Morfologi:
Cacing dewasa:
1. berbentuk memanjang seperti rambut (hair like),
2. warna transparans,
3. bentuk filariform dengan ujung meruncing sedikit demi sedikit.
4. Cacing jantan dan betina didapatkan saling melingkar didalam habitatnya dan sukar untuk dilepaskan.
5. Jantan: Ukuran 25-40 X 0,1 mm, bagian posterior melengkung ke ventral dan mempunyai spiculae
Betina : Ukuran 80-100 X 0,25 mm.
6. Life span : kurang lebih 5-10 tahun.
Mikrofilaria:
Gambar mikro filaria W.bancrofti
Setelah dilahirkan oleh induknya dalam saluran lymphe, mereka akan menemukan jalannyamenuju
saluran lymphe utama dan akhirnya berada dalam aliran darah tepi. Morfologi microfilaria dapat diamati dengan
baik dengan mengambil darah penderita, dan dibuat sediaan tetes tebal yangdiwarnai dengan Wright/Giemsa.
Pada sediaan yang baik akan terlihat mikrofilaria sebagai suatubentukan silinder memanjang.
Cara Infeksi :
- Melalui inokulasi (gigitan) nyamuk betina. (Culex, Aedes, Anopheles) Di India dan China : Culex fatigans
Di Kepulauan Pasific : Anopheles punctulatus- Bentuk infektif untuk manusia larva stadium III
- Portal of entry : kulit
Habitat :
System lymphatic dari extremitas superior atau inferior, hal ini tergantung dari lokasi gigitan. Kebanyakan di regio
Inguino-scrotal
Pathogenesis:
Effect pathogen yang nampak pada Wuchereria dapat disebabkan oleh bentuk dewasa baik yang hidup maupun
yang mati. Bentuk dewasa atau larva yang sedang tumbuh dapat menyebabkankelainan berupa reaksi inflamasi
dan system lympatic. Sedangkan bentuk microfilarianya yang hidupdidalam darah belum diketahui apakah
menghasilkan product-product yang bersifat pathogen, kecualipada accult filariasis.
Hasil metabolisme dari larva Wuchereria yang sedang tumbuh menjadi dewasa pada individuyang sensitif dapat
menyebabkan reaksi allergi seperti: urticaria, "fugitive swelling". (pembengkakan,nyeri, pembengkakan pada kulit
extremitas) dan pembengkakan kelenjar lymphe. Gejala ini dapattimbul awal dalam waktu beberapa bulan (kurang
lebih 3 1/2 bulan) setelah penularan. Pemeriksaandarah tepi untuk mencari mikrofilaria pada stadium ini biasanya
negatif (gagal ditemukan), tetapi padabiopsi kelenjar lymphe setempat mungkin dapat ditemukan cacing
Wuchereria bancrofti muda ataudewasa.
Gejala Klinis:
Karena filariasis bancrofti dapat berlangsung selama beberapa tahun maka dapat terjadigambaran klinis yang
berbeda-beda. Reaksi pada manusia terhadap infeksi filaria berbeda danberaneka ragam. Akibat infeksi yang
disebabkan oleh filaria maka dapat diklasifikasi sbb:
a. Bentuk dengan peradangan
Bentuk dengan peradangan (Filariasis dengan peradangan)Filariasis dengan peradangan merupakan fenomen
alergi karena kepekaan terhadap bahan-bahanmetabolit yang berasal dari larva yang sedang tumbuh dari
cacing betina yang melahirkanmikrofilaria, atau dari cacing dewasa yang hidup dan yang mati. Dapat juga
terjadi infeksisekunder yang disebabkan oleh streptococcus atau oleh jamur. Lymphangitis dari anggota
tutuhpembengkakan setempat dan kemerahan lengan dan tungkai merupakan gejala yang khas dariserangan
yang berulang- ulang. Demam menggigil, sakit kepala, muntah dan kelemahan dapat menyertai serangan
tersebut yang dapat berlangsung beberapa hari-minggu yang terutamaterkena ialah saluran limphe tungkai
dan alat genital; dapat terjadi funiculitis, epididymitis,orchitis. Dapat terjadi leucocytosis sampai 10.000
dengan Eosinophyl 6-26%.
b. Bentuk dengan penyumbatan (Filariasis dengan penyumbatan)
Bentuk penyumbatan (Filariasis dengan penyumbatan)Penyumbatan dapat terjadi akibat perubahan dinding
dan proliferasi endothel saluran lymphekarena proses peradangan (obliterative endolymphangitis) juga karena
fibrosis kelenjar lymphedan jaringan ikat sekitarnya akibat keradangan yang berulang-ulang atau dapat juga
akibat efek mekanis misalnya penyumbatan oleh cacing dewasa pada lumen pembuluh lymphe.Penyumbatan
pada filariasis terjadinya perlahan-lahan biasanya setelah terkena infeksi filariaselama bertahun-tahun.Akibat
penyumbatan limfatik tersebut maka dapat terjadi pelebaran lumen dan menurunnyaelastisitas pembuluh
lymphe, disebut lymp varix. Dapat juga timbul kebocoran dinding pembuluhlymphe yang menyebabkan cairan
lymphe keluar dari lumen; hidrocele, chyluria. Hypretrofi jaringan yang terkena proses yang menahun
menyebabkan penebalan jaringan sehingga bisaterjadi Elephanthiasis
Diagnose:
Diagnosa filariasis ditegakkan berdasarkan atas :
- Anamnese yang berhubungan dengan nyamuk didaerah endemic
- Dari gejala klinis seperti tersebut diatas
- Pemeriksaan laboratorium dengan melakukan pemeriksaan darah yang diambil pada waktu malam (terutama
untuk yang bersifat xacternal periodicyty).
Diagnosa pasti bila kita menemukan parasitnya. Perlu kiranya diketahui bahwa darah penderita dengan gejala
filariasistidak selalu ditemukan mikrofilaria.
Selain dengan pemeriksaan tersebut dapat juga dilakukan dengan:
1. Xeno Diagnosis yaitu Nyamuk yang steril digigitkan pada orang yang diduga menderita Wuchereriais, kemudian
dilakukan pembedahan atau nyamuk-nyamuk tersebut dilumatkan untuk mencari mikrofilaria atau larva.
2. Metode yang lain adalah :Biopsi kelenjar: gambaran yang khas dari infeksi Wuchereriasis kelenjar sangat
membantu.
Serologis: dapat dilakukan dengan tes kulit (skin test) maupun Complement Fixation Test,dengan menggunakan
antigen yang berasal dari Dirofilaria immitis. Metode ini sangat membantu diagnosa terutama pada fase- fase
permulaan.Ada keadaan - keadaan tertentu dimana mikrofilaria tidak ditemukan pada pemeriksaan darahtepi
penderita, yaitu:
- Selama permulaan fase allergie
- Setelah serangan limfangitis, karena cacing dewasa telah mati.
- Pada kasus-kasus Elephanthiasis, karena sumbatan sistim limfatik sehingga mikrofilaria tak dapat mencapai
peredaran darah.
- Pada Occult Filariasis.
Terapi:
Obat-obat Filarisida yang dapat dipakai antara lain :
1. Diethyl Carbamazin (Hetrazan)
- terutama untuk mikrofilarianya
- dosis dan cara pemberiannya masih bervariasi
- dosis standart yang dipakai adalah 2 mg/ kg berat badan 3 X sehari selama 7-14 hari
- untuk mengurangi efek samping (sakit kepala,pusing, mausea, demam) pemberian obat dimulaidari dosis
rendah, kemudian ditingkatkan secara bertahap
2. Preparat Arsen ; Mel W, Mel B, untuk cacing dewasanya.
3. Suramin
4. Corticosteroid ; untuk mengurangi efek allergie
5. Antibiotika: dapat dipakai pada limfangitis rekurens yang disebabkan oleh infeksi sekunder.
6. Operasi
Pencegahan:
Pencegahan Wuchereriasis di daerah endemis meliputi pemberantasan nyamuk dan mengobatipenderita yang
merupakan sumber infeksi. Perlindungan manusia dengan menutup ruangan dengankawat kasa, memakai
kelambu atau repelent.