Anda di halaman 1dari 10

2.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Terapi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, Terapi adalah usaha untuk
memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit; pengobatan penyakit; perawatan
penyakit.

Macam-macam terapi:

1. Hydroterapi
Penggunaan air dan atau dengan ramuan bahan alam (tumbuhan, garam, susu,
lumpur, lulur) untuk perawatan kesehatan tubuh, dengan mengatur suhu, tekanan,
arus, kelembaban, serta kandungan air.
2. Sensori Integrasi
Seorang anak yang kesulitan untuk menguasai kemampuan tertentu, yang
menghambatnya untuk berekslorasi, kreatif dan mengorganisasikan dirinya saat
berada di lingkungan. Sehingga dengan bantuan sensori integrasi akan membantu
memudahkan tubuh anak untuk merespon dan otak untuk mengatur jalannya
pemprosesan tersebut.
3. Terapi Bicara
Pelayanan kesehatan dalam bidang perilaku komunikasi untuk meningkatkan
dan memulihkan kemampuan perilaku komunikasi, yang berhubungan dengan
kemampuan bahasa, bicara, suara dan irama / kelancaran yang diakibatkan oleh
adanya gangguan / kelainan anatomis, fisiologis, psikologis dan sosiologis.
4. Fisioterapi
Suatu ilmu atau kiat untuk melakukan suatu pengobatan dengan memanfatkan
khasiat alam seperti cahaya, air, listrik, latihan-latihan dan manual. (Chiara &
Callender, 461)

2.2. Pengertian Hydroterapi

10
Universitas Kristen Petra
Penggunaan air dan atau dengan ramuan bahan alam (tumbuhan, garam, susu,
lumpur, lulur) untuk perawatan kesehatan tubuh, dengan mengatur suhu, tekanan,
arus, kelembaban, serta kandungan air. (Chiara & Callender, 465)

2.1.1 Manfaat Hydroterapi


 Menggunakan dan merelaksasikan otot
 Memperbaiki pola jalan dan postur tubuh
 Mengurangi nyeri, bengkak, kaku otot dan sendi
 Meningkatkan fungsi jantung, sirkulasi darah dan pernafasan.
 Meningkatkan kemampuan fungsional dan kualitas hidup,
 Memperbaiki keseimbangan dan koordinasi
 Memperbaiki lingkup gerak sendi, stroke, nyeri sendi lutut dan penyakit
rematik. (Chiara & Callender, 465)

2.1.2 Penyembuuhan Melalui Hydroterapi


Di dalam air, anggota tubuh yang sulit digerakkan di darat karena adanya
kekuatan otot dan persendian, akan lebih mudah digerakkan dan dilatih
kelenturannya. Ini karena ada beberapa efek fisika air:gaya apung air (buoyancy),
efek thermal (suhu air), efek hidrostatik (daya tekan), dan hidrodinamik (daya
gerak) air yang akan berpengaruh pada saat proses terapi latihan berjalan.
Perjalanan air menjadikan tidur lebih lelap disebabkan karena air mengandung
gelombang alpha yang menyentuh kulit akan membuat individu merasa rileks
sehingga mengurangi stress. (Chiara & Callender, 465)

Meskipun teknik hidroterapi ini sangat baik, namun terdapat beberapa kondisi
yang dilarang sehingga menjadi kontraindikasi bagi mereka. Beberapa kondisi
tersebut adalah individu dengan kelumpuhan atau gangguan lain yang
menyebabkan pengurangan sensasi/rasa raba; wanita hamil, lansia, orang yang
sedang dibawah pengaruh alkohol atau obat; dan orang berpenyakit kulit dan luka
terbu. (Chiara & Callender, 465)

2.3. Pengertian Fisioterapi

11
Universitas Kristen Petra
Fisioterapi secara etimologi terbagi atas dua unsur, yaitu : Fisio yang berarti
alam dan terapi yang berarti pengobatan. Menurut WCPT Fisioterapi adalah suatu
ilmu atau kiat untuk melakukan suatu pengobatan dengan memanfatkan khasiat
alam seperti cahaya, air, listrik, latihan-latihan dan manual. (Chiara & Callender,
461)
Menurut Departemen Kesehatan Indonesia, fisioterapi adalah suatu
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk individu dan atau kelompok dalam
upaya mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang
daur kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, agen fisik, mekanis, gerak,
dan komunikasi. Fisioterapi dapat melatih pasien dengan olahraga khusus,
penguluran dan bermacam-macam teknik dan menggunakan beberapa alat khusus
untuk mengatasi masalah yang dihadapi pasien yang tidak dapat diatasi dengan
latihan–latihan fisioterapi.
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada
individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan
gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutik
dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi (Wikipedia. Fisioterapi)

2.3.1.Diagnosa Fisioterapi
1. Impairment
 Adanya kekakuan pada tungkai bagian kiri.
 Adanya keterbatasan dalam melakukan gerakan fleksi-ekstensi wrist,
elbow, shoulder, hip, knee bagian kiri.
 Adanya penurunan group otot bagian kiri
2. Fungtional Limitation
 Pasien mengalami keterbatasan untuk berjalan
 Pasien mengalami kesulitan untuk memakai baju, memakai sandal,
mengancingkan baju
3. Disability

12
Universitas Kristen Petra
 Pasien mengalami hambatan saat beraktivitas ketika menggunakan AGA
dan AGB bagian kiri yaitu : belum bisa mengikuti kerja bakti di desa.
(Chiara & Callender, 461)

2.3.2.Penatalaksanaan Fisioterapi
1. Infra Red
Possikan pasien diatas bed. Posisikan pasien senyaman mungkin. Bebaskan area
yang akan diterapi dari pakaian yang menghalangi. Atur jarak IR 30-45 cm dari
area permukaan kulit. Arahkan IR pada leher, tangan, tungkai selama 10-15 menit.
Rapikan alat.
2. Terapi Latihan
 Gerakan AGA dan AGB secara aktif
Arahkan pasien untuk menggerakkan tangan ke atas dan dan menekuk
tangan. Lalu gerakkan tungkai untuk mengangkat dan menekuk tungkai.
Ulangi gerakan 3x pengulangan.
 Latihan Gerakan Pasif Fleksi Bahu
Posisikan pasien senyaman mungkin. Lalu pegangan fisioterapis pada
tangan dan lengan bawah pasien. Posisi awal pada tangan adalah mid
position. Kemudian arahkan pasien untuk rileks. Gerakkan bahu ke arah
Fleksi. Lakukan pengulangan sebanyak 8 kali.
 Latihan Gerakan pasif Fleksi-Ekstensi Wrist
Posisikan pasien senyaman mungkin. Lalu pegangan fisioterapis pada
pergelengan tangan dan sendi siku pasien. Kemudian arahkan pasien untuk
rileks. Gerakkan pergelangan tangan ke arah Fleksi dan Ekstensi . Lakukan
pengulangan sebanyak 8 kali.
 Latihan Gerakan pasif Fleksi-Ekstensi Hip dan Knee
Posisikan pasien senyaman mungkin. Lalu pegangan fisioterapis pada tumit
serta sisi bawah dan tepi luar lutut pasien. Kemudian arahkan pasien untuk
rileks. Gerakkan hip ke arah Fleksi dan Ekstensi hingga menbentuk Fleksi
knee. Lakukan pengulangan sebanyak 8 kali.
 PNF

13
Universitas Kristen Petra
Repeated Contaction Arahkan pasien untuk menggerakkan tangan ke arah
diagonal. Lalu ketika bergerak berikan sedikit tahanan. Lakkan gerakan ini
4 kali. Hold Rilex Arahkan pasien untuk meluruskan tangan namun diberi
tahanan oleh fisioterapis, beri aba-aba untuk menahan lalu rileks kan
gerakan ke arah Fleksi. Ulangi 8 kali gerakan. (Chiara & Callender, 461)

