Anda di halaman 1dari 12

A.

KASUS
Pasien seorang laki-laki 35 tahun mengeluh sakit pada sendi siku kanan bagian
luar setelah pasien bermain tennis dan sudah berobat ke beberapa dokter tapi tidak ada
perubahan. Pasien merasa terganggu dan sakit jika mengangkat barang.

B. DIAGNOSA
Lateral Epicondylitis atau Lateral Epitendinosis atau Tennis Elbow.

C. ANATOMI REGIO BRACHII DAN ANTE BRACHII

D. TENNIS ELBOW
a. Definisi
Tennis elbow atau lateral epicondylitis atau lateral epitendinosis merupakan
peradangan yang disebabkan oleh stres yang berlebihan (overuse) yang terjadi terus
menerus pada tendon ekstensor dari otot-otot yang melekat pada bagian luar siku di
lengan bawah (Lateral epicondylus).

Sindrom yang disebabkan oleh stress yang berlebihan yang terjadi terus menerus
pada tendon dari otot-otot ekstensor (ekstensor karpi radialis brevis/longus, ekstensor
digitorum communis, dan kadang-kadang trisep distal) lengan bawah. Otot ini berasal
pada atau sekitar epikondilus lateral dari siku.
Tennis Elbow atau lateral epicondylitis adalah kondisi yang di tandai dengan
rasa nyeri yang terjadi di bagian siku yang disebabkan pengunaan yang berlebihan.
Tidak mengherankan, bermain tennis atau olahraga raket lainnya dapat menyebabkan
Kondisi ini. Namun beberapa olahraga dan kegiatan lain juga dapat menimbulkan
risiko terkena kondisi ini. Tennis Elbow adalah peradangan pada tendon yang menyatu
dengan otot lengan bawah pada bagian luar siku. Otot-otot dan tendon lengan menjadi
rusak akibat dari kegiatan yang berlebihan dan berulang ulang. Hal ini menyebabkan
rasa sakit dan nyeri di bagian luar siku.

Tennis elbow

b. Etiologi

Trauma yang berulang secara kronis dan ketegangan pada otot dan tendon yang
melekat pada epicondilus lateralis

Perubahan mendadak dalam aktivitas atau intensitas

Pegangan raket yang kurang nyaman

Ukuran grip yang salah (sering terlalu besar)

Memukul dengan posisi dan teknik yang salah (biasanya backhand)

Menggunakan raket yang terlalu berat

c. Faktor Resiko

Olahraga atau pekerjaan yang memerlukan pengunaan lengan dan pergelangan


tangan yang beruang ulang dan berat

(tennis, squash, badminton, kuli

bangunan)

Kondisi fisik yang buruk (kekuatan dan fleksibilitas yang buruk)

Kurang memadainya pemanasan sebelum latihan atau bermain

Kembali beraktivitas sebelum penyembuhan dan rehabilitasi lengkap


Adapun faktor resiko lain, yaitu:

Kegiatan
Atlet bukan satu-satunya orang yang dapat terkena tennis elbow. Banyak orang
terkena tennis elbow dikarenakan mereka mengunakan bagian bawah lengannya
terus menerus dalam pekerjaan mereka ataupun saat mereka berekreasi,
misalnya: pelukis, tukang pipa, tukang kayu sangat rentan terhadap kejadian
tennis elbows . Penelitian telah menunjukkan bahwa montir, koki, dan bahkan
tukang daging lebih sering mengalami kejadian tennis elbows dari pada
pekerjaan lainnya. Diperkirakan bahwa pekerjaan yang berulang ulang dan berat
yang diperlukan dalam pekerjaan tersebut menyebabkan resiko cedera lebih
besar.

Usia
Kebanyakan orang yang mengalami tennis elbow yaitu antara usia 30 dan 50,
namun sebenarnya siapapun bisa mengalami tennis elbow jika mereka memiliki
faktor risiko. Dalam olahraga yang menggunakan raket seperti tennis, teknik
pukulan yang tidak tepat dan peralatan yang tidak tepat bisa menjadi faktor
risiko.

