Anda di halaman 1dari 7

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TENNIS ELBOW DEXTRA

DENGAN MODALITAS ULTRASOUND DAN HOLD RELAX


DI RS PINDAD KOTA BANDUNG

Felicia Herliyana1, Ika Rahman2


1,2
Politeknik Piksi Ganesha
E-mail: feliciaherilyana@gmail.com

ABSTRAK
Lateral Epiconylitis (LE) lebih dikenal dengan sebutan Tennis Elbow, adalah cedera
yang diakibatkan karena penggunaan lengan yang berlebihan (overuse) dari kontraksi
eksentrik tendon extensor umum pada origo tendon extensor carpi radialis brevis. Untuk
mengetahui penatalaksanaan fisioterapi dalam penurunan rasa nyeri , peningkatan lingkup
gerak sendi dan peningkatan kekuatan otot pada penderita Tennis Elbow dengan modalitas
Ultrasound dan Terapi latihan berupa Hold Relax. Setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali
didapat hasil penilaian penurunan nyeri diam dari T1: 3 menjadi T6: 1, nyeri tekan dari T1:
5 menjadi T6: 3 dan nyeri gerak dari T1: 7 menjadi T6: 4. Peningkatan lingkup gerak sendi
pada gerakan fleksi elbow dari T1: 30o menjadi T6: 50o, gerakan ekstensi wrist dari T1: 10o
menjadi T6: 20o dan gerakan fleksi wrist dari T1: 40o menjadi T6: 60o. Peningkatan
kekuatan otot fleksor dari T1: 2 menjadi T6: 4, ekstensor dari T1: 3 menjadi T6: 4,
pronator dari T1: 4 menjadi T6: 5 dan supinator dari T1: 4 menjadi T6: 5.Ultrasound
diathermy dan Hold Relax dapat membantu penurunan nyeri, meningkatkan lingkup gerak
sendi dan meningkatkan kekuatan otot pada kasus Tennis Elbow.
Kata Kunci : Penderita, Tennis Elbow, Ultrasound diathermy, Hold relax.

PENDAHULUAN
Menurut Word Health Organization memulihkan gerak dan fungsi tubuh
Tahun 2015, Kesehatan adalah keadaan sepanjang daur kehidupan dengan
sempurna baik fisik, mental, maupun menggunakan penanganan secara manual,
sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit peningkatan gerak, peralatan (fisik,
atau kelemahan/cacat. Kesehatan adalah elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, fungsi, komunikasi (Permenkes, No. 65
spiritual maupun sosial yang tahun 2015).
memungkinkan setiap orang untuk hidup Lateral Epiconylitis (LE) lebih
produktif secara sosial dan ekonomis dikenal dengan sebutan Tennis Elbow,
(Kemenkes, UU No. 36 tahun 2009). adalah cedera yang diakibatkan karena
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan penggunaan yang berlebihan (overuse)
kesehatan yang ditujukan kepada individu dari kontraksi eksentrik tendon extensor
dan/atau kelompok untuk umum pada origo tendon extensor carpi
mengembangkan, memelihara dan radialis brevis (ECRB) (Welsh, 2018).

