Anda di halaman 1dari 18

Morning Report II

Stase Kardiovaskuler II
Profesi Fisioterapi Universitas Esa
Unggul
Meilawati Tri Lestari (20200607047)
Identitas Pasien
No. RM :-
Nama : Tn. X
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 25 Tahun
Alamat : Jakarta
Agama : Islam
Pekerjaan : perguruan tinggi dan paruh waktu disiang hari
Diagnosa Medis : Miokard Infrak
Medikametosa : -
Assessment
Keluhan Utama Os mengeluh mudah lelah dan tidak mampu berjalan sampai setengah mil
walau dengan kecepatan yg sangat lambat

Gejala
Penyerta -

3 minggu sebelumnya os mengalami nyeri dada yang parah secara intermiten


selama seminggu. os datang keRS dan dirawat di ICU. Selama perawatan
Riwayat penyakit dilakukan Tindakan Kateterisasi jantung darurat dan os dipasang Impella
sekarang untuk meningkatkan fungsi jantungnya. Setelah keluar dari rumah sakit, os
mengenakan Life Vest dan kursi roda. Os dirujuk ke rehabilitasi jantung.
Assessment
Riwayat penyakit
dahulu DM tipe 1

Riwayat sosial Sebelum sakit aktif berolahraga sepeda dan berlari, bekerja diperguruan tinggi

Goal Pasien Pasien mampu beraktivitas fungsional tanpa adanya nyeri dada dan merasa lelah
Pemeriksaan Umum
Composmentis 80 x/m

Kesadara
n TD HR RR

120/70 MmHg 20 x/m


Observasi
Inspeksi Statis

1. Pasien datang menggunakan kursi roda


2. Sternum dan costae (normal chest)

Inspeksi Dinamis

1. Saat transver dari kursi roda ke bed pasien


tampak kelelahan
Pemeriksaan Fisik
 Palpasi
 getaran terasa sama antara kanan dan kiri pada dipunggung dan dada

 Auskultasi
 Suara napas normal
 irama teratur tanpa murmur, rubs, atau gallop

 VAS : terdapat nyeri dada


Pemeriksaan Penunjang
 Fungsi fentrikel kiri
Left Ventricular Ejection Fraction (LVEF) : 20% pada 2
Dekokardiografi
ICF
Participation Retriction
Body Structur and Function
Imparment Berolah raga
Activity Limitation
1. Weakness otot diafragma
2. Spasme otot pectoralis Keterbatasan dalam
3. Nyeri dada ADL
4. Mudah lelah Jalan jauh
Diagnosis Fisioterapi
“keterbatasan ADL dan jalan jauh karena adanya
nyeri dada, weakness otot diafragma, spasme otot
pectoralis, dan mudah lelah sehingga tidak dapat
berolah raga et causa Miocard Infraction”
Tujuan Rencana
Fisioterapi Jangka
Jangka
+- 3 bulan

Pendeka Panjan
Meningkatkan kekuatan
otot diafragma
g
Jangka
+- 1 bulan
Merileksasikan otot Panjang
pectoralis
Meningkatkan kapasitas Pasien dapat
fisik dan kebugaran melakukan aktifitas
Jang normal tanpa merasa
lelah
ka
pende
k
Program Intervensi 1 bulan
Minggu I (5x Pertemuan)
Minggu II (5x Pertemuan)
 Breathing exercise (pursed
 Breathing exercise (pursed
lip breathing)
lip breathing)
 Mobilisasi Thorax
 Mobilisasi Thorax
 Peregangan pada extremitas
 Latihan jalan ditempat
atas dengan posisi duduk
 Latihan jalan jarak pendek
 Latihan duduk keberdiri
Intervensi
Minggu III (3x Pertemuan)
Minggu IV (3x Pertemuan)
 Breathing exercise (pursed
 Breathing exercise (pursed
lip breathing dan Diafragma
lip breathing dan Diafragma
Breathing)
Breathing)
 Mobilisasi Thorax
 Mobilisasi Thorax
 Latihan treadmill (intensitas
 Latihan speda statis
40%-80% HR maksimal)
Evaluasi
 HR
 RR
 VAS
 2MWT
Edukasi
 Pasien diminta untuk melanjutkan program latihan yang diberikan fisioterapi
(breathing exercise)
 Melakukan aktivitas secara aktif
 Keluarga diminta untuk memberi semangat kepada pasien
 Mengatur pola makan dgn tidak mengonsumsi yg mengandung gula terlalu
bsnyak dan sering seperti teh manis dll
 Berjemur dipagi hari sambil melakukan peregangan
Video
Daftar Pustaka
Liu, Y., Dai, Y., Liu, Z., Zhan, H., Zhu, M., Chen, X., ... & Tan, N. (2020). The Safety and
Efficacy of Inspiratory Muscle Training for Patients With Acute Myocardial Infarction
Undergoing Percutaneous Coronary Intervention: Study Protocol for a Randomized
Controlled Trial. Frontiers in cardiovascular medicine, 7.
Terimakas
ih 

Anda mungkin juga menyukai