2.3.3.Penyembuhan Melalui Fisioterapi


1. Kekuatan Otot
Setelah dilakukan 6 kali terapi didapatkan belum ada peningkatan kekuatan
otot. Dari terapi pertama hingga terapi terakhir didapati nilai kekuatan otot 3. Hasil
evaluasi menggunakan Muscle Manual Testing.
2. Kekauan otot
Pada kasus ini spastisitas di ukur dengan skala asworth dengan hasil yang
diperoleh tidak didapatkan adanya peningkatan maupun penurunan spastisitas yaitu
tetap dari T0 hingga T6.
3. Lingkup Gerak Sendi
Setelah dilakukan 6 kali terapi didapatkan belum ada peningkatan lingkup
Gerak Sendi. Hasil evaluasi menggunakan Goneometer. (Chiara & Callender, 461)

2.3.4. Alat-Alat Fisioterapi


1. Shortwave Diathermy (SWD)
Terapi panas penentrasi dalam dengan menggunakan gelombang
elektromagnetik frekuensi 27,12 MHz, panjang gelombang 11 m.
Tujuannya untuk memperlancar peredaran darah, mengurangi rasa sakit,
mengurangi spasme otot, membantu meningkatkan kelenturan jaringan lunak,
mempercepat penyembuhan radang.
2. Microwave Diathermy (MWD)
Suatu aplikasi terapeutik dengan menggunakan gelombang mikro dalam bentuk
radiasi elektromagnetik yang akan dikonversi dalam bentuk dengan frekuansi 2456
MHz dan 915 MHz dengan panjang gelombang 12,25 arus yang dipakai adalah arus
rumah 50 HZ, penentrasi hanya 3 cm, efektif pada otot. Indikasinya adalah Selektif
untuk pemanasan otot (jaringan kolagen), spasme otot (efektif untuk sendi Inter

14
Universitas Kristen Petra
Phalangeal, Metacarpal Phalangeal dan pergelangan tangan, Rheumathoid
Arthritis dan Osteoarthrosis, kelainan saraf perifer (neuralgia neuritis)
3. Ultrasound (US)
Terapi dengan menggunakan gelombang suara tinggi dengan frekuensi 1 atau 3
MHz (>20.000 Hz). Tujuannya untuk mengurangi ketegangan otot, mengurangi
rasa nyeri, memacu proses penyembuhan collagen jaringan (dipilih untuk jaringan
kedalaman < dari 5 cm).
4. Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS)
Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS) merupakan suatu cara
penggunaan energi listrik guna merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit
dan untuk merangsang berbagai tipe nyeri. Pada TENS mempunyai bentuk pulsa
yaitu monophasic yang mempunyai bentuk gelombang rectanguler, trianguler dan
gelombang separuh sinus searah; biphasic bentuk pulsa rectanguler biphasic
simetris dan sinusoidal biphasic simetris; pola polyphasic ada rangkaian gelombang
sinus dan bentuk interferensi atau campuran. Pulsa monophasic selalu
mengakibatkan pengumpulan muatan listrik pulsa dalam jaringan sehingga akan
terjadi reaksi elektrokimia dalam jaringan yang ditandai dengan rasa panas dan
nyeri apabila penggunaan intensitas dan durasi terlalu tinggi.
Tujuannya untuk memeilhara fisiologis otot dan mencegah atrofi otot, re-
edukasi fungsi otot, modulasi nyeri tingkat sensorik, spinal dan supraspinal,
menambah Range Of Motion (ROM)/mengulur tendon, memperlancar peredaran
darah dan memperlancar resorbsi oedema.
5. Paraffin Bath
Pengobatan panas superficial dgn modalitas rendaman hangat parafin.
Tujuannya untuk Preliminary terhadap metoda intervensi lain (mobilisasi sendi,
massage), memperlancar peredaran darah, mengurangi rasa sakit, menambah
kelenturan jaringan perifer, lingkup gerak sendi, dipilih untuk tangan dan kaki.
6. Ultra Violet (UV)
Pancaran gelombang elektromagnetik. Dengan panjang gelombang 1800A-
4000A, dikelompokan : Far UV -> 1800-2900A, daya tembus -> stratum korneum;
Near UV -> 2900-4000A, daya tembus -> stratum spinosum. Upaya pengobatan
modalitas sinar superficial dgn menggunakan sinar ultra violet gelombang panjang

15
Universitas Kristen Petra
(UV B) atau gelombang pendek (UV A). UV A (3450-4000A) tanning (pewarnaan)
dengan sedikit eritema kulit, immediate banyak terjadi, tidak semua orang tampak
pada penyinaran 1 jam, hilang dalam beberapa hari. UV B (2800-3150A): uremik
pruritus, eritema kulit, terbakar. UV C (1800-2800 A). Struktur kulit dari kulit
paling luar ke dalam lapisan dermis : stratum korneum/lapisan tanduk, stratum
lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, stratum basale (pigmen); lapisan
dermis : pars papilare & pars retikularis; Lapisan subkutis.
Tujuannya untuk meningkatkan sistem pertahanan tubuh, mempercepat
penyembuhan luka terbuka, penyembuhan penyakit kulit tertentu.
7. Traksi
Tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan atau
gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk menangani fraktur,
dislokasim atau spasme otot dalam usaha untuk memperbaiki deformitas dan
mempercepat penyembuhan. (Chiara & Callender, 461)

2.4. Syarat Perancangan


2.4.1. Standart Ruang Hydroterapi
Ruang untuk hidroterapi merupakan daerah yang paling mahal. Sehingga,
ruangan itu harus direncanakan dengan cukup selektif. Kolam renang untuk lengan,
kaki, pinggul, dan kaki dianggap kurang memadai jika berbagai macam orang yang
masuk ke dalam air. Terutama yang melayani orang cacat, kecuali ditambah dengan
fasilitas untuk lengkap dimana seluruh bagian tubuh dapat masuk ke dalam air.
Hampir semua latihan dapat dilakukan di dalam kolam, tapi ruang yang digunakan
sangat terbatas. Pembangunan terapi renang mahal, karena biasanya terapi renang
biasanya dimiliki oleh sebuah rumah sakit besar saja. Semua kegiatan hydroterapi
memiliki tempat untuk menyimpan anduk dan peralatan mandi serta baju. Juga alat
untuk memeras pakaian dan pengering untuk pakaian mandi terutama tempat untuk
menaruh pakaian kering dan basah yang disediakan untuk para staff dan
pengunjung. (Chiara & Callender, 465)

Sebuah tanki dan kolam renang termasuk tempat penyimpanan untuk kursi
roda dan tongkat berjalan, tempat untuk mengganti baju, atau tempat ganti baju
untuk memaksimalkan daerah kolam renang, tempat mandi dan fasilitas kamar

16
Universitas Kristen Petra
mandi. Hydroterapi merupakan daerah yang berisik, karena banyak orang yang
berpindah – pindah tempat hanya dengan menggunakan suara saja. Lantai yang
digunakan tidak boleh berupa keramik yang licin akan tetapi menggunakan lantai
yang tidak licin karena terdapat banyak air yang menetes di lantai. Peralatan yang
digunakan adalah peralatan berat yang digunakan di dalam air sehingga struktur
yang digunakan diberikan beban tambahan. Semua hydroterapi harus mempunyai
control suhu katup. Tekanan yang memadahi serta suhu air yang cukup 160° F.
(Chiara & Callender, 465)

Gambar 2.1. Organisasi hydroterapi


Sumber: Chiara & Callender (1987, p.467)

17
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.2. Dimensi kolam hydroterapi.
Sumber: Panero & Zelnik (1979, p.253)

2.4.2. Standart Ruang Fisioterapi


Harus ada dua jenis area perawatan kering dan basah. Daerah kering
termasuk ruang olahraga atau gym dan pengobatan. Jika terapis fisik dibantu oleh
nonprofessional dan jika pekerjaan ruang dan penjadwalan juga direncanakan,
maksimum staf-pasien rasio dapat dicapai. Nonprofessional asisten, dibayar atau
sukarela, dapat dilatih untuk mempersiapkan pasien untuk perawatan, peralatan dan
transportasi pasien, jika diperlukan. Ada banyak variabel yang terlibat di dalam
fisioterapi ini. (Chiara & Callender, 461)

Gambar 2.3. Ruang fisioterapi


Sumber: Chiara & Callender (1987, p.465)

18
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.4. Latihan bersepeda.
Sumber: Panero & Zelnik (1979, p.252)

19
Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai