TEHNIK AKUPRESUR
A. Pendahuluan
Berdasarkan data awal yang diterima mahasiswa dan hasil
pengkajian pasien kelolaan di wisma kenanga di dapatkan hasil bahwa
hampir sebagian besar lansia menderita nyeri sendi.
Dengan keluhan nyeri sendi tersebut lansia di wisma kenanga masih
jarang mengunjungi sarana pelayanan kesehatan untuk mengatsi nyeri
sendi yang dialami. Keluhan tersebut akan dibiarkan berkurang sendiri
tanpa pengobatan ataupun menggunakan obat yang dijual bebas.
Berangkat dari permasalahan tersebut diatas, maka dianggap perlu
diberikan penyuluhan kesehatan tentang nyeri sendi sehingga
diharapkan lansia dapat memiliki kemampuan pengetahuan dan
kesadaran untuk mengatasi masalah tersebut, yang timbul sebagai
dampak dari bertambahnya usia.
D. Metode
1) Ceramah
2) Diskusi ( Tanya jawab )
E. Alat dan Media
1) video
F. Proses Kegiatan
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 2 Pembukaan :
G. Evaluasi
a) Struktur
Peserta hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Posyandu lansia
(diwisma kenanga), Pengorganisasian penyelenggaraan
penyuluhan dilakukan sebelumnya
b) Evaluasi proses
55% dari jumlah lansia menghadiri penyuluhan kesehatan
50% dari jumlah lansia yang hadir berperan serta secara aktif
dalam diskusi
Selama kegiatan berlangsung tidak ada penyimpangan dari
tujuan yang telah ditetapkan
Selama kegiatan berlangsung tidak ada peserta yang
meninggalkan tempat kegiatan posyandu
Penyaji dapat membawakan materi dengan baik dan mudah
dimengerti.
c) Kognitif
Warga lansia di wisma kenanga mampu menjelaskan tentang
pengertian nyeri sendi, penyebab nyeri sendi, tanda dan gejala nyeri
sendi, pengobatan serta pencegahan nyeri sendi.
d) Afektif
Warga lansia di wisma kenanga menerima penjelasan tentang nyeri
sendi.
e) Psikomotor
Warga lansia di wisma kenanga mampu mengaplikasikan cara
mengena tanda dan gejala nyeri sendi dan mampu melakukan
pengobatan nyeri sendi di tempat pelayanan kesehatan terdekat.
H. Setingan Ruangan
Keterangan :
: Lansia
: Notulen
: Moderator
: observer
: fasilitator
: Pemateri
I. Uraian tugas
a) Notulen
Mencatat semua hasil ceramah tanya jawab, kemudian melaporkan
hasilnya pada peserta, sekaligus sebagai operator
b) Pemateri
Bertugas menyampaikan / menjelaskan materi yang ada dengan
singkat, jelas dan bermakna
c) Moderator
Bertugas memandu, mengarahkan dan memimpin jalannya
penyuluhan, mengefisienkan waktu dan menutup acara penyuluhan
d) Fasilitator
Memfasilitasi setiap peserta penyuluhan, membangkitkan
kemampuan peserta untuk aktif dalam acara penyuluhan
e) Observer / Dokumentasi
Bertugas mengobservasi jalannya penyuluhan, mencatat segala hal
yang penting yang terjadi selama acara penyuluhan berlangsung
dan memodifikasi pada acara penyuluhan berikutnya.
J. Pengorganisasian
a) Moderator : Rema ayu saltiya
b) Pembicara : Astri noordia astuty
c) Notulen :Fitdia wati
d) Fasilitator : Litriana
-Muhammad ramatillah
e) Dokumentasi : Bahyu adinoor saputro
MATERI PENYULUHAN
NYERI SENDI
1. Pengertian
Nyeri sendi merupakan suatu keadaan dimana terjadi rasa nyeri/linu
pada sendi yang disebabkan oleh berbagai macam penyebab.
2. Etiologi
Usia tua atau usia > 40 tahun
Jenis kelamin wanita lebih banyak daripada pria
Genetik
Obesitas
Stress mekanis sendi
Trauma sendi
Kelainan sendi atau tulang yang dialami sebelumnya
Riwayat penyakit inflamasi, endokrin serta metabolik
4. Pengobatan / Penatalaksanaan
Obat-obatan, tapi sampai saat ini belum ada obat yang spesifik
untuk penyakit ini. Obat digunakan secara simtomatik yaitu
analgetik dan NSAID.
Latihan pada tungkai baik tungkai yang sakit maupun yang
sehat, jangan melakukan latihan tungkai pada kaki yang
mengalami pembengkakan
Kompres dengan air hangat pada daerah yang mengalami nyeri
Lakukan latihan tehnik akupesure untuk menguangi nyeri
5. Pencegahan
Diet rendah purin dan batasi konsumsi lemak
Olahraga teratur
Banyak minum air putih
Jaga berat badan ideal
Kurangi aktifitas berat secara perlahan-lahan
Lindungi daerah persendian
Jangan mandi terlalu malam
Jangan bekerja terlalu keras
Istirahat yang cukup 8 jam sehari
Makan makanan bergizi yang cukup
Rutin memeriksakan kesehatan di posyandu lansia atau
sarana kesehatan terdekat.
Metode terapi akupresure
A. Pengertian Akupresur
Akupresur adalah salah satu terapi komplementer yang secara legal
tercantum dalam permenkes RI nomer 1109/Menkes/Per/2007 (Zahrawani,
2010).
Akupresur merupakan salah satu bentuk lain dari akupuntur. Dimana
akupuntur menggunakan jarum yang ditusukkan pada titik meridian tubuh,
sedangkan akupresur hanya menggunakan tekanan dengan alat ataupun jari
tangan. Terapi ini sudah cukup lama berkembang di Indonesia sejak 60
tahun yang lalu. Pada tahun 1975 mulai muncul asosiasi akupunturis
Indonesia. Tenaga kesehatan yang diperlukan dalam terapi akupuntur dapat
berupa tenaga medis maupun paramedis yang telah mendapat
sertifikasi (Saputra, 2012)
B. Sejarah Akupresur
Pada mulanya pijat diguakan untuk mengatasi keluhan nyeri pada bagian
tertentu tubuh sebagai bagian dari reflex alami manusia. Misalnya pada sakit
kepala, orang cenderung memijat atau menyentuh bagian kepala dan tanpa
disadari orang tersebut sudah melakukan terapi pijat pada bagian yang sakit.
Pada awalnya, terapi pijat dilakukan tanpa memperhitungkan baik
anatomi atau struktur otot orang yang dipijat maupun konsep aliran
energi yin dan yang. Sejalan dengan waktu dan bertambahnya pengalaman,
terapi pijat kemudian berkembang dalam dua arah yaitu pijatmasase yang
termasuk dalam disiplin ilmu fisioterapi dan akupresur yang termasuk
dalam pengobatan alternative atau komplementer. Fisioterapi berpedoman
pada struktur anatomi otot dan saraf bagian yang dipijat, sedangkan
akupresur berbasis pengetahuanoriental tentang aliran
energy yin dan yang.Selain digunakan untuk dasar terapi akupresur,
konsep yin-yang digunakan sebagai landasan bagi pengobatan akupuntur
dan terapi oriental lainnya termasuk gizi makrobiotik.
C. Klasifikasi Akupresur
1. Shiatsu
Secara harfiah kata shiat-su berarti jari (shi) dan tekanan (atsu), serangkaian
penekanan menggunakan jari secara berirama, keseluruh bagian tubuh
sepanjang meridian energi. Terapi ini juga termasuk peregangan dan
tepukan. Titik-titik tekan hanya disentuh antara 3-5 detik. Penanganan ini
bisa merangsang sekaligus menenangkan. Shiatsu adalah versi Jepang dari
Akurpresur, dan kini menjadi semakin populer di dunia barat.
2. Jin Shin
Suatu pola penekanan yang lembut dan berkepanjangan pada titik-titik
Akupuntur yang penting pada meridian dan jalur-jalur yang terpilih, setiap
titik ditekan selama 1-5 menit. Terapi ini dilakukan dalam keadaan meditatif
untuk menyeimbangkan chi, sang energi vital.
3. Do-in
Suatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada otot dan titik-titik
meridian. Do-in juga mencakup gerakan, peregangan, dan latihan
pernafasan.
4. Tui-Na
Ini adalah versi China untuk pijat yang merangsang titik-titik akurpresur
dengan menggunakan berbagai ragam gerakan tangan.
D. Manfaat Akupresur
Sejarah membuktikan bahwa akupresur bermanfaat untuk :
1. Pencegahan penyakit
Akupresur dipraktikkan secara teratur pada saat-saat tertentu menurut aturan
yang sudah ada, yaitu sebelum sakit. Tujuannya adalah mencegah masuknya
sumber penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh
2. Penyembuhan penyakit
Akupresur dapat digunakan menyembuhkan keluhan sakit, dan dipraktikkan
ketika dalam keadaan sakit
3. Rehabilitasi
Akupresur dipraktik untuk meningkatkan kondisi kesehatan sesudah sakit
4. Promotif
Akupresur dipraktikkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh walaupun
tidak sedang sakit
E. Tekhnik Pemijatan dengan Akurpresur
1. Cara pemijatan
Setelah terapis mendiagnosa penyebab penyakit dan
menggolongkan syndrome menjadi delapan diagnose kemudian baru dapat
ditentukan arah pemijatan yang akan dilakukan. Arah pemijatan disesuaikan
dengan sifat penyakit yang diderita. Sifat penyakit yang, se,panas, luar maka
pemijatan pada titik akupunktur yang dilakukan adalah berlawanan jarum
jam sebanyak 60 putaran atau dengan istilah sedate.sedangkan, sifat
penyakit yin, si, dingin, dalam maka pemijatan yang dilakukan adalah
searah jarum jam sebanyak 30 putaran.
Dalam pemijatan, sebaiknya jangan terlalu keras dan membuat pasien
kesakitan.Pemijatan yang benar harus dapat menciptakan sensasi rasa
(nyaman, pegal, panas, gatal, perih, kesemutan, dan lain
sebagainya).Apabila sensasi rasa dapat tercapai maka di samping
sirkulasi chi (energy) dan xue (darah) lancer, juga dapat merangsang
keluarnya hormonendomofrin (hormone sejenis morfin yang dihasilkan dari
dalam tubuh untuk memberikan rasa tenang).
2. Ukuran
Didalam makalah ini, Pembaca akan menemukan istilah cun. Cun adalah
satuan hitung untuk panjang atau lebar jarak antara titik akupunktur dengan
titik acuannya yang digunakan dalam penentuan titik terapi akupunktur atau
ilmu pijat turunannya.Berbeda dengan centimeter, cun lebih fleksibel karena
digunakan adalah tangan pasien sendiri.
3. Cara kerja akurpresur
Sasaran Akurpresur adalah merangsang kemampuan tubuh dalam
menyembuhkan diri sendiri. Sang terapis akan memegang atau menekan
berbagai titik pada tubuh atau sistem otot untuk merangsang energi dari
tubuh sendiri. Rangsangan tersebut menyingkirkan sumbatan energi dan
rasa lelah.
Ketika semua jalur energi terbuka dan aliran energi tidak lagi terhalang oleh
ketegangan otot atau hambatan yang lain, maka energi tubuh akan menjadi
seimbang. Keseimbangan membawa kesehatan yang baik dan perasaan
sejahtera. Jika salah satu dari jalurnya terhambat/tersumbat, maka perlu
aplikasi dengan tekanan yang tepat menggunakan jari untuk mengendurkan
ketegangan otot, membuat sirkulasi darah lancar, dan menstimulasi atau
menyeimbangkan aliran energi.
F. Indikasi dan Kontraindikasi Akupresur
1. Indikasi
Beberapa accupoint untuk mengatasi beberapa kondisi nyeri seperti : Sakit
kepala tipe tegang , migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan kecemasan,
nyeri tulang belakang
b. Sakit gigi
Pada penekanan daerah muka dilakukan pada sisi yang tidak sakit.
1) Titik yang terletak di depan sudut tulang rahang. Efek: mengurangi
nyeri gigi dan pembengkakan di muka.
2) Titik yang terletak pada tulang pipi. Di depan lubang telinga. Efek:
mengurangi nyeri gigi, nyeri pada wajah.
3) Titik yang terletak di depan siku tangan, pada saat siku ini ditekuk.
Efek: mengurangi nyeri gigi dan nyeri yang ada di mulut.
c. Kesehatan sendi
Beberapa acupoints dapat membantu menyehatkan sendi dan
memperkuat sendi di seluruh tubuh. Beberapa acupoints juga
membantu menguatkan otot yang menunjang sendi.
1) Titik yang terletak di belakang leher, sejajar dengan pundak, 2 jari di
samping tulang belakang.. Efek: merupakan titik yang sangat
berpengaruh pada kesehatan sendi di seluruh tubuh, meningkatkan
kekuatan tubuh, tulang dan sendi yang sehat.
2) Titik yang terletak di bagian belakang lutut. 4 jari di atas tulang
kaki. Efek: menguatkan tulang di seluruh tubuh, khususnya tulang
dan sendi lutut.
3) Titik yang terletak di bagian luar dari kaki, di atas permukaan
pertemuan antara 2 tulang. Efek: menguatkan tendon dan otot pada
seluruh tubuh, terutama : sendi kaki dan menguatkan otot kaki.
4) Titik yang terletak di titik tertinggi dari pundak. Efek: mengurangi
kekakuan dan nyeri di daerah leher dan pundak
d. Siku tangan
1) Titik yang terletak di bagian luar dari tangan, 3 jari di atas
pergelangan tangan, di antara kedua tulang. Efek: meningkatkan
mobilitas dari siku dan mengurangi nyeri di siku, lengan dan jari
tangan.
2. Kontraindikasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemijatan akupresur
a. Kebersihan terapis
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
antiseptic sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi sangatlah
penting.Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan penyakit
antara terapis dengan pasien.
b. Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat
Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi kulit terkelupas, tepat
pada bagian tulang yang patah, dan tepat bagian yang bengkak.
c. Pasien dalam kondisi gawat
Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga penyakit yang
dapat menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan
jantung, gagal napas olehparu-paru, dan penyakit pada saraf otak
(misalnya stroke, pecah pembuluh darah, dan cidera otak).Apabila
terapis menemukan gejala-gejala diatas segera rujuk ke rumah sakit
karena penanganan yang keliru dapat menyebabkan pasien terlambat
mendapatkan pengobatan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Smeizer and Bare. (2000). Buku Ajar Keperaatan Medikal Bedah Brunner &
Suddart. Jilid 2. Jakarta : EGC.
Darmojo & Matono. (2004). Buku Ajar Geriatri. Edisi 3. Jakarta : EGC.
Zaharawani. 2010. Tugas Profesi. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer
Hadibroto, I., & Alam, S. (2006). Seluk beluk pengobatan alternatif dan
komplementer. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.