TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, Terapi adalah usaha untuk
memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit; pengobatan penyakit; perawatan
penyakit.
Macam-macam terapi:
1. Hydroterapi
Penggunaan air dan atau dengan ramuan bahan alam (tumbuhan, garam, susu,
lumpur, lulur) untuk perawatan kesehatan tubuh, dengan mengatur suhu, tekanan,
arus, kelembaban, serta kandungan air.
2. Sensori Integrasi
Seorang anak yang kesulitan untuk menguasai kemampuan tertentu, yang
menghambatnya untuk berekslorasi, kreatif dan mengorganisasikan dirinya saat
berada di lingkungan. Sehingga dengan bantuan sensori integrasi akan membantu
memudahkan tubuh anak untuk merespon dan otak untuk mengatur jalannya
pemprosesan tersebut.
3. Terapi Bicara
Pelayanan kesehatan dalam bidang perilaku komunikasi untuk meningkatkan
dan memulihkan kemampuan perilaku komunikasi, yang berhubungan dengan
kemampuan bahasa, bicara, suara dan irama / kelancaran yang diakibatkan oleh
adanya gangguan / kelainan anatomis, fisiologis, psikologis dan sosiologis.
4. Fisioterapi
Suatu ilmu atau kiat untuk melakukan suatu pengobatan dengan memanfatkan
khasiat alam seperti cahaya, air, listrik, latihan-latihan dan manual. (Chiara &
Callender, 461)
10
Universitas Kristen Petra
Penggunaan air dan atau dengan ramuan bahan alam (tumbuhan, garam, susu,
lumpur, lulur) untuk perawatan kesehatan tubuh, dengan mengatur suhu, tekanan,
arus, kelembaban, serta kandungan air. (Chiara & Callender, 465)
Meskipun teknik hidroterapi ini sangat baik, namun terdapat beberapa kondisi
yang dilarang sehingga menjadi kontraindikasi bagi mereka. Beberapa kondisi
tersebut adalah individu dengan kelumpuhan atau gangguan lain yang
menyebabkan pengurangan sensasi/rasa raba; wanita hamil, lansia, orang yang
sedang dibawah pengaruh alkohol atau obat; dan orang berpenyakit kulit dan luka
terbu. (Chiara & Callender, 465)
11
Universitas Kristen Petra
Fisioterapi secara etimologi terbagi atas dua unsur, yaitu : Fisio yang berarti
alam dan terapi yang berarti pengobatan. Menurut WCPT Fisioterapi adalah suatu
ilmu atau kiat untuk melakukan suatu pengobatan dengan memanfatkan khasiat
alam seperti cahaya, air, listrik, latihan-latihan dan manual. (Chiara & Callender,
461)
Menurut Departemen Kesehatan Indonesia, fisioterapi adalah suatu
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk individu dan atau kelompok dalam
upaya mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang
daur kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, agen fisik, mekanis, gerak,
dan komunikasi. Fisioterapi dapat melatih pasien dengan olahraga khusus,
penguluran dan bermacam-macam teknik dan menggunakan beberapa alat khusus
untuk mengatasi masalah yang dihadapi pasien yang tidak dapat diatasi dengan
latihan–latihan fisioterapi.
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada
individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan
gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutik
dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi (Wikipedia. Fisioterapi)
2.3.1.Diagnosa Fisioterapi
1. Impairment
Adanya kekakuan pada tungkai bagian kiri.
Adanya keterbatasan dalam melakukan gerakan fleksi-ekstensi wrist,
elbow, shoulder, hip, knee bagian kiri.
Adanya penurunan group otot bagian kiri
2. Fungtional Limitation
Pasien mengalami keterbatasan untuk berjalan
Pasien mengalami kesulitan untuk memakai baju, memakai sandal,
mengancingkan baju
3. Disability
12
Universitas Kristen Petra
Pasien mengalami hambatan saat beraktivitas ketika menggunakan AGA
dan AGB bagian kiri yaitu : belum bisa mengikuti kerja bakti di desa.
(Chiara & Callender, 461)
2.3.2.Penatalaksanaan Fisioterapi
1. Infra Red
Possikan pasien diatas bed. Posisikan pasien senyaman mungkin. Bebaskan area
yang akan diterapi dari pakaian yang menghalangi. Atur jarak IR 30-45 cm dari
area permukaan kulit. Arahkan IR pada leher, tangan, tungkai selama 10-15 menit.
Rapikan alat.
2. Terapi Latihan
Gerakan AGA dan AGB secara aktif
Arahkan pasien untuk menggerakkan tangan ke atas dan dan menekuk
tangan. Lalu gerakkan tungkai untuk mengangkat dan menekuk tungkai.
Ulangi gerakan 3x pengulangan.
Latihan Gerakan Pasif Fleksi Bahu
Posisikan pasien senyaman mungkin. Lalu pegangan fisioterapis pada
tangan dan lengan bawah pasien. Posisi awal pada tangan adalah mid
position. Kemudian arahkan pasien untuk rileks. Gerakkan bahu ke arah
Fleksi. Lakukan pengulangan sebanyak 8 kali.
Latihan Gerakan pasif Fleksi-Ekstensi Wrist
Posisikan pasien senyaman mungkin. Lalu pegangan fisioterapis pada
pergelengan tangan dan sendi siku pasien. Kemudian arahkan pasien untuk
rileks. Gerakkan pergelangan tangan ke arah Fleksi dan Ekstensi . Lakukan
pengulangan sebanyak 8 kali.
Latihan Gerakan pasif Fleksi-Ekstensi Hip dan Knee
Posisikan pasien senyaman mungkin. Lalu pegangan fisioterapis pada tumit
serta sisi bawah dan tepi luar lutut pasien. Kemudian arahkan pasien untuk
rileks. Gerakkan hip ke arah Fleksi dan Ekstensi hingga menbentuk Fleksi
knee. Lakukan pengulangan sebanyak 8 kali.
PNF
13
Universitas Kristen Petra
Repeated Contaction Arahkan pasien untuk menggerakkan tangan ke arah
diagonal. Lalu ketika bergerak berikan sedikit tahanan. Lakkan gerakan ini
4 kali. Hold Rilex Arahkan pasien untuk meluruskan tangan namun diberi
tahanan oleh fisioterapis, beri aba-aba untuk menahan lalu rileks kan
gerakan ke arah Fleksi. Ulangi 8 kali gerakan. (Chiara & Callender, 461)
14
Universitas Kristen Petra
Phalangeal, Metacarpal Phalangeal dan pergelangan tangan, Rheumathoid
Arthritis dan Osteoarthrosis, kelainan saraf perifer (neuralgia neuritis)
3. Ultrasound (US)
Terapi dengan menggunakan gelombang suara tinggi dengan frekuensi 1 atau 3
MHz (>20.000 Hz). Tujuannya untuk mengurangi ketegangan otot, mengurangi
rasa nyeri, memacu proses penyembuhan collagen jaringan (dipilih untuk jaringan
kedalaman < dari 5 cm).
4. Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS)
Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS) merupakan suatu cara
penggunaan energi listrik guna merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit
dan untuk merangsang berbagai tipe nyeri. Pada TENS mempunyai bentuk pulsa
yaitu monophasic yang mempunyai bentuk gelombang rectanguler, trianguler dan
gelombang separuh sinus searah; biphasic bentuk pulsa rectanguler biphasic
simetris dan sinusoidal biphasic simetris; pola polyphasic ada rangkaian gelombang
sinus dan bentuk interferensi atau campuran. Pulsa monophasic selalu
mengakibatkan pengumpulan muatan listrik pulsa dalam jaringan sehingga akan
terjadi reaksi elektrokimia dalam jaringan yang ditandai dengan rasa panas dan
nyeri apabila penggunaan intensitas dan durasi terlalu tinggi.
Tujuannya untuk memeilhara fisiologis otot dan mencegah atrofi otot, re-
edukasi fungsi otot, modulasi nyeri tingkat sensorik, spinal dan supraspinal,
menambah Range Of Motion (ROM)/mengulur tendon, memperlancar peredaran
darah dan memperlancar resorbsi oedema.
5. Paraffin Bath
Pengobatan panas superficial dgn modalitas rendaman hangat parafin.
Tujuannya untuk Preliminary terhadap metoda intervensi lain (mobilisasi sendi,
massage), memperlancar peredaran darah, mengurangi rasa sakit, menambah
kelenturan jaringan perifer, lingkup gerak sendi, dipilih untuk tangan dan kaki.
6. Ultra Violet (UV)
Pancaran gelombang elektromagnetik. Dengan panjang gelombang 1800A-
4000A, dikelompokan : Far UV -> 1800-2900A, daya tembus -> stratum korneum;
Near UV -> 2900-4000A, daya tembus -> stratum spinosum. Upaya pengobatan
modalitas sinar superficial dgn menggunakan sinar ultra violet gelombang panjang
15
Universitas Kristen Petra
(UV B) atau gelombang pendek (UV A). UV A (3450-4000A) tanning (pewarnaan)
dengan sedikit eritema kulit, immediate banyak terjadi, tidak semua orang tampak
pada penyinaran 1 jam, hilang dalam beberapa hari. UV B (2800-3150A): uremik
pruritus, eritema kulit, terbakar. UV C (1800-2800 A). Struktur kulit dari kulit
paling luar ke dalam lapisan dermis : stratum korneum/lapisan tanduk, stratum
lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, stratum basale (pigmen); lapisan
dermis : pars papilare & pars retikularis; Lapisan subkutis.
Tujuannya untuk meningkatkan sistem pertahanan tubuh, mempercepat
penyembuhan luka terbuka, penyembuhan penyakit kulit tertentu.
7. Traksi
Tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan atau
gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk menangani fraktur,
dislokasim atau spasme otot dalam usaha untuk memperbaiki deformitas dan
mempercepat penyembuhan. (Chiara & Callender, 461)
Sebuah tanki dan kolam renang termasuk tempat penyimpanan untuk kursi
roda dan tongkat berjalan, tempat untuk mengganti baju, atau tempat ganti baju
untuk memaksimalkan daerah kolam renang, tempat mandi dan fasilitas kamar
16
Universitas Kristen Petra
mandi. Hydroterapi merupakan daerah yang berisik, karena banyak orang yang
berpindah – pindah tempat hanya dengan menggunakan suara saja. Lantai yang
digunakan tidak boleh berupa keramik yang licin akan tetapi menggunakan lantai
yang tidak licin karena terdapat banyak air yang menetes di lantai. Peralatan yang
digunakan adalah peralatan berat yang digunakan di dalam air sehingga struktur
yang digunakan diberikan beban tambahan. Semua hydroterapi harus mempunyai
control suhu katup. Tekanan yang memadahi serta suhu air yang cukup 160° F.
(Chiara & Callender, 465)
17
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.2. Dimensi kolam hydroterapi.
Sumber: Panero & Zelnik (1979, p.253)
18
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.4. Latihan bersepeda.
Sumber: Panero & Zelnik (1979, p.252)
19
Universitas Kristen Petra