, mei 29). Retrieved from kemdikbud.go.id:


https://lpmplampung.kemdikbud.go.id/detailpost/meningkatkan-motivasi-
belajar-siswa-pada-pembelajaran-online-akibat-pandemi-covid-19

Anda mungkin juga menyukai