Anda di halaman 1dari 6

FILARIASIS

Definisi
Filariasis ialah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filarial yang ditularkan
oleh berbagai jenis nyamuk pada kelenjar getah bening, Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan
bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki,
lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.
Penyebab
Penyebab filariasis biasanya dibedakan berdasarkan bagian tubuh atau jaringan yang menjadi
tempat bersarangnya :
1. Filariasis limfatik disebabkan Wuchereria bancrofti, Brugia alayi,dan Brugia timori, dapat
menyerang tungkai dada, serta alat kelamin.
2. Filariasis subkutan disebabkan oleh Loa loa (cacing mata Afrika) Mansonella streptocerca,
Onchocerca volvulus, dan Dracunculus edinensis (cacing guinea). Mereka menghuni lapisan lemak
yang ada di bawah lapisan kulit.
3. Jenis filariasis yang terakhir disebabkan oleh Mansonella perstans dan Mansonella ozzardi, yang
menghuni rongga perut. Semua parasit ini disebarkan melalui nyamuk atau lalat pengisap darah,
atau, untuk Dracunculus, oleh kopepoda (Crustacea).
Hospes
Manusia : Pada dasarnya setiap orang dapat tertular filariasis apabila digigit oleh nyamuk
infektif (mengandung larva stadium 3)
Hewan : Beberapa jenis hewan dapat berperan sebagai sumber penularan filariasis (hospes
reservoir). Dari semua species cacing filarial yang menginfeksi manusia di Indonesia, hanya
Brugia malayi tipe sub periodic nokturna dan non periodic yang ditemukan pada lutung
(Presbytis cristatus). Kera (Macaca fascicularis) dan kucing (Felis catus).

1. Filariasis Limfatik
Wuchereria bancrofti
Distribusi geografis
Parasit ini tersebar luas di daerah yang beriklim tropis di seluruh dunia dan terdapat
di Indonesia terutama didaerah yang beriklim panas dan hanya dapat hidup pada tubuh
manusia. Contoh: India, Asia Tenggara, Cina, Afrika Timur dan kepulauan Pasifik.
Hospes
Manusia, menyebabkan penyakit filariasis bankrofti.
Parasit filariasis ini ditemukan diperkotaan (Urban type) atau diperdesaan (Rural type).
Parasit diperkotaan ditularkan oleh Culex quinquefasciatus yang menggunakan air kotor dan
tercemar sebagai tempat perindukannya, sedangkan yang dipedesaan ditularkan oleh
bermacam-macam spesies nyamuk
Vektor
Anopheles, Culex, dan Aedes.
Morfologi
cacing dewasa: hidup didalam saluran kelenjar limfe. Cacing betina berukuran 80-
100x0,24-0,33 mm sedangkan cacing jantan berukuran 400x0,1mm dan ekornya
melengkung kearah ventral. Bentuknya halus seperti benang dan warnanya putih susu.
mikrofilaria: panjang 244-296x7,5-10 mikron. Sarung (sheathed) kurang mengambil
zat warna Geisma. Inti tersusun teratur, tidak mempunyai inti tambahan (caudal nuclei).
Panjang kepala (cephalic spacea) sama dengan lebar kepala. Lekuk tubuhnya halus bila
mikrofilaria mati secara lambat sewaktu-waktu sediaan darah mengering.
Patologi dan gejala klinis
Masa inkubasi:
o Antara 3-8 bulan tapi kadang-kadang hingga 12 bulan.
o Pada manusia antara 3-15 bulan sedangkan pada hewan bervariasi sampai
beberapa bulan.
o Masa inkubasi mungkin sesingkat 2 bulan. Periode pra paten (dari saat infeksi
sampai tampaknya microfilaria di dalam darah) sekurang-kurangnya 8 bulan.

Filaria malayi (Brugia malayi)
Distribusi Geografis
B.Malayi hanya terdapat diasia dari India sampai
jepang termasuk Indonesia
Hospes : manusia, lutung, kucing dan kera terutama
jenis Presbytis. Menyebabkan penyakit filariasis malayi.
Morfologi : Cacing dewasa jantan dan betina hidup di
saluran dan pembuluh limfe.
Cacing jantan diliputi kutikula halus dan pada bagian kaudal terdapat papilla adanal
(3-4) buah dengan ukuran yang berbeda, di belakang anus terdapat sepasang papilla (3-
4pasang adanal, lateral, serta papilla preanal yang tidak berpasangan). Pada ujung ekor
terdapat 4-6 papila yang kecil. Antara papilla ini dengan papilla adanal ada 0-2 papila.
Terdapat dua spikula yangpanjangnya tidak sama dan guberakulum yang kurang berbentuk
bulan sabit daripada Wuchereria bancrofti. Ukuran cacing ini (13,5-23,5) mm (70-80) m.
Cacing betina, vulva merupakan alur tranversal berhubungan dengan vagina sebagai saluran
yang panjang dengan dua lapis dinding, lumennya sempit. Kemudian berhubungan dengan
uterus sebelah distal yang tunggal dimana ke sebelah proksimalnya bercabang dua.
Ukurannya (43,5-55) mm (170) m.
Mikrofilaria B. malayi mempunyai panjang 200-275 m dan bulat mengakhiri anterior dan
posterior ujung runcing. mikrofilaria ini adalah berselubung, yang banyak noda dengan
Giemsa. selubung ini sebenarnya kulit telur, lapisan tipis yang mengelilingi kulit telur sebagai
mikrofilaria yang beredar dalam aliran darah. mikrofilaria yang mempertahankan sarungnya
sampai dicerna dalam midgut nyamuk. Bentuknya halus seperti benang dan berwarna putih
susu. Yang betina berukuran 55 mm 0,16 mm dan yang jantan 22-23 mm 0,09 mm.
Cacing betina mengeluarkan microfilaria yang bersarung. Ukuran microfilaria adalah 200-260
mikron 8 mikron.

Gejala filariasis akut
o Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan
muncul lagi setelah bekerja berat.
o Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak
(lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit.
o Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari
pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis).
o Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening,
dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah.
o Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan
dan terasa panas (early lymphodema).

Gejala Filariasis Kronis
Limfedema

Lymph Scrotum (pelebaran sal limfe superfisial kulit scrotum)

Kiluria , dengan gejala:
Air kencing seperti susu, krn mengandung lemak dan kadang disertai darah
Sukar kencing
Kelelahan tubuh
Kehilangan berat badan
Hidrokel
DIAGNOSA
Bentuk menyimpang dari filariasis (eosinoffiliatropikal) ditandai oleh hipereosinivilia, adanya
Microfilaria di jaringan tetapi tidak terdapat di dalam darah, dan titer antibody antifilaria yang tinggi.
Microfilaria mungkin ditemukan di cairan limphatik. Tes serologi telah tersedia tetapi tidak dapat
diandalkan sepenuhnya.
Diagnosa berdasarkan gejala klinis dan dipastikan dengan
pemeriksaan laboratorium:
Diagnosis parasitologi
Radiodiagnosis
Diagnosis imunologi
Klinis
Ditegakkan bila ditemukan gejala dan tanda klinis akut ataupun kronis
Penunjang
Dengan pemeriksaan darah tepi yang dilakukan malam hari (20.00 02.00)
mikrofilaria
pemeriksaan darah dengan quantitatif buffy coat (QBC),
pemeriksaan hanya dapat digunakan untuk infeksi
filaria oleh W. bancrofti,
pemeriksaan serologis deteksi antibodi,
deteksi antigen beredar dengan teknik ELISA Sandwich menggunakan antibodi
monoclonal,
immuno chromatographic test (ICT Filariasis) merupakan cara diagnosis filariasis
paling sensitif pada saat ini (Soeyoko, 1998),
deteksi DNA dengan metoda polymerase chain reaction (PCR) dan
lymphangiography.
Pengobatan
Obat yang diberikan:
DEC (Diethilcarbamazin Sitrat) dengan efek membunuh mikrofilaria dan cacing dewasa.
dosis: 6 mg/kgBB/hari selama 10 hari dosis 3x1.
Albendazol mempunyai efek anthelmentik.
dosis: 400mg/single dosis.
Invermektin dengan efek membunuh mikrofilaria.
dosis: 400mcg/kgBB/hari.
Perawatan
Pencucian
Antibiotika sistemik
Pengobatan luka dan lesi di kulit
Bedah Kosmetik
Meninggikan tungkai / lengan
Pemakaian verban elastis
Pemakaian alas kaki yang cocok
Latihan (exercise)
Pemakaian salep Antibiotika / anti jamur
Pencegahan
Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk (personal proteksi)
Memberantas nyamuk serta sumber perindukan
Eliminasi vektor melalui Personal protection dan perbaikan lingkungan
Meminum obat anti filariasis
Pemutusan rantai penularan dengan cara paling efektif -> pengobatan massal
Obat : DEC + Albendazole -> Strategi : 1 x / tahun selama 5 tahun berturut-turut.

Anda mungkin juga menyukai