Anda di halaman 1dari 107

ERGOS = KERJA; NOMOS = NORMATIF/ALAMI

Antonius Tri Wahyudi, M.Erg


Letnan Kolonel Ckm NRP 33232
 Sejak manusia ada/dilahirkan.
 Lahir sebagai bidang ilmu, semasa PD II
 Mulai dirintis kerjasama
 Nama lain : Bioteknologi, Human Engineering,
Human Factors
 Setelah PD II kerjasama ini tetap terpelihara
Adalah ilmu teknologi dan seni untuk
menserasikan : alat, cara kerja dan lingkungan
kepada kemampuan, kebolehan dan batasan
manusia sehingga diperoleh kondisi kerja dan
lingkungan yang sehat, aman, nyaman dan
efisien dan tercapai produktivitas yang
setinggi-tingginya.
Untuk menekan dampak negatif pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan teknologi, karena dengan
ergonomi berbagai penyakit akibat kerja,
kecelakaan pemaparan, keracunan, ketidak
puasan kerja, kesalahan unsur manusia bisa
ditekan atau dihindari sekecil-kecilnya.
1. Perkembangan mikro jadi makro ergonomik.
2. Scr Makro, seluruh aspek giat ditinjau dari
berbagai disiplin ilmu dan dikaji scr teoritik.
3. Terintegrasi dg ilmu lain : Fis, Psi, Ana, Hig,
Tek dll yg berkaitan dg pekerjaan.
4. Dalam perkembangannya, Ergonomi ber7an :
mekan kesjahtn fisk, mentl, sos &
efis sistm manusia/mesin
5. Untuk tercapainya tiga tujuan di atas :
a) Energi (status nutrisi)
b) Aplikasi tenaga 8 Cakupan
c) Posisi tubuh Ergonomi
d) Kondisi lingkungan
e) Kondisi waktu
f) Kondisi sosial
g) Kondisi informasi
h) Interaksi manusia/mesin
6. 8 Cakupan Erg harus diukur
KEBUTUHAN KALORI
Laki2 dg 4 kategori
1. Ringan =  4,2 kcal/menit
2. Sedang = 4,3 - 8,3 kcal/menit
3. Berat = 8,4 - 12,5 kcal/menit
4. Sangat berat = > 12,6 kcal/menit

Perempuan dg 4 kategori
1. Ringan =  3,2 kcal/menit
2. Sedang = 3,3 - 5,1 kcal/menit
3. Berat = 5,2 - 7,0 kcal/menit
4. Sangat berat = > 7,0 kcal/menit
Untuk menjaga dan mempertahan-
kan fungsi tubuh maka perlu
keseimbangan antara energi yang
dikeluarkan (Calory output/ calory
expenditure/keluaran energi) dengan
energi yang berasal dari makanan
(calory intake/ calory input/asupan
makanan).
Keseimbangan Energi = Energy
Output = Energi Input
A. Perhitungan Nilai Kalori (Kal)

1. U/ m’hitung nilai kal. bhan mknan


diperlukan bbrp instrumen al :
Nilai kal. mknan
1 gr Protein m’hasilkan 4 kal
1 gr Karbohidrat m’hasilkan 4 kal
1 gr Lemak m’hasilkan 9 kal
2. Daftar kompoisi bahan mknan (DKBM)
DKBM berupa tabel (lampiran 2) yg
memuat berbagai jenis mknan beserta
kandungan zat gizinya. Kandungan zat
gizi yg terbaca dlm DKBM mrpkn
kandungan tiap 100 gr bahan mknan.

3. Ukuran Rumah Tangga (URT)


DKBM/100 gr
URT (Ukuran Rumah Tangga)
Hitung nilai kal.

Mknan pagi dg menu sbb :


1 gelas nasi
1 mangkuk sayur kacang
1 potong tempe
1 buah jeruk
1 potong daging ayam
1 gelas susu
Cara menghitung
Conth: Brp Nilai Kal. 1 Gelas Nasi ?

A. Bdd (bahan yg dpt dimakan) nasi


= 100 % (Tabel DKBM)
B. 1 gelas nasi = 125 Gr (Tabel URT)
C. Stiap 100 Gr Nasi m’gndung: (Tabel
DKBM):
(C1) Karbohidrat : 78,9 Gr
(C2) Lemak : 0.7 Gr
(C3) Protein : 6.8 Gr
Cara Perhitungan
100/100 X 125/100 X 6.8 X4
PRO = Kal Zat Gizi
34.00 Kal
A B C1
100/100 X 125/100 X 0.7 X9
LMK = Kal Zat Gizi
7.88 Kal
A B C2
100/100 X 125/100 X 78.9 X4
KH = Kal Zat Gizi
394.50 Kal
A B C3

Jadi 1 Gelas Nasi = 436.38 Kal


Hitung nilai kal.
Makan pagi dg menu sbb :
1 Gelas Nasi
1 Kacang panjang (URT 50
1 Potong Tempe (URT 25)
1 Buah Jeruk (URT 50)
1 Potong daging ayam (URT 50)
1 Gelas Susu Sapi (URT 200)
1 Mangkuk sayur Kacang ( URT= 50 Gr)
Prot = 75/100 X 50/100 X 2.7 X 4 = 4.05 Kal
Lmk = 75/100 X 50/100 X 0.3 X 9 = 1.02 Kal
Kht = 75/100 X 50/100 X 7.8 X 4 = 11.70 Kal
---------------- +
16.77 Kal

1 Potong Tempe ( URT= 25 Gr)


Prot = 100/100 X 25/100 X 18.3 X 4 = 18.30 Kal
Lmk = 100/100 X 25/100 X 4.0 X 9 = 9.00 Kal
Kht = 100/100 X 25/100 X 12.7 X 4 = 12.70 Kal
---------------- +
40.00 Kal
1 Buah Jeruk ( URT= 50 Gr)
Prot = 71/100 X 50/100 X 0.8 X 4 = 1.14 Kal
Lmk = 71/100 X 50/100 X 0.3 X 9 = 0.96 Kal
Kht = 71/100 X 50/100 X 10.9 X 4 = 15.48 Kal
---------------- +
17.58 Kal

1 Potong Daging Ayam ( URT= 50 Gr)


Prot = 58/100 X 50/100 X 18.2 X 4 = 21.11 Kal
Lmk = 58/100 X 50/100 X 25 X 9 = 65.25 Kal
Kht = 58/100 X 50/100 X 0 X 4 = 11.60 Kal
---------------- +
97.96 Kal
1 Gelas Susu Sapi ( URT= 200 Gr)
Prot = 100/100 X 200/100 X 3.2 X 4 = 25.60 Kal
Lmk = 100/100 X 200/100 X 3.5 X 9 = 63.00 Kal
Kht = 100/100 X 200/100 X 4.3 X 4 = 34.40 Kal
---------------- +
123.00 Kal

Total nilai kal = 731.69 Kal.


Waktu Makan Bahan makanan
Pagi (07.00) 1 ½ Gelas nasi PR
1 Butir telur bebek
1 Mangkok sayur wortel (65 gr)
1 Potong buah Pepaya

Siang (12.00) 1 ¼ Gelas nasi


2 Potong daging (sedang)
1 Potong tempe (sedang)
1 ½ Mangkok kangkung (40 gr)
1 Jeruk

Malam (18.00) 2 Buah kentang rebus


2 Potong Ikan segar
1 Potong tahu
1 ½ Mangkok Sayur kacang (50)
1 Jambu biji
1. Dampak pembangunan adanya :
• Kecelakaan
• Penyakit akibat kerja (PAK)
• Ketidak puasan kerja
• Banjir & bencana alam

2. Kompetisi global, produk harus Ergonomis


• Aman di operasikan
• Nyaman digunakan
• Sehat sebab tdk memiliki sumber peny
• Lebih produktif tdk cepat timbulkan lelah
3. Waktu mrpk kunci produktivitas,
Hrs benar2 dimanfaatkan, proses yg ber-
belit2 atau biaya tinggi harus dihindari.

