Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pengabdian dan Pelayanan Masyarakat merupakan suatu program yang


mengaplikasikan dan memadukan dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya
kedalam program penelitian yaitu berupa kinerja dalam hal yang berkaitan
dengan fisik dan mental mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat.Tri
Dharma Perguruan Tinggimeliputi pendidikan, pengajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Salah satupelaksanakan Tri Dharma perguruan
tinggi yaitu Dharma yang ketiga adalah Pengabdian dan Pelayanan Masyarakat
(P2M).

Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh program studi Fisioterapi


Universitas Dhyana Pura Bali dinamakan KINEMATIKA (Kinerja Eksternal
Mahasiswa Fisioterapi Kemasyarakat). Tujuan diadakannya kegiatan tersebut
adalah untuk memperkenalkan manfaat fisioterapi dalam menangani berbagai
keluhan yang diderita oleh warga terutama gangguan fungsi gerak tubuh dan
memiliki yang manfaat baik untuk mahasiswa, masyarakat, maupun perguruan
tinggi karenamahasiswa dapat mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu yang
telah diperoleh di kampus untuk membantu dan mengedukasi masyarakat secara
langsung.

Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada


individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan
memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan
menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik,
elektroterapeutik dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi (SK Menkes. No.
1363/MENKES/SK/XII/2001).
Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa fisioterapi Dhyana
Pura atau KINEMATIKA IX dilaksanakan di Desa Timpag, Kecamatan

1
Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Tujuan dilaksanakan
KINEMATIKA di Desa Timpag untuk memperkenalkan Program Studi
Fisioterapi di lingkungan Desa Timpag dan memberikan pelayanan kepada
masyarakat Desa Timpag yang mengalami gangguan fungsi gerak tubuh.
Pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat dan meningkatnya kebutuhan hidup
dalam bermasyarakat menyebabkan peningkatan dari beban kerja serta
minimnya pengetahuan masyarakat tentang ergonomi yang menyebabkan banyak
terjadi gangguan fungsi gerakdi Desa Timpag. Salah satu gangguan fungsi gerak
yang kami dapat dimasyarakat Desa Timpag adalah ”Keluhan pada
Pergelangan Tangan”. Keluhan pergelangan tanganadalah gangguan umum
dengan gejala yang melibatkan nervus medianus. Nervus medianus rentan
terhadap kompresi dan cedera di telapak tangan dan pergelangan tangan, di mana
dibatasi oleh tulang pergelangan tangan (karpal) dan ligamentum karpal
transversal. Sakit pada pergelangan tangan merupakan kombinasi dari kelainan
jari, tangan dan lengan dengan gejala yang mencerminkan kompresi sensoris
atau motoris. (Salawati dan Syahrul, 2014).

1.2 Rumusan masalah


a. Apa yang dimaksud dengan Keluhan pada Pergelangan Tangan?
b. Apa penyebab terjadinya Keluhan pada Pergelangan Tangan?
c. Bagaimana cara pemeriksaan fisioterapi pada Keluhan pada Pergelangan
Tangan?
d. Apa saja modalitas yang dapat digunakan untuk menangani Keluhan pada
Pergelangan Tangan?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Keluhan Pada Pergelangan
Tangan
b. Untuk mengetahui penyebab terjadinya Keluhan Pada Pergelangan Tangan
c. Untuk mengetahui cara pemeriksaan fisioterapi pada keluhan pada
pergelangan tangan

2
d. Untuk mengetahui modalitas yang dapat digunakan untuk menangani keluhan
pada pergelangan tangan
1.4 Manfaat
a. Bagi lembaga perguruan tinggi
Dapat melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dharma ketiga
yaitu pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat

b. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat menggali potensi diri dengan belajar dan
berkomunikasi langsung kepada masyarakat.
b. Mahasiswa mendapatkan pengalaman yang bisa diterapkan di kehidupan
nyata dan sehari-hari.
c. Mahasiswa dapat mengamati kondisi warga di sana dengan memberikan
kuesioner kelelahan umum dengan 30 item pertanyaan, Nordic Body
Map Questionare, Assesment, serta Intervensi

c. Bagi Masyarakat di Desa Timpag


Bagi masyarakat kegiatan ini akan memberikan solusi terhadap
permasalahan yang dialami oleh masyarakat Desa Timpag khususnya dalam
pencegahan dan penanganan dini masalah kesehatan fungsi gerak tubuh.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Fisioterapi

Fisioterapi berdasarkan Kepmenkes RI nomor 1363/Menkes/SK/XII/2001


(Agustiningsih, 2011) tentang registrasi dan izin praktik fisioterapis merupakan
bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan oleh individu dan atau kelompok
untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual,
peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan,
fungsi dan komunikasi. Jenis tindakan yang terdapat di klinik fisioterapi adalah
aktinoterapi (Infra Red), elektroterapi (SWD, US, ES), exercise terapi (breathing
exercise, static bicycle, shoulder wheel, treadmill), faal paru (spirometri).
(Agustiningsih, 2011)

Teknik Analisis Data

A. Kuesioner
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner keluhan 30 item
pertanyaan dan nordic body map. Kuesioner keluhan 30 item pertanyaan
ditujukan untuk menilai kelelahan secara umum yang mencangkup tiga
kelompok kelelahan yaitu kelelahan kegiatan, kelelahan motivasi dan kelelahan
secara fisik. Kuesioner merupakan sistem pengukuran keluhan sakit pada tubuh
atau merupakan data yang digunakan untuk menunjukkan bagian spesifik yang
tidak nyaman dari tubuh
B. Anamnesis
Anamnesis merupakan suatu pengumpulan data dengan caratanya
kepada pasien, dengan dilakukannya tanya jawab untuk memperoleh informasi
tentang penyakit dan keluhan yang dirasakan pasien.

4
C. Pemeriksaan spesifik
Pemeriksaan spesifik yang dilakukan untuk memeriksa hal-hal yang
diperlukan menegakkan diagnosa ataupun dasar penyusunan problematik,
tujuan dan tindakan fisioterapi
D. Diganosa fisioterapi
Menegakkan diagnosa fisioterapi terdiri dari impairment,functional
limitation, disability
E. Rencana tindakan fisioterapi
Rencana penatalaksanaan fisioterapi yang akan diberikan kepada
pasien yang terdiri dari jangka pendek dan jangka panjang .
F. Intervensi
Penatalaksaan fisioterapi untuk meningkatkan aktivitas fungsional
melalui modalitas alat berupa Infra Red, massage dan stretching.
G. Re-evaluasi

Hasil dari penatalaksanaan fisioterapi yang diberikan untuk meningkatkan


fungsional.

