Nim : 210631607728
Offering : PKO / B
Tugas Pertemuan 1
Relfeksi diri tentang cedera-cedera yang pernah dialami
Analisis cedera termasuk cidera ringan, sedang atau berat
Litelatur cedera-cedera yang paling banyak terjadi sesuai cabang olahraga masing-masing
Refleksi diri tentang cedera yang pernah dialami ketika bermain bola voli sesuai cabang
olahraga yang saya lakukan yaitu ketika mengalami cedera pada Lutut Kiri ketika sedang
bermain. Cedera yang saya alami ini disebabkan pada cedera lutut bisa berupa kerusakan
ligamen. Lutut memiliki beberapa ligamen yang penting untuk menjaga sendi tetap stabil. Secara
umum cedera yang saya alami ini dikenal dengan istilah keseleo. Keseleo atau terkilir merupakan
jenis cedera di lutut yang paling umum dan sering terjadi. Cedera ini terjadi akibat bagian
ligamen pada lutut terkilir. Ligamen sendiri adalah jaringan ikat yang memiliki sifat fleksibel dan
lentur. Jaringan ini berfungsi sebagai penghubung antar tulang pada sendi. Umumya, gejala dari
keseleo adalah lutut terasa nyeri saat berjalan, bengkak, warna merah di area yang sedang
terkilir. Jika penanganannya tepat, terkilir akan sembuh dengan cepat. Hingga saat ini cedera
yang saya alami ini akan kambuh ketika sedang melakukan tumpuan setelah melompat dan juga
ketika melakukan kegiatan olahraga dengan intensitas yang tinggi.
Menurut beberapa situs internet yang saya baca mengenai cedera yang saya alami ini terbagi
menjadi 3 golongan. Antara lain yaitu Tingkat 1, Tingkat 2 dan Tingkat 3. Dari masing-masing
Tingkat tersebut dapat di simpulkan menjadi ringan, sedang dan berat. Cedera yang saya alami
ini termasuk kedalam golongan Tingkat 2/sedang karena memiliki ciri-ciri lutut nyeri kemudian
terdapat memar di sekitar lutut, lutut terasa kaku dan rentang geraknya menjadi terbatas. Untuk
klasifikasi nya Tingkat 1/ringan ini memiliki ciri lutut, lutut terasa nyeri saat ditekan, terdapat
memar di sekitar lutut. Kemudian untuk Tingkat 2/sedang yang seperti saya alami yaitu memiliki
ciri lutut terasa kaku dan rentan geraknya menjadi terbatas, lutut bengkak dan terasa nyeri saat
ditekan, terdapat memar di sekitar lutut. Lalu tingkatan yang ketiga/berat yaitu sendi lutut terasa
longgar dan tidak stabil, sulit untuk berjalan/bergerak, lutut terasa nyeri hebat yang tidak kunjung
mereda, bengkak dan memar pada lutut.
Kasus cedera yang sering terjadi atau rawan terjadi pada cabang olahraga bola voli yaitu
cedera bahu, cedera lutut. Cedera bahu kerap terjadi pada pemain bola voli dikarenakan iritasi
dan peradangan bahu khususnya pada otot rotator cuff, tendonitis atau robekan pada rotator cuff,
sindrom pelampiasan bahu, yang terjadi ketika otot atau tendon terjepit saat bergerak, sehingga
menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanaan. Kemudian untuk cedera pada lutut merupakan
bagian yang paling rawan mengalami cedera. Penyebab cedera pada lutut ini dikarenakan sering
melompat berulangkali. Dan bisa terjadi karena tubuh terlalu lelah dalam latihan dan pada saat
mendaraat biasanya terjadi pendaratan yang salah sehingga berkemungkinan besar terjadi cedera
tersebut. Cedera pada lutut ini meliputi tendon petala, robekan ACL, dan kesleo pergelangan
kaki. Kurangnya kekuatan dan kelenturan pada bagian bahu dan kaki dapat menyebabkan
buruknya bentuk lompatan, kurangnya hal tersebut dapat disebabkan oleh gerakan berulang
seperti melompat, pendaratan, rotasi bahu selama servis dan spike. Lalu teknik pendaratan yang
tidak tepat, teknik pendaratan yang buruk adalah penyebab utama dan paling umum terjadinya
cedera lutut pada pemain bola voli. Atlet harus mendarat dengan posisi kaki tidak sejajar dan
tidak akan memberikan lebih banyak tekanan pada lutut. Untuk mencegah beberapa resiko
cedera tersebut dengan latihan interval dan latihan kekuatan. Latihan interval merupakan pilihan
yang baik karena dengan latihan interval dengan pemotongan dan perubahan arah untuk meniru
permainan selama pertandingan. Contoh latihan interval kardiovaskular untuk bola voli
meliputi :
1. Latihan tangga
2. Plyometrics ( latihan lompat )
3. Latihan antar jemput bola
Latihan kejutan pada otot tungkai akan meningkatkan keseimbangan dan tinggi lompatan
atlet. Bentuk latihan untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai meliputi :
1. Squat
2. Lunges
3. Leg extension
4. Leg curl
5. Calf raise
Melatih otot tungkai ini dapat meminimalisir terjadinya kesleo pada sendi kaki pada saat
melakukan pertandingan bola voli. Dengan latihan tersebut dapat memperkecil rasa lelah dan
stamina gampang menurun ketika sedang latihan maupun bertanding. Karena stamina yang
gampang menurun juga dapat beresiko pada rawannya cedera-cedera pada bola voli.