4. Kecelakaan
Kasus di Chernobyl & Bopal mestinya tidak
perlu terjadi, kejadian di Indonesia,
kenyataannya : Lapindo, Kereta api, Bus
terbakar
Bencana Chernobyl

Bencana Chernobyl' adl keclkaan reaktor nuklir


terburuk dlm sejarah manusia. Pada tgl 26
April 1986 pk 01:23, reaktor nomor empat di
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yg terletak
di Uni Soviet tsb meledak. Akibat kejadian tsb,
5 juta orang di Belarusia, Ukraina dan Rusia
Tragedi Bhopal
Tragedi Bhopal pd 1984 musibah industri
terburuk dlm sejarah dunia. Yang diakibatkan
pengeluaran 40 metrik ton metil isosianat
(MIC) di kota Bhopal, India. Kecelakaan
menewaskan ribuan jiwa dan melukai 150 rb-
600 rb dan 15 rb diantaranya kmd meninggal.
Penyebab kelelahan
1. Pekerjaan yang monoton
2. Kerja fisik & mental yg berat & lama
3. Mikroklimat yang tidak memadai
4. Beban mental-psikologis yg berlebihan
5. Kurang gizi
6. Sikap paksa/salah/tidak alamiah
7. Sedang sakit/mengidap peny t3
Penerapan Erg perlu adanya
1. Keahlian (Expertise), bgmn menget erg
2. Peraturan prundngn sbg payung kebijakan
3. Consern (perhatian) dan commitment
(tanggung jawab) sbg top menegement
4. Membangun kualitas menegemen scr total
5. Aplikasi sejak perencanaan, sbg pdkt
(approach) scr total
6. Kajian teknologi tepat guna
7. Intervensi di t4 kerja dg pdkt partisipasi
Aplikasi Erg melalui pendekatan scr :
1. Conceptual erg yi aplikasi erg melalui pdkt
berdasarkan prinsip2 erg
2. Erg sdh masuk sejak prenc, akan menekan
biaya dan lebih efisien
3. Corrective erg yi penerapan erg melalui
perbaikan2 thdp sgl sst yg tdk erg, dmn
memerlukan biaya tinggi
Klasifikasi tindakan tidak aman
(Unsafe actions)
1. Melaks kerjaan tanpa wewenang/yg
brwenang gagal m’amankan/m’peringatkan
2. Menjalankan alat/mesin dg kecepatn
diluar batas aman
3. Tindakan2 yang menyebabkan alat
kslamatan tdk bekerja
4. Mempergunakan alat/mesin kurang aman,
drpd memakai tangan kosong
5. Cara angkat/angkut, menempatkan dan
menyimpan barang/tidak aman
6. Memakai sikap/posisi tubuh yang kurang/
tidak aman
7. Kerja dg alat/mesin bergerak/berbahaya
8. Melakukan tindakan mengacau, menggoda,
m’salahgunakan, melampaui batas
9. Tidak gunakan pakaian pengaman/APD
Kondisi Unsafe physical and
mechanical conditions
menyangkut :