37
Menurut (Dimitrios, 2016) penurunan Teknologi intervensi yang dapat
kemampuan fungsional yang terjadi diaplikasikan pada kasus Tennis Elbow
seperti mengangkat gelas, membawa antara lain adalah Ultrasound Diathermy,
buku dan memegang benda. Pada Transcutaneous Electrical Nerve
beberapa kasus, penyebab tennis elbow Stimulation, Infra Red dan Terapi
belum dapat diidentifikasi secara jelas. Latihan. Intervensi terpilih yang
Meskipun ini berhubungan dengan digunakan pada kasus Tennis Elbow ini
olahraga tenis, tennis elbow juga dapat adalah Ultrasound dan Terapi Latihan
terjadi pada aktivitas berulang yang berupa Hold Relax.
banyak melibatkan kerja dari otot Ultrasound telah digunakan oleh
extensor carpi (Dilek et al., 2016). fisioterapi sebagai alat terapeutik yang
Sebuah studi menunjukkan bertujuan untuk merangsang perbaikan
prevalensi nyeri muskuloskeletal pada jaringan yang mengalami injury dan
siku yang paling sering terdiagnosis pada untuk mengurangi nyeri. Ultrasound
kondisi siku dan lengan bawah adalah dapat membantu mengurangi
tennis elbow. Kejadian tennis elbow perlengketan jaringan sehingga dapat
mulai dari ditemukan 1% hingga 3% dari meningkatkam LGS (Kisner, 2012).
populasi umum dan mencapai 50 % pada Modalitas fisioterapi kedua yang
pemain tenis. Sekitar 5% dari jumlah bisa digunakan dalam menangani kasus
semua pasien tennis elbow adalah pemain Tennis Elbow adalah Terapi latihan.
tennis. Angka kejadian tennis elbow Terapi latihan adalah performa gerakan
berkisar antara 1.3 % sampai 2.8% pada tubuh, postur, dan aktivitas fisik yang
populasi secara umum dan 15% pada dilaksanakan secara sistematis dan
pekerjaan berisiko tinggi terjadinya tennis terencana untuk menyediakan bagi pasien
elbow seperti pedagang daging, ibu atau klien untuk memperbaiki atau
rumah tangga, pegawai laboratorium dan mencegah kelemahan fisik,
pegawai industri pengolahan ikan. Tennis meningkatkan, memperbaiki, atau
Elbow, penyakit yang umum terjadi yang meningkatkan fungsi fisik. Mencegah
dapat menyebabkan penurunan atau menurunkan faktor risiko kesehatan
produktivitas dan kerugian ekonomi.(Sita dan optimalisasi seluruh status kesehatan,
Saraswati, dkk, 2019). Di Indonesia kebugaran atau rasa sehat.(M.R., 2012).
sendiri penderita tennis elbow terjadi di Metode Terapi latihan yang saya berikan
usia 26-40 tahun sebanyak 80% yang pada kasus Tennis Elbow berupa metode
lebih banyak terjadi pada wanita yaitu Hold Relax. Hold Relax merupakan
sebanyak 60% sedangkan pada pria 40% teknik latihan yang menggunakan
(Ramli, 2016). Berdasarkan data yang kontraksi otot secara isometric kelompok
diperoleh dari RS PINDAD terjadinya antagonis yang diikuti rileksasi kelompok
cedera Tennis Elbow Dextra diperkirakan otot tersebut (prinsip reciprocal
40 orang per tahunnya. Untuk yang inhibition). Hold Relax
melakukan fisioterapi di RS PINDAD bermanfaat untuk rileksasi otot –
pada tahun 2021 kasus cedera Tennis otot dan menambah LGS (Kisner, 2012).
Elbow setiap bulannya mencapai 3-6 Tujuan dari penulisan ini adalah
orang. Untuk mengetahui manfaat penggunaan

38
Ultrasound Diathermy, dan Hold Relax mampu memberikan dan mengevaluasi
dalam penurunan rasa nyeri, peningkatan tindakan fisioterapi pada penderita Tennis
lingkup gerak sendi, peningkatan Elbow.
kekuatan otot, mengetahui manfaat
penyusunan program tindakan fisioterapi,
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian passive extra forced maka serabut otot
A. Teknologi Intervensi Fisioterapi tersebut akan semakin bertambah
Modalitas yang di aplikasikan pada panjang, sehingga terjadilah penambahan
kasus Tennis Elbow adalah Ultrasound jarak gerak abduksi sendi bahu karena
dan Terapi latihan berupa Hold Relax. penguluran otot baik secara aktif maupun
Ultrasound telah digunakan oleh pasif sesuai sifat fleksibilitas
fisioterapi sebagai alat terapeutik yang otot(Suharto, dkk, 2016).
bertujuan untuk merangsang perbaikan B. Deskripsi Problematika Fisioterapi
jaringan yang mengalami injury dan Problematika yang terjadi menurut
untuk mengurangi nyeri. Ultrasound klasifikasi dari WHO tahun 2001 yang
dapat membantu mengurangi dikenal dengan International
perlengketan jaringan sehingga dapat Classification of Function and Disability
meningkatkam LGS (Kisner, 2012). (ICF). Yang terdiri atas 3 tingkatan, yaitu
Terapi latihan adalah performa : Impairment, Functional Limitation dan
gerakan tubuh, postur, dan aktivitas fisik Participation Restriction.
yang dilaksanakan secara sistematis dan 1. Impairement : Adanya Nyeri tekan
terencana untuk menyediakan bagi pasien pada epycondylus lateral dextra,
atau klien untuk memperbaiki atau adanya Nyeri gerak pada saat
mencegah kelemahan fisik, gerakan fleksi elbow dan ekstensi
meningkatkan, memperbaiki, atau wrist. Adanya penurunan kekuatan
meningkatkan fungsi fisik. Mencegah otot lengan.
atau menurunkan faktor risiko kesehatan 2. Funcional limitation : Pasien ini
dan optimalisasi seluruh status kesehatan, mengalami hambatan atau gangguan
kebugaran atau rasa sehat.(M.R., 2012). dalam melakukan aktivitas yang
Metode Terapi latihan yang saya membutuhkan gerakan fleksi-
berikan pada kasus Tennis Elbow berupa ekstensi elbow seperti mengetik, dan
metode Hold Relax. Hold Relax mengangkat benda berat.
merupakan salah satu teknik yang 3. Participation retriction : Pasien tidak
perlakuannya terdiri atas fasilitasi aktif, dapat mengikuti kegiatan olahraga di
resisted static contraction,relaxation, perkumpulan lingkungannya.
forced passive movement dan traksi yang
bermanfaat dalam peningkatan ROM, Populasi Dan Sampel
menyatakan bahwa reaksi kontraksi dan 1. Nyeri dengan menggunakan VAS
relaksasi tersebut ketika diberikan PNF Visual Analog Scale (VAS) adalah
teknik hold relax khususnya pasif di akhir suatu alat pengukuran nyeri yang
gerakan akan terjadi penguluran serabut telah digunakan dalam penelitian dan
otot dan ketika diakhiri dengan gerakan pengaturan klinis. Dalam

39
perkembangannya VAS cara Group Otot Kanan Kiri
penilaiannya dihitung mulai dari
angka 0 sampai 10 dan masing Fleksor 3 5
masing nomor dapat menunjukan
tingkat nyeri yang dirasakan. Dari Ekstensor 3 5
pemeriksaan VAS terdapat hasil
Pronator 4 5
sebagai berikut :
Pemeriksaan Nyeri Nilai Supinator 4 5
Nyeri Diam 3
Nyeri Tekan 5
Nyeri Gerak 7 Metode Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dalam
penyusunan studi kasus ini adalah sebagai
2. LGS dengan Goneometer berikut :
Goneometer merupakan alat ukur 1. Data primer
untuk mengetahui adanya a. Pemeriksaan fisik
keterbatasan lingkup gerak sendi. Dari Bertujuan untuk mengetahui
pemeriksaan LGS menggunakan bagaimana kondisi fisik pasien.
goniometer terdapat hasil : Pemeriksaan ini terdiri dari: vital
Gerakan ROM Nyeri sign, inspeksi, palpasi,
pemeriksaan gerak dasar,
Ekstensi/Fleksi Elbow 00o - Ada
kemampuan fungsional dan
00o -
lingkungan aktivitas.
130o
b. Interview
Pronasi/Supinasi 90o - Tidak
Metode pengumpulan data ini
00o - ada
dilakukan dengan cara sesi tanya
90o
jawab antara terapis dengan
Ekstensi/Fleksi Wrist 10o- Ada
pasien.
00o-
c. Observasi
40o
Dilakukan sebagai bentuk
pengamatan perkembangan pasien
3. Kekuatan Otot dengan MMT
selama diberikan program
Manual Muscle Testing (MMT)
fisioterapi.
merupakan suatu pemeriksaan
2. Data sekunder
kekuatan otot dengan menggunakan
a. Studi dokumentasi
metode gerakan melawan tahanan
b. Data pustaka
dengan scala penilaian dari angka 0
Didapatkan dari buku-buku fisioterapi
sampai 5 dan masing-masing
dan kumpulan jurnal yang berkaitan
memiliki tingkatan nilai yang
dengan kasus Tennis Elbow.
berbeda. Dari hasil pemeriksaan
kekuatan otot dengan MMT terdapat
hasil sebagai berikut :

40
ekstensi wrist bertambah dari T1: 10
HASIL DAN PEMBAHASAN menjadi T6: 20o dan gerakan Fleksi Wrist
1. Hasil Pemeriksaan Evaluasi Nyeri bertambah dari T1: 40o menjadi T6: 60o.
dengan menggunakan VAS 3. Hasil Pemeriksaan Evaluasi kekuatan
Grafik 1. Hasil Evaluasi Nilai Nyeri otot dengan MMT
8 Grafik 3. Hasil Evaluasi nilai kekuatan
7
6
6
5 Fleksor
Nyeri Diam 4
4 Ekstensor
Nyeri Tekan
3 2 Pronator
Nyeri Gerak
2
Supinator
1 0
T1 T2 T3 T4 T5 T6
0
T1 T2 T3 T4 T5 T6 otot

Pada grafik 1 menunjukan adanya Pada grafik 3 menunjukan adanya


penurunan nyeri setelah menjalani 6 kenaikan nilai kekuatan otot setelah
kali terapi di RS Pindad dimana nyeri menjalani 6 kali terapi di RS Pindad
diam berkurang dari T1: 3 menjadi dimana nilai kekuatan otot Fleksor
T6: 1, nyeri tekan berkurang dari T1: bertambah dari T1: 2 menjadi T6: 4, nilai
5 menjadi T6: 3, dan nyeri gerak kekuatan otot Ekstensor bertambah dari
berkurang dari T1: 7 menjadi T6: 4. T1: 3 menjadi T6: 4, nilai kekuatan otot
2. Hasil Pemeriksaan Evaluasi Lingkup Pronator bertambah dari T1: 4 menjadi
Gerak Sendi menggunakan T6: 5, dan nilai otot Supinator bertambah
Goneometer dari T1: 4 menjadi T6: 5.
Grafik 2. Hasil Evaluasi nilai LGS
KESIMPULAN
100 Setelah dilakukan 6 kali terapi pada
Ekstensi
80 Tn. RD, Umur 46 Tahun, dengan
Elbow
60 diagnosa Tennis Elbow diketahui akan
Fleksi Elbow adanya kemajuan yang sangat signifikan
40
20 dalam proses penyembuhan dibandingkan
0
Pronasi sebelum dilakukan tindakan fisioterapi.
T1 T2 T3 T4 T5 T6 Dengan diberikannya modalitas
fisioterapi yaitu berupa Ultrasound
diathermy, dan Hold Relax. Dari
Pada grafik 2 menunjukan adanya penanganan secara komprehensif tersebut
kenaikan lingkup gerak sendi setelah diperoleh hasil sebagai berikut:
menjalani 6 kali terapi di RS Pindad 1. Setelah melakukan pemberian
dimana gerakan fleksi elbow bertambah Ultrasound diathermy dan Hold Relax
dari T1: 30o menjadi T6: 50o, gerakan

