Kasus :
NO REGISTER : 1001012020*******
NAMA : An. A
UMUR : 8 Tahun
AGAMA : Islam
ALAMAT : Surabaya
PEKERJAAN :-
A. Diagnosa :
locomotor disturbance ec dmd + wasted +stunted
B. Catatan Medis :
Pasien baru rujukan dari poli anak dengan diagnosa DMD
dikonsulkan ke tim rehabilitasi medik untuk dilakukan EMG dan
fisioterapi.
C. Pemeriksaan Penunjang :
1. EMG
2. Hasil Konsultasi
dr. Rehabilitasi medik : berikan tindakan fisioterapi berupa
breathing exc aktif, AROM exc AGA/AGB D/S, AAROM exc
ankle dorsoflexor D/S dan hip extensor D, koreksi postur,
strengthening exercise dengan bermain sesuai toleransi
pasien
D. Tindakan Medis
Terapi Invasif :
I. PEMERIKSAAN FISIOTERAPI :
KU :
Pasien sering terjatuh sejak 1 tahun yang lalu, saat berjalan atau
berlari tiba tiba terjatuh, semakin lama semakin sering jatuh. Bila
ingin berdiri dari posisi duduk harus mencani pegangan, pasien
juga sering terjatuh ketika menggunakan toilet jongkok. Pasien
bisa bersepeda tetapi tidak sejauh dulu, pasien lebih mudah
capek, di sekolah mengikuti pelajaran olahraga yang ringan saja.
Pasien tidak mengeluh nyen / tebal kesemutan.
Riwayat Perkembangan :
RPS :
Riwayat Antenatal :
anak ke 1, hamil usia 37 th, rutin kontrol di dokter Sp. OG, USG
(), vitamin (+)
Riwayat Natal :
RPD : -
RPK : sepupu laki laki 2 orang ( meninggal saat SMA dan SMP,
sama lelaki tidak bisa berjalan, dan meninggal karena sesak )
RPP : -
B. Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan Tanda Vital ( 04/02/2020 )
Kesadaran :456
Tensi : 90/60 MmHg
Nadi : 80x/menit
Temperatur : 36,0ºC
Tinggi Badan : 112 cm
Berat Badan : 15 kg
Luas Permukaan Tubuh : 0.68 m2
Frekuensi Pernafasan : 16x/menit
Pemeriksaan Umum
Inspeksi ( 04/02/2020 )
Statis :
1. calf pseudo hipertrofi +/+
Dinamis :
1. wadling gait
2. Gower sign +
Palpasi
Gerak aktif :
Gerak Pasif :
Interpretasi:
Interpretasi : Starting with arms at the sides, the patient can abduct
the arms in a full circle until they touch above the head
Interpretasi : Walks unassisted and rises from chair but cannot climb
stairs
Kesulitan berdiri
Kesulitan berdiri
Jalan berjinjit
Kesulitan melompat
Memperbaiki postur
1. Breathing Exercise
a. Yoga Breathing Exercise
1) Kapalabhati
Posisi Terapis : Berada di samping pasien
Posisi Pasien : Duduk dengan nyaman dengan tulang punggung
lurus dan kedua tulang duduk sejajar menyentuh permukaan lantai
Pelaksanaan : Tarik nafas secara pasif (tanpa usaha berarti, tidak
terlalu dalam) dan membuang nafas dengan lebih cepat dan kuat
dari biasanya dengan paksaan.
2) Uddiyana
Posisi Terapis : Berada di samping pasien
Posisi Pasien : Duduk dengan nyaman dengan tulang punggung
lurus dan kedua tulang duduk sejajar menyentuh permukaan lantai
Pelaksanaan : Apnea setelah ekspirasi paksa, diikuti oleh
ekspansi toraks (dicapai tanpa menghirup) dan penutupan glotis
secara sukarela
3) Agnisara
Posisi Terapis : Berada di samping pasien
Posisi Pasien : Duduk dengan nyaman dengan tulang punggung
lurus dan kedua tulang duduk sejajar menyentuh permukaan lantai
Pelaksanaan : Terdiri dari kontraksi maksimal diikuti dengan
proyeksi abdomen selama apnea setelah ekspirasi paksa
Anjurkan pasien untuk mengulang latihan tiap jam pada siang hari.
(saat pasien tidak tidur)
Dosis :
Durasi : 10 – 15 menit.
Frekuensi : 3 – 5 x/hari.
Pelaksanaan :
3. Stretching exercise
Pelaksanaan :
Pegang tumit dengan kuat tapi lembut di antara jari dan ibu jari.
Pelaksanaan :
Tekuk satu kaki sehingga pinggul dan lutut berada pada sudut 90º.
Pelaksanaan :
Pelaksanaan :
Pelaksanaan :
Pelaksanaan :
Pelaksanaan :
Posisi Terapis : Berdiri di sisi yang sama dengan siku yang akan
diregangkan.
Pelaksanaan :
Pelaksanaan :
Jaga bahu tetap diam dan dengan siku ditekuk 90º, cukup putar
lengan bawah sehingga tangan pasien menghadap ke atas.
Posisi Terapis : Berdiri di sisi yang sama dengan siku yang akan
diregangkan.
Pelaksanaan :
Posisi Terapis : Berdiri di sisi yang sama dengan siku yang akan
diregangkan.
Posisi Pasien : Pasien berbaring terlentang dengan tangan di pinggir
bed.
Pelaksanaan :
Pelaksanaan :
Kaki belakang dan lutut harus tetap lurus dengan tumit di lantai, jari-
jari kaki mengarah ke dinding.
Pelaksanaan :
Pelaksanaan :
Luruskan lutut.
Pelaksanaan :
Dosis : 8x repetisi
Pelaksanaan :
Dosis : 8x repetisi
Pelaksanaan :
Dosis : 8x repetisi
6. Koreksi Postur
Pelaksanaan :
Pasien menggunakan AFO dengan dibantu terapis.
Dosis : Dipakai saat tidak sedang berjalan pada malam hari atau
siang hari.
7. Strengthening Exercise
Pelaksanaan :
8. Aquatic Teraphy
Tata laksana :
Pelaksanaan :
Latihan Meluncur
Catatan :
9. Edukasi
VI. EVALUASI :
O:
Kesadaran :456
Nadi : 80x/menit
Temperatur : 36,0ºC
Berat Badan : 15 kg
RR : 16x/menit
Pemeriksaan MMT
(01/04/2021)
Rhomboideus: 11/11
Deltoideus: 11/11
Pectoralis: 11/11
triceps brachii: 11/11
Iliopsoas: 9/9
Quadrisep: 6/6
Abdominalis: 11/11
(01/04/2021)
Nyeri gerak: 4
Nyeri diam: 0
Interpretasi : Starting with arms at the sides, the patient can abduct
the arms in a full circle until they touch above the head
Interpretasi : Walks unassisted and rises from chair but cannot climb
stairs
VII. PROGNOSA :
VIII. RESUME :
Pasien laki laki an. A berusia 8 tahun dengan diagnosis DMD memiliki
problema kapasitas fisik, kemampuan fungsional, dan partisipasi sosial.
Diberikan intervensi fisioterapi berupa breathing exc, stretching exc, arom
exc, aarom exc, koreksi postur, strengthening exc, aquatic therapy,
edukasi. Didapatkan hasil evaluasi peningkatan rom ankle dan penurunan
nyeri gerak dorsofleksi menjadi 3.