Anda di halaman 1dari 4

Kamis, 17 November 2016

LAPORAN PENDAHULUAN FILARIASIS ( KAKI GAJAH ).

LAPORAN PENDAHULUAN
FILARIASI ( KAKI GAJAH )

A. Definisi

Filariasis ialah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang
ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk pada kelenjar getah bening, Penyakit ini bersifat menahun
(kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa
pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-
laki.(Witagama,dedi.2009)

B. Etiologi

Penyakit ini disebabkan oleh 3 spesies cacing filarial : Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi,
Brugia Timori. cacing ini menyerupai benang dan hidup dalam tubuh manusia terutama dalam
kelenjar getah bening dan darah. infeksi cacing ini menyerang jaringan viscera, parasit ini
termasuk kedalam superfamili Filaroidea, family onchorcercidae.
Cacing ini dapat hidup dalam kelenjar getah bening manusia selama 4 - 6 tahun dan dalam tubuh
manusia cacing dewasa betina menghasilkan jutaan anak cacing (microfilaria) yang beredar
dalam darah terutama malam hari.

Patofisiologi

Parasit

Menuju pemb. Limfa

Perubahan dari larva
Stadium3

Parasit Dewasa

Berkembang biak ↓ Menyebabkan antigen


↓ Meyebabkan dilatasi Parasit
Kumpulan Pemb. Limfa ↓ Mengangktifkan
Cacing filaria ↓ Mengaktifkan Sel T Dewasa
Penyebab Pembengkakan pemb. Limfa ↓
Penyumbatan Pemb. Limfa ↓

↓ Kerusakan struktur IgE berikatan


NYERI
↓ ↓
KERUSAKAN INTEGRITAS Mediator Inflamasi
KULIT ↓
Kelenjar getah bening
Adanya inflamasi pada kulit ↓
↓ HIPERTERMI
HARGA DIRI RENDAH

C. Manifestasi klinis
Manifestasi gejala klinis filariasis disebabkan oleh cacing dewasa pada sistem limfatik dengan
konsekuensi limfangitis dan limfadenitis. Selain itu, juga oleh reaksi hipersensitivitas dengan
gejala klinis yang disebut occult filariasis.
Dalam proses perjalanan penyakit, filariasis bermula dengan limfangitis dan limfadenitis akut
berulang dan berakhir dengan terjadinya obstruksi menahun dari sistem limfatik. Perjalanan
penyakit berbatas kurang jelas dari satu stadium ke stadium berikutnya, tetapi bila diurutkan dari
masa inkubasi dapat dibagi menjadi:

1. Masa prepaten
Merupakan masa antara masuknya larva infektif sampai terjadinya mikrofilaremia
yang memerlukan waktu kira-kira 3¬7 bulan. Hanya sebagian tdari penduduk di daerah endemik
yang menjadi mikrofilaremik, dan dari kelompok mikrofilaremik inipun tidak semua kemudian
menunjukkan gejala klinis. Terlihat bahwa kelompok ini termasuk kelompok yang asimtomatik
baik mikrofilaremik ataupun amikrofilaremik.
a. Masa inkubasi
Merupakan masa antara masuknya larva infektif hingga munculnya gejala klinis yang
biasanya berkisar antara 8-16 bulan.
b. Gejala klinik akut
Gejala klinik akut menunjukkan limfadenitis dan limfangitis yang disertai panas dan malaise.
Kelenjar yang terkena biasanya unilateral. Penderita dengan gejala klinis akut dapat
mikrofilaremik ataupun amikrofilaremik.
c. Gejala menahun
Gejala menahun terjadi 10-15 tahun setelah serangan akut pertama. Mikrofilaria jarang
ditemukan pada stadium ini, sedangkan limfadenitis masih dapat terjadi. Gejala kronis ini
menyebabkan terjadinya cacat yang mengganggu aktivitas penderita serta membebani
keluarganya.

D. Penatalaksanaan
Dietilkarbamasin sitrat (DEC) merupakan obat filariasis yang ampuh, baik untuk filariasis
bancrofti maupun brugia, bersifat makrofilarisidal dan mikrofilarisidal. Obat ini ampuh, aman
dan murah, tidak ada resistensi obat, tetapi memberikan reaksi samping sistemik dan lokal yang
bersifat sementara. Reaksi sistemik dengan atau tanpa demam, berupa sakit kepala, sakit pada
berbagai bagian tubuh, persendian, pusing, anoreksia, kelemahan, hematuria transien, alergi,
muntah dan serangan asma. Reaksi lokal dengan atau tanpa demam, berupa limfadenitis, abses,
ulserasi, limfedema transien, hidrokel, funikulitis dan epididimitis. Reaksi samping sistemik
terjadi beberapa jam setelah dosis pertama, hilang spontan setelah 2-5 hari dan lebih sering
terjadi pada penderita mikrofilaremik. Reaksi samping lokal terjadi beberapa hari setelah
pemberian dosis pertama, hilang spontan setelah beberapa hari sampai beberapa minggu dan
sering ditemukan pada penderita dengan gejala klinisPenyuluhan tentang penyakit filariasis dan
penanggulangannya perlu dilaksanakan sehingga terbentuk sikap dan perilaku yang baik untuk
menunjang.
Sasaran penyuluhan adalah penderita filariasis beserta keluarga dan seluruh penduduk daerah
endemis, dengan harapan bahwa penderita dengan gejala klinik filariasis segera memeriksakan
diri ke Puskesmas, bersedia diperiksa darah kapiler jari dan minum obat DEC secara lengkap dan
teratur serta menghindarkan diri dari gigitan nyamuk.. Evaluasi hasil pemberantasan dilakukan
setelah 5 tahun, dengan melakukan pemeriksaan vektor dan pemeriksaan darah tepi untuk deteksi
mikrofilaria.

Anda mungkin juga menyukai