1. Tidak adanya pengaman


2. Alat pengaman ‹, tdk (bekerja, memadai)
3. Kondisi yg kurang/tdk aman spt : kasar,
tajam, licin, gampang pecah, termakan
karat, mudah runtuh, lapuk/tua
4. Desain/kontruksi yg kurang/tdk aman
5. Pengaturan proses kerja yg berbahaya
atau mengandung risiko spt : beban terlalu
berat, tumpukan/penyimpanan barang tdk
teratur, jalan sempit dan tdk lurus
6. Penerangan tdk (cukup, sesuai, memadai)
7. Ventilasi kurang baik, distribusi tdk tepat
8. Pakaian/perlengkapan kurang/tdk aman
9. Perenc proses kerja kurang/tdk aman
BENEFIT ERGONOMI
1. Wkt u/s’leskan p’kerjn > pendek
2. K’hilangn man-hours/days bs d’tekan
3. Inspeksi lebih cepat
4. Rasa lelah & sakit akibat kerja dpt di <
/d’hilangkn, tdk g’ggu pekerjaan &
p’muncul-nya tdk cepat
5. P’kerjan dpt d’lkukn dlm sikon yg nyaman
6. T’jadi p’kurangan biaya p’obatan
7. Wkt p’duksi dpt d’efektifkn
DAMPAK (-) PEMBANGUNAN
1. Kecelakaan
2. Keracunan
3. Penyakit akibat kerja (PAK)
4. Rusaknya lingkungan
5. Terkurasnya sumber alam
6. Dislokasi budaya
7. Dll  semua ini dpt m’pengaruhi
kualitas hidup
Beda External dg Internal Load
External Load
1. Cara, posisi/sikap kerja & lingk kerja
2. Yg diukur : denyut nadi/jantung, suhu tubuh,
hilang keringat, O2 consumption, kebut
kalori & keluhan2 akibat kerja
Pengaruh lingk kerja :
1. Lingk fisik
2. Lingk kimia
3. Lingk biologis
4. Lingk psikologis
Internal Load

1. Motivasi
2. Persepsi
3. Kepercayaan diri
4. Keinginan
Kategori ukuran/penilaian
External Load

Denyut jantung/nadi dg 6 kategori


1. Sangat ringan = < 75 x/menit
2. Ringan = 75 - 100 x/menit
3. Agak berat = 100 - 125 x/menit
4. Berat = 125 - 150 x/menit
5. Sangat berat = 150 - 175 x/menit
6. Ekstrim = > 175 x/menit
VO2 Max dengan 4 kategori
1. Ringan = < 1,0
2. Sedang = 1,0 - 1,4
3. Berat = 1,5 - 2,0
4. Sangat berat = > 2,0

Oxygen Uptake dg 5 kategori


1. Ringan =  0,5 lt/menit
2. Sedang = 0,5 - 1,0 lt/menit
3. Berat = 1,0 - 1,5 lt/menit
4. Sangat berat = 1,5 - 2,0 lt/menit
5. Ekstrem = > 2,0 lt/menit
Kategori ukuran/penilaian External Load

1. Denyut jantung/nadi dg 6 kategori


2. VO2 Max dg 4 kategori
3. Oxygen Uptake dg 5 kategori
4. Kebut Kalori
5. Suhu tubuh
2
6. Keluhan akibat kerja
Ada 4 cara menghitung denyut nadi
1. Radial Pulse Rate
2. Cartoid Pulse Rate
3. Stethoscope Heart Rate

Alat
1. Stopwatch/Jam
2. Stethoscope
3. Pulse Meter

10 denyut/wkt (detik) x 60
Faktor yang m’pengaruhi k’puan,
2

k’bolehn & batasan manusia adl :


1. Umur 8. Pendidikan
2.Jenis kelamin 9. Keterampilan
3.Bentuk & besar tbh 10.Kebudayaan
4.Ras 11. Tingkah laku
5.Status kesehatan 12.Kebiasaan
6.Gizi 13.K’puan beradaptasi
7.Kesegaran jasmani 14.dll
Berkaitan dg Task, Organisasi & Lingk

A. Task (alat/tugas/pekerjaan) menyangkut


1. Apa pekerjaannya
2. Berapa berat beban kerja
3. Posisi dan sikap kerja
4. Alat yang dipakai
5. Cara memakai alat
6. Ada alat bantu/tidak
B. Organisasi
1. Kerjanya berkelompok/tidak
2. Pengaturan kelompok/shift
3. Pengaturan jam kerja
4. Lamanya jam kerja/hari
5. Ada lembur/tidak
6. Sistem penggajian/pengupahan
7. Struktur organisasi
8. Tanggung jawab
C. Lingkungan kerja
1. Ditinjau dari aspek fisik
2. Ditinjau dari aspek kimia
3. Ditinjau dari aspek biologi
4. Ditinjau dari aspek psikologi
SIKAP KERJA
•Sikap kerja yang ideal
•Perbandingan sikap kerja duduk dan berdiri
•Kekurangan kerja statis
•7 Prinsip dasar mengatasi sikap tubuh
•Kasus umum yang berkaitan dengan sikap kerja
•Postural deformitas
•Sikap kerja saat mengangkat/mengangkut
•Load Momant
•Peningkatan risiko berbanding lurus dengan
peningkatan jarak antara badan dengan beban
BEBERAPA SIKAP KERJA YG UMUM