41
didapatkan penurunan nyeri diam, Dika Rizky Imania, (2016). Fisioterapi
nyeri tekan, dan nyeri gerak Anatomi Tubuh Manusia,
dibuktikan dengan pemeriksaan dan Yogyakarta: UNIV. ‘AISYIYAH
evaluasi menggunakan VAS. YOGYAKARTA.
2. Setelah melakukan pemberian Cameron A, Joel J, Heidelbaugh &
Ultrasound diathermy dan Hold Relax Masahito Jimbo, (2013). Diagnosis
didapatkan peningkatan Lingkup and of-fice based treatment of
Gerak Sendi dibuktikan dengan unairy incontinence in adults.
pemeriksaan dan evaluasi Therapeutic Advances in
menggunakan Goneometer. Urology,181.
3. Setelah melakukan pemberian Hold Adler, S. S., Becker, D., & Buck, M.
Relax didapatkan peningkatan nilai (2014). PNF in Praactice.
kekuatan otot lengan meningkat Sulfandi. (2020). Basic Clinical
dibuktikan dengan pemeriksaan dan Anatomy Musculockeletal In
evaluasi menggunakan MMT pada Physiotherapy. Sidoarjo: Widya
otot-otot lengan. Physio Publishing.
4. Setelah pemberian Program rencana Achmad Arisandy. (2019). Physical
tindakan fisioterapi, didapatkan hasil Therapy Special Test II Makasar:
evaluasi yang baik. Dibuktikan Professional Physiotherapi
dengan Pasien mampu menyelesaikan Publishing.
program yang telah direncanakan. Kisner, Carolyn. (2012). Theraupeutic
5. Setelah dilakukan tindakan fisioterapi Exercise Foundation and Techique.
pada kasus Tennis Elbow, didapatkan F.A Davis Company. Philadepia.
hasil evaluasi yang signifikan. Coombes, Brooke K. 2015.
Dibuktikan dengan Pasien merasa “Management of Lateral Elbow
jauh lebih baik dari sebelum diberi Tendinopathy: One Size Does Not
tindakan fisioterapi. Fit All.” 45(11): 938–49.
Pristianto Arif, et all. (2018). Terapi
DAFTAR PUSTAKA Latihan Dasar, Surakarta:
Laporan rekam medis poli fisioterapi MUHAMADIYAH UNIVERSITY
RSUD. CIKALONG WETAN PRESS.
Tahun 2021 Jaury, D. F. (2014). GAMBARAN
PERMENKES. (2013). Peraturan NILAI VAS (Visual Analogue
Menteri Kesehatan Republik Scale) PASCA BEDAH SEKSIO
Indonesia Nomor 80 Tahun 2013. SESAR PADA PENDERITA
Tentang Penyelenggaraan Pekerja YANG DIBERIKAN
Dan Praktik Fisioterapis. TRAMADOL. E-CliniC, 2(1), 1–7.
PERMENKES (2015). Peraturan https://doi.org/10.35790/ecl.2.1.201
Menteri Kesehatan Republik 4.3713
Indonesia Nomor 65 Tahun 2015 Maria Goreti usboko. (2018).
Tentang Standar Pelayanan Penatalaksanaan Fisioterapi Pada
Fisioterapi. Kasus Tennis Elbow Dextra Di
Rumah Sakit Umum Daerah

42
Wonosari. Gastrointestinal Fitness Journal, 1–8.
Endoscopy, 10(1), 279–288. https://doi.org/10.24843/spj.2019.v
http://dx.doi.org/10.1053/j.gastro.20 07.i03.p01
14.05.023%0Ahttps://doi.org/10.10 Suharto, S., Suriani, S., & Leksonowati,
16/j.gie.2018.04.013%0Ahttp://ww S. S. (2016). Pengaruh Teknik Hold
w.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29451 Relax terhadap Penambahan Jarak
164%0Ahttp://www.pubmedcentral Gerak Abduksi Sendi Bahu pada
.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=P Frozen Shoulder di Ratulangi
MC5838726%250Ahttp://dx.doi.or Medical Centre Makassar. Buletin
g/10.1016/j.gie.2013.07.022%250 Penelitian Kesehatan, 44(2), 103–
Puspitasari, N. (2020). Efektivitas 108.
mulligan mobilization with https://doi.org/10.22435/bpk.v44i2.
movement pada kondisi lateral 5453.103-108
epicondylitis : narrative review Sulaiman, Anggriani (2018).
Effectiveness of mulligan [PDF] dari uinsu.ac.idEfek Postur
mobilization with movement in the Tubuh Terhadap Keseimbangan
condition of lateral epicondylitis :
Lanjut Usia DI Desa Suka Raya
narrative review.
https://doi.org/10.29407/js_unpri.v6i3.1 Kecamatan Pancur Batu. Jumantik
4872 (Jurnal Ilmiah Penelitian
Saraswati, P. A. S., Juni Antari, N. K. Kesehatan) Vol 3 (2).
A., & Angga Puspa Negara, A. A. http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/k
G. (2019). Perbandingan Efektivitas esmas/article/view/2875
Myofascial Release Technique
Dengan Muscle Energy Technique .
Pada Intervensi Ultrasound Dalam
Menurunkan Disabilitas. Sport and

43

Anda mungkin juga menyukai