OLEH
KELOMPOK V
SUNARDI 016.01.3323
S1 KEPERAWATAN
2. Ketua
Nama : Ns. Sukardin, M.NS
NIDN :
3. Jumlah anggota : 7 Orang
4. Lokasi pengabdia : Di RT 04 pengodongan indah
5. Pengeluaran yang di hasilkan : Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu tentang gizi
yang baik untuk balita.
Menyetujui,
(………………………………………………..)
NIDN.
PROPOSAL PENYULUHAN
1. a. Judul : Penyuluhan tentang tumbang balita
2. Ketua
Nama : Ni Wayan Dewi Parwati
NPM : 016.01.3309
3. Jumlah anggota : 7 Orang
4. Lokasi pengabdia : Di RT 04 pengodongan indah
5. Pengeluaran yang di hasilkan : Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu tentang gizi
yang baik untuk balita.
Menyetujui,
STIKES Mataram
(………………………………………………..)
NIDN.
A. Latar belakang
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB menyatakan, stunting tidak bisa
dianggap sepele karena bisa salah satu indikator Indeks Kelayakan Hidup (IKH)
manusia berikut pengaruhnya pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM),(profil
kes.NTB 2017)
Diketahui, stunting sendiri merupakan gangguan pertumbuhan kronis pada
anak akibat kekurangan nutrisi dalam waktu lama. Sehingga anak yang terkena
stunting umumnya bertubuh lebih pendek dibanding anak seusianya.
Stunting adalah gangguan yang sering ditemukan pada balita, khususnya
usia 1-3 tahun. Dampak stunting yang bisa terlihat antara lain mengganggu
pertumbuhan tinggi dan berat anak.
Stunting juga dapat mempengaruhi kecerdasan dan kemampuan belajar
anak akibat kekurangan gizi, dan mudah terserang penyakit dan berisiko terkena
berbagai penyakit saat dewasa seperti diabetes, jantung, kanker dan stroke.
Bahkan stunting juga bisa berujung pada kematian usia dini.
Pemenuhan gizi pada balita pada dasarnya masih jauh dari indikator yang
diharapkan. Perhatian orangtua yang seharusnya bertanggung jawab penuh dalam
memenuhi kebutuhan gizi pada anak- anaknya belum sepenuhnya diwujudkan.
Dua alasan pokok yang secara rasional sulit untuk diterima, anggapan mereka
menyiapkan makanan khusus pada anak diusia balita hanya sampai usia 1 tahun,
selebihnya mengikuti makanan orang dewasa mereka menganggap tidak perlu
secara khusus disiapkan makanannya. Hal tersebut akibat dari ketidaktahuan
orangtua dalam memenuhi gizi seimbang pada balita (Marimbi, 2009).
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang
sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan
dan perkembangan. Dan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal
tergantung pada potensi biologik seseorang yang merupakan hasil interaksi
berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio-fisiko-
psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda
yang memberika ciri tersendiri pada setiap anak.
Oleh karena itu, tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi
pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat khususnya supaya anak Indonesia
dapat mencapai kesehatan yang optimal.
Sebelum dilaksanakan penyuluhan pada masyarakat RT 04 di dusun
pengodongan indah , kelompok mengadakan pendekatan kepada pejabat RT dan
kader terkait. Dari pendekatan tersebut kader mengungkapkan bahwa masalah
yang ada di dusun pengodongan indah adalah masalah yang berkaitan dengan
tumbuh kembang anak balita. Survey yang dilakukan keesokan harinya pada 12
keluarga menemukan bahwa prosentase terbanyak anak balita adalah anak usia 1
– 3 tahun. Jika dikelompokkan dalam tahap perkembangan usia tersebut adalah
usia toddler. Dari survey itu pula ditemukan banyak permasalahan dalam
pembinaan tumbuh kembang oleh keluarga dengan anak toddler. Dengan data
tersebut maka kelompok memutuskan untuk memberikan penyuluhan tentang
mengasuh dan membimbing anak usia toddler.
A. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk memberikan penyuluhan untuk ibu balita tentang tumbuh
kembang balita Di RT 04 Dusun Pengodongan Indah Banyumulek.
2. Tujuan khusus
Untuk ibu-ibu yang mempunyai balita agar dapat mengetahui tumbuh
kembang anak-anaknya.
B. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
C. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah ibu – ibu yang memiliki balita
D. METODE KEGIATAN
Metode kegiatan yang di lakukan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah penyuluhan
kesehatan dengan bantuan poster, leaflet dan spanduk beserta bantuan demonstrasi dan
pengukuran antropometri.
