RESPIRASI
A. IDENTITAS KLIEN/PASIEN
NRM :
Nama :Andi Riyanto
Jeniskelamin : Laki-laki
Tempat/TanggalLahir : Jakata, 12 Januari 1966
Alamat : Ciputat
Agama : Islam
Pekerjaan : Kontraktor
Hobi : Lari
Tanggal masuk : 11 Januari 2019
Diagnosa medis : Efusi pleura sinistra et causa Ca tiroid
Medika mentosa : Salbutamol, euthyrox, furosemide, amlodipine,
candisarta, asam mefenamat, vitamin b complex
B. ASSESMENT PEMERIKSAAN
1. Ananmnesis
a. Keluhan Utama :
Sulit saat ingin menarik nafas, nafas tidak teratur
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Kurang lebih 2 tahun lalu, px pernah terkena stroke dan kemudi
c. Riwayat Penyakit Dahulu :
Hepatitis, jantung, stroke, hipertensi
2. PemeriksaanUmum
a. Kesadaran : Compos Mentis
b. Kooperatif : Ya
c. Tekanan Darah : 100/60 mmHg
d. Saturasi O2 : 99%
e. Denyut Nadi : 80x/menit
f. Pernafasan : 22x/menit
g. Tinggi Badan : 172 cm
h. Berat badan : 73 kg
i. Indeks Massa Tubuh : 24,05
3. Pemeriksaan Fisioterapi
a. Inspeksi :
Tampak depan
Terpasang infus pada tangan kiri, WSD pada sisi kiri
thorax
Bentuk thorax
Bahu asymetris, kiri lebih rendah
Pola nafas cepat dan dangkal
Gerak dada kiri tertinggal
Trakea deviasi ke dextra
Tampak samping
Posisi kepala forward head
Posisi bahu protraksi
Tampak belakang
Posisi miring ke kiri
b. Palpasi :
Pengembangan thorax asymetris
Spasme otot-otot bantu pernafasan
Pemasangan WSD di ribs 7
Nyeri tekan di sekitar WSD
c. Tes Cepat (Quick Test) :
Abduksi shoulder nyeri dan terbatas (dextra 60°, sinistra 55°)
d. Tes Khusus FT Respirasi
1. Fremitus : getaran dominan pada sisi kanan
2. Ekspansi Thoraks :
Upper : 85.5 - 86 (0.5 cm) = (normal 2-3 cm)
Middle : 92.5-93 (0.5 cm) = (normal 3-5 cm) *terpasang
WSD
Lower : 96.5-97 (0.5 cm) = (normal 5-7 cm)
3. Skala Borg : saat kambuh
4. Test 6” Walk Test : tidak dapat dilakukan
5. Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan Laboratorium dan
Radiologi
6. Pengukuran ROM Shoulder Dextra
7. Visual
8. Manual Muscle Testing :
4444 4444
3333 3333
C. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
1. Diagnosa fisioterapi ini mengacu pada ICF dengan menggunakan tabel
dan narasi sebagai berikut:
D. PROGRAM FISIOTERAPI
1. Tujuan
a. Jangka pendek :
Mengurangi spasme pada otot pernapasan
Mengatur pola nafas agar tidak dangkal
b. Jangka panjang :
Mengembangkan ekspansi thorax, koreksi postur, meningkatkan
endurance
2. Tindakan fisioterapi
a. Teknologi fisioterapi
Deep Breathing Exercise : untuk membantu pengembangan
paru dan thorax.
Mobilisasi Thorax : untuk menambah moblitas dinding thorax
dan LGS pada bahu.
Stretching : untuk mengulur otot pernafasan yang spasme
Koreksi Postur : untuk membantu perbaikan postur
b. Edukasi
Pasien harus selalu menggerakan kedua tangannya untuk
mobilisasi thorax dan penguluran otot yang spasme
Miring kanan dan miring kiri
Menggerakan kedua kaki yang atrofi sekaligus melatih pola
nafas
E. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
F. EVALUASI
Menggunakan The rehabilitation Problem-Solving Form (RPS – Form)
(.............................................) (.............................................)
NIP. NIM.
BAB IV
PEMBAHAAN KASUS
yang memiliki keluhan sulit saat ingin menarik nafas dan nafas tidak teratur.
dan dangkal, gerak dada kiri tertinggal, bahu asymetris dengan bahu kiri lebih
rendah, bahu protraksi, spasme otot-otot bantu pernafasan dan lemah pada kaki.
Pada kasus ini kami memberi intervensi berupa deep breathing, moblisasi
ekspansi toraks bagian middle. Pada terapi I - terapi II tidak mengalami perubahan
dilakukan ekspansi toraks bagian lower. Pada terapi I – terapi II tidak mengalami
cepat dengan deep breathing yang dilakukan pada pasien secara langsung
breathing
B. Keterbatasan
Dalam menyelasaikan laporan kasus ini terdapat beberapa hambatan antara
lain keterbatasan waktu intervensi, kondisi pasien yang masih terpasang infus dan
WSD sehingga menghambat program latihan yang diberikan, Selain itu faktor
internal berupa pasien yang susah makan sehingga pasien kurang bertenaga pada
BAB V
Penutup
A. Simpulan
Efusi pleura adalah....
Salah satu penyebab pada pasien yang berinisial Tn.A dengan diagnosa utama
efusi pleura e.c Ca tiroid yang dirawat di RS.Fatmawati sejak tanggal 11 Januari
2019.
Hasil studi kasus yang telah dilakukan pada pasian Tn.A dengan usia 53 tahun
peningkatan pernafasan dan belum ada peningkatan pada ekspansi toraks pada
evaluasi pertama. Sedangkan pada evaluasi keempat terjadi peningkatan
memulai latihan. Latihan yang diberikan harus tetap dilakukan agar terjadi
perbaikkan pada pengembangan ekspansi toraks dan ROM pada bahu sekaligus
tercapai.
2. Institusi Pendidikan dan Rumah Sakit
Dapat dijadikan materi tambahan pada penanganan kasus respirasi khususnya