•BERDIRI
Berdiri seimbang
Ada dua macam berdiri
Jika berdiri tegang
Centre of gravity saat berdiri,
sedikit dibawah pusar
Duduk
• Posisi yang baik
• Fleksi lutut : 900
• Fleksi badan - paha : 900
• Rotasi ke belakang pelvis  300
 Pada saat duduk terjadi hal-hal
 Deformitas discus inter vertebralis
 Peningkatan ketegangan pada anulus
 Peningkatan ketegangan pd nukleus.
 Anderson (’74), tek intra discus me 40% dari berdiri.
 Tekanan pada discus = tekanan osmotik nukleus.
o Peningkatan tek pd diskus karena proses dehidrasi.
o Penurunan tekanan pada diskus saat rehidrasi diskus.
o Tekanan intra diskus dipengaruhi oleh :
o Berat tubuh bagian atas
o Deformasi bagian diskus
o Ketegangan otot bagian belakang
TUGAS KELOMOK:
1. Status Nutrisi (Energi)
2. Aplikasi Tenaga
3. Posisi/Sikap Tubuh
Ketentuan :

1. Kestas A4
2. Ruang Lingkup
a. Pendahuluan (maksud dan tujuan)
b. Pembahasan
c. Penutup
3. Huruf arial (12)
4. Spasi 1½
5. Atas/kiri 3½ cm; Bawah/kanan 2 cm
6. Warna sampul depan : kuning muda
7. Penilaian : aktif, penguasaan materi
Judul

Logo Undhira diameter 5 cm

Oleh

Diserahkan kepada dosen :

Prodi
Fakultas
Universitas
Sikap kerja

1. Sikap kerja yang ideal

• Kerja otot statis sedikit


• Dalam melakukan tugas memakai tangan,
mudah dan alamiah
• Muskuler effort kecil dpt dipertahankan
• Sikap kerja berubah/dinamis lebih baik
dari pada sikap statis tegang
2. Perbandingan sikap kerja duduk & berdiri
ditinjau dari Epidemiologi

• Duduk, risiko meningkatnya kanker usus


1,6 - 4,0 x > berdiri
• Fungsi paru (VC : FeV) me duduk
• Duduk sering terjd trombosis vena dalam
• Venus return berdiri lebih besar/baik
drpd duduk
• Berdiri lama dpt meningkatkan volume
tungkai 2 - 5%, krn edema
• Duduk lama m’babkan vericosa vena
3. Kekurangan kerja Statis

• Memerlukan tenaga/energi lebih tinggi,


pada kerja yg sama
• Denyut nadi meningkat > & cepat lelah
• Otot memerlukan wkt pemulihan lebih
lama
4. 7 Prinsip dsr m’atasi s’kap tbh (Pheasant ’86)

•C’gah inklinasi k’depan pd leher & kepala


•C’gah inklinasi k’depan pada tubuh
•C’gah p’gunaan angg gerak atas, dlm keadaan
terangkat
•C’gah p’mutaran badan pd sikap asimetris
(terpilin/twisting)
•Sendi pd range 1/3 dr gerakan maximum
•Sandaran punggung & pinggang (waist) pd
semua t4 duduk
•Jika m’gunakan otot, pd posisi yg
m’akibatkan kek max.
5. Kasus umum yg berkaitan dg sikap kerja

•Leher & kpla inklinasi k’dpan krn medan


display terlalu rendah & objek terlalu kecil
•Sikap kerja m’bungkuk, krn medan kerja tll
rendah & objek di luar medan jangkauan
•Lengan terangkat diiringi bahu terangkat,
fleksi & abduksi pd m trapesius & levator
skapula seratus anterior, m. deltoid & supra
spinator bisep. Ketentuan bahu terangkat &
terabduksi, jangan m’lebihi 600
•Sikap asimetris ada p’bedaan beban pd ke2
sisi tulang belakang.
6. Kelainan bentuk posisi tubuh (Postural
deformitas), yg disebabkan sikap salah al.

