Anda di halaman 1dari 7

Ujian Tengah Semester (UTS)

Mata Kuliah : Manajemen Inovasi Sifat Ujian : Open Book


Dosen Pengampu : Dr. Dani Irawan Waktu : Dikumpulkan Selasa 24
Oktober 2023 jam 08.00

Petunjuk mengerjakan soal


a. Jawaban diketik dengan format word jenis hurum time new roman 12pt sepasi 1.5
b. Disertai sampul yang memuat identitas diri terdiri dari
Nama : Evan Noverino
NIM : 220522710284
Prodi/ jurusan : D4 TRPBS
c. Link untuk mengumpulkan tugas:
https://drive.google.com/drive/folders/1m0zzb8A3C77uZEjR0xikh2zPy9GPrkXb?usp
=sharing

Kerjakan soal dibawah ini dengan sebaik baiknya


1. Tulislah catatan refleksi, dalam 200 kata, apa yang anda pahami, sadari, rasakan
tentang tentangan revolusi industri 4.0 dan era society 5.0
2. Buatlah mind mapping dengan kisi-kisi sebagai berikut:
a. Perubahan sosial apa saja yang terjadi saat ini yang berkaitan dengan bidang studi
anda? (konten dan prosedur keilmuan, profesi dan cara kerja profesi anda)
b. Analisa; masalah apa saja yang muncul menyertainya? Pilih salah satu masalah,
lakukan analisa masalah
c. Apa dampak yang mungkin akan terjadi jika masalah tersebut tidak diselesaikan?
d. Apa dan bagaimana solusi terbaik yang dapat anda lakukan?
3. Buatlah contoh program SDGS dengan format kisi-kisi sebagai berikut:
a. Judul Inovasi
b. Analisis Situasi dan Permasalahan Utama (kurang lebih 500 kata)
c. Solusi yang ditawarkan disertai cara kerjanya (kurang lebih 300 kata)
d. Hasil riset terdahulu memuat apa yang sudah dikembangkan dan apa
kelemahannya (300 kata)
e. Buat semua daftar rujukan yang digunakan

Selamat mengerjakan semoga sukses


Jawaban

1. Tentangan antara Revolusi Industri 4.0 dan Era Society 5.0 mencerminkan
perubahan mendalam dalam cara manusia berinteraksi dengan teknologi, lingkungan,
dan satu sama lain. Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan drastis dalam industri
dan ekonomi dengan otomatisasi, IoT, dan kecerdasan buatan. Meskipun membuka
peluang baru, ia juga menimbulkan keprihatinan tentang pengangguran, privasi, dan
keamanan data. Sementara itu, Era Society 5.0 mengusung gagasan penggabungan
teknologi dengan nilai-nilai kemanusiaan, menekankan empati, kolaborasi, dan
keberlanjutan.
Saya menyadari bahwa sementara Revolusi Industri 4.0 mengedepankan
efisiensi dan produktivitas, Society 5.0 menekankan bahwa manusia harus tetap
menjadi pusat perhatian. Perlu adanya penyeimbangan antara teknologi dan nilai-nilai
kemanusiaan. Tentangan ini mendorong kita untuk merenungkan bagaimana teknologi
dapat memberdayakan manusia tanpa menggantikan mereka.
Saya merasa ada ketegangan antara mengikuti perkembangan teknologi dengan
mempertahankan kemanusiaan dan nilai-nilai tradisional. Ini mengingatkan kita untuk
memikirkan konsep-konsep seperti etika digital, hak privasi, dan pemerataan akses ke
teknologi.
Dalam pandangan saya, penting untuk mencari cara agar Revolusi Industri
4.0 dan Era Society 5.0 dapat saling melengkapi. Itu bisa dilakukan dengan
mengedepankan pendidikan yang mendukung literasi digital, mengembangkan etika
teknologi, dan menerapkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup dan
menyelesaikan tantangan global. Dengan pendekatan ini, kita dapat mengatasi
tentangan ini dan menciptakan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan.