Belum diketahui

Epicondylitis lateral dapat terjadi tanpa cedera berulang di alami secara sadar .
kejadian ini disebut "insidental" atau sebab yang tidak diketahui.

d. Manifestasi Klinik
Gejala-gejala tennis elbow berkembang secara bertahap. Dalam kebanyakan
kasus, nyeri dimulai dari nyeri ringan dan perlahan-lahan memburuk selama beberapa
minggu dan bulan. Biasanya tidak ada cedera tertentu terkait dengan dimulainya
gejala. Tanda dan gejala tennis elbow umumnya meliputi: nyeri atau seperti terbakar
di bagian luar siku, kekuatan pegangan berangsur angsur melemah, gejala semakin
terasa bila melakukan aktivitas mengunakan lengan, seperti memegang raket,
memutar kunci, atau berjabat tangan. Lengan dominan yang paling sering terkena
dampak namun kedua lengan dapat terpengaruh.
e. Pemeriksaan
Untuk membuat diagnosis akan ada banyak faktor untuk dipertimbangkan, hal
ini termasuk bagaimana gejala berkembang, faktor-faktor risiko pekerjaan, dan
aktifitas serta olah raga yang di lakukan. Perlu ditanyakan tentang apa yang
menyebabkan gejala ini muncul dan kegiatan mana yang mengawali timbul nyeri
tersebut. Perlu ditanyakan adanya riwayat cidera di bagian siku dan riwayat
penyakitvrheumatoid arthritis atau penyakit saraf. Selama pemeriksaan gunakan
berbagai tes untuk menentukan diagnosis, misalnya: meluruskan pergelangan tangan,
meluruskan lengan bawah dan mengangkat beberapa benda.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah foto rontgen untuk
menyingkirkan penyakit yang lain. Gambaran foto rontgen dari tennis elbow adalah
normal. Pemeriksaan dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk menentukan
penyakitvterkait dengan masalah leher, apakah terdapat hernia nukleus pulposus atau
mungkin arthritis di leher. Kedua kondisi ini sering menghasilkan nyeri lengan.
Pemeriksaan dengan Electromyography (EMG) untuk menentukan apakah terdapat
kompresi saraf. Perjalanan saraf sekitar siku sangat banyak dan gejalanya mirip
dengan tennis elbow.

f. Penatalaksanaan
1. Non-surgical treatment
Tingkat keberhasilan dari terapi non-operatif adalah sekitar 80-95%. Prinsip
pengobatan Relief of Pain yaitu PRICEMM.
PROTECTION dengan cara menggunakan penahan di bagian belakang
lengan dapat membantu meringankan gejala tennis elbow. REST langkah pertama
menuju pemulihan adalah dengan cara mengistirahatkan lengan dengan cara
menghentikan olahraga atau aktivitas kerja berat dengan menggunakan lengan
untuk beberapa minggu. ICE menggunakan kompres es atau pijat es untuk
mengurangi rasa sakit dan mengurangi peradangan untuk kasus akut dan kronis.
Terapi ini dilakukan segera setelah aktivitas apapun yang memperburuk gejala
selama 10 sampai 15 menit setiap 2 sampai 3 jam. COMPRESSION merupakan
kompres dengan air hangat atau panas. Hal ini dilakukan sebelum melakukan
peregangan dan kegiatan dalam fisioterapi. Gunakan handuk hangat atau air hangat
untuk direndamkan. MEDICATION obat-obatan yang dapat diberikan adalah
golongan Non-Steroid Anti Inflamation Drugs (NSAID) misalnya ibuprofen (tidak
boleh di berikan dalam waktu 7 hari sebelum operasi), atau penghilang rasa sakit
ringan lainnya, seperti acetaminophen. Suntikan Kortison dapat mengurangi
peradangan. Namun, hal ini dilakukan hanya dalam kasus yang ekstrim. Ada
batasan untuk kortison dapat diberikan karena fakta bahwa kortison dapat
melemahkan otot dan jaringan tendon, serta dapat menyebabkan kulit dan atrofi
lemak di subkutan (penyusutan dan penipisan) dan depigmentasi kulit.
MODALITIES dapat dilakukan dengan cara modifikasi intensitas, durasi, dan
teknik aktivitas lengan. Gunakan alat olahraga dengan ukuran yang tepat dan jenis
peralatan yang sesuai, mengguakan teknik bermain yang tepat, melakukan
pemanasan yang cukup sebelum bermain dan melakukan permainan secara
bertahap.

2. Surgical treatment
Penatalaksanaan operatif memiliki tingkat keberhasilan 80-90%. Hal ini
dilakukan apabila pasien tidak merespon pengobatan non-bedah setelah 6 sampai
12 bulan perawatan. Hal ini mengandung beberapa resiko, yaitu:

Infection

Nerve and blood vessel damage

Possible prolonged rehabilitation

Loss of strength and flexibility

The need for further surgery


Kebanyakan prosedur bedah untuk tennis elbow dilakukan dengan

membuang bagian yang rusak dan menempelkan kembali otot yang sehat ke tulang.
Pendekatan bedah yang tepat untuk Anda akan tergantung pada berbagai faktor. ini
termasuk keadaan cedera, kesehatan umum, dan kebutuhan pribadi pasien.
Beberapa teknik bedah yang dapat dilakukan adalah:

Open surgery
Pendekatan yang paling umum untuk memperbaiki tennis elbow adalah operasi
terbuka. Ini melibatkan membuat sayatan di atas siku. Operasi terbuka biasanya
dilakukan dengan operasi rawat jalan. Ini jarang membutuhkan rawat inap di
rumah sakit.

Arthroscopic surgery
Pendekatan dengan menggunakan instrumen kecil dan sayatan kecil.
Memasukkan sebuah kamera dan mengerjakan pembedahan berdasarkan
gambaran di monitor.
Rehabilitasi setelah operasi sekitar 1 minggu kemudian, jahitan dan belat

akan di lepas. Setelah belat di lepas, latihan dimulai untuk meregangkan siku dan
mengembalikan fleksibilitas.latihan penguatan dimulai bertahap di mulai dari yang
ringan sekitar 2 bulan setelah operasi. Biasanya 4 sampai 6 bulan setelah operasi
pasien sudah dapat beraktifitas kembali seperti biasa.
Fisioterapi modalitas membantu meningkatkan suplai darah ke tendon
sehingga memfasilitasi

penyembuhan dan mengurangi pembengkakan atau

ketidaknyamanan. Total imobilisasi merupakan

kontra-indikasi karena dapat

menyebabkan atrofi otot, kelemahan dan penurunan pasokan pembuluh darah.


Secara khusus, imobilisasi pada siku dapat menyebabkan mobilitas siku terbatas,
kekakuan sendi dan dapat menyebabkan hilangnya gerak dan fungsi.

g. Lateral Epicondylitis (Tennis Elbow) Home Exercises


It may take seven to ten weeks for you to feel a lot less pain and a better grip so it is
important to keepgoing with the program for at least this long. More than seven out of
ten people with tennis elbow have no pain and an improved grip after completing this
exercise program.
1. Manual Stretching

Gentle stretching exercises including wrist flexion, extension and rotation.


The elbow should be extended and not flexed to increase the amount of stretch as
required. These stretches should be held for 20-30 seconds and repeated 5-10 times,
at least twice a day. Vigorous stretching should be avoided - do not stretch to the
point of pain that reproduces your symptoms.

2.

Eccentric Stretches with Band

Fix the band firmly under your foot and hold the other end in your hand. Place your
elbows straight as possible over your knee and let your wrist towards the floor.
Use your free hand to pull your wrist back towards you stretching the band with it.
Your free hand must do all the work to bring your wrist back.
Gently let go with the supporting hand. Slowly let the band pull your wrist down
towards the floor. You have now done one exercise. You will need to do this exercise
fifteen times, rest for a minute, do fifteen more exercises, rest for a minute, do a final
fifteen exercises. You will have now finished one full exercise session. For this
program you will need to do two exercise sessions each day for twelve weeks. Here
are some important notes to remember:
Stop the exercises very slowly with a loose band
You should feel moderate pain in your elbow towards the end of the exercise session
Shorten the band or use a stiffer band to make the exercise harder as the pain reduces

Start to work a little more quickly once you can do a whole session with a stiff band
with no pain

Finger Extension:
Place a rubber band around all five finger tips. Spread
fingers 25 times, repeat 3 times. If resistance is not
enough, add a second rubber band or use a rubber
band of greater thickness which will provide more
resistance.

4. Ball squeeze:
Place rubber ball or tennis ball in palm of hand,
squeeze 25 times, repeat 3 times. If pain is reproduced
squeeze a folded sponge or piece of foam.

Wrist Extension/Flexion Strengthening


Wrist Extension. Place 1 lb. weight in hand with palm
facing downward (pronated); support forearm at the
edge of a table or on your knee so that only your hand
can move. Raise wrist/hand up slowly (concentric
contraction), and lower slowly (eccentric contraction).
Wrist Flexion. Place 1 lb. weight in hand with palm
facing upward (supinated); support forearm at the
edge of a table or on your knee so that only your hand
can move. Bend wrist up slowly (concentric), and then
lower slowly (eccentric)(similar to exercise above).

Anda mungkin juga menyukai