2.2 Keluhan pada Pergelangan Tangan


Keluhan Pada Pergelangan Tangan disebabkan neuropati tekanan atau
cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan
tangan, tepatnya di bawah fleksor retinakulum. Menurut American Academy of
Orthopaedic Surgeons Clinical Guideline, Keluhan pada Pergelangan Tangan
adalah gejala neuropati kompresi dari N. Medianus di tingkat pergelangan
tangan, ditandai dengan bukti peningkatan tekanan dalam terowongan karpal dan
penurunan fungsi saraf di tingkat itu. Keluhan Pada Pergelangan Tangan dapat
disebabkan oleh berbagai penyakit, kondisi dan peristiwa. Hal ini ditandai
dengan keluhan mati rasa, kesemutan, nyeri tangan dan lengan dan disfungsi
otot. Kelainan ini tidak dibatasi oleh usia, jenis kelamin, etnis, atau pekerjaan dan
disebabkan karena penyakit sistemik, faktor mekanis dan penyakit lokal
(Mallapiang dan Wahyudi, 2015 : 19 - 20).

5
2.2.1 Anatomi Pergelangan Tangan
Pergelangan tangan dibentuk dan disusun oleh beberapa jaringan yang
terdiri dari: tulang, otot, tendon, ligamen, kapsul sendi, dan saraf yang
menginervasinya.
A. Tulang
1) Tulang radius
Tulang radius atau pengumpil terletak disebelah lateralis dari ulna dan
mempunyai dua ujung (ekstremitas) yaitu ekstremitas proksilis yang
berukuran lebih kecil terdapat pada kaput radii yang terletak melintang
sebelah atas dan mempunyai persendian dengan humeri. Sirkum pernsia
arthikularis ang merpakan lingkaran yang menjadi tepi kapitulum radii
dipisahkan dengan insisura radialis ulna.Kapitulum radii dipisahkan oleh
kalumna radii terdapat tuberositas radii tempat melekatnya muscle biceps
brachii. Ekstremitas distalis radii lebih lebar dan agak rata daripada
bagian dorsalis, terdapat alur (sulkus) muscle ekstensor carpi raidialis. Di
sebelah lateral sulkus muscle ekstensor komunis dan diantara kedua
sulkus ini terdapat sulkus muscle ekstensor policis longus. Sebelah lateral
ekstremitas lateralis radii terdapat tonjolan yang disebut prosesus
stiloideus radii, bagian medial ditemukan insisura ulnaris radii untuk
persendian dengan kapitulum. (Syaiffudin, 2014 : 95)
2) Tulang ulna
Os ulna atau tulang hasta adalah tulang panjang berbentuk prisma
yang terletak di sebelah medial lengan bawah, sejajar dengan radius dan
mempunyai dua ekstremitas (Syaiffudin, 2014 : 95).
1. Ekstremitas proksimal ulnaris, mempunyai insisura semilunaris
persendian dengan trokhlea humeri, di belakang ujung terdapat
benjolan yang disebut olekranon. Pada tepi distal dari insisura
semilunaris ulna terdapan prosesus koroideus ulna, bagian distal
terdapat tubrositas ulna tempat melekatnya M. Brakialis, bagian lateral
terdapat insisura radialis ulna yang berhubungan dengan karpi ulna.

6
2. Ekstremitas distalis ulna, yaitu kapitulum ulna yang mempunyai
prosesus stiloideus ulnae. Pada permukaan dorsalis tempat
melekatnya tendo M, ekstensor karpi ulnaris yaitu sulkus M. Ekstensor
karpi ulnaris

3) Tulang-tulang carpalia
Tulang carpal atau tulang pergelangan tangan terdiri dari delapan
tulang yang dibagi dalam dua deretan yaitu deretan proximal terdapat
tulang navikulare, tulang lunatum, tulang triquitrum, tulang fisiformis,
serta deretan distalis terdapat tulang trapezium, tulang trapezoid, tulang
capitatum dan tulang hamatum. (Syaiffudin, 2014 : 95-96)

B. Persendian
1. Radioulnar Joint
Sendiyang terbentuk dari Os. Radius bagian distal dan Os. Carpalia
bagian proximal (Schapoid, Lunatum, dan Triquetrum). Permukaan
sendi yang bikonkaf pada ujung distal dari radius dan diskus radioulnar
sedikit agak menyudut ke arah volar dan ulnar. (Syaiffudin, 2014 : 117-
118)
2. Radiokarpal Joint
Merupakan sendi elipsoid hubungan antara distal radialis yang
merupakan lekuk sendi dan os. Navikulare. Lunatum dan triquetrum
merupakan kepala sendi yang terletak di sebelah distal. (Syaiffudin,
2014 : 117-118)
3. Mid Karpal Joint
Sendi yang terbentuk di antara proximal row (Schapoid, Lunate,
Triquetrum) dan distal row (Trapezium, Trapezoid, Capitate, Hamate)
dari tulang carpal. (Syaiffudin, 2014 : 117-118)
4. Interkarpalia joint

7
Sendi yang menghubungkan antar tulang-tulang carpal seperti
schapoid, lunatum, triquetrum, dan pisiform. (Syaiffudin, 2014 : 117-
118)
5. Karpometakarpal Joint
Art. Karpometakarpal I hubungan antara Os. Metakarpal I dan Os.
Multangulum Mayus, merupakan sendi plana yang sangat longgar
sehingga pergerakkan lebih luas. Art. Karpometakarpal II-V sendi
antara osakarpalia dan osametakarpalia II-V. (Syaiffudin, 2014 : 117-
118)
6. Metakarpophalangeal Joint
Merupakan sendi antara kapitulum Os. Metakarpal. Kepala sendi
dengan basis Os. Phalang I merupakan lekuk sendi. (Syaiffudin, 2014 :
117-118)

Gambar 2.1 tulang tangan (sumber sobbota.2006)

C. Ligamen
Ligamen merupakan stabilisator. Ada tiga ligamen yang sebagai
stabilisator tulang jari-jari.
1) Radioulnar ligament
2) Radial Colateral Ligament

8
3) Ulna Colateral Ligament
4) Inter Carpal Ligament
5) Pisohamate Ligament
6) Pisiometacarpal Ligament

Gambar 2.2 ligamen pada tangan (sumber sobbota.2006)

D. Otot
Otot merupakan sebuah jaringan pada tubuh yang berfungsi sebagai alat
gerak aktif stabilisasi tulang. Gerakan dan Otot Penggerak Wristyaitu:
1. Otot-otot Radial
Oto-otot radial meliputi :
a. M brakoradialis
b. M. Ekstensor karpi radialis longus
c. Ekstensor karpi radialis brevis
2. Otot dorsal kelompok superficial
Otot dorsal lengan bawah kelomok superfisial meliputi:
a. M. Ekstensor digitorum
b. M. Ekstensor digiti minimi
c. M. Ekstensor karpi ulnaris