2.
3.
a. Beton Daur Ulang Berkinerja Tinggi
b. Kontribusi limbah beton terhadap timbunan sampah konstruksi cukup besar. Hal
ini sejalan dengan semakin meningkatnya aktifitas konstruksi bangunan. Di Indonesia,
limbah konstruksi biasanya tidak dimanfaatkan dengan baik. Sebagian besar dibuang
begitu saja di lahan terbuka, dan beberapa digunakan sebagai bahan urugan.
Ketersediaan material tersebut sangat banyak, sehingga potensi untuk mendaur
ulangnya sangat besar. Material ini dapat dimanfaatkan kembali sebagai agregat di
dalam pembuatan beton baru. Hal ini menjadi alternatif bahan beton yang
menguntungkan, karena agregat yang digunakan adalah material agregat yang sudah
dibuang. Pemanfaatan kembali agregat yang didaur ulang akan menambah panjang
umur penggunaan agregat dibangunan serta menghemat pemakaian agregat alami.
Agregat daur ulang memiliki beberapa kualitas, sifat fisik dan kimia. Variabilitas
kualitas ini mengakibatkan perbedaan sifat-sifat material beton yang dihasilkan.
Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan agregat daur ulang
cenderung menurunkan kuat tekan dan modulus elastisitas beton. Menurut
Hardjasaputra (2008), Penggunaan agregat kasar daur ulang menyebabkan pengurangan
kuat tekan sebesar 10 – 15 % dibanding penggunaan agregat kasar normal. . Sedangkan
penggunaan agregat halus daur ulang menyebabkan pengurangan Saringan Diameter
Butiran kuat tekan sebesar 9 – 60 % dibanding penggunaan agregat halus normal
(Solyman, 2005). Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh As’ad dan Safitri
(2011). Hasil yang diperoleh bahwa penggunaan agregat kasar daur ulang
menyebabkan pengurangan kuat tekan sebesar 9,5 – 16 % dibanding penggunaan
agregat kasar normal. Sedangkan penggunaan agregat halus daur ulang menyebabkan
pengurangan kuat tekan sebesar 23 – 48 % dibanding penggunaan agregat halus
normal.
Beton daur ulang berkinerja tinggi adalah inovasi yang menggabungkan
keberlanjutan dan efisiensi dalam industri konstruksi. Ini melibatkan penggunaan
bahan-bahan daur ulang dalam pembuatan beton dengan tujuan mengurangi dampak
lingkungan dan menghemat sumber daya alam. Namun, seiring perkembangan
teknologi dan kesadaran akan keberlanjutan, masih ada beberapa situasi dan
permasalahan utama yang perlu dianalisis dalam konteks beton daur ulang berkinerja
tinggi.
Situasi Saat Ini:
1. Peningkatan Kesadaran Keberlanjutan: Kesadaran akan isu-isu lingkungan semakin
meningkat, mendorong permintaan terhadap bahan konstruksi yang lebih ramah lingkungan.
Beton daur ulang berkinerja tinggi adalah respons terhadap permintaan ini.
2. Perkembangan Teknologi dan Materi: Perkembangan dalam teknologi dan material daur
ulang telah memungkinkan pengembangan beton daur ulang yang memiliki kinerja serupa
dengan beton konvensional.
3. Regulasi Lingkungan yang Ketat: Banyak negara telah memperketat regulasi lingkungan, yang
mendorong industri konstruksi untuk mencari alternatif yang lebih berkelanjutan.
Permasalahan Utama:
1. Kualitas dan Konsistensi: Salah satu permasalahan utama adalah mencapai kualitas dan
konsistensi yang konsisten dalam produksi beton daur ulang. Variabilitas dalam bahan
daur ulang dapat memengaruhi kualitas beton, yang mungkin kurang dapat diandalkan
dibandingkan dengan beton konvensional.
2. Biaya Produksi yang Lebih Tinggi: Produksi beton daur ulang berkinerja tinggi sering
kali lebih mahal daripada beton konvensional. Proses pemilahan, pembersihan, dan
pengolahan bahan daur ulang memerlukan investasi tambahan.
3. Keterbatasan Pasokan Bahan Daur Ulang: Ketersediaan bahan daur ulang yang
konsisten dan berkualitas tinggi dapat menjadi tantangan. Pasokan bahan daur ulang
sering kali tidak sebanding dengan permintaan yang meningkat.
4. Tingkat Pengetahuan dan Kesadaran: Tidak semua pemangku kepentingan di industri
konstruksi memiliki pengetahuan yang cukup tentang beton daur ulang berkinerja tinggi.
Dibutuhkan edukasi dan kesadaran yang lebih baik tentang manfaatnya.
5. Regulasi yang Beragam: Regulasi mengenai penggunaan beton daur ulang bervariasi
antara negara dan wilayah, yang dapat membingungkan dan menghambat penggunaan
beton daur ulang.

