Dibuat oleh :
Kelompok 3
Alfina Fitriyani (P032014401002)
Farrah Adinda Putri (P032014401019)
Nabilla Athaviardi (P032014401014)
Putri Azkia (P032014401030)
Rhaisya Metha Yona (P032014401032)
Rima Mauliddiana (P032014401034)
Welliati Hildza Putri (P032014401040)
Yuliani (P032014401042)
D III KEPERAWATAN
2022/2023
PANDUAN INTRADIALYTIC ROM EXERCISE BAGI PASIEN PENYAKIT GINJAL
KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS
A. Definisi
Intradialytic exercise merupakan exercise yang dilakukan pada saat hemodialisis atau
intradialytic yang melibatkan pergerakan sendi atau range of motion (ROM) dan peregangan
pada otot yang dilatih (muscle stretching).
B. Manfaat
a. Kebugaran Fisik
Exercise yang dilakukan selama sesi hemodialisis (intradialytic exercise) dapat
meningkatkan sirkulasi darah otot, menimbulkan efek vasodilatasi terhadap pembuluh
darah otot sehingga meningkatkan sirkulasi ureum dan toxin yang ada dijaringan ke
vaskuler dan selanjutnya ke dyalizer.
b. Kebugaran psikologis
Exercise dapat meningkatkan kendali depresi dan kecemasan, meningkatkan mood,
kepercayaan diri, meningkatkan adaptasi terhadap stress dan aktivitas di luar pekerjaan.
c. Dampak bagi pasien dialisis usia lanjut
untuk mempertahankan atau meningkatkan kebugaran dalam kapasitas aktual,
peningkatan status mental dan suasana hati
C. Indikasi
Indikasi exercise meliputi:
berkurangnya kebugaran fisik,
kelainan fleksibilitas sendi,
melemahnya kekuatan otot,
gangguan koordinasi,
anemia ginjal,
osteopati ginjal,
hipertensi arteri,
gangguan metabolisme karbohidrat,
diabetes mellitus dan gangguan metabolisme lipid.
D. Kontraindikasi
Kontraindikasi dari exercise adalah malignant hipertensi (240/120 mmHg), hipertensi
dekompensasi yang istirahat (200/100 mmHg), angina pektoris tidak stabil, gagal jantung,
gangguan detak jantung berat tanpa terapi obat, emboli paru akut, penyakit pada arteri,
stenosis aorta lanjut, hipertensi paru-paru, penyakit akut (infark miokard akut, radang seperti
miokarditis, tromboflebitis, demam, tirotoksikosis).
F. Waktu Exercise
Exercise idealnya dilakukan pada hari non dialisis ketika pasien mentoleransi kondisi
fisik yang terbaik. Waktu yang paling efektif adalah satu hari setelah perawatan dialisis atau
segera setelah dialisis. Namun melakukan exercise segera post dialysis dapat meningkatkan
risiko respon hipotensi karena beberapa individu mungkin masih menderita ultrafiltrasi
tinggi. Di sisi lain, waktu aktivitas fisik yang tidak sesuai adalah antara dua hemodialisis,
terutama hari kedua atau keempat setelah pengobatan (diantara pasien dengan 1 - 2
hemodialisis per minggu), atau pada hari yang sama dari prosedur atau segera sebelum
prosedur (di antara pasien dengan 3 atau lebih hemodialisis per minggu). Periode-periode itu
khas pada saat akumulasi cairan tubuh, dekompensasi air dan metabolisme elektrolit dalam
tubuh pasien ESRD (Mahrova & Svagrova, 2013; Pescatello et al., 2013; Riebe et al., 2016).
G. Intensitas Exercise
Intensitas exercise penting untuk diukur karena dapat memberi tahu apakah exercise
yang dilakukan terlalu keras atau tidak bekerja cukup keras. Ada dua cara untuk menentukan
zona intensitas exercise yang kita lakukan. Pertama, dengan menggunakan skala Borg’s
Rating of Perceived Exertion (RPE). Skala Borg’s RPE adalah perasaan yang dirasakan
seberapa keras kita merasa tubuh kita bekerja. Hal ini didasarkan pada sensasi fisik yang
dialami seseorang selama aktivitas fisik, termasuk peningkatan denyut jantung,peningkatan
pernapasan atau tingkat pernapasan, peningkatan keringat, dan kelelahan otot.
DISARANKAN
Cara kedua untuk memonitor intensitas exercise adalah menentukan apakah denyut
jantung seseorang berada dalam zona target selama aktivitas fisik. Intensitas exercise yang
direkomendasikan untuk pasien penyakit ginjal yang menjalani hemodialisis adalah
intensitas sedang yaitu 50% hingga 70% dari denyut jantung maksimalnya. Salah satu cara
untuk mengetahui zona target denyut jantung olahraga adalah dengan menggunakan
Formula Karvonen, yaitu mengurangi usia seseorang dari 206,9 untuk laki-laki dan
mengurangi usia seseorang dari 206 untuk Wanita
POSISI TUBUH
SESI PEMANASAN:
Gerakan peregangan pada kepala, tangan yang tidak terpasang alat kemesin dan kedua kaki
Dilakukan sebanyak 8 kali pada tiap gerakan (selama ±5 menit)
GERAKAN MELIPUTI:
SESI INTI:
Gerakan sama seperti pada pemanasan + gerakan terakhir berupa mendayung sepeda
Dilakukan sebanyak 20 kali pada tiap gerakan (selama ±20 menit) + gerakan mendayung
sepeda sampai waktu 20 menit selesai.
SESI PENDINGINAN:
Gerakan sama seperti pada pemanasan + diakhiri latihan pernapasan (tarik napas dalam
melalui hidung dan keluarkan melalui mulut secara perlahan)
Dilakukan sebanyak 8 kali pada tiap gerakan (selama ±5 menit).
DAFTAR PUSTAKA
1. Riebe D, Ehrman JK, Liguori G, Magal M. Guidelines for Exercise Testing and
Prescription. Tenth. (Riebe D, Ehrman JK, Liguori G, Magal M, eds.). Wolters Kluwer;
2016.
2. Painter P. Exercise: A Guide for the People on Dialysis. Vol 1. The Life Options
Rehabilitation Advisory Council; 2000. doi:10.1017/CBO9781107415324.004
3. Mahrova A, Svagrova K. Exercise Therapy - Additional Tool for Managing Physical and
Psycological Problems on Hemodialysis. In: Hemodialysis. INTECH; 2013:753-821.
doi:http://dx.doi.org/10.5772/53058
4. Kong CH, Tattersall JE, Greenwood RN, Farrington K. The effect of exercise during
haemodialysis on solute removal. Nephrol Dial Transplant.1999;14:2927-2931.
5. Parsons TL, Toffelmire EB, King-VanVlack CE. Exercise Training During Hemodialysis
Improves Dialysis Efficacy and Physical Performance. Arch Phys Med Rehabil.
2006;87(5):680-687. doi:10.1016/j.apmr.2005.12.044
9. Soliman HMM. Effect of intradialytic exercise on fatigue, electrolytes level and blood
pressure in hemodialysis patients: A randomized controlled trial. J Nurs Educ Pract.
2015;5(11):16-28. doi:10.5430/jnep.v5n11p16
10. Davis MP, Walsh D. Mechanisms of Fatigue. J Support Oncol J Support Oncol.
2010;8(November):164-174. doi:10.1016/B978-0-443-07427-1.50014-5
11. Koh KP, Fassett RG, Sharman JE, Coombes JS, Williams AD. Intradialytic versus home
based exercise training in hemodialysis patients: A randomised controlled trial. BMC
Nephrol. 2009;10(1):1-6. doi:10.1186/1471-2369-10-2
12. Tentori F, Elder SJ, Thumma J, et al. Physical exercise among participants in the Dialysis
Outcomes and Practice Patterns Study (DOPPS): Correlates and associated outcomes.
Nephrol Dial Transplant. 2010;25(9):3050-3062. doi:10.1093/ndt/gfq138