Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MINGGU 11

PERANCANGAN BERKELANJUTAN

Disusun Oleh:
Nabil Izza Abdullah 03111640000002
Muhammad Anhar Prakoso 03111640000084

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS ARSITEKTUR DESAIN DAN PERANCANAAN

INSTITUT SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

2019
Resume Buku Biru Materials and Sustainable Building Design
1. Dalam industri bangunan material menjadi bahan utama bagi keberadaan bangunan. Ada tiga
sisi yang harus dipahami terkait konsep sustainability, yakni: bagaimana material itu diperoleh
dan bagaimana material itu di recycle. Jelaskan bagaimana keterkaitan dua hal tersebut
dengan sustainability. Berikan kutipan pernyataan dari buku yang mendukung penjelasan
anda. (Kutip pernyataan itu dan jelaskan dengan menggunakan penjelasan dari buku tersebut.
Bagaimana penjelasan anda bahwa persyaratan pemilihan material secara tradisional berbeda
dengan persyaratan sustainability yang banyak dipertimbangkan masa sekarang. Apakah
pertimbangan sustainability lebih dominan daripada persyaratan yang ditetapkan pada masa
lalu?

Jawab:
Material-material dapat diperoleh sesuai dengan fungsinya dan manfaatnya terhadap
pemakaiannya seperti contohnya pada bangunan yang mana dapat menyediakan rancangan
bangunan hijau, eco-friendly, atau bangunan net-zero. Material-material ini juga harus
dipastikan dapat menunjang bangunan dari bangunan tersebut dirancang, dibangun,
dioperasikan, direnovasikan hingga pembokarannya yang harus memerhatikan keramahan
lingkungan.
Persyaratan pemilihan material secara sustainability sangat berbeda dengan material
tradisional dimana banyak orang melihat persyaratan dari pemerintah, pemerintah daerah,
perusahaan dan klien dalam hal pembangunan bangunan sustainability itu hanyalah untuk
alasan kebutuhan dalam hal finansial dan legislasi. Di lain hal, diperlukan pengertian secara
mendalam dari isu ini dengan menerapkan kehidupan yang sehat kepada rutinitas sehari-hari
yang dimana agar dapat menjadi kebiasaan setiap hari, dibanding bila tetap menerapkan
kehidupan yang tidak sehat.
Sustainability sangatlah menjadi topik yang sangat hangat di dunia karena
pertimbangannya yang dominan sebagai pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan di
masa depan tanpa kompromi terhadap kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri. Hal ini menjadi dominan karena definisinya yang mencakup 3
komponen inti yaitu equity, environment dan economic. Dimana dari hal ini dapat
menyeimbangkan 3 pilar dari pembangunan berkelanjutan yaitu pertumbuhan ekonomi,
kemajuan social dan pemeliharaan lingkungan.

2. Berikan penjelasan mengenai LCA (pengertian, tujuan, kategori, dan contoh penerapan).
Bagaimana pemilihan material untuk keperluan konstruksi dipilih? Pertimbangan apa saja
yang diperhatikan.

Jawab:
LCA atau Life Cycle Assessment adalah metode pengukuran pengaruh lingkungan yang
berasal dari material, produk, proses, atau aktivitas. Tujuan dari LCA sendiri adalah:

• Membedakan antara produk.


• Benchmarking.
• Untuk meningkatkan/menjaga lingkungan dalam ruangan pada bangunan.
• Untuk memenangkan hadiah atau mendapatkan kerja yang akan datang.
• Untuk memudahkan rute menuju kepatuhan peraturan atau legislative.

Kategori yang ada pada LCA sendiri adalah sebagai berikut:


• Cradle to grave. LCA memasukkan semua input dan output pada produk mulai dari cara
mendapatkannya, penggunaannya, dan pembuangan sebuah material atau produk.
• Cradle to gate. LCA merupakan bagian dari sebuah life cycle material atau produk,
dengan mengevaluasikan hanya pada life cycle dari material atau produk itu sendiri yang
mengambil penilaian ke gerbang sebuah pabrik.
• Gate to gate. Sama dengan cradle to gate.
• Cradle to cradle. Kategori LCA ini diikuti dengan pendekatan closed-loop, dimana hasil
akhir dari umur pemakaian material atau produk itu dapat di daur ulang.
• Well to wheel. Kategori LCA yang dapat mengestimasikan pengaruh dari pilihan sebuah
produk yang berbeda-beda saat berpindah-pindah.

Contoh penerapan dari LCA adalah asumsikan seorang desainer bangunan memilih
material kayu atau besi untuk struktur bangunan. Jika desainer tersebut memikirkan tentang
material yang lebih natural maka harus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada sifat
dari material-material yang akan digunakan seperti massa, lifetime, site-based inputs,
maintenance, waste, dan lain-lain.

3. Apa yang disebut Whole-life carbon (embodied energy and embodied carbon)?

Jawab:
Embodied energy adalah jumlah energi, satuannya adalah MJ/kg, yang digunakan dalam
hal memproses dan membawa material dari keadaan mentah sampai produk jadi yang
digunakan di dalam atau sebagai bagian dari bangunan.

Embodied carbon adalah emisi karbon yang dihasilkan dari bangunan, berasal dari
lampu, pemanasan, ventilasi, dan sistem pengondisian udara.

4. Berikan contoh bagaimana membandingkan embodied energy suatu konstruksi.

Jawab:

Contohnya, database ICE (Hammond & Jones 2011) adalah sumber data yang baik
terkait untuk bahan individual. Ini dapat digunakan untuk berkontribusi pada pembangunan
menyeluruh perhitungan atau untuk mengeksplorasi manfaat relatif berbagai konfigurasi
bahan yang mungkin digunakan untuk elemen bangunan yang sama. Laporan akhir BIS
Inovasi & Pertumbuhan Konstruksi Rendah Karbon dari pemerintah Inggris Tim (IGT)
(Pemerintah HM 2010) memberikan beberapa panduan yang baik mengenai arahan strategis.
Ini menganjurkan bahwa karbon seumur hidup bisa menjadi ukuran yang setara, sama dengan
biaya seumur hidup. Royal Institute of Chartered. Makalah informasi Surveyor (RICS) yang
berfokus pada metodologi untuk menghitung karbon terwujud sebagai bagian dari siklus emisi
karbon untuk bangunan mengacu pada dokumentasi IGT. Makalah informasi ini bertujuan
untuk menawarkan panduan praktis kepada surveyor kuantitas dan difokuskan menghitung
buaian ke gerbang emisi karbon terkandung terkait dengan membangun proyek di Inggris
(RICS 2012).

Sesuai dengan table diatas, embodied energy yang terkandung dikaitkan dengan dinding
pasangan bata tradisional kira-kira tiga kali lipat dari dinding bal jerami. Termal transmisi
melalui dua dinding lebih dekat nilainya, dengan dinding bale jerami menjadi sedikit lebih
baik, memungkinkan Watt lebih sedikit per meter persegi per derajat Kelvin yang harus
dilakukan melaluinya.
Namun, pilihan spesifikasi dinding, banyak pilihan spesifikasi dari banyak elemen
lainnya yang membentuk bangunan apa pun, seringkali perlu memperhitungkan kisaran faktor
lain. Dalam hal ini ketebalan dinding dari dinding bal jerami adalah sekitar 470 mm, ketika
render dan layar hujan diperhitungkan, sementara dinding pasangan bata sekitar 330 mm.
Ketebalan 140 mm ekstra ini, ditambahkan pada keempat dinding, meningkatkan jejak
bangunan (atau mengurangi internal dimensi kamar) dan mungkin membatasi pengembangan
situs potensial.

Konstruksi bal jerami di situs kota yang terbatas mungkin kurang ekonomis. Spesifikasi
dinding pasangan bata dapat diubah untuk dibawa jumlah energi yang terkandung tetapi masih
memungkinkan nilai termal dan masalah terkait jejak kaki harus diminimalkan.