6. Masalah Logistik dan Transportasi: Pemindahan bahan daur ulang dari sumbernya ke
lokasi konstruksi seringkali melibatkan masalah logistik dan transportasi yang dapat
meningkatkan biaya dan dampak lingkungan.
C. Solusi: Penggunaan Beton Daur Ulang Berkinerja Tinggi dalam Konstruksi
Penggunaan beton daur ulang berkinerja tinggi dalam konstruksi adalah langkah proaktif untuk
mengatasi beberapa masalah lingkungan dan ekonomi dalam industri konstruksi. Beton daur
ulang berkinerja tinggi adalah inovasi yang memanfaatkan bahan-bahan daur ulang seperti beton
bekas, limbah konstruksi, dan material lainnya untuk menciptakan beton yang lebih ramah
lingkungan dan efisien. Solusi ini dapat meminimalkan dampak industri konstruksi pada
lingkungan serta mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan ini, berikut adalah beberapa solusi yang


dapat dipertimbangkan:
1. Pengembangan Standar yang Konsisten: Industri konstruksi harus bekerja sama untuk
mengembangkan standar produksi dan kualitas yang konsisten untuk beton daur ulang
berkinerja tinggi.
2. Pendidikan dan Pelatihan: Meningkatkan tingkat pengetahuan dan kesadaran di kalangan
pemangku kepentingan dengan memberikan pelatihan dan pendidikan tentang beton daur
ulang.
3. Investasi dalam Teknologi: Peningkatan investasi dalam teknologi produksi beton daur
ulang dapat membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi.
4. Diversifikasi Sumber Bahan Daur Ulang: Mencari sumber bahan daur ulang yang
beragam, termasuk limbah konstruksi, ban bekas, dan bahan daur ulang lainnya.
5. Kolaborasi Industri dan Pemerintah: Kolaborasi antara pihak swasta, pemerintah, dan
LSM dapat membantu mengatasi masalah regulasi dan logistik.
6. Edukasi Masyarakat: Mengedukasi masyarakat tentang manfaat lingkungan dan
ekonomi dari penggunaan beton daur ulang berkinerja tinggi dapat mendorong
permintaan.
Beton daur ulang berkinerja tinggi menawarkan potensi besar dalam mendukung
pembangunan berkelanjutan dan berkontribusi pada pencapaian SDGs, terutama dalam
mengurangi dampak lingkungan industri
Cara Kerja Beton Daur Ulang Berkinerja Tinggi:
1. Pemilahan Bahan Daur Ulang: Proses dimulai dengan pemilahan bahan daur ulang
seperti beton bekas, bata bekas, dan material konstruksi lainnya. Pemilahan ini dilakukan
untuk memastikan bahwa bahan yang digunakan adalah bahan yang cocok untuk beton
daur ulang.
2. Pembersihan dan Persiapan: Bahan daur ulang kemudian dibersihkan dari kontaminan
seperti cat, kayu, atau plastik. Ini melibatkan penghapusan bahan asing yang dapat
mengurangi kualitas beton. Selanjutnya, bahan daur ulang dipecah dan dihancurkan
menjadi agregat yang sesuai dengan ukuran yang diperlukan.
3. Kombinasi dengan Bahan Tambahan: Agregat daur ulang tersebut kemudian
dicampur dengan bahan tambahan seperti semen, air, dan aditif untuk menciptakan
campuran beton yang memiliki kinerja yang tinggi. Proses pencampuran ini harus
mematuhi standar tertentu untuk memastikan kualitas beton.
4. Uji Kualitas: Campuran beton daur ulang yang dihasilkan kemudian diuji untuk
memastikan kualitasnya. Uji ini mencakup kekuatan tekan, ketahanan terhadap cuaca,
dan karakteristik lainnya yang memastikan bahwa beton daur ulang berkinerja tinggi
memenuhi standar konstruksi.
5. Penggunaan dalam Konstruksi: Beton daur ulang berkinerja tinggi siap untuk
digunakan dalam berbagai proyek konstruksi, termasuk pembangunan jalan, bangunan,
dan infrastruktur lainnya. Ini digunakan dengan cara yang sama dengan beton
konvensional.
d. Temuan dari penelitian sebelumnya mengenai Daur Ulang Beton:
Penelitian sebelumnya telah mengebangkan beton daur ulang yang menawarkan
banyak manfaat. Daur ulang beton ini menggunakan limbah beton yang sudah tidak di
pakai. Kontribusi limbah beton terhadap timbunan sampah konstruksi cukup besar. Hal
ini sejalan dengan semakin meningkatnya aktifitas konstruksi bangunan. Hal ini juga
bertujuan untuk mengurangi tumpukan limbah beton. Beton adalah bahan komposit yang
terdiri dari semen, agregat alam (kasar dan halus) dan air dalam beberapa proporsi
tertentu tergantung pada desain campuran. Agregat kasar memberikan massa dan
kekuatan, agregat halus (pasir) mengisi rongga dan menambah kekuatan (Dalal et al,
2022). Salah satu bahan yang banyak diteliti untuk digunakan sebagai pengganti agregat
alami dalam beton adalah limbah daur ulang bongkahan beton yang dihancurkan. Hasil
analisa gradasi gabungan modulus halus butir pasir 3,593 dan modulus halus agregat
kasar alami 6,731. Nilai modulus halus butir campuran 6,00 sehingga persentasi berat
pasir terhadap agregat kasar alami 30,35 %. Hasil modulus halus butiran agregat kasar
limbah bongkahan beton dan pasir.
Salah satu kesulitan dalam penerapan agregat daur ulang beton dalam praktiknya
adalah kontrol air agregat daur ulang isi. Penyerapan air yang tinggi dan heterogenitas
agregat daur ulang menyebabkan kesulitan untuk menentukan air yang akurat dari
formula. Selain itu, penyerapan air, antara akhir pencampuran dan pengecoran di lokasi,
dapat mengubah kemampuan kerja beton selama pengangkutan. Memang, ditunjukkan
bahwa agregat daur ulang dapat menyerap antara 100 detik dan 1 jam hingga 5% air dari
campuran (Le, H. B., & Bui, Q. B. 2020). Dan terdapat penelitian sebelumnya yang
menggunakan agregat kasar dari limbah bongkahan konstruksi beton. Penelitian Abera
tahun 2022, menyatakan faktor pemadatan dan perilaku terkait lainnya dari bahan beton
yang dihasilkan dari bahan agregat daur ulang sebagai substitusi 100% untuk bahan
agregat alam jauh lebih rendah dari tingkat kinerja yang diharapkan. Penggantian
material agregat daur ulang ke material agregat konvensional hingga 35% dapat
menyebabkan penurunan kekuatan tekan minimum dalam waktu pemeraman 28 hari.
e. Daftar Pusaka
1.
https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrKFsiTkjZlwT4eLYPLQwx.;_ylu=Y29sbwNz
ZzMEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1698104083/RO=10/
RU=https%3a%2f%2fjurnal.uns.ac.id%2fmatriks%2farticle%2fdownload
%2f37434%2f24664/RK=2/RS=G9E_Fsn11CQ5NenXp3W78mJ57Zk-
2. https://r.search.yahoo.com/
_ylt=AwrKFsiTkjZlwT4eNYPLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzMEdnRpZA
MEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1698104083/RO=10/RU=https%3a%2f
%2fjurnal.uns.ac.id%2fjrrs%2farticle%2fdownload%2f63206%2f37018/
RK=2/RS=.9i8ms6WurH1AyzfbQA1qJcXKO0-

Anda mungkin juga menyukai