•Pd posisi asimetris tjd Lordosis &


Khiposis berat, cnth pd penjahit, masinis,
drg, dr bedah, pelukis, pematung, dll
•Orang dg bodi tinggi, risiko kelainan
vertebrae lebih besar.
7. Sikap kerja saat m’angkat/m’angkut, hal
yg perlu diperhatikan al.

Risiko cedera :
•Risiko over exertion (meregang terlalu
keras)
•Risiko kerusakan kumulatif

8. Load Momant : Terjadinya risiko


berbanding lurus dg beban yg diangkat
(beratnya) & jarak antara beban dg beban.
9. Peningkatan risiko berbanding lurus dg
peningkatan jarak antara badan dg beban,
krn:

•Pembebanan pd tulang belakang dan


otot meningkat
•Kekuatan mengangkut menurun
•Tubuh kehilangan kontrol/keseimbangan
•Terjadi refleksi pada vertebrae
Secara Fisik
a, Masalah warna

No Warna Efek jarak Efek suhu Efek psikis


1 Biru Jauh Dingin Lembut
2 Hujau Jauh Sangat dingin Sangat lembut
3 Merah Dekat Hangat/panas Mengganggu
4 Orange Sangat dkt Sangat panas Merangsang
5 Kuning Dekat Sangat panas Merangsang
6 Coklat Sangat dkt Netral Merangsang
7 Ungu Sangat dkt Dingin Agresif/Merangsang
b. Penerangan (lighting)
1)Fungsional dan syaratnya
•Penting agar pek dpt dilakukan dg
benar & dlm situasi nyaman
•U/ bantu pek agar lihat pek tiap bag
dg jelas & tepat
•Dapat m’berikan disi aman & senang
•Mudah di pl’hara & di’opskan serta
serasi dg pek.
•Harus mendukung interior & manusia
yg bekerja disitu/memberi kepuasan
2) Prinsip penerangan yang baik
•Jumlah/besar, trgtng jenis pek, tajam
penglihatan, ling dimana pek tsb.
•Dlm merenc’kan penerangan, perlu
diperhatikan adl efisiensi penglihatan,
faktor selamat & sejahtera
•Minim 200 lux, shg pek senang bekerja
•Utamakan pd pek pokok, kmd latar bel
& terakhir ling
•Upayakan k’trasi, nyaman & interes
bersama, tp ttp pegang prioritas
c. Efek samping -> silau, hindari dg :
•Tempatkan dg tepat sumber terang
dg tempat kerja/sebaliknya
•Turunkan sumber terang
•Bahan yg mengkilat diganti
•Beri penerangan yg memadai pd latar
belakang
•Menghilangkan kontras
d. Jika gunakan penerangan buatan, gunakan
TL,
•Sifat mirip penerangan alam/daylight
•Dapat pertahankan warna objek asli
•8 TL a’ 20 watts = 250 lux.
Kelemahan : getaran, dapat diatasi dg
pasang TL lebih dari satu
•TL/Neon -> Penerangan -> 85 %
Panas -> 15 %

