PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyakit, baik penyakit fisik maupun penyakit psikis serta bebas dari
aktifitas sehari-hari secara mandiri tanpa bantuan orang lain, dan manusia
merupakan makhluk yang tentunya tidak lepas dari proses bergerak mulai
menjadi makhluk yang seutuhnya untuk terus bergerak. Salah satu upaya
sepak bola, futsal, volli, tennis dan badminton. Pemerintah Indonesia akhir-
1
2
karena olahraga badminton saat ini telah banyak membawa prestasi bagi
karena fasilitas dan sarana badminton mudah didapatkan. Selain itu gerakan
maka semakin banyak juga tingkat cedera . Cedera tennis elbow ditemukan
pada umumnya lebih berisiko pada atlet amatir dibandingkan pada atlet yang
sangat terlatih dikarenakan ketegangan otot pada saat bermain yang melebihi
kapasitas pelatihan dan kinerja pada atlet amatir, peningkatan tegangan gaya
maupun ligamen. Cedera bisa disebabkan karena beberapa hal bisa karena
oleh aktivitas olahraga. Cedera olahraga merupakan hal paling penting untuk
dihindari dalam olahraga, sebab jika seseorang mengalami cedera maka akan
ada trauma secara langsung dan juga trauma tidak langsung, dalam kasus
smash dan backhand dengan menggunakan tangan terutama pada regio siku.
Siku merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sering digunakan
raket diayunkan ke belakang beserta bahu dan punggung dengan posisi badan
tegak lurus dengan net, namun hal itu tidak dilakukan karena banyak pemain
Tennis elbow adalah munculnya rasa sakit di sekitar siku yang sering
2007).
2009), 35-42% sebagian besar terkena pada pemain tennis (Silva, 2008),
pekerja karena merasakan rasa nyeri pada saat bekerja (Altan, 2008).
Rasa nyeri dapat dirasakan pada penderita tennis elbow yang ditandai
akut atau kronis, sehingga membentuk abnormal pada otot ekstensor wrist
tangan dan pergelangan tangan secara berlebihan atau overuse. Tennis elbow
terdiri dari 4 tipe yaitu tipe I cedera pada otot ekstensor carpi radialis longus
(1%), tipe II cedera pada otot ekstensor carpiradialis brevis (90%), tipe III
cedera pada otot ekstensor carpi rasialis brevis tenno muscular junction
(1%), tipe IV cedera pada otot ekstensor carpi rasialis brevis muscle belly
(8%), dari keempat tipe tersebut tennis elbow tipe II merupakan tipe yang
Jaringan yang terjadi patologi pada tennis elbow tipe II adalah tendon
periosteal, dimana bila terdapat inflamasi cenderung menjadi kronik. Hal ini
daerah kritis (critical zone) yang sangat miskin pembuluh darah kapiler.
2007).
5
suatu pengobatan dengan tepat. Selama ini pengobatan untuk Tennis elbow
pada lateral epicondyle untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan pada
daerah siku (Flatt, 2008). Sedangkan peran fisioterapi dalam hal ini sangat
dan fungsi tubuh lainnya. Fisioterapis juga berperan dalam pelayanan khusus
dan kompleks, serta tidak terbatas pada area rawat inap, rawat jalan, rawat
berbagai tujuan, slah satu keuntungan terapeutik dari ultrasound yang belum
banyak digunakan untuk Tennis elbow , dari studi Nurfahira et al 2021 yang
yang mudah untuk di aplikasikan. Fungsi utama dari kinesio taping adalah
tennis, pelari dan masih banyak lagi. Salah satu efek yang diberikan oleh
kinesio taping adalah meningkatkan sirkulasi sehingga aliran darah yang kaya
akan oksigen meningkat dan selain itu kinesio taping juga memberikan efek
di Jepang. Teknik ini digunakan untuk mendukung fasia, otot dan sendi,
Tennis elbow.
pengurangan nyeri pada Tennis elbow dan berdasarkan latar belakang dan
B. Rumusan Masalah
pemain badminton?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mencoba memilih tujuan umum dan khusus dari
penelitian ini.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini maka akan didapatkan berbagai macam manfaat, antara
lain:
1. Bagi pendidik
olahraga.
9
2. Bagi peneliti
kinesio taping.
1. Lingkup materi
dan penurunan Nyeri sebagai variabel terikat. Dalam hal ini intervensi
pemain badminton.
2. Subyek penelitian
3. Lingkup waktu
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Febuari yaitu
4. Lingkup tempat
pengamatan ini para pemain banyak memiliki keluhan nyeri pada siku.
F. Keaslian Penelitian
dan kinesio taping terhadap pengurangan nyeri Tennis Elbow pada pemain
ditunjukkan dengan nilai mean pre-test sebesar 52,2 dan nilai post-test
sebesar 47,5 dan nilai post-test sebesar 49,5. Jadi, kesimpulan dari
pemain badminton.
adalah dengan subyek yang diambil secara acak pria dan wanita dengan
taping untuk nyeri otot dan kekuatan otot diantara kedua teknik taping
kedua teknik taping untuk nyeri otot dan kekutan otot untuk mendapatkan
perbaikan jangka pendek pada nyeri otot dan kekuatan otot pada pasien
mengehtahui dua tujuan yaitu nyeri otot dan kekuatan otot sedangkan