Anda di halaman 1dari 4

Haemobartonellosis

Defenisi
Haemobartenollosis merupakan penyakit yang disebakan oleh bakteri
Mycoplasma haemofelis atau juga disebut dengan Haemobartonella felis yang
dapat menyebabkan anemia hemolitik baik akut maupun kronis pada kucing.
Bakteri Mycoplasma haemofelis menempel di membran sel darah merah
(Eritrosit) yang menyebkan terjadinya lekukan di membran eritrosit dan trauma
sehingga terjadi peningkatan osmotik eritrosit yang mengakibatkan lisisnya sel
eritrosit tersebut. Immune mediated hemolisis juga akan menyebabkan lisisnya
eritrosit karena diserang oleh sistem imun, sehingga menyebabkan anemia
hemolitik terjadi pada kucing yang terinfeksi.

Morfologi bakteri
 Bakteri gram negatif
 Tidak memiliki dinding sel
 Bentuk bulat, batang atau ringshape
 Ditemukan tunggal maupun berantai
 Parasit spicellular di RBC kucing
 Ukuran ± 1 µm
 Genus Mycoplasma

Gejala Klinis
1. Anemia (terjadi karena lisisnya eritrosit yang disebabkan oleh
Mycoplasma haemofelis yang menempel sehingga terjadi peningkatan
osmotik dan juga karena eritrosit diserang oleh leukosit karena dianggap
sebagai benda asing)
 Pucat
 Lesu
 Lemah
 Takikardi (laju detak jantung diatas normal)
 Takipnea (pernafasan yang cepat dan dangkal)
2. Anoreksia
3. Pireksia (Demam)
4. Depresi
5. Splenomegali (pembengkakan limpa yang disebkan karena infeksi
sehingga limpa menghasilkan limfosit dan monosit dalam jumlah yang
tinggi)
6. Limpa adenopati (pembengkakan pada kelenjar limfe)
7. Ikterus (terjadi jika mengalami hemolisis akut dan parah).

Transmisi
o Penularan oleh gigitan pinjal (Ctenocephalides felis) yang terinfeksi.
Ctenocephalides felis merupakan parasit pada kucing yang hidup dari
menghisap darah. Umur pinjal di lingkungan bisa mencapai ± 100 hari
tanpa makanan. Namun pada tubuh kucing yang sehat ± 4-25 hari karena
kucing yang sehat akan memakan pinjal tersebut secara alamiah.
Siklus hidupnya yaitu dimulai dari telur (berjumlah ± 50 butir dalam sekali
bertelur) yang akan berubah menjadi larva dalam 2-10 hari. Dari bentuk
larva akan berubah menjadi pupa dalam 7-21 hari. Selanjutnya, dari pupa
ke dewasa akan berubah dalam waktu 20-180 hari tergantung suhu dan
kelembapan.
o Secara vertikal (menular dari induk yang terinfeksi ke anak, namun belum
diketahui apakah dari plasenta atau susu).
o Transfusi darah yang telah terinfeksi.
o Perkelahian kucing (saling melukai sampai berdarah).
o Gigitan nyamuk yang terinfeksi.
Diagnosa
Pemeriksan Darah Apus
Memiliki beberapa kelemahan yaitu tidak sensitif karena mata yang tidak
ahli atau terlatih sehingga dapat menyebabkan kegagalan dalam membedakan
noda dan howell jolly dengan Mycoplasma haemofelis dan rendahnya jumlah
Mycoplasma sehingga mustahil untuk dilihat.
PCR
Lebih sensitif dan spesifik. Dapat mendeteksi dan membedakan spesies
dan mengukur jumlah DNA mycoplasma yang terdapat.

Prognosa
Fausta : jika didiagnosa dengan tepat dan diberikan pengobatan yang
maksimal.

Pengobatan
1. Antibiotik
Mycoplasma haemofelis merupakan bakteri gram negatif yang tidak
memiliki dinding sel sehingga harus digunakan antibiotik yang tepat. Golongan
antibiotik yang memiliki mekanisme yang tepat untuk melawan infeksi bakteri
Mycoplasma haemofelis adalah antibiotik golongan Tetrasiklin.
Doksisiklin
Fungsi utamanya adalah sebagai bakteriostatik / penghambat pertumbuhan
bakteri dengan cara menghambat sintesis protein bakteri. Antibiotik doksisiklin
menghambat kerja sintesis ribosom 30s dalam mengirimkan informasi genetik
dari mRNA ke tRNA sebagai penerjemah pesan.
Efektif untuk mengurangi gejala klinis
Mengurangi jumlah Mycoplasma haemofelis di dalam darah
Dosis yang dianjurkan : 10 mg/kg/hari PO ± 6 minggu
2. Corticosteroid
Disarankan sebagai tambahan untuk menangani imun mediated hemolisis
oleh bakteri Mycoplasma haemofelis.
Prednisolon
Dosis : 2-4 mg/kg/hari PO
3. Supportif
Dehidrasi berat : disaran kan untuk terapi cairan untuk memenuhi
kekurangan cairan di dalam tubuh.
Transfusi darah : dianjurkan dilakukan transfusi darah jika PCV < 10/12
%

Anda mungkin juga menyukai