9
d. M. Ekstensor karpi ulnaris.
3. Otot dorsal kelompok dalam radial
Otot dorsal lengan bawah kelompok dalam radial meliputi
a. M. Abduktor Policis Longus
b. M. Ekstensor Policis Brevis
c. M. Palmaris Brevis
4. Otot-otot Jari
Otot-otot jari meliputi :
a. M. Abduktor Digiti Minimi
b. M. Fleksor Digiti Minimi
c. M. Abduktor Policis Brevis
d. M. Fleksor Policis Brevis
e. M. Adduktor Policis
f. Interossei Dorsalis
g. M. Interoseipalmaris

Gambar 2.3 otot telapak tangan (sumber sobbota.2006)

10
 Fleksi wrist: fleksor carpi radialis, flexor carpi ulnaris, Palmaris longus,
fleksor digitorum superficial, fleksor digitorum profunda, fleksor policcis
longus.
 Extensi wrist: extensor carpi radialis longus, ekstensor carpi radialis brevis,
extensor carpi radialis ulnaris, extensor digitorum, Extensor indicis,
Extensor digiti minimi, extensor policis longus, extensor policis brevis.
 Radial deviasi:Extensor carpi radialis longus, Extensor carpi radialis brevis,
flexor carpi radialis brevis, flexor carpi radialis, abductor policis longus,
extensor policis brevis.
 Ulnar deviasi: flexor carpi ulnaris, extensor carpi ulnaris.
E. Persarafan
Pergelangan tangan dan tangan memiliki persarafan motorik dan sensorik
yang diinervasi oleh 3 saraf perifer yang keluar dari flexor brachialis. Ketiga
saraf tersebut adalah radial nerve, median nerve, dan ulnar nerve.Radial
nerve secara umum memberikan intervasi pada otot-otot extensor pada
pergelangan tangan dan jari-jari. Median nerve secara umum menginervasi
otot-otot flexor, pada pergelangan tangan dan tangan. Median nerve ini
bertanggung jawab atas 1/3 jari tangan pada permukaan palmar. Dan ulnar
nerve menginervasi otot sepanjang lintasan ulnar dan flexor tangan bagian
ulna, dan juga bertanggung jawab pada abduksi dan adduksi jari-jari.

2.2.2 Anatomi Keluhan Pada Pergelangan Tangan


Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di
mana tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang
dilalui oleh beberapa tendon dan nervus medianus. Tulang-tulang karpalia
membentuk dasar dan sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan
atapnya dibentuk oleh fleksor retinakulum (transverse carpal ligament dan
palmar carpal ligament) yang kuat dan melengkung di atas tulang-tulang
karpalia tersebut. Di dalam terowongan tersebut terdapat saraf medianus yang
berfungsi menyalurkan sensori ke ibu jari, telunjuk dan jari manis serta

11
mempersarafi fungsi otot-otot dasar sisi dari ibu jari/otot tenar (Salawati dan
Syahrul, 2014 : 30).
Selain saraf medianus, di dalam terowongan tersebut terdapat pula tendon-
tendon yang berfungsi untuk menggerakkan jari-jari. Proses inflamasi yang
disebabkan stres berulang, cedera fisik atau keadaan lain pada pergelangan
tangan, dapat menyebabkan jaringan di sekeliling saraf medianus
membengkak. Lapisan pelindung tendon di dalam terowongan karpal dapat
meradang dan membengkak. Bentuk ligamen pada bagian atas terowongan
karpal menebal dan membesar. Keadaan tersebut menimbulkan tekanan pada
serat-serat saraf medianus sehingga memperlambat penyaluran rangsang saraf
yang melalui terowongan karpal. Akibatnya timbul rasa sakit, tidak
terasa/kebas, rasa geli di pergelangan tangan, tangan dan jari-jari selain
kelingking (Salawati dan Syahrul, 2014 : 30).

Gambar 2.4 Anatomi Terowongan Karpal (Salawati dan Syahrul, 2014 :


30)

12
2.2.3 Etiologi Keluhan Pada Pergelangan Tangan
Keluhan Pada Pergelangan Tangan mempunyai etiologi, antara lain
(Bahrudin, 2011 : 81)
1. Herediter: neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy.
2. Trauma: dislokasi, fraktur atau hematom pada lengan bawah, pergelangan
tangan dan tangan.
3. Infeksi: tenosinovitis, tuberkulosis, dan sarkoidosis.
4. Metabolik: amyloidosis dangout.
5. Endrokrin: akromegali, terapi estrogen atau androgen, diabetes mellitus,
hipotiroidisme, kehamilan.
6. Neoplasma: kista ganglion, lipoma, infiltrasi metastase, myeloma.
7. Penyakit kolagen vaskular, remathoid athritis, polimialgia reumatika,
skleroderma, lupus eritematosus sistemik.
8. Degeneratif:osteoathritis.
9. Iatrogenik: fungsi arteri radialis, pemasangan shunt vaskular untuk
dialisis, hematoma, komplikasi dan terapi anti koagulan.
10. Penggunaan tangan atau pergelangan tangan yang berlebihan dan repetitif
diduga berhubungan dengan sindroma ini.

2.2.4 Tanda dan Gejala Keluhan Pada Pergelangan Tangan


Tanda dan gejala yang dapat ditemukan adalah disestesia, parastesia, hipotesia
pada ibu jari, telunjuk dan jari tengah. Keluhan terasa hebat setelah terjadi fleksi
yang dipaksakan pada tangan dan berlangsung lama, seperti setelah mengetik
(Mallapiang dan Wahyudi, 2015 : 20).
Gejala dan tanda terjadinya Keluhan Pada Pergelangan Tangan yaitu
(Mallapiang dan Wahyudi, 2015 : 20).
1. Gemetar dan kaku pada bagianbagian tangan
2. Sakit seperti tertusuk atau nyeri yang menjalar dari pergelangan tangan
sampai ke lengan terutama pada malam hari.
3. Kelemahan pada satu atau dua tangan

13
4. Nyeri pada telapak tangan
5. Pergelangan jari tidak terkoordinasi dengan baik
6. Lemah pegangan, sulit membawa ibu jari menyeberangi 4 jari lainnya.
Sensasi terbakar pada jari-jari
7. Kekakuan atau kram pada tangan pada pagi hari
8. Ibu jari terasa lemas
9. Sulit menggenggam atau tidak mampu mengepalkan tangan
10. Kulit tangan kering dan mengkilap
11. Tangan atau lengan bawah terasa lemah terutama pada malam atau pagi
hari
Pekerjaan yang berisiko besar terancam mengalami Keluhan Pada
Pergelangan Tangan adalah pekerjaan yang banyak menggunakan anggota
tubuh bagian tangan dan pergelangan tangan dan dalam jangka waktu
panjang. Pekerjaan yang dimaksud umumnya seperti pekerjaan yang memakai
komputer, olahragawan, dokter gigi, musisi, guru, ibu rumah tangga dan
pekerjaan lapangan yang mengoperasikan alat bervibrasi seperti bor. Gerakan
repetitif merupakan gerakan yang memiliki sedikit variasi dan dilakukan
setiap beberapa detik, sehingga dapat mengakibatkan kelelahan dan
ketegangan otot tendon. Jika waktu yang digunakan untuk istirahat tidak dapat
mengurangi efek tersebut, risiko kerusakan jaringan adalah masalah
muskuloskeletal lainnya mungkin akan meningkat. Pengulangan dengan
waktu kurang dari 30 detik telah dianggap sebagai “repetitifmotion”.
Posisi kerja statis dan postur tangan tidak ergonomis pada bahu,
lengan, dan pergelangan tangan dalam jangka waktu yang lama akan
menyebabkan peradangan pada jaringan otot, saraf, maupun keduanya.
Pembengkakan tersebut akan menekan saraf medianus tangan sehingga bisa
menimbulkan sakit pada pergelangan tangan. Pekerjaan dengan
tenaga/kekuatan pada tangan akan meningkatkan risiko Keluhan Pada
Pergelangan Tangan. Terjadinya tekanan langsung pada jaringan otot yang
lunak. Sebagai contoh, pada saat tanganharus memegang alat, maka jaringan

