RESPIRASI 1
Kelompok 1/ 2
Dasar teori
Ketahanan fisik ialah ketahanan untuk melakukan kerja otot dengan memuaskan,
dibawah kondisi-kondisi khusus, dan ini sangat tergantung pada komponen-komponen
dari sistem-sistem: transport oksigen, pernapasan, kardiovaskuler, darah, otot dan
sistem enzim dalam tubuh seseorang.
Disamping itu ketahanan jasmani seseorang bergantung pada faktor genetik,
makanan sehari-hari, pekerjaan sehari-hari, serta aktivitas fisik yang dilakukannya.
Ketahanan/kondisi ini dapat dikembangkan dan diperbaiki dengan latihan-latihan yang
tertentu. Ketahanan ini pada tiap-tiap saat dapat diketahui dengan memeriksa
ketahanan jasmani seseorang pada waktu itu. Pemeriksaan ini dapat dilakukan antara
lain dengan faal alat pernapasan, faal jantung (frekuensi nadi dan tekanan darah),
ketahanan kerja otot, dan lain-lain.
Pemeriksaan frekuensi nadi dapat memberi gambaran kesanggupan sistem
sirkulasi dan pernapasan, walaupun tidak secara keseluruhan. Waktu kembalinya nadi
ke frekuensi istirahat setelah kerja merupakan ukuran dari kesanggupan sistem sirkulasi
dan pernapasan untuk menghilangkan sisa-sisa metabolisme dari dalam darah, dan ini
dapat memberi gambaran tentang kesanggupan tubuh.
Tujuan utama dari sistem respirasi adalah menyediakan oksigen untuk jaringan dan
mengeliminasi karbon dioksida. Selama melakukan aktivitas fisik, sistem respirasi
bekerja lebih banyak karena konsumsi oksigen, ventilasi pulmonal dan alveolar serta
kapasitas difusi oksigen meningkat untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang tinggi
terutama pada otot rangka.Karena kebutuhan oksigen yang diperlukan pada otot selama
melakukan aktifitas fisik meningkat, maka sistem kardiovaskuler pun harus
meningkatkan tekanan darah, volume sekuncup (stroke volume), denyut jantung (heart
rate), dan cardiac output untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang diperlukan oleh
jaringan otot. Agar hal tersebut terpenuhi, maka pada saat yang sama, tubuh
mengurangi aliran darah ke organ-organ yang tidak terlalu aktif selama melakukan
latihan fisik, seperti ginjal, hati dan organ-organ pada saluran pencernaan. Latihan fisik
yang dilakukan secara teratur akan membuat sistem kardiovaskuler lebih efisien dalam
hal memompa darah dan mengantarkan oksigen ke otototot yang dipergunakan saat
berolahraga. (Alamsyah D.A 2017)
Tingginya lemak tubuh akan menjadi penghalang dan memberikan beban
tambahan fungsi kardiorespirasi selama latihan fisik. Berkurangnya fungsi ini akan
berdampak pada rendahnya ambilan oksigen yang digunakan untuk metabolisme
intrasel, terutama sel-sel muskuloskeletal. Karena deposisi lemak yang tidak
proporsional, sistem muskuloskeletal gagaluntuk memperoleh jumlah oksigen yang
cukup selama melakukan latihan
Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan menentukan ketahanan jasmani.
METODE
Tata Kerja
Subyek disuruh lari di tempat selama 5 menit, setelah itu istirahat dengan
posisi duduk selama satu menit Pertama, hitung denyut nadi, frekuensi jantung,
respirasi dan tekanan darah dari satu menit sampai satu menit 30 detik, sesudah itu
istirahat lagi 30 detik Kedua, hitung denyut nadi, frekuensi jantung, respirasi dan
tekanan darah dari 2 menit sampai 2 menit 30 detik, sesudah itu istirahat lagi 30 detik.
Terakhir, hitung denyut nadi, frekuensi jantung, respirasi dan tekanan darah dari 3
menit sampai 3 menit 30 detik.
PEMBAHASAN
Waktu
Denyut nadi 84 128 120 88
Frekuensi jantung 84 128 120 88
Respirasi 19 35 25 21
Tekanan darah 110/70 140/100 110/80 110/80
Respirasi 19 46 36 20
Tekanan darah 100/70 120/80 100/80 100/80
KESIMPULAN
Pengukuran ketahanan jasmani dapat dilakukan dengan faal hitung denyut nadi,
frekuensi jantung, respirasi dan tekanan darah dalam keadaan normal dan dibandingkan
dengan keadaan setelah beraktifitas. Ketahanan jasmani seseorang bergantung pada
faktor genetik, makanan sehari-hari, pekerjaan sehari-hari, serta aktivitas fisik yang
dilakukannya. Praktikum ini menunjukkan bahwa kedua probandus memiliki
ketahanan jasmani yang bagus.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton AC, Hall JE .2007.Alih bahasa, Irawati Setiawan. Buku ajar fisiologi
kedokteran. Ed 9. Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC
Basoeki S, dkk. 2000. Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia. Malang :
IMSTEP JICA.