Pijar -> Penerangan -> 15 %


Panas -> 85 %
e. Penerangan harus mengikuti pedoman
•Umur : untuk ortu : penerangan umum,
dan lokal
•Silau harus dihindari
•Lokasi sumber hrs didisain scr benar
•Penerangan khusus diperlukan u/ mrk yg
kerja dg sas gerak
•Penerangan tdk langsung sering untuk
kenyamanan
f. Jika gunakan lampu, pertimbangkan :
•Hrs diperhitungkan intensitas/jenis
lampu yang digunakan
•Untuk baca/tulis minimal 300 lux
•Untuk pek yg teliti/presisi, > 300 lux
•Pnemptn perhitungkan agar tdk silau
•Kurang intensitas terjadi pemaksaan
•Yg penuhi syarat, prod’tas, mata
rileks, tidak ngantuk, waktu bekerja
lebih lama.
BISING
a. Bising (noice) adl suara yg tidak
diinginkan/unwanted sound biasanya
buatan manusia
b. Janis-jenis bising
•Continuous noice : bising terus menerus
•Impact noice : bising keras se-kali2 saja,
contoh : ledakan, suara pistol, psawat
tinggal landas.
•Interupted noice : bising se-waktu2,
contoh : bunyi mesin rusak, mesin kikir
pada pandai besi
c. Karakteristik bising adalah :
•Intensitas (loudness), diukur dg SLM
•Frequency (tone), diukur dg frequency
analyser
•Durasi -> wkt papar (brp lama)
•Distribusi -> sebrp jauh suara bising
tsb
d. Tempat bising dan NAB nya
•Industri : 85 - 90 dB u/ 8 jam/hari
•Komunitas NAB
•Pemukiman : 55 dB
•Tempat bisnis : 80 dB
•Institusi dik dan RS : 45 dB
e. Pengaruh bising
•Auditory effect yi : berpengaruh thd
organ pendengaran (organ corti), shg
terjadi pe ketajaman pendengaran,
bahkan dpt timbulkan ketulian
•Non auditory effect yi : pengaruh thd:
•Tekanan darah -> meningkat
•Organ pencernakan -> mual/mencret
•Organ urinaria -> beser/kencing2
•Faktor psikologis -> insomnia, k’trasi 
f. Bising maksimum tipe pekerjaan yg berbeda
(J Dull & B Weerdmeester ‘93) adl :
•Pek fisik non keahlian (cleaning) -> 80 dB
•Pek fisik dg keahlian (garage work) -> 75 dB
•Kerja fisik teliti (Fitting & turning) ->70 dB
•Kerja adm rutin (non full time) -> 70 dB
•Kerja fisik k’litian (fine grinding) -> 60 dB
(mengasah)
•Kerja adm dg komunikasi (actives in typing
pools) m’nyatukan model, merangkai -> 55 dB
•Kerja intelek dg k’trasi -> 45 dB (di kantor)
•Idem di perpustakaan -> 35 dB
BERKAITAN DG JAM KERJA
1. Kerja lembur malampaui kemampuan sbg
sumber kecelakaan, karena :
• Kelelahan terakumulasi
• Turunnya keletihan
• Menurunnya kecepatan kerja
2. Jam kerja paling optimal adalah :
•8 jam/hari
•40 jam/minggu
•Hanya boleh lembur 1 jam
•Dalam 8 jam termasuk 1 jam makan
siang, 2 x breaks, masing2, 15 menit.
•3. Kerja malam & bergilir diarahkan kpd
memanusiakan pekerja dg cara :
•Dibentuk rotasi kerja
•Penyediaan fasilitas & seleksi pekerja
•Jangan bekerja bbrp hari ber-turut2
tanpa rehabilitasi
•Seleksi terutama pd penderita keluhan
gastro intestinal, susah tidur & DM,
dapat mengundang kecelakaan & perlu
perhatian khusus
•Penyediaan fasilitas yg baik dapat
mengurangi kecelakaan, misal:
Transportasi, makanan yg memadai,
kamar istirahat di pabrik
•Pengemudi Bus yang bekerja antara
pk 01.00 - 03.00 pagi, diliputi rasa
kantuk & lelah, tidak teliti waktu
reaksi turun & koordinasi kurang,
perlu diperhatikan dan dikaji scr
serius agar kec. dpt dihindari.
4. Jam kerja harian dengan ketentuan :
• 8 jam/hari, kalau kurang tdk meman-
faatkan kondisi tubuh scr optimal, kalau
lebih overuse thd badan
•White Collar -> 1 x makan siang 1 jam
dan 2 x breaks (a’ 15 menit)
•Blue Collar -> pada beban sedang -
berat, setiap jam istirahat 3 - 5 menit
5. Kerja bergilir (shift) & kerja malam
Bila mesin hrs tetap kerja selama 24 jam:
a. Dibagi 4 kelompok dg 3 shift :
•Kelompok I -> 07.00 - 15.00
•Kelompok II -> 15.00 - 23.00
•Kelompok III -> 23.00 - 07.00
•Kelompok IV -> Istirahat/libur
b. Dari ke 4 kelompok tsb. diatur
•2x pagi, 2x sore, 2x malam
dlm 32 hr, 8x off
•2x pagi, 2x sore, 3x malam
dlm 36 hr, 9x off
Prinsip kerja Ergonomis, hindari cedera
•Gunakan tenaga se-efisien mungkin.
•Sikap tubuh berdiri, duduk & jongkok sesuaikan
prinsip ergonomi.
•Panca indera dpt dimanfaatkan sbg alat kontrol,
bila payah, istirahat (jangan dipaksa) bila lapar/
haus hrs makan/minum (jangan ditahan).
•Jantung gunakan sbg parameter, yg diukur lebih
dari jumlah max. yang diperbolehkan.
Ergonomi dalam berbagai sektor
a. Sektor pariwisata menyangkut tentang
 Transportasi udara, laut dan darat
 Terminal
 Hotel & restoran
 Objek wisata
 Tempat parkir
b. Agriculture
 Forestry/kehutanan
 Rice culture/pertanian
 Plantational/perkebunan
 Fisher/nelayan
c. Small scale cottage industry
 Handicraft
 Garment, dll
Ukuran alat, tata warna rumah yg
ergonomis

a. Tinggi kursi rata-2 40 cm (pria & wanita)


b. Waktu duduk, lengan atas dan bawah
serta paha dg tungkai bawah membentuk
 900  ergonomis
c. Tinggi meja seterika 10 cm dibawah siku
pemakai
d. Ukuran TV = 1/7 dari jarak lihat
e. Ukuran tinggi alat di dapur setinggi
siku, 10 atau 20 cm di bawah tinggi siku/
sesuai keperluan
f. Rumus huruf, Jarak baca (mm) = tinggi
200 huruf (mm)

Jika jarak baca 2 m = 2000 mm,


maka tinggi huruf = 10 mm = 1 cm
g. Pemilihan warna disesuaikan dengan
keperluan/keadaan ruangan
Misal :
Ruangan yang sempit, gunakan warna
hijau/biru muda memberi kesan lebar/sejuk
Interaksi manusia dg alat/mesin
berpengaruh thd manusia dan
keputusannya
a. Ada 3 hal
 Displays (masukan sensoris)
 Controles (keluaran sensoris)
 Panel lay out/keserasian masukan dan
keluaran
b. Posisi
 Besar alat/mesin
 Struktur
 Umur
 Bahan
 Meja, dll
c. Tinjauan tentang antropometri,
ekonomi dan teknik, sosial budaya &
antropologi, display, control dan risiko
d. Penetapan secara tepat apa yang
menjadi tugas manusia dan mana yang
menjadi tugas mesin
e. Bgmn manusia mengatur mesin dg
menggunakan kontrol & bgmn pekerja
beraksi thd. operasi mesin bisa
dianalisis
f. Ketidak serasian antara kapasitas
pekerja & kebuthn yg dilimpahkan kpd
pekerja/manusia o/ mesin akan
mnyebabkan konsekuensi kes yg buruk
Kriteria pemilihan teknologi tepat guna
a. Scr teknis lebih efisien
b. Scr ekonomis lebih menguntungkan
c. Scr kes & ergonomi tdk menimbulkan
penyakit baru
d. Scr sosbud tdk timbulkan gejolak baru
e. Tidak merusak lingkungan
f. Hemat energi

Anda mungkin juga menyukai