Anda di halaman 1dari 48

FILARIASIS

Penyakit Kaki Gajah disebut juga dengan penyakit Filariasis yaitu penyakit
yang ditularkan melalui cacing Filaria. Cacing ini dibawa oleh nyamuk dan
menyebar keseluruh jaringan tubuh manusia. Penderita kaki gajah akan
mengalami cacat yang berkelanjutan bila tidak diobati. Gejala yang dapat dilihat
dari penyakit ini berupa pembesaran pada bagian anggota tubuh penderita.
Penularan
Penularan yang terjadi karena nyamuk yang menghisab darah seseorang
yang terkena penyakit dan menyebar ke orang yang sehat. Darah yang dihisab
nyamuk mengandung larva cacing dan akan berkembang, setelah itu nyamuk
akan menggigit hingga larva tertinggal pada orang sehat. Adapun nyamuk yang
menularkan larva filariasis seperti genus Anopheles, Mansonia, Culex, Aedes &
Armigeres.
Gejala
gejala-gejala yang sering ditimbulkan:
- Demam yang berulang selama 3-5 hari.
- Pembengkakan Kelenjar getah bening pada bagian kaki, paha, hingga
ketiak( seluruh tubuh).
- Pembengkakan yang terjadi akan merwarna merah, terasa panas dan teraasa
sakit.
- Bila kelenjar getah bening pecah akan mengeluarkan nanah dan darah.
-Bila penyakit ini mencapai titik keronos, pembesaran-pembesaran pada bagian
tertentu susah sembuh.
Pencegahan
Untuk pencegahan dapat melakukan:
- Penggunaan anti nyamuk seperti obat nyamuk semprot atau bakar, lotion anti
nyamuk, dan lainya.
- Pembersihan tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk.
- Penggunaan kelambu pada waktu tidur.
- Penutupan tempat-tempat yang dapat menyebabkan nyamuk seperti Ventilasi.
- Pencegahan perkembangan nyamuk dengan menguras bak mandi dan tempattempat berair lainya.

FILARIASIS
A.

DEFENISI
Penyakit kaki gajah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
sejenis cacing dalam kelenjar getah bening dan mikrofilia dalam darah dan di
tularan melalui gigitan nyamuk penularnya .
Di Indonesia filariasis yang sering di kenal dengan penyakit kaki gajah di
sebabkan oleh tiga spesies cacing filaria yaitu Brugia Malayi, Wuchereria
brancrofti dan Brugia timori.
Cacing dewasa hidup di saluran limfe dan
pembuluh limfe, sedangkan larva cacing (mikrofilaria)b di jumpai di dalam darah
tepi penderita. B. timori belum banyak di ketahui morfologi, sifat biologi, maupun
epidimiologi penyakitnya.
B. GEJALA DAN TANDA FILARIASIS
Filariasis atau kaki gajah memiliki tanda dan gejala yaitu :
1. Tahap awal (akut )
a. Demam berulang 1-2 kali atau lebih setiap bulan selama 3-5 hari
terutama bila bekerja berat. Demam dapat sembuh sendiri tanpa di
obati.
b. Timbul benjolan dan terasa nyeri pada lipat paha atau ketiak tanpa
adanya luka badan.
c. Teraba adanya urat seperti tali yang berwarna merah dan sakit mulai
dari pangkal paha atau ketiak dan berjalan ke arah ujung kaki atau
tangan.
2. Tahap lanjut ( kronis )
Pada awalnya terjadi pembesaran yang hilang timbul pada kaki, tangan,
kantong buah zakar, payudara dan alat kelamin wanita dan lama kelamaan
menjadi cacat menetap.
Baik cacing dewasa maupun larva cacing dapat menimbulkan gangguan
patologik. Cacing dewasa dapat menimbulkan limfangitis akibat terjadinya iritasi
mekanik dan sekresi toksik yang di keluarkan cacing betina. Cacing yang mati
selain menimbulkan limfangitis juga dapat menimbulkan obstruksi limfatik akibat
terjadinya fibrosis saluran limfe dan poliferasi endotel saluran limfe. Obstruksi ini
menyebabkan terjadinya varises saluran limfe, dan hidrokel.
Elefantiasis yang kronis dapat mengenai kedua lengan, tungkai, payudara,
buah zakar atau vulva yang hanya di perbaiki melaui tindakan operasi.
Untuk memastikan seseorang terjangkit penyakit kaki gajah maka perlu
dilakukan pemeriksaan darah terutama pada malam hari. Bila hasil pemeriksaan
darah di temukan adanya mikrofilia berarti sudah ketularan penyakit kaki gajah.
Apabila tidak di lakukan pengobatan maka cacing cacing tersebut akan terus
berkembang biak dan menimbulkan kerusakan kerusakan di dalam tubuh.
Penderita penderita yang mengandung mikrofilia di dalam darahnya
merupakan sumber penularan penyakit bagi penduduk yang lain. Melalui gigitan
nyamuk, mikrofilia tersebut akan terhisap kedalam tubuh nyamuk sewaktu
nyamuk tersebut menghisap darah penderita. Selanjutnya mikrofilia akan
mengalami perkembangan selam kira kira 12 hari untuk siap di tularkan kepada
orang lain bila nyamuk ini menggigit, sehingga orang tersebut akan ketularan
penyakit.
Seorang penderita kaki gajah yang menahun hidupnya akan sangat
tergantung kepada orang lain. Seringnya datang demam secara berulang
dengan kerusakan kerusakan jaringan tubuh penderita, maka daya dan

kemampuan
kerja semakin berkurang, sehingga tidak mampu menafkahi
hidupnya. Apalagi telah timbul cacat yang secara psikologis menimbulkan
tekanan mental sehingga penderita mengasingkan diri dari pergaulan
masyarakat sekelilingnya.
Akibat dari hal tersebut, dapat menyebabkan kerugian ekonomi terutama
bagi keluarga, penderita tidak dapat bekerja secara normal dan kadang tidak
bisa sama sekali. Begitu juga dengan hubungan intim suami istri, dapat
terganggu akibat penyakit ini.

C. PENYEBAB FILARIASIS
Filariasis di sebabkan oleh cacing filaria yang menyerupai benang yang hidup di
dalam tubuh manusia. Cacing ini dapat bertahan hidup selama 3 sampai 6 tahun
dalam kelenjar getah bening (bagian tubuh yang melindungi kita dari penyakit ).
Cacing ini berkembang biak di dalam tubuh dan menghasilkan jutaan anak
cacing yang beredar dlam darah. Filariasis disebabkan oleh tiga jenis cacing
filaria yaitu : Whucereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori
D. CARA MENCEGAH FILARIASIS
Prinsip pencegahan filariasis adalah melakukan pengobatan massal pada
penduduk yang hidup di daerah endemik filariasis. Pengobatan pencegahan
terhadap pendatang yang berasal dari daerah non endemik filariasis dan
memberantas nyamuk yang menjadi vektor penularnya sesuai dengan daerah
targetnya. Memperbaiki lingkungan agar bebas vektor serta mencegah gigitan
nyamuk m,enggunakan repellet atau kelambu waktu tidur, meningkatkan upaya
pencegahan penyebaran penyakit ini.
Masyarakat di harapkan untuk berperan serata dengan cara :
a. Memeriksakan dirinya pada petugas kesehatan terhadap kemungkinan
adanya tanda tanda dan gejala penyakit kaki gajah
b. Bersedia makan obat secara teratur sesuai jumlah dosis yang di anjurkan
petugas kesehatan masyarakat.
c. Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk dengan cara :
- Tidur memakai kelambu
- Lubang lubang angin rumah di tutup kawat kasa halus
- Tidak membiarkan ternak di sekitar rumah
- Membunuh nyamuk dengan obat nyamuk semprot dan bakar
- Mengoles kulit dengan obat anti nyamuk dan sebagainya
Menghilangkan
tempat
peeindukan
nyamuk
sehingga
tidak
memungkinkan perkembangan nyamuk.
Keadaan lingkungan sangat berpengaruh terhadap keberadaan dan
transmisi penyakit kaki gajah. Biasanya daerah endemis Brugia malayi adalah
daerah dengan hutan rawa, sepanjang sungai, atau badan air yang lain deangan
tanaman air. Sedangkan daerah endemis Whucereria bancrofti tipe pekotaan
yaitu daerah daerah perkotaan yang kumuh, padat penduduknya dan banyak
genangan air kotor sebagai habitat dari vektor penularnya.
Membersihkan tempat perindukan nyamuk secra berkala dengan cara :
1.
Fisik , yaitu 3M ( menguras/ menyikat, mengubur, menutup tempat
penutupan air)
2.
Biologi, yaitu memasukkan ikan ketempat penampungan air yang tidak
mungkin untuk di kuras spt kolam