E. RENCANA EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan mengevaluasi proses dengan mencatat daftar hadir dan melihat
amino serta respon peserta yang di wujudkan dalam bentuk pertanyaan selama seksi
diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Ketua
Nama : Ni Wayan Dewi Parwati
NPM : 016.01.3309
Wakil Ketua
Nama : FalqurriatiAinun
NPM : 016.01.3293
Anggota I
NPM : 016.01.3301
Anggota II
NPM : 016.01.3316
Anggota III
NPM : 016.03.0025
Anggota IV
NPM : 016.01.3286
Anggota V
Nama : Sunardi
NPM : 016.01.3323
SUNARDI 016.01.3323
S1 KEPERAWATAN
Sasaran : Remaja
Hari / tanggal : , oktober 2020
Waktu : 35 menit
A. ANALISA SITUASI
1. Peserta
Jumlah peserta kurang lebih 10 orang , umur rata-rata 15-25 peserta telah di harapkan
memiliki pengetahuan tentang :
a) Pranikah
b) Pengertian pranikah
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan atau diberikan penyuluhan selama 20 menit tentang gizi seimbang
untuk tumbuh kembang balita di dusun pengodongan indah diharapkan masyarakat
dapat memahami apa yang di berikan oleh penyaji atau penyuluhan kesehatan
tersebut.
2. Tujuan InstruksionalKhusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit tentang gizi seimbang untuk tumbuh
kembang balita dan demonstrasi ibu-ibu dapat mengetahui tentang:
a. Pengertian gizi
b. Pengertian tumbuh kembang
C. MATERI
Terlampir
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
1. MEDIA
Poster dan leaflet, spanduk
2. PENGORGANISASIAN
Jumlah moderator 1 orang, penyaji 1 orang,moderator 1 orang, notulen 1 orang
fasilitator 6 orang dan 1 orang observer dengan susunan sebagai berikut:
PembagianTugas :
1. Peran Moderator
Membuka dan menutup acara
Membuat tata tertib acara
Mengatur kelancaran acara
2. Peran Penyaji
Menyampaikan Materi
Menjawab pertanyaan dari peserta
3. Peran Fasilitator
Mempertahankan kehadiran peserta
Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta
Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar maupun
dari dalam kelompok
4. Peran Notulen
Mencatat Pertannyaan
5. Peran Observer
Mengamati keamanan jalannya kegiatan play therapy
Memperhatikan tingkah laku peserta selama kegiatan
Memperhatikan ketepatan waktu jalannya kegiatan play therapy
Menilai performa dari setiap tim terapis dalam memberikan terapi
6. Peran Dokumentasi
Mendokumentasikan seluruh kegiatan penyuluhan
3. Setting Tempat
Lembar balik
Keterangan:
: Moderator
: Penyaji
: Fasilitator
: Notulen
: Observer
: Dokumentasi
4. KEGIATAN PENYULUHAN
TAHAP/WAKTU KEGIATAN
Fasilitator Peserta
5. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasistruktur yang diharapkan
Alat-alat yang digunakan lengkap
Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
2. Evaluasi proses yang diharapkan
Penyuluhan dapat berjalan dengan lancar
Masyarakat dapat mengikuti dengan baik
Tidak adanya hambatan saat melakukan penyuluhan
Semua anggota kelompok dapat bekerjasama dan bekerja sesuai tugasnya
LAMPIRAN MATERI
Tumbuh kembang balita
A. Pengertian
1. Asupan gizi seimbang adalah salah satu faktor penting yang berperan dalam menunjang
kesehatan seseorang. Sekadar memenuhi rasa lapar, tidaklah cukup. Saat mengonsumsi
makanan, gizi seimbang haruslah diperhatikan. Kini, ada cara yang lebih mudah untuk
melakukannya.
2. Pengertian tumbuh kembang
Proses tumbuh kembang berlangsung secara bersamaan dan bersinambungan, mencakup
aspek motorik, bahasa, dan kognitif, sosialisasi, dan kemandirian. Tumbuh kembang
optimal adalah tercapainya proses tumbuh kembang yang sesuai dengan potensi yang
dimiliki oleh anak. (Suriadi, 2011)
Pertumbuhan dan perkembangan adalah dua kata yang berbeda, namun tidak
dapat di pisahkan satu sama lain. Pertumbuhan (grauth) merupakan peningkatan
jumlah dan ukuran sel dan juga tinggi badan.
Perkembangan adalah perubahan dan perluasan secara bertahap, perkembangan
tahap kompleksitas dari yang lebih rendah atau yang lebih tinggi, peningkatan
dan perluasan kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, maturasi serta
pemelajaran.
3. Prinsip Tumbuh kembang
proses tumbuh kembang sangat bergantung pada aspek kematangan
susnan saraf, semakin sempurna
proses tumbuh kembang setiap individu adalah sama yaitu mencapai
proses kematangan
proses tumbuh kembang memiliki pola khas, mulai dari kepala hingga
keseluruh bagian tubuh, juga mulai dari kemampuan yang sederhana
hingga mencapai kemampuan yang lebih kompleks.
4. Pola Tumbuh Kembang
pola pertumbuhna fisik yang terarah, memiliki 2 prinsip:
Cephalocaudal atau head to tail direaction (dari aarah kepala
kemudian ke kaki), yang ditandai dengan perubahan ukuran kemudian
berkembangnya kemampuan pergerakan.
Proximodistal atau near for direction, dimulai dengan menggerakan
anggota gerak yang lebih dengan dengan pusat / sumbu tengah, lalu ke
daerah yang lebih jauh atau ke arah bagian tepi.
Pola perkembangan dari umum ke khusus (mass to specific / to complex),
pola perkembangan berlangsung dalam tahapan ke tahapan perkembangan.
Pola ini mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan perkembangan yang
dapat digunakan untuk mendeteksi perkembangan selanjutnya.
Tahapan pola perkembangan tersebut adalah:
Masa pranatal
Masa bayi, 0 sampai 1 tahun
Masa pra sekolah 1 sampai 6 tahun
Masa sekolah 6 sampai 18 / 20 tahun
Pola perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan latihan
(belajar), terdapat saat yang siap untuk menerima sesuatu dari luar
guna mencapai proses kematangan, yang akan sempurna bila
mendapatkan rangsangan pada saat yang tepat. (Wong, 2009)
5. Ciri ciri
Pertumbuhan
Terjadinya perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik
Terjadi perubahan proporsi fisik, mulai dari masa konsepsi sampai
dewasa.
Hilangnya ciri ciri lama selama masa pertumbuhan
Terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses
kematangan
Perkembangan
Selalu melibatkan proses perkembangan yang diikuti dari
perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan
diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin
Pola konstan dengan hukum tetap, dari kepala menuju kaudal atau
dari proksimal ke distal
Memiliki tahapan dari yang sederhana menuju hal yang sempurna
Kecepatan perkembangan yang berbeda pada setiap individu
Dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, dimana
tahapan perkembangan harus dilewati tahap demi tahap. (Suriadi,
2011)
6. Tumbuh / Pertumbuhan
7. Mengenal Balita
Secara harfiah, balita (anak bawah lima tahun) adalah anak usia kurang dari lima
tahun sehingga bayi usia dibawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini. Namun,
karena faal (kerja alat tubuh semestinya) bayi usia dibawah satu tahun berbeda dangan
anak usia diatas satu tahun, banyak ilmuwan yang membedakannya. Utamanya, makanan
bayi berbentuk cair, yaitu air susu Ibu (ASI), sedangkan umumnya anak usia lebih dari
satu than mulai menerima makanan padat seperti orang dewasa.
Anak usia 1-5 tahun dapat pula dikatakan mulai disapih atau selepas menyusu
sampai dengan pra sekolah. Sesuai dengan pertumbuhan badan dan perkembangan
kecerdasan, faal tubuhnya juga mengalami perkembangan sehingga jenis makanan dan
cara pemberiannya pun harus disesuaikan dengan keadaannya. Menurut Persagi (1992),
berdasarkan karakteristiknya balita usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
anak usia lebih dari 1 tahun sampai tiga tahun yang dikenal dengan “batita” dan anak usia
lebih dari tiga tahun sampai lima tahun yang dikenal dengan usia “prasekolah”.
8. Karakteristik Balita
Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan
dari apa yang disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian, sebaiknya anak balita
diperkenalkan dengan berbagai bahan makanan. Laju pertumbuhan masa batita lebih
besar dari masa usia pra sekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relati lebih
besar. Namun, perut yang masih lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu
diterimanya dalam sekali makan lebih kecil daripada anak yang usiany lebih besar.
Karena itu, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekwensi sering.
LEMBAR PENGESAHAN :
Menyetujui Lombok Barat , 05 agustus 2019
(…………………………………………...) (……….………………………………)
NIP : NPM :
Menyetujui
Pembimbing akademik
(…………………………………………………)
NIDN :
DAFTAR PUSTAKA