Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 1

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................. 2


1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN .................................................... 3


2.2 KONSEP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN ............................................................. 5
2.3 KONSTRUKSI ARSITEKTUR BERKELANJUTAN .................................................... 6
2.4 MATERIAL ARSITEKTUR BERKELANJUTAN ......................................................... 7
2.5 STUDI KASUS

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN ............................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Arsitektur berkelanjutan (sustainability architecture) merupakan arsitektur yang
menitikberatkan pada keseimbangan antara lingkungan binaan dan lingkungan alam
dengan waktu sekarang sampai masa yang akan datang. Arsitektur berkelanjutan tidak
lepas dari Pembangunan Berkelanjutan (sustainability development).
Arsitekur memberikan kontribusi terbesar terhadap pemanasan global (global
warming).Data ASEAN Center for Energy (ACE), 48% pemanasan glbal dihasilkan oleh
bangunan.Untuk mencapai kenyamanan thermal maupun visual dalam bangunan, kondisi
lingkungan internal (temperatur, kelembaban, tingkat iluminasi) dapat diatur tanpa ataupun
dengan menggunakan peralatan teknologi mekanikal elektrikal yang menggunakan energi
dari sumber yang tidak dapat diperbarui.
Bangunan berkelanjutan adalah bangunan yang menggunakan metode konstruksi yang
berkelanjutan dan menggunakan material/bahan bangunan yang memprioritasnkan kualitas
lingkungan, vitalitsa ekonomi dan keuntungan sosial melalui perancangan bangunan,
operasional bangunan, perawatan dan dekonstruksi lingkungan pada lokasi dimana
dilakuakn pembangunan (lingkungan binaan).

1.2 Rumusan masalah


1 Apa itu arsitektur berkelanjutan?
2. Bagaimana konsep arsitektur berkelanjutan?
3. Apa itu konstruksi arsitektur berkelanjutan?
4. Apa saja material arsitektur berkelanjutan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN


Pengertian Arsitektur yang berkelanjutan, seperti dikutip dari buku James Steele
Suistainable Architecture, adalah ”Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa
membahayakan kemampuan generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhan mereka
sendiri. Kebutuhan itu berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, dari satu kawasan
ke kawasan lain dan paling baik bila ditentukan oleh masyarakat terkait.”

Arsitektur berkelanjutan merupakan konsekuensi dari komitmen Internasional tentang


pembangunan berkelanjutan karena arsitektur berkaitan erat dan fokus perhatiannya
kepada faktor manusia dengan menitikberatkan pada pilar utama konsep pembangunan
berkelanjutan yaitu aspek lingkungan binaan dengan pengembangan lingkungannya, di
samping pilar pembangunan ekonomi dan sosial.

Berbagai konsep dalam arsitektur yang mendukung arsitektur berkelanjutan, antara lain
dalam efisiensi penggunaan energi, efisiensi penggunaan lahan, efisisensi penggunaan
material, penggunaan teknologi dan material baru, dan manajemen limbah.

Perlunya lebih banyak promosi bagi arsitektur berkelanjutan adalah sebuah keharusan,
mengingat kondisi bumi yang semakin menurun dengan adanya degradasi kualitas atmosfer
bumi yang memberi dampak pada pemanasan global. Semakin banyak arsitek dan
konsultan arsitektur yang menggunakan prinsip desain yang berkelanjutan, semakin banyak
pula bangunan yang tanggap lingkungan dan meminimalkan dampak lingkungan akibat
pembangunan. Dorongan untuk lebih banyak menggunakan prinsip arsitektur berkelanjutan
antara lain dengan mendorong pula pihak-pihak lain untuk berkaitan dengan pembangunan
seperti developer, pemerintah dan lain-lain. Mereka juga perlu untuk didorong lebih
perhatian kepada keberlanjutan dalam pembangunan ini dengan tidak hanya
mengeksploitasi lahan untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa
kontribusi bagi lingkungan atau memperhatikan dampak lingkungan yang dapat terjadi.

3
Sebagai proses perubahan, pembangunan berkelanjutan harus dapat menggunakan
sumber daya alam, investasi, pengembangan teknologi, serta mampu meningkatkan
pencapaian kebutuhan dan aspirasi manusia. Dengan demikian, arsitektur berkelanjutan
diarahkan sebagai produk sekaligus proses berarsitektur yang erat mempengaruhi kualitas
lingkungan binaan yang bersinergi dengan faktor ekonomi dan sosial, sehingga
menghasilkan karya manusia yang mampu meneladani generasi berarsitektur di masa
mendatang.

Proses keberlanjutan arsitektur meliputi keseluruhan siklus masa suatu bangunan, mulai
dari proses pembangunan, pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran bangunan. Visi
arsitektur berkelanjutan tidak saja dipacu untuk mengurangi emisi gas rumah kaca
(greenhouses effect), juga mengandung maksud untuk lebih menekankan pentingnya sisi
kualitas dibanding kuantitas ditinjau dari aspek fungsional, lingkungan, kesehatan,
kenyamanan, estetika dan nilai tambah.
Secara normatif, hal ini sudah terakomodasi dalam peraturan perundangan seperti
ketentuan tentang fungsi bangunan gedung, persyaratan tata bangunan yang berkaitan
dengan aspek lingkungan dan estetika pada berbagai skala dan cakupan baik ruangan,
bangunan, lingkungan, maupun persyaratan keandalan bangunan gedung yang meliputi
keselamatan, kesehatan, kenyamaman dan kemudahan. Dari sisi ini, kesadaran faktor
manusia dikedepankan dibanding faktor lain. Hal ini mengingat paradigma yang juga sudah
berubah dan mengalami perkembangan yang awalnya sebagai paradigma pertumbuhan
ekonomi, kemudian bergeser ke paradigma kesejahteraan. Di era reformasi dan
demokratisasi politik di Indonesia, mulai bergeser ke pola paradigma pembangunan yang
berpusat pada manusia (people centered development paradigm) yang lebih bernuansa
pemberdayaan komitmen internasional

4
2.2 KONSEP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN
Konsep arsitektur berkelanjutan terdiri dari 3 aspek utama yaitu (1) kemajuan sosial, (2)
pertumbuhan ekonomi dan (3) keseimbangan ekologi, maka arsitektur berkelanjutan pun
tidak dapat lepas dari aspek-aspek tersebut.

1. Efisiensi penggunaan energi


 Memanfaatkan sinar matahari
 Memanfaatkan penghawaan alami
 Memanfaatkan air hujan
 Konsep efisiensi penggunaan energi seperti pencahayaan
2. Efisiensi penggunaan lahan
 Menggunakan lahan dengan efisien
 Potensi hijau tumbuhan dalam lahan
 Menghargai kehadiran tanaman yang ada di lahan
 Desain terbuka dengan ruang-ruang yang terbuka ke taman
 Dalam perencanaan desain, pertimbangkan berbagai hal
3. Efisiensi penggunaan material
 Memanfaatkan material sisa untuk digunakan dalam pembangunan
 Memanfaatkan material bekas bangunan atau komponen lama yang masih bisa
digunakan
 Menggunakan material yang masih berlimpah

5
 Penggunaan teknologi dan material terbarukan
 Memanfaatkan potensi terbarukan seperti energi angin, cahaya matahari dan ir
 Memanfaatkan material baru melalui penemuan baru yang secara global
4. Manajemen limbah
 Membuat sistem dekomposisi limbah organik
 Membuat sistem pengolahan limbah domestik
 Penyumbang kerusakan lingkungan alam terbesar adalah sektor konstruksi yang
secara Global mengonsumsi 50% sumber daya alam, 40% energi dan 16% air.
Konstruksi juga Menyumbangkan emisi CO2 terbanyak yaitu 45% (Akmal, 2007).
5. Kontribusi Bidang Konstruksi Terhadap Kerusakan Alam
 Pengambilan material
 Proses pengolahan material
 Distribusi material jadi dari sumbernya kelokasi pembangunan
 Proses konstruksi
 Pengambilan lahan untuk bangunan
 Konsumsi energi sejak saat dimulai bangunandipakai

3 KONSTRUKSI ARSITEKTUR BERKELANJUTAN


Konstruksi Berkelanjutan, menurut UNEP (United Nations Environment Programme)
adalah cara industri konstruksi untuk berkembang mencapai kualitas pembangunan
berkelanjutan dengan memperhitungkan pelestarian lingkungan, sosial ekonomi, dan isu
budaya. Secara spesifik hal ini melibatkan isu seperti desain, manajemen bangunan,
material, kualitas operasional bangunan, konsumsi energi, dan sumber daya alam.

6
 Konstruksi Berkelanjutan Dalam Konteks Arsitektur

 Arsitektur bukanlah suatu entitas yang lepas dan mandiri. Keberadaannya harus
menjadi kesatuan integral dengan sekitarnya, baik secara sosial, spasial maupun
lingkungan.
 Berarsitektur dengan memperkuat nilai-nilai kebersamaan.
 Berarsitektur dengan menghargai ekspresi/identitas budaya sebagai cerminan nilai-nilai
transenden.

 Menggunakan bahan dan keterampilan lokal.


 Menghargai pepohonan sama dengan menghargai kehidupan.
 Adaptif terhadap iklim secara aktif dan kreatif.

 Menggunakan bahan bekas dan komponen lama.


 Menggunakan bahan daur ulang bekas limbah.
 Menggunakan bahan secermat mungkin tanpasisa, tanpa limbah.

 Menggunakan desain padat karya agar dapat membuka lapangan pekerjaan dan
mengurangi penggunaan bahan-bahan industri massal.
 Mendesain satu ruang dengan banyak fungsi (multifungsi).
 Desain opan plan atau terbuka (tanpa sekat).

 Membaca potensi masa depan: bambu menjadi pengganti kayu.


 Tindakan-Tindakan Untuk Mendukung Konstruksi Berkelanjutan.
 Dari mana dan bagaimana produsen mengambil bahan dasar material

7
 Transportasi bahan dasar material.
 Limbah produksi.
 Dapatkah sumber daya yang diambil diperbaharui.

 Perlakuan terhadap pekerja setempat.


 Transportasi dari sumber ke lahan konstruksi.
 Mengoptimalkan penggunaan material termasuk sisanya.
 Re-use dan Re-cycle.
 Gunakan lahan sesedikit mungkin, secukup mungkin

2.4 MATERIAL ARSITEKTUR BERKELANJUTAN

Dalam efisiensi penggunaan material :


1. Memanfaatkan material sisa untuk digunakan juga dalam pembangunan, sehingga tidak
membuang material, misalnya kayu sisa dapat digunakan untuk bagian lain bangunan.
2. Memanfaatkan material bekas untuk bangunan, komponen lama yang masih bisa
digunakan, misalnya sisa bongkaran bangunan lama.
3. Menggunakan material yang masih berlimpah maupun yang jarang ditemui dengan
sebaik-baiknya, terutama untuk material seperti kayu.

Dalam penggunaan teknologi dan material baru:


1. Memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti energi angin, cahaya matahari dan air
untuk menghasilkan energi listrik domestik untuk rumah tangga dan bangunan lain
secara independen.
2. Memanfaatkan material baru melalui penemuan baru yang secara global dapat
membuka kesempatan menggunakan material terbarukan yang cepat diproduksi, murah
dan terbuka terhadap inovasi, misalnya bambu

8
9
BAB III

KESIMPULAN

Jadi, Arsitektur berkelanjutan itu adalah sebuah konsep terapan dalam bidang arsitektur untuk
mendukung konsep berkelanjutan, yaitu konsep mempertahankan sumber daya alam agar
bertahan lebih lama, yang dikaitkan dengan umur potensi vital sumber daya alam dan
lingkungan ekologis manusia

10
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/94759679/ARSITEKTUR-BERKELANJUTAN#scribd
https://rezaprimawanhudrita.wordpress.com/2010/01/25/pengertian-kaidah-dan-konsep-
arsitektur-berkelanjutan/
https://aldissain.wordpress.com/2011/11/29/arsitektur-berkelanjutan-sustainability-architecture/
http://katerinaapricilamait.blogspot.co.id/2015/01/konsep-kota-berwawasan-
lingkungan.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai