Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LOW BACK PAIN (LBP)

Disusun Oleh:
Bayu Mahardika
PROGRAM STUDI SI ILMU KEPERAWATAN
STIK MANDALA WALUYA KENDARI
2017

Topik : Low Back Pain dan Penanganan


Sasaran : IRT
Tempat : Rumah Ny W
Hari/Tanggal : Selasa, 7 Agustus 2018
Waktu : 20 menit

A. LATAR BELAKANG
Hampir semua orang pernah mengalami nyeri pinggang, hal ini menunjukan seringnya
gejala ini dijumpai pada sebagian besar penderita. Sakit pinggang merupakan keluhan
banyak penderita yang berkunjung ke dokter. Yang dimaksud dengan istilah sakit pinggang
bawah ialah nyeri, pegal linu, ngilu, atau tidak enak didaerah lumbal berikut sacrum. Dalam
bahasa inggris disebut dengan istilah Low Back Pain (LBP).
Sakit pinggang itu sendiri sangat sering terjadi pada orang yang bekerja sebagai tukang
bangunan.
Hal ini dapat terjadi karena para perkerja bangunan biasanya berkerja menggunakan
kekuatan otot, seperti mengangkat benda berat dan berdiri terlalu lama, sampai melakukan
gerakan-gerakan ekstrim yang rentan terhadap punggung bagian belakang.
Mengingat tingginya angka kejadian LBP,maka sangat penting bagi pekerja bangunan
untuk mengetahui bagaimana cara mencegah dan apa saja penanganan yang dibutuhkan agar
tidak berlanjut ke tahap yang serius.
Untuk lebih mendalami tentang low back pain, sejenak perlu diketahui dahulu fungsi dari
tulang belakang. Tulang belakang merupakan daerah penyokong terbanyak dalam fungsi
tubuh. Tulang belakang terdiri atas 33 ruas yang merupakan satu kesatuan fungsi dan bekerja
bersama-sama melakukan tugas-tugas seperti:
1. Memperhatikan posisi tegak tubuh
2. Menyangga berat badan
3. Fungsi pergerakan tubuh
4. Pelindung jaringan tubuh
Pada saat berdiri, tulang belakang memiliki fungsi sebagai penyangga berat badan,
sedangkan pada saat jongkok atau memutar, tulang belakang memiliki fungsi sebagai
penyokong pergerakan tersebut. Struktur dan peranan yang kompleks dari tulang belakang
inilah yang seringkali menyebabkan masalah.
Oleh karena itu, penting sekali membekali pengetahuan bagi pekerja bangunan untuk
memahami tentang ruang lingkup bahkan informasi lainnya mengenai penyakit LBP.

B. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
dilakukan penyuluhan ini, diharapkan individu dapat mengerti dan memahami tentang
penyakit LBP.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Low Back Pain selama 20 menit,
diharapkan Tn. J mampu memahami tentang:
1. Penyakit Low Back Pain secara sederhana.
2. Menjelaskan Klasifikasi Penyakit Low Back Pain.
3. Menjelaskan faktor-faktor penyebab dari penyakit Low Back Pain.
4. Menjelaskan faktor-faktor resiko penyakit Low Back Pain
5. Memahami tanda dan gejala dari penyakit Low Back Pain.
6. Memahami komplikasi yang terjadi pada penyakit Low Back Pain.
7. Dapat mendemonstrasikan cara pencegahan terhadap penyakit Low Back Pain.
8. Menjelaskan cara perawatan dan pengobatan terhadap penyakit Low Back Pain.
C. MATERI
Terlampir

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. MEDIA
1. Leaflet/Brosur (tampak foto terlampir)
2. SAP
3. Laptop
4. Matras/karpet
5. Kursi/tempat duduk

F. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Persiapan :
 Survei karakter dan lokasi sasaran
 Koordinasi dengan individu untuk kesediaan waktu
 Mempelajari materi SAP
 Menyiapkan alat dan bahan
2. Penatalaksanaan :
No. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Individu Waktu
1 Tahap Pembukaan 2 menit
 Penyaji membuka acara dan Menjawab salam dan
memberi salam. mendengarkan.
 Perkenalan. Mendengar dan
memperhatikan.
2 Tahap Apersepsi 4 menit
 Menanyakan Pengetahuan individu Memperhatikan dan
tentang penyakit LBP meliputi menjawab pertanyaan.
pengertian, penyebab, serta tanda dan
gejala.
3 Tahap Informasi 4 menit
 Memberikan informasi tentang Mendengar dan
topik yang disampaikan. memperhatikan.
 Menjelaskan tujuan penyuluhan. Mendengar dan
memperhatikan.
4 Tahap penyuluhan 15 menit
 Menjelaskan : Mendengar dan
1) Definisi dari penyakit LBP memperhatikan.
2) Klasifikasi LBP
3) Faktor –faktor penyebab
penyakit LBP
4) Faktor Resiko Penyakit LBP
5) Tanda dan gejala dari penyakit Bertanya, mendengar
LBP dan memperhatikan.
6) Cara pencegahan terhadap
penyakit LBP Mendengar dan
7) Cara perawatan dan pengobatan memperhatikan.
terhadap penyakit LBP
 Memberikan kesempatan bertanya.
 Penyaji memperlihatkan video
gerak pencegahan dan pengobatan
LBP.
5 Tahap Penutup 15 menit
 Penyaji mengevaluasi dengan Mendemonstrasikan
mempersilakan individu
mempraktekan gerakan yang terlihat
pada video tentang pencegahan dan
pengobatan LBP.
 Penyaji memberikan apresiasi menerima dengan
kepada individu senang hati
 Penyaji menutup acara dan Mendengar dan
mengucapkan salam. menjawab salam.

G. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
 Anggota keluarga hadir dalam penyuluhan atau individi itu sendiri
 Pelaksanaan penyuluhan berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
sebelumnya
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di lokasi kerja Ny.W
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
 Kesiapan materi yang jelas

b. Evaluasi Proses
 Individu antusias terhadap materi penyuluhan
 individu tidak meninggalkan tempat penyuluhan
 individu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
 individu mengikuti kegiatan sampai selesai.

c. Evaluasi Hasil
 individu mengerti tentang penjelasan yang diberikan
 individu mampu menjawab pertanyaan dengan benar
 individu mampu mendemonstrasikan pencegahan LBP dengan gerakan yang benar

LAMPIRAN MATERI
MATERI PENYULUHAN
LOW BACK PAIN

A. DEFINISI LOW BACK PAIN


Low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang
rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga bisa menjalar ke daerah lain
seperti punggung bagian atas dan pangkal paha (Rakel, 2002). LBP atau nyeri punggung
bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas
tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond & Pellino, 2002).

B. KLASIFIKASI PENYAKIT LOW BACK PAIN


Menurut Bimariotejo (2009), berdasarkan perjalanan kliniknya LBP terbagi menjadi dua
jenis, yaitu:
1. Acute Low Back Pain
Acute low back pain ditandai dengan rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba dan
rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa
nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Acute low back pain dapat disebabkan karena luka
traumatik seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat
kemudian. Kejadian tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot,
ligamen dan tendon. Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah
lumbal dan spinal dapat masih sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal
nyeri pinggang akut terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik.

2. Chronic Low Back Pain


Rasa nyeri pada chronic low back pain bisa menyerang lebih dari 3 bulan. Rasa nyeri
ini dapat berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang
berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain dapat terjadi
karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus intervertebralis dan
tumor.

C. PENYEBAB LOW BACK PAIN


1. Perubahan postur tubuh biasanya karena trauma primer dan sekunder.
2. Trauma primer seperti : Trauma secara spontan, contohnya kecelakaan.
3. Trauma sekunder seperti : Adanya penyakit HNP, osteoporosis, spondilitis, stenosis
spinal, spondilitis,osteoartritis.
4. Ketidak stabilan ligamen lumbosacral dan kelemahan otot.
5. Prosedur degenerasi pada pasien lansia.
6. Penggunaan hak sepatu yang terlalu tinggi.
7. Kegemukan. > menekan tulang dan mengakibatkan syaraf terjepit
8. Mengangkat beban dengan cara yang salah.
9. Keseleo.
10. Terlalu lama pada getaran.
11. Gaya berjalan.
12. Merokok. > osteoporosis
13. Duduk terlalu lama.
14. Kurang latihan (oleh raga).
15. Depresi /stress.
16. kelelahan

D. FAKTOR RESIKO NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK PAIN / LBP)


1. Umur ( 20 – 50 tahun ). > degeneratif fungsi tulang akibat bertambah usia
2. Kurangnya latihan fisik.
3. Postur yang kurang anatomis.
4. Kegemukan.
5. Scoliosis parah.
6. HNP.
7. Spondilitis.
8. Spinal stenosis ( penyempitan tulang belakang ).
9. Osteoporosis.
10. Merokok. > osteoporosis tulang belakang
Faktor resiko dari lingkungan.
1. Duduk terlalu lama.
2. Terlalu lama pada getaran.
3. Keseleo atau terpelintir.
4. Olah raga ( golp,tennis,gymnastik,dan sepak bola ).
5. Vibrasi yang lama.
Faktor resiko dari psikososial.
1. Ketidak nyamanan kerja.
2. Depresi.
3. Stress.
4. kelelahan > kurang tidur

E. TANDA DAN GEJALA


Tanda atau keluhan yang dialami :
 Perubahan dalam gaya berjalan
1. Berjalan terasa kaku.
2. Tidak bias memutar punggung.
3. Pincang.
4. Jalan diseret
5. otot kaki lemah
6. kesemutan/kram
7. lumpuh
 Persyarafan
1. Ketika dites dengan cahaya dan sentuhan dengan peniti,pasien merasakan sensasi pada
kedua anggota badan,tetapi mengalami sensasi yang lebih kuat pada daerah yang tidak
dirangsang.
2. Tidak terkontrol Bab dan Bak.
 Nyeri
1. Nyeri punggung akut maupun kronis lebih dari dua bulan.
2. Nyeri saat berjalan dengan menggunakan tumit.
3. Nyeri otot dalam.
4. Nyeri menyebar kebagian bawah belakang kaki.
5. Nyeri panas pada paha bagian belakang atau betis.
6. Nyeri pada pertengahan bokong.
7. Nyeri berat pada kaki semakin meningkat
8. Konsistensi nyeri yang berulang

F. CARA PENCEGAHAN LOW BACK PAIN


1. Meningkatkan kekuatan otot perut dengan latihan penyiapan, yang terbaik adalah sit up
dengan lutut ditekuk.
2. Saat berlutut, hindari gerakan tubuh bagian atas untuk memutar tiba-tiba.
3. Hindari mengangkat beban berat
 Bila harus mengangkat beban, usahakan punggung lurus, jangan membungkuk tanpa
membengkokkan lutut.
 Kaki dan tangan terbuka, tekuk panggul dan lutut.
 Pegang erat-erat bawaan, dekatkan dengan badan, kencangkan otot perut
 Gunakan otot kaki, jangan otot punggung.
 Hindari mengangkat ba-rang diatas pinggang yang dapat menambah tekanan pada otot
punggung bela-kang dan ligament.
 Bila memutar gunakan kaki, bukan pinggang.
4. Sikap berdiri
 Berdiri secara tegak, dada diangkat, bahu relaks dan dagu lurus kedepan.
 Sikap berdiri stabil, seimbang, dan relaks bila pindah posisi ke duduk, berjalan atau berdiri
kembali.
 Tidak berdiri terlalu lama. Jika harus berdiri, pindahkan berat badan dari satu kaki ke kaki
yang lain.
 Hindari gerakan membungkuk dari posisi berdiri. Untuk melakukan stretching/pere-
gangan punggung bawah dilakukan dari posisi duduk atau tiduran.
 Untuk memungut sesuatu sebaiknya dengan menekuk lutut.
5. Sikap duduk
 Hindari duduk secara terus menerus lebih dari satu jam.
 Bila duduk sebaiknya ber-sandar dan secara begantian mengangkat satu kaki lebih tinggi
dari yang lain (pangkal kaki).
6. Tidur
 Hindari tidur diatas tempat tidur dengan kasur/busa/spring bed yang turun lebih dari 5cm
bila anda tidur.
 Tidurlah miring dengan lutut ditekuk. Jangan tidur dengan kaki lurus dan jangan tidur
tengkurap. Kalau harus tidur terlentang, tekukkan lutut.
 Sebelum turun dari tempat tidur pada pagi hari, lakukan latihan punggung bawah seperti
menarik satu kaki dan dua kaki, baru berdiri dengan periahan.
G. CARA PERAWATAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT LOW BACK
PAIN
Aktifitas yang baik untuk orang yang mempunyai masalah LBP adalah
 Jalan kaki
 Bersepeda
 Renang > gaya bebas, karena meregangkan otot dan ruas tulang belakang

Latihan Praktis yang dianjurkan berupa senam


1. Peregangan otot punggung bawah
 Berbaringlah dengan kaki yang diluruskan di atas lantai. Tekuk lutut
kanan kearah dada, peluk dengan kedua tangan sampai punggung ter-
angkat. Tahan 5-10 detik. Nafas biasa. Kembali ke posisi awal dengan
perlahan. Lakukan dengan kaki kiri. Ulangi 4-8 kali.
 Posisi sama tetapi kedua kaki ditekuk dan dipeluk bersamaan.
2. Bridging
 Berbaringlah dengan lutut menekuk dan telapak kaki menapak dilantai,
perut diken-cangkan, leher lurus dan punggung sedikit menekan lantai
untuk menjaga posisi tetap lurus. Kedua lengan lurus disamping tubuh.
Tarik nafas.
 Perut tetap dikencangkan, lakukan gerakan bridging dengan cara
mengencangkan dan mengangkat bokong ber-samaan. Hembuskan
nafas saat mengangkat bokong. Tahan 5-10 detilc. Nafas biasa.
Kembali ke posisi awal dengan perlahan.
 Ulangi 4-8 kali
3. Disamping berlatih untuk memperkuat punggung bawah dan otot perut,
diperlukan juga latihan untuk kesehatan tubuh secara
keseluruhan. Periksalah kesehatan sebelum memulai latihan.
4. Mulailah latihan dengan gerakan peregangan yang perlahan dan tidak
memantul.
Latihan yang harus dihindari :
Jangan melakukan latihan berikut ini karena akan men“strain lower back”.
1. Posisi tengkurap kemudian kedua kaki diangkat bersamaan
2. Sit up dengan kedua kaki lurus.
3. Hip fivists
Latihan memutar-mutar pinggul ke kin dan ke kanan dengan sikap berdiri,
baik dengan alas pijakan yang dapat berputar ataupun tidak.
4. Hurdlers stretch
Latihan peregangan dengan posisi duduk dilantai, satu kaki lurus kedepan,
satu kaki ditekuk kesamping, membuat huruf L. Kemudian dilakukan gerakan
mencium lutut kaki yang diluruskan lalu memutar badan bagian atas kearah
kaki yang ditekuk.
5. Latihan peregangan yang memeriukan gerakan cepat dan memantul.

Terapi :
1. Informasi dan edukasi
2. Farmakoterapi : obat penghilang rasa sakit ( pain killer )
3. Non farmakologik :

Pada LBP akut :


 Imobilisasi ( lamanya tergantung kasus )
 Pengaturan Berat Badan
 Posisi Tubuh dan Aktivitas
 Menghindari makanan mengandung lemak dan asam urat, dll.
 Modalitas termal ( terapi panas dan dingin )
 Masasage dan Traksi ( untuk dislokasi tulang belakang )
 Olahraga : jalan , naik sepeda , berenang (tergantung kasus)
 Alat Bantu ( a.l : korset , tongkat )
 Menjauhi stres, serta hidup beragama dgn sungguh-sungguh
 akupuntur
DAFTAR PUSTAKA

https://www.youtube.com/watch?v=gXp75OKKutw&t=15s

Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah, Edisi 8, Volume 1, EGC, Jakarta, 2002

Brunner & Suddarth, Alih Bahasa Monica Ester, SKP ; Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah, Edisi 8, Volume 3, EGC, Jakarta, 2002

Anda mungkin juga menyukai