1. Tentangan antara Revolusi Industri 4.0 dan Era Society 5.0 mencerminkan
perubahan mendalam dalam cara manusia berinteraksi dengan teknologi, lingkungan,
dan satu sama lain. Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan drastis dalam industri
dan ekonomi dengan otomatisasi, IoT, dan kecerdasan buatan. Meskipun membuka
peluang baru, ia juga menimbulkan keprihatinan tentang pengangguran, privasi, dan
keamanan data. Sementara itu, Era Society 5.0 mengusung gagasan penggabungan
teknologi dengan nilai-nilai kemanusiaan, menekankan empati, kolaborasi, dan
keberlanjutan.
Saya menyadari bahwa sementara Revolusi Industri 4.0 mengedepankan
efisiensi dan produktivitas, Society 5.0 menekankan bahwa manusia harus tetap
menjadi pusat perhatian. Perlu adanya penyeimbangan antara teknologi dan nilai-nilai
kemanusiaan. Tentangan ini mendorong kita untuk merenungkan bagaimana teknologi
dapat memberdayakan manusia tanpa menggantikan mereka.
Saya merasa ada ketegangan antara mengikuti perkembangan teknologi dengan
mempertahankan kemanusiaan dan nilai-nilai tradisional. Ini mengingatkan kita untuk
memikirkan konsep-konsep seperti etika digital, hak privasi, dan pemerataan akses ke
teknologi.
Dalam pandangan saya, penting untuk mencari cara agar Revolusi Industri
4.0 dan Era Society 5.0 dapat saling melengkapi. Itu bisa dilakukan dengan
mengedepankan pendidikan yang mendukung literasi digital, mengembangkan etika
teknologi, dan menerapkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup dan
menyelesaikan tantangan global. Dengan pendekatan ini, kita dapat mengatasi
tentangan ini dan menciptakan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan.
2.
3.
a. Beton Daur Ulang Berkinerja Tinggi
b. Kontribusi limbah beton terhadap timbunan sampah konstruksi cukup besar. Hal
ini sejalan dengan semakin meningkatnya aktifitas konstruksi bangunan. Di Indonesia,
limbah konstruksi biasanya tidak dimanfaatkan dengan baik. Sebagian besar dibuang
begitu saja di lahan terbuka, dan beberapa digunakan sebagai bahan urugan.
Ketersediaan material tersebut sangat banyak, sehingga potensi untuk mendaur
ulangnya sangat besar. Material ini dapat dimanfaatkan kembali sebagai agregat di
dalam pembuatan beton baru. Hal ini menjadi alternatif bahan beton yang
menguntungkan, karena agregat yang digunakan adalah material agregat yang sudah
dibuang. Pemanfaatan kembali agregat yang didaur ulang akan menambah panjang
umur penggunaan agregat dibangunan serta menghemat pemakaian agregat alami.
Agregat daur ulang memiliki beberapa kualitas, sifat fisik dan kimia. Variabilitas
kualitas ini mengakibatkan perbedaan sifat-sifat material beton yang dihasilkan.
Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan agregat daur ulang
cenderung menurunkan kuat tekan dan modulus elastisitas beton. Menurut
Hardjasaputra (2008), Penggunaan agregat kasar daur ulang menyebabkan pengurangan
kuat tekan sebesar 10 – 15 % dibanding penggunaan agregat kasar normal. . Sedangkan
penggunaan agregat halus daur ulang menyebabkan pengurangan Saringan Diameter
Butiran kuat tekan sebesar 9 – 60 % dibanding penggunaan agregat halus normal
(Solyman, 2005). Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh As’ad dan Safitri
(2011). Hasil yang diperoleh bahwa penggunaan agregat kasar daur ulang
menyebabkan pengurangan kuat tekan sebesar 9,5 – 16 % dibanding penggunaan
agregat kasar normal. Sedangkan penggunaan agregat halus daur ulang menyebabkan
pengurangan kuat tekan sebesar 23 – 48 % dibanding penggunaan agregat halus
normal.
Beton daur ulang berkinerja tinggi adalah inovasi yang menggabungkan
keberlanjutan dan efisiensi dalam industri konstruksi. Ini melibatkan penggunaan
bahan-bahan daur ulang dalam pembuatan beton dengan tujuan mengurangi dampak
lingkungan dan menghemat sumber daya alam. Namun, seiring perkembangan
teknologi dan kesadaran akan keberlanjutan, masih ada beberapa situasi dan
permasalahan utama yang perlu dianalisis dalam konteks beton daur ulang berkinerja
tinggi.
Situasi Saat Ini:
1. Peningkatan Kesadaran Keberlanjutan: Kesadaran akan isu-isu lingkungan semakin
meningkat, mendorong permintaan terhadap bahan konstruksi yang lebih ramah lingkungan.
Beton daur ulang berkinerja tinggi adalah respons terhadap permintaan ini.
2. Perkembangan Teknologi dan Materi: Perkembangan dalam teknologi dan material daur
ulang telah memungkinkan pengembangan beton daur ulang yang memiliki kinerja serupa
dengan beton konvensional.
3. Regulasi Lingkungan yang Ketat: Banyak negara telah memperketat regulasi lingkungan, yang
mendorong industri konstruksi untuk mencari alternatif yang lebih berkelanjutan.
Permasalahan Utama:
1. Kualitas dan Konsistensi: Salah satu permasalahan utama adalah mencapai kualitas dan
konsistensi yang konsisten dalam produksi beton daur ulang. Variabilitas dalam bahan
daur ulang dapat memengaruhi kualitas beton, yang mungkin kurang dapat diandalkan
dibandingkan dengan beton konvensional.
2. Biaya Produksi yang Lebih Tinggi: Produksi beton daur ulang berkinerja tinggi sering
kali lebih mahal daripada beton konvensional. Proses pemilahan, pembersihan, dan
pengolahan bahan daur ulang memerlukan investasi tambahan.
3. Keterbatasan Pasokan Bahan Daur Ulang: Ketersediaan bahan daur ulang yang
konsisten dan berkualitas tinggi dapat menjadi tantangan. Pasokan bahan daur ulang
sering kali tidak sebanding dengan permintaan yang meningkat.
4. Tingkat Pengetahuan dan Kesadaran: Tidak semua pemangku kepentingan di industri
konstruksi memiliki pengetahuan yang cukup tentang beton daur ulang berkinerja tinggi.
Dibutuhkan edukasi dan kesadaran yang lebih baik tentang manfaatnya.
5. Regulasi yang Beragam: Regulasi mengenai penggunaan beton daur ulang bervariasi
antara negara dan wilayah, yang dapat membingungkan dan menghambat penggunaan
beton daur ulang.
6. Masalah Logistik dan Transportasi: Pemindahan bahan daur ulang dari sumbernya ke
lokasi konstruksi seringkali melibatkan masalah logistik dan transportasi yang dapat
meningkatkan biaya dan dampak lingkungan.
C. Solusi: Penggunaan Beton Daur Ulang Berkinerja Tinggi dalam Konstruksi
Penggunaan beton daur ulang berkinerja tinggi dalam konstruksi adalah langkah proaktif untuk
mengatasi beberapa masalah lingkungan dan ekonomi dalam industri konstruksi. Beton daur
ulang berkinerja tinggi adalah inovasi yang memanfaatkan bahan-bahan daur ulang seperti beton
bekas, limbah konstruksi, dan material lainnya untuk menciptakan beton yang lebih ramah
lingkungan dan efisien. Solusi ini dapat meminimalkan dampak industri konstruksi pada
lingkungan serta mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas.