A. Tujuan
1. Tujuan instruksional Umum
Setelah dilakukan proses penyuluhan kesehatan selama ± 30 menit,
diharapkan warga dusun Parit Jaya dapat memahami tentang nyeri pinggang.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan tentang nyeri pinggang,
warga dusun Parit Jaya diharapkan mampu:
a. Memahami pengertian nyeri pinggang
b. Memahami penyebab nyeri pinggang
c. Mengenali tanda dan gejala nyeri pinggang
d. mengetahui cara mengatasi nyeri pinggang
e. Mengetahui cara pencegahan terhadap nyeri pinggang
B. Metode
Ceramah dan diskusi/tanya jawab
C. Media
Leaflet, SAP, dan dokumentasi
D. Materi Penyuluhan
1. Pengertian nyeri pinggang
2. Penyebab nyeri pinggang
3. Tanda dan gejala nyeri pinggang
4. Cara mengatasi nyeri pinggang
5. Pencegahan nyeri pinggang
(Materi Terlampir)
G. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara lisan dengan memberikan pertanyaan :
1. Apa pengertian nyeri pinggang?
2. Jelaskan penyebab nyeri pinggang!
3. Sebutkan tanda dan gejala nyeri pinggang!
4. Jelaskan cara mengatasi nyeri pinggang!
5. Jelaskan pencegahan nyeri pinggang!
MATERI PENYULUHAN
NYERI PINGGANG
A. Definisi
Low back pain adalah suatu tipe nyeri yang membutuhkan pengobatan medis
walaupun sering jika ada trauma secara tiba-tiba dan dapat menjadi kronik pada
masalah kehidupan seperti fisik, mental, sosial, dan ekonomi.
Low back pain adalah nyeri kronik di dalam lumbal, biasanya disebabkan
oleh terdesaknya para vertebral otot, herniasi dan regenerasi dari nukleus
pulposus, osteoartritis, dari lumbal sacral pada tulang belakang (Brunner, 1999).
Low back pain dapat terjadi pada siapa saja yang mempunyai masalah
kesehatan pada muskulokeletal seperti ketegangan lumbosacral akut,
ketidakmampuan ligamen lumbosakral, kelemahan otot, osteoartritis, spinal
stenosis, serta masalah pada sendi intervertebral, dan kaki yang tidak sama
panjang.
B. Penyebab
1. Perubahan postrur tubuh biasanya karena trauma primer dan sekunder
2. Trauma primer seperti: trauma secara spontan, contohnya kecelakaan.
3. Trauma sekunder seperti adanya penyakit HNP, osteoporosis, spondilitis,
stenosis spinal, spondilitis, osteoartritis
4. Ketidakstabilan ligamen lumbosacral dan kelemahan otot
5. Prosedur degenerasi pada pasien lansia
6. Penggunaan hak sepatu yang terlalu tinggi
7. Kegemukan
8. Mengangkan beban dengan cara yang salah
9. Keseleo
10. Terlalu lama pada getaran
11. Gaya berjalan
12. Merokok
13. Duduk terlalu lama
14. Kurang latihan (olahraga)
15. Depresi/stres
16. Pekerjaan yang beresiko terhadap low back pain
C. Faktor Resiko
a. Dari penyakit
1. Usia (20-50 tahun)
2. Kurangnya latihan fisik
3. Postur tubuh yang kurang anatomis
4. Kegemukan
5. Scoliosis parah
6. NHP
7. Spondilitis
8. Spinal strenosis (penyempitan tulang belakang)
9. Osteoporosis
10. Merokok
b. Dari lingkungan
1. Duduk terlalu lama
2. Terlalu lama terpapar pada getaran
3. Keseleo atau terpelintir
4. Olahraga (golf, tennis, gymnastic, dan sepak bola)
5. Vibrasi yang lama
c. Dari psikososial
1. Ketidaknyamanan kerja
2. Depresi
3. Stress
F. Pencegahan
Agar kita tetap sehat khususnya agar tidak terkena low back pain, perlu
dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Olahraga yang teratur dimana frekuensi/jumlah dan intensitasnya harus
cukup, jangan berlebihan. Bagi yang memiliki resiko low back pain
dianjurkan untuk melakukan olahraga renang dan sebaiknya jangan memilih
olahraga dengan lompatan-lompatan.
2. Mengatur makanan dengan menghindari makanan-makanan yang
mengandung banyak lemak, asam urat, dll agar memperlambat terjadinya
pengapuran tulang belakang. Disamping itu usahakan jangan sampai terjadi
kelebihan berat badan
3. Hidup dalam lingkungan yang sehat dengan udara yang bersih dan
menghindari polusi yang berlebihan.
4. Hidup dengan teratur, hindari stress dengan cara ibadah.