14
otot tangan yang lunak akan menerima tekanan langsung dari pegangan alat,
dan apabila hal ini sering terjadi, dapat menyebabkan rasa nyeri otot yang
menetap.
Getaran langsung pada tangan atau penggunakan alat genggam yang
bergetar akan berdampak pada meningkatnya kontraksi otot. Getaran juga
dapat menyebabkan abrasi mekanik selubung tendon, neurologis dan
ganggunan peredaran darah. Getaran dapat langsung melukai saraf perifer,
ujung saraf, dan reseptor mekanik dan menimbulkan gejalan mati rasa,
kesemutan, rasa sakit, dan kehilangan sensivitas.

2.3 Diagnosa Keluhan Pada Pergelangan Tangan


Diagnosa Keluhan Pada Pergelangan Tangan ditegakkan dan diperkuat
dengan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang harus
dilakukan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus pada fungsi,
motorik, sensorik dan otonom tangan. Beberapa pemeriksaan fisik yang dapat
membantu menegakkan diagnosa Keluhan Pada Pergelangan Tangan (CTS),
yaitu (Bahrudin, 2011: 84)
1. Phalen’s Test: klien diminta melakukan fleksi tangan secara maksimal.
Bila dalam waktu 60 detik klien merasakan nyeri atau timbul gejala seperti
CTS, maka tes ini menyokong diagnosa.
2. Wrist Extension Test (Reverse Phalen’s): klien diminta melakukan
ekstensi tangan secara maksimal. Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala
seperti CTS, maka tes ini menyokong diagnosa.

15
Gambar 2.5 Reverse Phalen’s dan Phalen’s Test (Physical Examination, 2017)

3. Tinel’s Sign Test: Tes ini mendukung diagnosa bila timbul parastesia atau
nyeri pada daerah distribusi nervus medianus jika dilakukan perkusi pada
terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi atau tangan posisi
supinasi.

Gambar 2.6 Tinel’s Sign Test (American Academy of Orthopaedic Surgeons,


2018)

16
4. Flick’s Sign Test: klien diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-
gerakkan jari-jarinya. Bila keluhan berkurang atu menghilang, maka tes ini
menyokong diagnosa.
5. Range Of Motion (ROM)
Jenis latihan ROM ada tiga, yaitu:

1) Passive ROM (PROM): adalah pergerakan segmen dalam ROM yang tidak
terbatas yang sepenuhnya dihasilkan oleh kekuatan eksternal; ada sedikit
atau tidak sama sekali kontraksi otot volunter. Kekuatan eksternal mungkin
berasal dari gravitasi, mesin, individu lain atau bagian lain dari tubuh
individu itu sediri.
2) Active ROM (AROM): adalah pergerakan segmen dalam ROM yang tidak
terbatas yang dihasilkan oleh kontraksi aktif dari otot yang melewati sendi
tersebut.
3) Active-Assistive ROM (A-AROM): adalah jenis dari AROM yang mana
bantuan diberikan secara manual atau mekanik oleh kekuatan dari luar
karena otot penggerak utama membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan
gerakan.

2.4 Modalitas fisioterapi


2.4.1 US (ultrasound)

Ultrasound merupakan generator yang menghasilkan arus bolak–balik


berfrekuensi tinggi yang berjalan pada kabel koaksial pada transduser yang
kemudian dikonversikan menjadi getaran suara oleh karena adanya efek
piezoelectric. Efek fisiologis ultrasound yang telah banyak ditulis dan dikenal
adalah efek secara langsung dan sifatnya lokal, seperti (Periatna dan
Gerhaniawati, 2006 : 38 - 39)

1) Efek Mekanik, jika gelombang ultrasound masuk ke dalam tubuh,


maka efek pertama yang terjadi didalam tubuh adalah efek mekanik.
Gelombang ultrasound menimbulkan adanya peregangan dan pemampatan
didalam jaringan dengan frekwensi yang sama dari ultrasound. Oleh karena
itu terjadilah adanya variasi tekanan didalam jaringan. Dengan adanya variasi

17
tekanan inilah kemudian timbul efek mekanik yang lebih dikenal dengan efek
microtassage.

2) Efek Thermal, micromassage yang ditimbulkan oleh ultrasound akan


menimbulkan efek panas didalam jaringan. Efek panas ini terutama terjadi
pada daerah dimana gelombang ultrasound direfleksikan, yaitu pada daerah
perbatasan antara jaringan yang satu dengan yang lain. Adanya refleksi ini
dapat pula menimbulkan interverensi yang akan menghasilkan adanya
kenaikan intensitas.

3) Efek Piezoelektrik, adalah suatu efek yang dihasilkan apabila bahan-


bahan piezoelektrik seperti kristal kwarts, bahan keramik polycrystalline
seperti leadzirconatetitanate dan barium titanate mendapatkan pukulan atau
tekanan sehingga menyebabkan terjadinya aliran muatan listrik pada sisi luar
dari bahan piezoelektrik tadi. Pada manusia seperti pada jaringan tulang,
kolagen dan protein tubuh juga merupakan bahan-bahan piezoelektrik. Oleh
karena itu apabila jaringan-jaringan tadi mendapatkan suatu tekanan atau
perubahan ketegangan akibat mendapatkan aliran listrik dari ultrasonik akan
menyebabkan perubahan muatan elektrostatik pada membran sel yang dapat
mengikat ion-ion. Efek piezoelektrik antar lain dapat meningkatkan
metabolisme dan dapat dimanfaatkan untuk penyambungan tulang.

4) Efek Penurunan Nyeri, ultrasound dapat meningkatkan ambang


rangsang selama aktivasi ujung-ujung saraf sensorik ber-myelin tebal
melalui efek thermal. Panas yang dihasilkan oleh ultrasound dapat
merangsang serabut saraf bermyelin dengan diameter besar sehingga
mengurangi nyeri melalui mekanisme gate control theory. Ultrasound
juga dapat meningkatkan kecepatan konduksi saraf bermyelin tebal
sehingga menciptakan efek counter iritan melalui mekanisme thermal.

18
2.4.2 Massage

Massage merupakan teknik manipulasi jaringan lunak melalui tekanan dan


gerakan. Terapi ini dapat dilakukan pada seluruh tubuh maupun pada bagian
tertentu (contoh punggung, kaki dan tangan). Massage membantu penderita
rileks dan tidak merasakan nyeri. Beberapa jenis terapi masase meliputi Swedish
massage (terdiri dari: stroking, kneading dan friction otot serta gerakan pasif dan
aktif.

Manipulasi dalam massage adalah cara menggunakan tangan untuk


melakukan massage pada daerah-daerah tertentu serta untuk memberian
pengaruh tertentu pula. Manipulasi pokok massage adalah:

a) Strocking (menggosok), yaitu gerakan ringan berirama yang dilakukan


pada seluruh permukaan tubuh. Strocking menggunakan seluruh
permukaan telapak tangan dan jari-jari untuk menggosok daerah tubuh
tertentu. Tujuannya adalah memperlancar peredaran darah dan cairan
getah bening (limphe). Yaitu membantu mengalirkan darah di
pembuluh balik atau vena agar dapat cepat kembali ke jantung.

b) Efflurage (mengurut) yaitu manipulasi dengan menggunakan ujung-


ujung jari, terutama tiga jari tengah, atau hanya ibu jari, pelaksanaanya
seperti manipulasi effleurage. Tujuannya yaitu untuk menenangkan,
mengurangi rasa sakit, mempengaruhi syaraf-syaraf tepi dan
menghilangkan kekejangan otot. (widhiyanti. 2017:11)

2.4.3 Terapi latihan Tendon Gliding Exercise


A. Exercise1 tendon gliding exercise

19
Gambar 2.7 ( sumber alexander. 2017)
Exercise 1
Mulai masuk dengan posisi jari antara lain staight, hook, duck, straight
fist dan full fist. Masing- masing gerakan menyambung kegerakan
berikutnya (alexander. 2017 : 6)
B. Exercise 2 median nerve gliding

Gambar 2.8 ( sumber alexander. 2017)

20
1. Jari – jari dalam posisi netral dan ibu jari membengkak
2. Jari – jari dan ibu jari dalam posisi netral dan jari ekstensi
3. Pergelangan tangan dan jari ekstensi, ibu jari kedalam netral
4. Pergelangan tangan, jari – jari dan ibu jari ekstensi
5. Pergelangan tangan, jari – jari dan ibu jari ekstensi, akan
tetapi lengan menjauhi tubuh
6. Pergelangan tangan, jari – jari dan ibu jari ekstensi, lengan
menjauhi tubuh dan di tambah peregangan pada ibu jari
(alexander. 2017 : 7-8)
C. Exercise 3 median nerve gliding exercise

Gambar 2.9 ( sumber alexander. 2017)

1. Mulai dengan siku dan pergelangan tangan


membengkok atau menekuk ke depan dada.
2. Meluruskan siku dan pergelangan tangan
3. Arahkan siku menjauhi tubuh

21
4. Luruskan siku dan pergelangan tangan kemudian angkat
lengan ke samping
5. Gerakkan lengan kesamping menjauhi tubuh
6. Dan yang terakhir miringkan kepala menjauhi lengan
(alexander. 2017 : 9-10)

22
2.5 kerangka berfikir

Trauma Aktivitas Degeneratif

Carpal Tunnel
Syndrome

Patologi

 Nyeri pergelangan tangan


 Ketegangan pada otot-otot
pergelangan tangan.
 Implamasi pada trowongan
carpal

Intervensi

Modalitas Manual Terapi Terapi Latihan


ultrasound Massage Stretching

 Nyeri berkurang
 Ketegangan otot menurun

23
BAB III
METODE

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari/tanggal : Selasa-Sabtu, 6 Februari – 10 Februari 2018
Waktu : Pukul 08.00 WITA – Selesai.
Tempat : Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten
Tabanan

3.2 Pendekatan Pengelolaan Kasus


Pelaksanaan kegiatan KINEMATIKA IX diDesa Timpag, Kecamatan
Kerambitan, Kabupaten Tabanan, di bagi dan di sesuikan dengan tingkatan
semester, dimana untuk semester 1 bertugas untuk mewawancarai dan
mengisi kuisioner kelelahan umum dan Nordic Body Map, untuk semester
3 dan 5 bertugas mengisi form assesment, sedangkan untuk semester 7 dan
alih jenjang bertugas untuk melakukan intervensi. Pada kegiatan
KINEMATIKA IX ini kami mengangkat kasus dari satu orang warga yang
memiliki gangguan muskuloskeletal dengan kasus “Keluhan Pada
Pergelangan Tangan”.

1. Kuesioner Kelelahan Umum dengan 30 Item Pertanyaan dan Nordic


Body MapQuestionare
Dilakukan oleh semester 1, kami melakukan wawancara objek dengan
pengisian “Kuesioner Kelelahan Umum dengan 30 Item”. Pertanyaan
secara umum dan juga menggunakan ”Nordic Body MapQuestionare”.
Dalam pengisian menggunakan metode observasi lapangan yaitu
berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan langsung dengan objek
yaitu warga, kami lakukan selama melaksanakan kegiatan KINEMATIKA
di Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan.
Kuesioner kelelahan umum dengan 30 item pertanyaan ini ditujukan
untuk menilai kelelahan secara umum yang mencakup tiga kelompok

KINEMATIKA IX | 1
kelelahan yang dialami pekerja yaitu kelelahan kegiatan, kelelahan
motivasi dan kelelahan secara fisik.Kuesioner ini juga bersifat subjektiv
(Subjective feelings of fatigue) artinya sangat tergantung dari responden
yang sedang diteliti.Selanjutnya kita dapat mengembangkan sendiri dalam
penilaian dan scoring ataupun jawaban 'YA' dan 'TIDAK'.
Nordic Body Map merupakan salah satu metode pengukuran subyektif
untuk mengukur rasa sakit otot para pekerja (Wilson and Corlett, 1995).
Melalui Nordic Body MapQuestioner kita dapat mengetahui bagian-bagian
yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari rasa tidak
nyaman sampai dengan sakit.Dengan melihat dan menganalisa peta tubuh
Nordic Body Map maka dapat diperkirakan jenis dan tingkat keluhan yang
dirasakan oleh klien.Bagian otot yang dimaksud disini adalah bagian-
bagian tubuh mulai dari leher sampai kaki.Bagian ini dibagi menjadi 27
bagian yang dapat mewakili keluhan-keluhan pada otot.

2. Assesment
Mahasiswa semester 3 dan 5 selanjutnya melakukan pengisian form
assesment dengan mencatat keluhan objek pada Form Pemeriksaan
Fisioterapi. Assesment adalah bagian utama dalam melakukan proses
fisioterapi. Assesment termasuk pemeriksaan pada perseorangan atau
kelompok, nyata atau yang berpotensi untuk terjadi kelemahan,
ketergantugan fungsi, ketidakmampuan atau kondisi kesehatan lain dengan
cara pengambilan data identitas penderita, anamnesa khusus yang
berisikan keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit sosial. Sedangkan
pemeriksaan umum meliputi pemeriksaan tanda vital, inspeksi, palpasi dan
kemampuan fungsional.

3. Intervensi
Mahasiswa semester 7 bersama alih jenjang setelah menentukan
diagnosa maka dilanjutkan dengan planning dan intervensi. Intervensi
diaplikasikan dengan tujuan untuk mengurangi atau mencegah masalah-

KINEMATIKA IX | 2
masalah yang belum ada, namun berpotensi untuk terjadi pada penderita
dengan memberikan penanganan secara manual, peningkatan gerak,
peralatan fisis, peralatan elektroterapiutis dan edukasi.
Untuk mendapatkan efektifitas yang tinggi dari pelayanan fisioterapi,
maka kesesuaian intervensi fisioterapi dengan problematik fisioterapi
menjadi unsur yang sangat menentukan. Identifikasi problematik
fisioterapi yang akurat hanya dapat diperoleh melalui sebuah proses
assesment yang baik dan benar.

3.3 Instrument Pengumpulan Data


Alat-alat dan sarana pendukung pengumpulan data pada kegiatan
KINEMATIKA IX di Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten
Tabananantara lain:
1. Alat-alat penunjang dokumentasi berupa Form Kuesioner 30 Item, Gejala
Kelelahan Secara Umum, Form Kuesioner Nordic Body Map, Form
Pemeriksaan Fisioterapi, kamera dan alat tulis untuk membuktikan secara
langsung kegiatan yang sedang kita lakukan.
2. IR, Sphygmomanometerr, Thermometer, Stethoscope,mid line,
TENS,Ultrasound,Goneometer, Baby Oil.

KINEMATIKA IX | 3
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Kegiataan


Hasil yang kelompok kami dapatkan pada kegiatan Pengabdian dan
Pelayanan Masyarakat KINEMATIKA IX di Wantilan Desa Timpag,
Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan.Mengambil satu orang warga
dengan Keluhan Pada Pergelangan Tangan. Data tersebut kami peroleh
berdasarkan form kuisioner yang telah diisi oleh mahasiswa semester 1
dari hasil wawancara kepada warga, dan data tersebut kami dapatkan juga
melalui pemeriksaan Assesment yang dilakukan mahasiswa semester 3
dan dibantu oleh mahasiswa semester 5, dan juga intervensi yang
dilakukan oleh mahasiswa semester 7 dan alih jenjang.

Hasil Kuisioner:

OBJEK
Nama : Ni Luh Wati
Umur : 49 Tahun
Jenis Kelamin : Wanita
Status Keluarga : Menikah
Pekerjaan : Petani

Tabel 4.1
Kuesioner Kelelahan Umum dengan 30 Item Pertanyaan
No Item kelelahan Objek
1 Berat pada bagian kepala Tidak
2 Lelah pada badan Tidak
3 Kaki terasa berat Tidak
4 Menguap Tidak
5 Pikiran kacau Tidak

KINEMATIKA IX | 4
6 Mengantuk Tidak
7 Beban pada mata Tidak
8 Kaku dan canggung dalam bergerak Tidak
9 Sempoyongan ketika berdiri Tidak
10 Ingin berbaring Tidak
11 Susah berfikir Tidak
12 Lelah berbicara Tidak
13 Merasa gugup Tidak
14 Tidak bisa berkonsentrasi Tidak
15 Tidak dapat memusatkan perhatian Tidak
16 Mempunyai kecenderungan untuk lupa Tidak
17 Kurang percaya diri Tidak
18 Cemas terhadap sesuatu Tidak
19 Tidak dapat mengontrol sikap Tidak
20 Tidak dapat tekun dalam pekerjaan Tidak
21 Sakit kepala Tidak
22 Kaku di bagian bahu Ya
23 Nyeri di bagian punggung Ya
24 Nafas tertekan Tidak
25 Merasa haus Tidak
26 Merasa serak Tidak
27 Merasa pening Tidak
28 Mata terasa kejang Tidak
29 Anggota badan bergetar (tremor) Tidak
30 Kurang sehat Tidak

Tabel 4.2 Nordic Body Map Questionare


No Lokasi Objek Keterangan
0 Sakit kaku pada leher atas A Tidak terasa sakit (A)
1 Sakit pada leher bawah A Sedikit sakit (B)

KINEMATIKA IX | 5
2 Sakit pada bahu kiri A Sakit (C)
3 Sakit pada bahu kanan A Sangat sakit (D)
4 Sakit pada lengan atas kiri A
5 Sakit pada punggung A
6 Sakit pada lengan atas kanan A
7 Sakit pada pinggang A
8 Sakit pada pantat (buttock) A
9 Sakit pada pantat (Buttom) A
10 Sakit pada siku kiri A
11 Sakit pada siku kanan A
12 Sakit pada lengan bawah kiri A
13 Sakit pada lengan bawah kanan A
14 Sakit pada pergelangan tangan kiri A
15 Sakit pada pergelangan tangan kanan D
16 Sakit pada tangan kiri A
17 Sakit pada tangan kanan C
18 Sakit pada paha kiri A
19 Sakit pada paha kanan A
20 Sakit pada lutut kiri A
21 Sakit pada lutut kanan A
22 Sakit pada betis kiri A
23 Sakit pada betis kanan A
24 Sakit pada pergelangan kaki kiri A
25 Sakit pada pergelanagn kaki kanan A
26 Sakit pada kaki kiri A
27 Sakit pada kaki kanan A

KINEMATIKA IX | 6
Gambar 4.1 PETA NORDIC Ni Luh Wati
Peta bagian tubuh Ni Luh Wati
Keterangan:
Putih = Tidak Terasa Sakit
Hijau = Sedikit Sakit
Kuning = Sakit
Merah = Sangat Sakit

Setelah hasil dari Kelelahan Umum dengan 30 Item Pertanyaan dan


Nordic Body MapQuestionare, berikut ini adalah hasil dan pembahasan
assesment, diagnose hingga intervensi yang telah dikerjakan bersama-sama oleh
Mahasiswa Program Studi Fisioterapi semester 1,3,5,7 dan alih jenjang.

KINEMATIKA IX | 7
ASSESMENT
DIAGNOSA UMUM
Identitas Penderita

 Nama : NI LUH WATI


 Umur : 49 TAHUN
 Status : BERKELUARGA
 JenisKelamin : WANITA
 Alamat : BR. SAMBIAN PENGAYAHAN
 Pekerjaan : PETANI
 Hobi :-
 Agama : HINDU
 No HP/Telp :-
ANAMNESA KHUSUS
Keluhan Utama

Klien mengeluh sakit pada pergelangan tangan dan rasakesemutan pada jari-
jari tangan kanan.

Riwayat Penyakit Sekarang

Klien mengaku mengalami sakit pada pergelangan tangan kanan dan rasa
kesemutan pada jari-jari tangan kanan tangan sejak 1 bulan yang lalu keluhan
dirasakan meningkat saat malam hari dan cuaca dingin dan nyeri menghilang
saat diistirahatkan. Klien sudah pernah berobat ke dokter tetapi keluhan masih
sama.

Riwayat Penyakit Dahulu

Tidak ada riwayat penyakit dahulu.

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada riwayat penyakit keluarga.

Riwayat Penyakit Sosial


\ Tidak ada riwayat penyakit sosial.

KINEMATIKA IX | 8
PEMERIKSAAN UMUM

Pemeriksaan Tanda Vital

 TekananDarah : 110/70 mmHg


 DenyutNadi : 80 x/menit
 Pernafasan : 24 x/menit
 Temperatur : 36,3 oC
 TinggiBadan :-
 BeratBadan :-

Inspeksi

 Statis: klien duduk dengan bahu tidak simetris, raut wajah seperti
menahan sakit dan memegang pergelangan tangannya.
 Dinamis: Kesulitan saat menggenggam.

Palpasi

- Nyeri tekan : (+) pada pergelangan tangan kanan


- Adanya kekakuan otot pada pergelangan tangan kanan

Kemampuan Fungsional

- Saat melakukan kegiatan mencuci seperti memeras pakaian klien


merasalkan nyeri dan kesemutan
- Saat mejejaitan klien merasa tidak nyaman karena kesemutan

KINEMATIKA IX | 9
Pemeriksaan Spesifik

- Pemeriksaan gerak aktif : kesulitan dalam melakukan gerakan fleksi,


eversi, deversi dan rotasi pada pergelangan tangan
- PFGD :
Fleksi pergelangan tangan : 60 derajat
Ekstensi pergelangan tangan : 60 derajat
Ulnar deviasi pergelangan tangan : 30 derajat
Radial deviasi pergelangan tangan :20 derajat
- Vas = 6
- Nyeri gerak : (+)
- Nyeri diam : (+)
- Tinnel test : (+)
- Prayer test : (-)
- Compression test : (+)
- Flick sign test : (-)
- Phalen test : (+)

DIAGNOSA MEDIS

Keluhan Pada Pergelangan Tangan

DIAGNOSIS FISIOTERAPI

 Impairment : sakit pada pergelangan tangan kanan dan kesemutan pada


jari-jari tangan kanan,
 Fucntional Limitation : Kesulitan untuk melakukan fleksi dan rotasi wrist
 Participation Restriction : kesulitan dalam melakukan kegiatan mencuci
dan mejejaitan

KINEMATIKA IX | 10
PLANNING

Jangka pendek: mengurangi kesemutan pada pergelangan tangan.


Jangka panjang : mengembalikan fungsional pergelangan tangan klien.

INTERVENSI

- Ultrasound : F : 1 kali sehari


I: 2,5 watt
T: 5 menit (normal15-30 menit )
T: continues
- Massage : menggunakan teknik Stroking dan Eflurage
- Exercise : tendon gliding exercise

EDUKASI

Klien diminta melakukan peregangan pada otot-otot pergelangan tangan di


pagi hari dan di malam hari 3 kali pengulangan seperti yang di lakukan
pada saat diterapi, diajarkan cara bangun dari tidur yang benar, dianjurkan
menghindari pekerjaan seperti memeras pakaian dan dianjurkan untuk
menggelindingkan botol kaca yang berisi air hangat di daerah yang sakit
untuk meredakan rasa sakit

EVALUASI
- Nyeri pada pergelangan tangan berkurang dengan nilai Vas : 5

KINEMATIKA IX | 11
4.2 Pembahasan Hasil Kegiatan
1. Data yang diperoleh dari kuisioner kelelahan umum dengan 30 item
pertanyaan yang diberikan yaitu:
 Berdasarkan pertanyaan 1-10 menggambarkan klien memiliki
kondisi yang baik.
 Berdasarkan pertanyaan 11-20 menggambarkan klien memiliki
kondisi yang baik.
 Berdasarka pertanyaan nomor 21-30 menggambarkan 20% dari 10
item pertanyaan,klien memiliki keluhan.
2. Data yang diperoleh dari Nordic MapQuestionare
Pada gambar Nordic Body Map dapat di lihat bahwa klienNi Luh
Wati memiliki masalah pada bagian pergelangan tangan kanan dan
jari-jari tangan kanan, terbukti dengan pemberian warna kuning untuk
regio tersebut.
a. Berdasarkan hasil Assesment yang kami lakukan pada klien yang
bernamaNi Luh Wati, usia49 tahun, pekerjaan petani. Anamesa
yang kami lakukan pada Ibu Ni Luh Watidengan keluhan
utamanya yaitu kesemutan dan nyeri pada pergelangan tangan
sejak sebulan yang lalu. Di duga ibu Ni Luh Watimengalami
Keluhan Pada Pergelangan Tangan kemungkinan akibat
aktifitasnya sebagai petani. Keluhan Pada Pergelangan Tangan
yang dialami Ibu Ni Luh Wati sejak 1 bulan yang lalu, klien
mengalami kesulitan saat melakukan perkerjaan dengan aktivitas
mengenggam tangan.
b. Pemeriksaan spesifik
Setelah pemeriksaan umum pada Ni Luh Wati, kami
melakukan pemeriksaan spesifik berupa
 Pemeriksaan gerak aktif : kesulitan dalam melakukan gerakan
fleksi, eversi, deversi dan rotasi pada pergelangan tangan
 PFGD :
Fleksi pergelangan tangan : 60 derajat
Ekstensi pergelangan tangan : 60 derajat

KINEMATIKA IX | 12
Ulnar deviasi pergelangan tangan : 30 derajat
Radial deviasi pergelangan tangan :20 derajat
 Vas = 6
 Nyeri gerak : (+)
 Nyeri diam : (+)
 Tinnel test : (+)
 Prayer test : (-)
 Compression test : (+)
 Flight sign test : (-)
 Phalen test : (+)

c. Intervensi
 Ultrasound: F: 1 kali sehari
I: 2,5 watt
T: 5 menit (normal15-30 menit)
T:continues
 Massage : StrokingdanEflurage
 Edukasi : Klien diminta melakukan peregangan pada otot-otot
pergelangan tangan di pagi hari dan di malam hari 3 kali
pengulangan seperti yang di lakukan pada saat diterapi, diajarkan
cara bangun dari tidur yang benar, dianjurkan menghindari
pekerjaan seperti memeras pakaian dan dianjurkan untuk
menggelindingkan botol kaca yang berisi air hangat di daerah
yang sakit untuk meredakan rasa sakit

KINEMATIKA IX | 13
d. Evaluasi
Tabel 4.3
Perbandingan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.
Keadaan awal sebelum intervensi Setelah di lakukan intervensi
Pemeriksaan gerak aktif : kesulitan Pemeriksaangerak aktif : klien
dalam melakukan gerakan, fleksi, mampu melakukan gerakan dengan
lateral fleksi, dan rotasi pada sedikit ada keluhan dan kesulitan.
pergelangan tangan
Nyeri VAS : 6 Nyeri VAS : 5

KINEMATIKA IX | 14
BAB V

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Kegiatan KINEMATIKA IX Di Desa Timpag, Kecamatan


Kerambitan, Kabupaten Tabananberjalan lancar, masyarakat di Desa
Timpag cukup antusias dalam mengikuti kegiatan pelayanan
masyarakat yang diberikan oleh Mahasiswa Program Studi Fisioterapi
Universitas Dhyana Pura.
Kegiatan KINEMATIKA IX, Mahasiswa mengetahui berbagai
macam gangguan fungsi gerak yang terjadi di Desa Timpag ini, akibat
cuaca dingin, bekerja sebagai petani dan melakukan aktivitas yang
salah sehari-harinya. DanMahasiswa mampu mengidentifikasi
gangguan yang terjadi seperti Keluhan Pada Pergelangan Tanganyang
telah di uraikan di atas.
Kegiatan KINEMATIKA IX Mahasiswa semester 1 mampu
menganalisa dan mengisi formulir kuisioner 30 kelelahan umum dan
Nordic Body Map Questionare. Mahasiswa semester 3 dan 5 mampu
berinteraksi langsung kepada warga untuk melakukan assessment
sehingga memberikan hasil dan pembahasan assessment hingga
diagnosa.Mahasiswa semester 7 mampu memberikan planning,
intervensi, evaluasi terhadap warga yang mengalami gangguan
gerak.Sesudah dilakukan intervensi yaitu dengan modalitas Ultra
Sound, Massage, dan Stretching. Klien mengakui bahwa keluhan yang
mereka rasakan berkurang setelah dilakukan intervensi oleh
Mahasiswasemester 7 yang dibantu oleh alih jenjang.

KINEMATIKA IX | 15
DAFTAR PUSTAKA

Agustiningsih, LS. 2011. “Fisioterapi Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor


1363/Menkes/SK/XII/2001”. Dalam Artikel Elektronik
Http://Eprints.Undip.Ac.Id/28534/21/Luhur_3.Pdf. Diakses Pada Tanggal
16 Februari 2018

Alexander.2017. Hand & Plastics Phsiotherapy Department Carpal Tunnel Syndrome.


Https://Ajot.Aota.Org/Pdfaccess.Ashx?Url=/Data/Journals/Ajot/930394/16
4.Pdf Diakses Pada Tanggal 18 Februari 2018

American Academy Of Orthopaedic Surgeons. 2018. “Keluhan Pada Pergelangan


Tangan”. Dalam Artikel Elektronik
Https://Orthoinfo.Aaos.Org/En/Diseases--Conditions/Carpal-Tunnel-
Syndrome/. Diakses Pada Tanggal 18 Februari 2018

Bahrudin, Mochamad. 2011.”Keluhan Pada Pergelangan Tangan (CTS)”.


JURNAL ILMU KESEHATAN DAN KEDOKTERAN KELUARGA
VOLUME 7 NO 14 Dalam Artikel Elektronik
Http://Ejournal.Umm.Ac.Id/Index.Php/Sainmed/Article/View/1090.
Diakses Pada Tanggal 18 Februari 2018
Mallapiang, F Dan Wahyudi A.A. 2015. ”Gambaran Faktor Pekerjaan Dengan
Kejadian Keluhan Pada Pergelangan Tangan(CTS) Pada Pengrajin Batu
Tatakan Di Desa Lempangkec.Tanete Riaja Kabupaten Barru Tahun
2015”. AL-SIHAH:PUBLIC HEALT SCIENCE JOURNAL VOLUME
VI NO 2 Dalam Artikel Elektronik Http://Journal.Uin-
Alauddin.Ac.Id/Index.Php/Al-Sihah/Article/View/1974. Diakses Pada
Tanggal 18 Februari 2018
Physical Examination. 2017. “Special Tests”. Dalam Artikel Elektronik
Https://Www.Memorangapp.Com/Flashcards/85398/MSK+Exam-
+Special+Tests/. Diakses Pada Tanggal 18 Februari 2018

Priatna, H Dan Gerhaniawati, L. 2006. “Perbedaan Pengaruh Pemberian


Intervensi Micro Wave Diathermy (Mwd) Dan Ultrasound Underwater
Dengan Intervensi Micro Wave Diathermy (Mwd) Dan Ultrasound Gel
Terhadap Penurunan Nyeri Pada Kasus Plantar Fascitis”. JURNAL

KINEMATIKA IX | 16
FISIOTERAPI INDONUSA VOLUME 6 NO 1 Dalam Artikel Elektronik
Http://Ejurnal.Esaunggul.Ac.Id/Index.Php/Fisio/Article/Viewfile/584/547.
Diakses Pada Tanggal 18 Februari 2018

Putz Dan Pabst. 2006. Sobbota Atlas Anatomi Manusia Edisi 22 Jilid 1. Jakarta :
Buku Kedokteran EGC
Https://Www.Google.Com/M?Q=Tendon+Gliding&Client=Ms-Opera-
Mobile&Channel=New&Espv=1#Imgrc=Jtvnqyfftqicqm: Diakses Pada
Tanggal 20 Februari 2018

Salawati, L Dan Syahrul. 2014. “Carpal Tunel Syndrome”. JURNAL


KEDOKTERAN SYIAHA KUALA VOLUME 14 NO 1 Dalam Artikel
Elektronik Http://Www.Jurnal.Unsyiah.Ac.Id/JKS/Article/View/2742.
Diakses Pada Tanggal 18 Februari 2018

Syaifuddin, H. 2014. Anatomi Fisiologi. Edisi 4. Jakarta: EGC.

Ulliya, S., Soempeno, B. & Kushartanti, B. W., 2007. PENGARUH LATIHAN


RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP FLEKSIBILITAS SENDI
LUTUT PADA LANSIA DI PANTI WREDA WENING WARDOYO
UNGARAN. Media Ners, pp. 72-78.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/medianers/article/view/718/587#
Widhiyanti. 2017. Teknik massage efflurage pada ekstremitas inferior sebagai
pemulihan pasif dalam meningkatkan kelincahan. Jurnal pendidikan
kesehatan rekreasi vol 1 halaman 9 – 17. Diakses pada tanggal 20 Februari
2018

KINEMATIKA IX | 17
LAMPIRAN

Gambar yang di ambil dari proses wawancara dan pengisian kuisioner kelelahan
umum dan Nordic Body Map, Assesmet dan intervensi.

KINEMATIKA IX | 18
KINEMATIKA IX | 19
KINEMATIKA IX | 20

Anda mungkin juga menyukai