Kelompok 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Osteoporosis dapat dijumpai diseluruh dunia sampai saat ini masih merupakan masalah
dalam kesehatan masyarakat terutama dinegara berkembang. Masyarakat atau populasi
osteoporosis yang rentang terhadap fraktur adalah populasi lanjut usia yang terdapat pada
kelompok diatas usia 85 tahun. Proses terjadinya osteoporosis sudah dimulai sejak usia
40 tahun dan pada wanita proses ini akan semakin cepat pada masa menopause.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Osteoporosis?
2. Bagaimana Laporan Kasus Osteoporosis?
3. Bagaimana Intervensi dan Dosis Latihan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Osteoporosis
2. Mengetahui Laporan Kasus Osteoporosis
3. Mengetahui Intervensi dan Dosis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya massa tulang
(kepadatan tulang) secara keseluruhan akibat ketidakmampuan tubuh dalam mengatur
kandungan mineral dalam tulang dan disertai dengan rusaknya arsitektur tulang yang
akan mengakibatkan penurunan kekuatan tulang yang dalam hal ini adalah pengeroposan
tulang, sehingga mengandung risiko mudah terjadi patah tulang. Osteoporosis merupakan
salah satu penyakit yang digolongkan sebagai silent disease karena tidak menunjukkan
gejala-gejala spesifik. Gejala dapat berupa nyeri pada tulang dan otot, terutama sering
terjadi pada punggung. Beberapa gejala osteoporosis, mulai dari patah tulang, tulang
punggung yang semakin membungkuk, menurunnya tinggi badan, dan nyeri punggung.
B. Laporan Kasus
LAPORAN KASUS
a. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 60 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Hobi : Jalan-jalan
Agama : Islam
Alamat : Depok
b. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ny. S umur 60 tahun datang dengan keluhan ngilu pada sendi yang sering
dirasakannya sejak 3 bulan yang lalu, rasa ngilu itu sudah dirasakan sejak beberapa
tahun yang lalu, namun Ny. S tidak memperdulikannya. Ketika memeriksakan diri ke
dokter Ny. S dianjurkan untuk tes darah dan rongent kaki. Hasil
rongent menunjukkan bahwa Ny. S menderita osteoporosis diperkuat lagi dengan
hasil BMD T-score -3.
c. Pemeriksaan Fisik
a) Vital Sign
BP : 110/80 mmHg
HR : 60 ×/menit
RR : 22 ×/menit
Suhu : 36° C
TB : 165 cm
BB : 76 Kg
BMI : 28,65 (overweight)
b) Inspeksi
Klien terlihat bungkuk (kifosis), penurunan berat badan, perubahan gaya berjalan.
c) Palpasi
Klien merasakan nyeri saat dilakukan palpasi pada area punggung.
d. Riwayat Psikososial
Klien cemas untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang berat.
Latihan menggunakan berat badan sebagai beban dapat dipakai latihan penguatan otot perut.
Cara melakukan:
Dosis:
Time : 1 menit/sesi
Set :3
2. Pelvic Tilt
Dosis:
Time : 1 menit/sesi
Set :3
3. Standing Tall
Cara melakukan:
Berdiri dengan kepala, pundak, dan bokong menempel pada dinding. Serta beri
jarak 8cm pada tumit .
Tarik dagu dan kencangkan perut & bokong.
Dorong punggung pada dinding.
Postur akan mengikuti kurva tulang belakang.
Dosis:
Time : 1 menit/sesi
Set :3
4. Sitting Knee Extension
Cara melakukan:
Duduk di kursi dengan telapak kaki menempel pada lantai. Tegakan punggung dan
letakan tangan diatas paha. Kencangkan otot perut dan luruskan pandangan ke depan.
Angkat satu kaki perlahan, dan tetap pertahankan postur tegak.
Lakukan pada kaki sebelahnya.
Dosis:
Time : 1 menit/sesi
Set :3
5. Latihan Otot Perut
Cara melakukan:
Dosis:
Time : 1 menit/sesi
Set :3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran