Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Latihan

1. A. LATAR BELAKANG
Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah termasuk salah satu dari
gangguan muskuloskeletal, gangguan psikologis dan akibat dari mobilisasi yang
salah. LBP menyebabkan timbulnya rasa pegal, linu, ngilu, atau tidak enak pada
daerah lumbal berikut sakrum. LBP diklasifikasikan kedalam 2 kelompok, yaitu
kronik dan akut. LBP akut akan terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu.
Sedangkan LBP kronik terjadi dalam waktu 3 bulan. Yang termasuk dalam faktor
resiko LBP adalah umur, jenis kelamin, faktor indeks massa tubuh yang meliputi
berat badan, tinggi badan, pekerjaan, dan aktivitas / olahraga. (Idyan, Zamna.,
2007).
Nyeri punggung merupakan keluhan yang sering dijumpai di praktek sehari-hari,
dan diperkirakan hampir semua orang pernah mengalami nyeri punggung paling
kurangnya sekali semasa hidupnya. Nyeri punggung adalah nyeri yang dirasakan
di daerah punggung, dapat merupakan nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri
radikuler atau keduanya. Nyeri yang berasal dari punggung dapat berujuk ke
daerah lain atau sebaliknya yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah
punggung (refered pain). Walaupun nyeri punggung jarang fatal namun nyeri
yang dirasakan menyebabkan penderita mengalami suatu kekurangmampuan
(disabilitas) yaitu keterbatasan fungsional dalam aktifitas sehari-hari dan banyak
kehilangan jam kerja terutama pada usia produktif, sehingga merupakan alasan
terbanyak dalam mencari pengobatan.
Berdasarkan hasil pengkajian dengan menggunakan wawancara diperoleh
data bahwa mbah A mengatakan bahwa ia sering mengalami nyeri dibagian
punggungnya, nyeri yang dirasakan cekot-cekot. Mbah A juga mengatakan bahwa
nyerinya sering kambuh saat malam hari. Mbah A mengatakan bahwa ia tidak
mengetahui definisi, penyebab, tanda dan gejala, faktor – faktor yang
mempengaruhi serta penatalaksanaan dari nyeri punggung. Oleh karena itu saya
akan mengadakan pendidikan kesehatan tentang nyeri punggung pada mbah A
untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lain dan dapat meningkatkan
pengetahuan tentang nyeri punggung.

1. B. TUJUAN
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam, maka pengetahuan
pada mbah A tentang nyeri punggung semakin bertambah.
1. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang nyeri punggung diharapkan
mbah A mampu :
1. Menjelaskan kembali pengertian nyeri punggung.
2. Menyebutkan penyebab nyeri punggung.
3. Menyebutkan tanda dan gejala nyeri punggung.
4. Menjelaskan penatalaksanaan nyeri punggung.
1. C. METODE PELAKSANAAN
2. Ceramah
3. Tanya jawab
4. Diskusi

1. D. SASARAN DAN TARGET


Sasaran : PM di Wisma Noroyono.
Target : Mbah A.
1. E. MEDIA DAN ALAT
Media : Lembar balik
1. F.

Keterangan :
A : Lembar balik
B : Penyaji
C : Mbah A

2. SETTING TEMPAT
A

1. G. WAKTU DAN TEMPAT


1. Tempat : Wisma Noroyono.
2. Tanggal : 12 Maret 2014.
3. Waktu : Jam 08.00 WIB.
1. H. TAHAPAN PELAKSANAAN

No Tahap/waktu Kegiatan mahasiswa Kegiatan audience

1 Pembukaan 1. Salam pembukaan  Menjawab salam


5 menit 2. Menjelaskan maksud dan tujuan  Mendengarkan
pendidikan kesehatan penjelasan
3. Apersepsi

2 Inti 1. Menjelaskan kembali pengertian  Mendengar penjelasan


15 menit nyeri punggung  Memperhatikan
2. Menjelaskan penyebab nyeri  Bertanya
punggung.
3. Menjelaskan tanda dan gejala
nyeri punggung.
4. Menjelaskan penatalaksanaan
nyeri punggung.

3 Penutup 1. Evaluasi dengan memberikan  Menjawab pertanyaan


10 menit pertanyaan secara lisan  Memperhatikan
2. Menyimpulkan materi
3. Mengucapkan terima kasih
4. Salam penutup

1. I. KRITERIA EVALUASI
2. Evaluasi struktur
1. Kontrak waktu dengan keluarga 1 hari sebelumnya.
2. Mempersiapkan sarana dan prasarana sesuai dengan rencana
kegiatan pendidikan kesehatan nyeri punggung.
3. Evaluasi proses
1. Peserta memperhatikan presentasi
2. Alat dan media dapat digunakan dengan baik
3. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu
yang ditetapkan.
4. Peserta berpartisipasi aktif dalam diskusi.
4. Evaluasi hasil
1. Peserta dapat menjelaskan kembali pengertian nyeri
punggung.
2. Peserta dapat menyebutkan 2 penyebab nyeri punggung.
3. Peserta dapat menjelaskan 2 tanda dan gejala nyeri
punggung .
4. Peserta dapat menyebutkan 2 penatalaksanaan nyeri
punggung.
DAFTAR PUSTAKA

1. www.portalgaruda.org/download_article.php?article=59026&val.pdf
2. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23462/4/Chapter%20II.pdf
3. eprints.undip.ac.id/17308/1/Eka_Pratiwi_Maharani.pdf
4. http://painkillerclinic.wordpress.com/2012/01/21/nyeri-punggung-
penyebab-dan-penanganannya/
5. http://www.amazine.co/23127/7-gejala-nyeri-punggung-back-pain-kronis-
penanganannya/
6. http://tipskesehatan.web.id/faktor-resiko-dan-penyebab-sakit-punggung

Lampiran Materi
1. PENGERTIAN
Nyeri punggung atau lumbal strain adalah nyeri punggung yang terjadi
secara spontan dan memiliki derajat nyeri yang cukup tinggi sehingga bisa
menimbulkan gangguan aktivitas dan postur tubuh. Penyebab adalah postur
yang tidak ideal (terlalu gemuk/buncit), trauma yang terjadi di daerah
punggung atau bokong dan gerak tubuh yang salah, kurang peregangan
senam.

1. PENYEBAB
1) Stress.
Punggung sangat sensitive terhadap ketegangan otot akibat stress sehari-hari.
Dalam keadaan lemah dan kaku, otot punggung mengalami spasme (kejang).
Kondisi ini menyebabkan aliran darah yang mengangkut oksigen menjadi
terhambat, sehingga otot kekurangan oksigen. Akibatnya, penderita mengalami
nyeri yang semakin parah jika tidak segera ditangani dokter.
2) Postur tubuh yang buruk.
Postur tubuh yang kurang tepat menyebabkan lengkung tulang belakang tidak
berada dalam satu garis lurus sehingga mudah cedera dan menimbulkan kelainan
premature pada diskus. Diskus yang rapuh tidak lagi mampu menjadi bantalan
vertebra. Kelainan akibat postur tubuh yang buruk yaitu tulang belakang terlalu
melengkung ke depan atau belakang.
3) Kurang Olahraga.
80 % kasus nyeri tulang punggung disebabkan karena buruknya kelenturan
(tonus) otot atau kurang berolahraga. Otot yang lemah, terutama pada daerah
perut, tentu tidak mampu menyokong punggung secara maksimal.
4) Cedera dan ketegangan otot.
Gerakan memutar, membungkuk atau mengangkat beban berat yang tidak
dilakukan secara benar, akan mengakibatkan ketegangan pada otot atau cedera
ligamen (jaringan elastis yang menjaga kestabilan tulang). Hal yang sama juga
dapat terjadi akibat gerakan secara mendadak dalam berolahraga, misalnya ketika
berganti arah.
5) Osteoarthritis (radang tulang).
Proses penuaan menyebabkan diskus keluar (menonjol) dari tempat semestinya
dan menghasilkan pertumbuhan tulang baru seperti taji yang menimbulkan radang
sendi disertai nyeri. Postur tubuh dan perawatan tulang belakang yang baik
biasanya dapat meredakannya.
6) Menggendong barang
Menggendong barang di punggung, terlebih jika berat barang melebihi berat
badan, akan menyebabkan tekanan yang besar pada tulang punggung.
7) Duduk membungkuk
Duduk dengan punggung melengkung dalam waktu lama akan menyebabkan
tulang lumbal tidak tersangga dengan baik sehingga tekanan pada diskus semakin
besar. “Akan tetapi tekanan paling besar pada diskus terjadi ketika kita dalam
posisi duduk kemudian dalam posisi miring hendak mengambil sesuatu dari
lantai. Karena itu jika ingin memungut sesuatu berdirilah dulu baru berjongkok
untuk mengambilnya.
8) Merokok
Merokok akan menyebabkan diskus memburuk dengan cepat. Diskus atau
bantalan tulang ini memiliki dinding fibrosa di bagian luar yang melindungi gel di
dalamnya.
9) Memilintir pinggang
Semua gerakan yang melibatkan rotasi di bagian perut atas secara berulang-ulang
akan menyebabkan trauma mikro pada tulang punggung bawah. Kerusakan ini
akan berakumulasi dan beresiko menyebabkan kerusakan di kemudian hari.
10) Kurang tidur
Diskus tulang belakang tidak memiliki pembuluh darah sehingga mereka tidak
mendapat cukup nutrisi. Akibatnya diskus lebih rentan retak dan dehidrasi.
“Usahakan untuk tidur cukup minimal 7 jam setiap malam karena di malam hari
diskus akan terhidrasi kembali.
1. TANDA DAN GEJALA
1) Nyeri punggung yang sering terjadi berulang.
2) Sensasi nyeri bervariasi mulai dari nyeri tajam hingga nyeri tumpul, namun
ada terus menerus
3) Nyeri menyebar dari punggung tengah atau punggung bawah menjalar turun
ke pinggul, paha, bahkan pada otot-otot betis dan kaki.
4) Nyeri di punggung bagian atas juga bisa menyebar sampai ke leher.
5) Gejala lainnya meliputi kekakuan konstan pada punggung dan mengalami
kesulitan saat duduk, berdiri lurus, atau mengangkat benda.
6) Pada kasus ekstrim, nyeri punggung disertai dengan gejala tambahan seperti
kelemahan, mati rasa, dan kesemutan.
7) Penderita juga bisa mengalami sensasi terbakar yang tajam bersamaan dengan
nyeri.
1. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Ada beberapa faktor resiko (hal-hal yang mendukung) terjadinya sakit punggung.
Semakin banyak faktor resiko yang ada maka semakin besar kemungkinan
mengalami penyakit nyeri punggung, sebaliknya semakin sedikit faktor resiko
yang ada maka kemungkinannya semakin kecil. Ada faktor resiko yang bisa
dirubah dan ada juga yang tidak bisa dirubah. Menghindari sebanyak mungkin
faktor resiko yang dapat dirubah bisa meminimalisir kemungkinan sakit punggung
dikemudian hari.
Faktor resiko yang tidak dapat dirubah:
 Umur yang semakin tua
 Wanita
 Keluarga punya riwayat sakit punggung belakang
 Wanita hamil
 Punya riwayat cedera tulang belakang
 Ada kelainan tulang belakang dari lahir
 Pernah operasi tulang belakang
Faktor resiko yang dapat dirubah
 Tidak olahraga secara teratur
 Punya pekerjaan yang memberikan tekanan pada tulang belakang
misalnya. Duduk terlalu lama, mengangkat beban berat, mengendarai
peralatan berat, pekerjaan yang menuntut gerakan tulang belakang yang
berulang-ulang
 Merokok
 Kelebihan berat badan
 Postur tubuh yang kurang baik misalnya membungkuk
 Stres yang berlebihan
1. PENATALAKSANAAN
1. 1. Pertolongan pertama
dapat diberikan kompres es ditempat yang sakit, istirahat di tempat
tidur, bisa diberikan tab paracetamol. Bila agak parah tentu dibutuhkan
pertolongan dokter. Sesuai keadaan dan keluhan penderita, bisa diberikan obat-
obatan san fisioterapi berupa : pemanasan, stimulasi listrik, traksi, latihan,
massage, brace, alat bantu berupa kruk atau walker dll.
1. 2. Operasi
dibutuhkan bila nyeri berkepanjangan, adanya gangguan buang air besar atau
buang air kecil, kelemahan kedua tungkai yang bertambah berat
1. 3. Latihan pinggang
Latihan yang bertujuan memperbaiki keluhan dan mencegah jangan
sampai kambuh lagi. Latihan itu berupa peregangan otot-otot pinggang, penguatan
oto-otot pinggang dan otot dinding perut, disamping latiah naerobik untuk
meningkatkan daya tahan tubuh. Juga latihan posisi tubuh waktu duduk, berdiri
dan berjalan yang benar. Juga pada waktu mengangkat barang harus dengan badan
tegak, kedua lutut ditekuk lalu barang tersebut diangkat sedekat mungkin ke
badan

Latihan Pada Nyeri Pinggang Bawah


28 Januari 2013 Ditulis oleh Kontributor
Oleh: Rizky Syahputra Sst.Ft
Low Back Pain (LBP) adalah rasa nyeri yang terjadi di daerah pinggang bagian
bawah dan dapat menjalar ke kaki terutama bagian sebelah belakang dan samping
luar. Keluhan ini dapat demikian hebatnya sehingga pasien mengalami kesulitan
dalam setiap pergerakan (salah tingkah) dan pasien harus istirahat serta dirawat di
rumah sakit.
Keluhan low back pain ini ternyata menempati urutan kedua tersering setelah
nyeri kepala. Dari data mengenai pasien yang berobat ke poliklinik Neurologi
menunjukkan bahwa jumlah pasien di atas usia 40 tahun yang datang dengan
keluhanlow back pain ternyata jumlahnya cukup banyak. Di Amerika Serikat
lebih dari 80% penduduk pernah mengeluh low back pain dan di negara kita
sendiri diperkirakan jumlahnya lebih banyak lagi. Mengingat bahwa low back
pain ini sebenarnya hanyalah suatu simptom / gejala, maka yang terpenting adalah
mencari faktor penyebabnya agar dapat diberikan pengobatan yang tepat.
Sebab-sebab terjadinya LBP:
Pada dasarnya timbulnya rasa sakit adalah karena terjadinya tekanan pada susunan
saraf tepi daerah pinggang (saraf terjepit). Jepitan pada saraf ini dapat terjadi
karena gangguan pada otot dan jaringan sekitarnya, gangguan pada sarafnya
sendiri, kelainan tulang belakang maupun kelainan di tempat lain, misalnya
infeksi atau batu ginjal dan lain-lain.
SPASME OTOT (ketegangan otot) merupakan penyebab yang terbanyak dari LBP.
Spasme ini dapat terjadi karena gerakan pinggang yang terlalu mendadak atau
berlebihan melampaui kekuatan otot-otot tersebut. Misalnya waktu sedang olah
raga dengan tidak kita sadari kita bergerak terlalu mendadak dan berlebihan pada
waktu mengejar atau memukul bola (badminton, tennis, golf, dll). Demikian juga
kalau kita mengangkat benda-benda agak berat dengan posisi yang salah,
misalnya memindahkan meja, kursi, mengangkat koper, mendorong mobil,
bahkan pada waktu kita dengan sangat gembira mengangkat anak atau cucu kita
akan dapat terjadi LBP. Pengapuran tulang belakang disekitar pinggang yang
mengakibatkan jepitan pada saraf yang bersangkutan dapat mengakibatkan nyeri
pinggang yang hebat juga.
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) yaitu : terdorongnya nucleus pulposus suatu zat
yang berada diantara ruas-ruas tulang belakang, kearah belakang baik lurus
maupun kearah kanan atau kiri akan menekan sumsum tulang belakang atau
serabut-serabut sarafnya dengan mengakibatkan terjadinya rasa sakit yang sangat
hebat. Hal ini terjadi karena ruda paksa (trauma/kecelakaan) dan rasa sakit
tersebut dapat menjalar ke kaki baik kanan maupun kiri (iskhialgia). Adapun
sebab lain yang perlu kita perhatikan adalah: tumor, infeksi, batu ginjal, dan lain-
lain. Kesemuanya dapat mengakibatkan tekanan pada serabut saraf.
Latihan
Latihan merupakan hal paling mudah dan murah untuk dilakukan serta bermanfaat
untuk mencegah terjadinya kasus LBP. Masalahnya, orang kadang menganggap
remeh latihan. Selama 30 tahun lebih menjadi fisioterapis, saya mengamati begitu
banyak sebenarnya kasus yang bisa dicegah seandainya orang tahu dan mau
melakukan latihan secara konsisiten. Latihan bukan merupakan barang instan
yang sekali telan langsung bebas persoalan. Latihan harus dilakukan terus-
menerus dan dianggap sebagai kebutuhan, seperti kita butuh makan dan minum.
Saya akan menerangkan tentang latihan pada kasus- kasus secara umum. Tapi
mestinya ada kasus yang tidak bisa begitu saja jadi beres hanya dengan latihan.
Hal hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan latihan:.
1. Lakukan evaluasi secara berkala, untuk melihat apakah latihan masih
sesuai atau harus direvisi.
2. Timbulnya nyeri otot sesudah latihan merupakan hal yang normal,
terutama bagi mereka yang tidak biasa berolah raga.
3. Bila nyeri sesudah latihan menjadi berkelanjutan, maka latihan harus
dihentikan dan lakukan konsultasi dengan terapis anda.
4. Tanyakan dengan detail kepada terapisnya sebelum melakukan latihan
Ada 4 Tipe dasar Latihan: aerobik, penguatan, kelenturan dan relaksasi.
Saya tidak akan membahas satu persatu, melainkan hanya latihan pada kondisi
nyeri punggung bawah saja.
Latihan untuk kondisi sway back/ hiper lordosis
Latihan penguatan otot perut

Latihan peningkatan kelenturan


Latihan untuk kondisi flat back/kifosis
Latihan otot punggung

Latihan kelenturan

Tulisan ini berdasarkan pada pengalaman dan pendidikan yang saya dapat. Untuk
itu, kritik dan saran yang positif akan sangat menggembirakan, demi tercapainya
peningkatan derajat kesehatan semua pihak. Terima kasih….

Anda mungkin juga menyukai