5. Bagaimana mereduksi embodied energy dan karbon untuk bangunan?


Jawab:

Efisiensi penggunaan volume material dan penggunaan material alternatif dengan nilai
EE rendah yang dipilih untuk subtitusi.

6. Low maintenance and high durability, low waste from construction, pollution generation,
menjadi pertimbangan dalam pemilihan material bangunan. Jelaskan satu persatu dengan
mengutip masing2 satu pernyataan dan beri penjelasan.
Jawab:

Low Maintenance and high durability

Dalam hal ini mengakui bahwa sumber daya terbatas. Hanya ada begitu banyak
kayu, bijih dan air untuk digunakan, dan sumber daya apa yang tersedia bagi kita harus
digunakan dengan bijaksana. Dilihat melalui hal ini, daya tahan, dampak lingkungan
yang rendah, dan perawatan yang
rendah semuanya menjadi atribut penting bagi sebuah
rumah.(https://tawadacleantech.com/2013/08/26/what-is-green-building-apakah-
bangunan-hijau)

Dapat dikatakan bahwa membuat bangunan dengan low maintenance dan


durabilitas tinggi berkaitan dengan penggunaan sumber daya dari bangunan tersebut.
Dengan perawatan yang rendah dan durabilitas tinggi bangunan tidak perlu tambahan
material. Sehingga dapat menghemat sumber daya yang ada.

low waste from construction

Reduce the amount of materials within the fabric of the building, as well as the
waste produced during construction. Design for deconstruction of materials and
components at the end of
their useful life.( https://www.zerowastedesign.org/02-building-design/fa-construction-
demolition-waste-best-practice-strategies/)
Pada hal ini bias dikatan dengan mengurangi material yang memili bahan bahan
yang menggunakan bahan yang susah teruarai ataupun yang dapat terurai tapi dengan
jangka waktu yang cukup lama. Sehingga sampah waste dari proses konstruksi yang
dilakukan tidak banyak.
Pollution Generation
Construction sites are found both within urban and rural areas, often in the close
proximity of homes. Due to their proximity to homes and the materials used, construction
sites may generate home pollution. This involves air, water, soil, and/or noise pollution.
Additionally, construction work may reveal existing subsurface pollution. In such
situation, construction work is stopped and costly remediation is needed. Thus,
construction work may generate construction pollution problems affecting both
homeowners and construction site owners. Moreover, construction workers (especially in
the past) may be exposed to pollution. These aspects will be discussed in more details
below, along with tips and measures to prevent and face pollution, as well as to recover
the costs. ( https://www.environmentalpollutioncenters.org/construction/)
Pada sebuah lokasi konstruksi sangat banyak hal yang dapat mengakibatkan
polusi mulai dari suara getaran pada tanah debu dan juga air pada air tanah yang ada di sekitar
tempat konstruksi. Oleh karena itu di butuhkan sebuah metode untuk mengurangi hal hal
tersebut seperti memasang screen untuk menghalau debu sekaligus berfungsi untuk menjadi
noise barrier dan lain lain.

7. Bagimana prinsip2 dan strategi pendaur ulang (recycle) material dalam konstruksi bangunan?

Jawab:
Pertimbangan akan “daur ulang menyeluruh” dari suatu material pengembangan sistem
dalam penggunaan bahan mentah dari alam dan sumber energy yang terbaharukan
mengurangi pemakaian bahan dan energy dalam pengolahan bahan mentah, penggunaan
produk, dan proses daur ulang limbah.

8. Apa saja yang tergolong material yang sustainable? Bagaimana menurut pendapat anda
keberadaan dan kemungkinan penerapannya di Indonesia?

Jawab:

• Straw bales
• Bamboo
• Receycled Plastic
• Wood
• Ferrock
• Timbercrete

Beberapa bahan di atas ada yang telah di terapkan di Indonesia sejak lama seperti kayu
jan juga bamboo tetapi mulai banyak rumah yang meninggallkan konsep tersebut karena di nilai
terlalu tua dan cukup membahayakan jika tidak dilakukan perawatan berkala mengingat kayu
dapat lapuk dan juga dapat di makan rayap.

Anda mungkin juga menyukai