3.

Kimiawi yaitu pemberian bubuk larvasidasi

E. TRANSMISI PENYAKIT GAJAH


Transmisi penyakit kaki gajah dapat terjadi bila ada tiga unsur yaitu
1.
Adanya sumber penularan, yakni manusia atau hospes reservoar yang
mengandung mikrofilaria dalam darahnya
2. Adanya vektor, yakni nyamuk yang dapat menularkan penyakit kaki gajah
3. Manusia yang rentan terhadap penyakit kaki gajah
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah, apabila orang
tersebut mendapat gigitan nyamuk vektor yang mengandung larva infektif atau
larva stadium 3 (L3). Nyamuk vektor dapat menjadi infektif apabila nyamuk
tersebut menghisap darah dari orang atau binatang reservoar yang mengandung
mikrofilaria. Dengan demikian manusia atau hospes reservoar yang mengandung
mikrofilaria dalam darahnya merupakan sumber penularan. Kemampuan nyamuk
vektor untuk mendapatkan mikroflilaria saat menghisap darah terbatas. Apabila
mikrofilaria terlalu banyak terhisap oleh nyamuk vektor maka dapat
menyebabkan kematian pada nyamuk tersebut. Sebaliknya apabila mikrofilaria
yang terhisap terlalu sedikit maka kemungkinan terjadinya transmisi menjadi
kecil.
F. PERAWATAN BAGI YANG SUDAH CACAT
Meski penderita yang sudah cacat sukar di sembuhkan, penderita perlu
perawatan untuk mengurangi penderitaannya dengan :
1. Membersihkan bagian tubuh yang membengkak secara rutin dengan air dan
sabun
2. Memberikan obat obatan sesuai anjuran petugas kesehatan/puskesmas.
KESIMPULAN
Filariasis adalah penyakit infeksi yang bersifat menahun yang di sebabkan cacing
filaria dan ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini dapat menimbulkan cacat
menetap berupa pembesaran kaki, lengan, kantong buah zakar, payudara dan
kelamin wanita.
Semua orang baik laki laki, perempuan, anak anak dan orang tua dapat
terserang penyakit ini. Penyakit ini bukan karena kutukan, kena guna-guna atau
keturunan.
Penyakit kaki gajah bersifat menahun dan bila tidak mendapatkan pengobatan
adekuat dapat menimbulkan cacat.
Meskipun penyakit kaki gajah tidak
menimbulkan kematian secara langsung tetapi merupakan salah satu penyebab
timbulnya kecacatan, kemiskinan dan masalah masalah sosial lainnya. Hal ini di
sebabkan karena bila terjadi kecacatan menetap maka seumur hidup penderita
tidak dapat bekerja secara optimal sehingga dapat menjadi beban keluarganya,
merugikan masyarakat dan negara. Seringnya serangan akut pada penderita
penyakit kaki gajah sangat menurunkan produktivitas kerja sehingga akhirnya
dapat juga merugikan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Soedarto,Prof.Dr. 2009. Penyakit Menular Di Indonesia, Jakarta
Sibuea,Herdin, Dr.W. 2005. Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta

Departemen Keshatan RI DirJen PPM & PL, Buku 1, Buku Saku Filariasis Bagi
Masyarakat, Jakarta. 2001
Departemen Kesehatan RI DirJen PPM & PL, Buku 2. Epidemiologi Penyakit Kaki
Gajah di Indonesia. Jakarta. 2002
Departemen Kesehatan RI DirJen PPM & PL, Buku 3. Pedoman Penentuan Daerah
Endemis Penyakit Kaki Gajah . Jakarta. 2004
Departemrn Kesehatan RI DirJen PPM & PL, Buku 3. Penyaki Menular Filariasis.
Jakarta. 2004
Departemen Kesehatan RI DirJen PPM & PL, Buku 4. Pedoman Pengobatan Massal
Penyakit Kaki Gajah. Jakarta. 2004
Departemen Kesehatan RI DirJen PPM & PL, Buku 6. Pedoman Promosi Kesehatan
dalam Eliminasi Penyakit Kaki Gajah. 2006

FILARIASIS
Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di
wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah sekelompok cacing parasit
nemtoda yang tergolong superfamilia Filarioidea yang menyebabkan infeksi
sehingga berakibat munculnya edema. Gejala yang umum terlihat adalah
terjadinya elefantiasis, berupa membesarnya tungkai bawah (kaki) dan kantung
zakar (skrotum), sehingga penyakit ini secara awam dikenal sebagai penyakit
kaki gajah. Walaupun demikian, gejala pembesaran ini tidak selalu disebabkan
oleh filariasis.
Filariasis biasanya dikelompokkan menjadi tiga macam, berdasarkan
bagian tubuh atau jaringan yang menjadi tempat bersarangnya: filariasis
limfatik, filariasis subkutan (bawah jaringan kulit), dan filariasis rongga serosa
(serous cavity). Filariasis limfatik disebabkan Wuchereria bancrofti, Brugia
malayi, dan Brugia timori[1]. Gejala elefantiasis (penebalan kulit dan jaringanjaringan di bawahnya) sebenarnya hanya disebabkan oleh filariasis limfatik ini. B.
timori diketahui jarang menyerang bagian kelamin, tetapi W. bancrofti dapat
menyerang tungkai dada, serta alat kelamin. Filariasis subkutan disebabkan oleh
Loa loa (cacing mata Afrika), Mansonella streptocerca, Onchocerca volvulus, dan
Dracunculus medinensis (cacing guinea). Mereka menghuni lapisan lemak yang
ada di bawah lapisan kulit. Jenis filariasis yang terakhir disebabkan oleh
Mansonella perstans dan Mansonella ozzardi, yang menghuni rongga perut.
Semua parasit ini disebarkan melalui nyamuk atau lalat pengisap darah, atau,
untuk Dracunculus, oleh kopepoda (Crustacea).
Selain elefantiasis, bentuk serangan yang muncul adalah kebutaan
Onchocerciasis akibat infeksi oleh Onchocerca volvulus dan migrasi microfilariae
lewat kornea. Filariasis ditemukan di daerah tropis Asia, Afrika, Amerika Tengah
dan Selatan, dengan 120 juta manusia terjangkit. WHO mencanangkan program
dunia bebas filariasis pada tahun 2020.

FILARIASIS
Definisi
Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular kronik yang disebabkan
sumbatan cacing filaria di kelenjar / saluran getah bening, menimbulkan gejala
klinis akut berupa demam berulang, radang kelenjar / saluran getah bening,
edema dan gejala kronik berupa elefantiasis.
Penyebab
Di Indonesia ditemukan 3 spesies cacing filaria, yaitu Wuchereria bancrofti,
Brugia malayi dan Brugia timori yang masing-masing sebagai penyebab filariasis
bancrofti, filariasis malayi dan filariasis timori. Beragam spesies nyamuk dapat
berperan sebagai penular (vektor) penyakit tersebut.
Cara Penularan
Seseorang tertular filariasis bila digigit nyamuk yang mengandung larva infektif
cacing filaria. Nyamuk yang menularkan filariasis adalah Anopheles, Culex,
Mansonia, Aedes dan Armigeres. Nyamuk tersebut tersebar luas di seluruh
Indonesia sesuai dengan keadaan lingkungan habitatnya (got/saluran air, sawah,
rawa, hutan).
Gambaran klinik
Filariasis tanpa Gejala
Umumnya di daerah endemik
Pada pemeriksaan fisik hanya ditemukan pembesaran kelenjar limfe terutama
di daerah inguinal.
Pada pemeriksaan darah ditemukan mikrofilaria dalam jumlah besar dan
eosinofilia.
Filariasis dengan Peradangan
Demam, menggigil, sakit kepala, muntah dan lemah yang dapat berlangsung
beberapa hari sampai beberapa minggu.
Organ yang terkena terutama saluran limfe tungkai dan alat kelamin.

Pada laki-laki umumnya terdapat funikulitis disertai penebalan dan rasa nyeri,
epididimitis, orkitis dan pembengkakan skrotum.
Serangan akut dapat berlangsung satu bulan atau lebih.
Bila keadaannya berat dapat menyebabkan abses ginjal, pembengkakan
epididimis, jaringan retroperitoneal, kelenjar inguinal dan otot ileopsoas.
Filariasis dengan Penyumbatan
Pada stadium menahun terjadi jaringan granulasi yang proliferatif serta
pelebaran saluran limfe yang luas lalu timbul elefantiasis.
Penyumbatan duktus torasikus atau saluran limfe perut bagian tengah
mempengaruhi skrotum dan penis pada laki-laki dan bagian luar alat kelamin
pada perempuan.
Infeksi kelenjar inguinal dapat mempengaruhi tungkai dan bagian luar alat
kelamin.
Elefantiasis umumnya mengenai tungkai serta alat kelamin dan menyebabkan
perubahan yang luas.
Bila saluran limfe kandung kencing dan ginjal pecah akan timbul kiluria
(keluarnya cairan limfe dalam urin)
Sedangkan bila yang pecah tunika vaginalis akan terjadi hidrokel atau kilokel,
dan bila yang pecah saluran limfe peritoneum terjadi asites yang mengandung
kilus.
Gambaran yang sering tampak ialah hidrokel dan limfangitis alat kelamin.
Limfangitis dan elefantiasis dapat diperberat oleh infeksi sekunder
Streptococcus.

Diagnosis
Diagnosis filariasis dapat ditegakkan secara klinis.
Diagnosis dipastikan dengan menemukan mikrofilaria dalam darah tepi yang
diambil malam hari (pukul 22.00 02.00 dinihari) dan dipulas dengan pewarnaan
Giemsa.
Pada keadaan kronik pemeriksaan ini sering negatif.
Penatalaksanaan
Perawatan Umum
Istirahat di tempat tidur
Antibiotik untuk infeksi sekunder dan abses
Perawatan elefantiasis dengan mencuci kaki dan merawat luka.
Pengobatan Spesifik
Untuk pengobatan individual diberikan Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) 6
mg/kgBB 3 x sehari selama 12 hari.
Efek samping : pusing, mual dan demam selama menggunakan obat ini.
Pengobatan masal (rekomendasi WHO) adalah DEC 6 mg/kgBB dan albendazol
400mg (+ parasetamol) dosis tunggal, sekali setahun selama 5 tahun.
Implementation unit (IU) adalah kecamatan / wilayah kerja puskesmas (jumlah
penduduk 8.000 10.000 orang).
Tabel 1. Dosis DEC untuk filariasis berdasarkan umur
Umur
2 6 tahun

DEC (100mg)
1 tablet

Albendazol (400mg)
1 tablet

7 12 tahun
> 13 tahun

2 tablet
3 tablet

1 tablet
1 tablet

Sumber : PEDOMAN PENGOBATAN DASAR DI PUSKESMAS, DEPKES RI

Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis)


Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan
penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui
berbagai jenis nyamuk. Setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar
dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah menjadi
penyakit tersebut.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan
pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki,
lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit Kaki Gajah
bukanlah penyakit yang mematikan, namun demikian bagi penderita mungkin
menjadi sesuatu yang dirasakan memalukan bahkan dapat mengganggu aktifitas
sehari-hari.
Penyakit Kaki Gajah umumnya banyak terdapat pada wilayah tropis.
Menurut info dari WHO, urutan negara yang terdapat penderita mengalami
penyakit kaki gajah adalah Asia Selatan (India dan Bangladesh), Afrika, Pasifik
dan Amerika. Belakangan banyak pula terjadi di negara Thailan dan Indonesia
(Asia Tenggara).
# Penularan Penyakit Kaki Gajah
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang
yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva
dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit
atau menghisap darah orang tersebut.
Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh
23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres.
Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.
# Tanda dan Gejala Penyakit Kaki Gajah

Seseorang yang terinfeksi penyakit kaki gajah umumnya terjadi pada usia
kanak-kanak, dimana dalam waktu yang cukup lama (bertahun-tahun) mulai
dirasakan perkembangannya.
penyakit-kaki-gajah1
Adapun gejala akut yang dapat terjadi antara lain :
* Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan
muncul lagi setelah bekerja berat
* Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha,
ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
* Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang
menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde
lymphangitis)
* Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah
bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
* Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak
kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)
Sedangkan gejala kronis dari penyakit kaki gajah yaitu berupa pembesaran yang
menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar
(elephantiasis skroti).
# Pemeriksaan Diagnostik Penyakit Kaki Gajah
Penyakit kaki gajah ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan
mikroskopis darah, Sampai saat ini hal tersebut masih dirasakan sulit dilakukan
karena microfilaria hanya muncul dan menampilkan diri dalam darah pada waktu
malam hari selama beberapa jam saja (nocturnal periodicity).
Selain itu, berbagai methode pemeriksaan juga dilakukan untuk mendiagnosa
penyakit kaki gajah. Diantaranya ialah dengan system yang dikenal sebagai
Penjaringan membran, Metode konsentrasi Knott dan Teknik pengendapan.
Metode pemeriksaan yang lebih mendekati kearah diagnosa dan diakui
oleh pihak WHO adalah dengan jalan pemeriksaan sistem Tes kartu, Hal ini
sangatlah sederhana dan peka untuk mendeteksi penyebaran parasit (larva).
Yaitu dengan cara mengambil sample darah sistem tusukan jari droplets diwaktu
kapanpun, tidak harus dimalam hari.
# Penanganan dan Pengobatan Penyakit Kaki Gajah
Tujuan utama dalam penanganan dini terhadap penderita penyakit kaki
gajah adalah membasmi parasit atau larva yang berkembang dalam tubuh
penderita, sehingga tingkat penularan dapat ditekan dan dikurangi.
Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine (DEC)} adalah satu-satunya obat
filariasis yang ampuh baik untuk filariasis bancrofti maupun malayi, bersifat
makrofilarisidal dan mikrofilarisidal. Obat ini tergolong murah, aman dan tidak
ada resistensi obat. Penderita yang mendapatkan terapi obat ini mungkin akan
memberikan reaksi samping sistemik dan lokal yang bersifat sementara dan
mudah diatasi dengan obat simtomatik.
Dietilkarbamasin tidak dapat dipakai untuk khemoprofilaksis. Pengobatan
diberikan oral sesudah makan malam, diserap cepat, mencapai konsentrasi
puncak dalam darah dalam 3 jam, dan diekskresi melalui air kemih.
Dietilkarbamasin tidak diberikanpada anak berumur kurang dari 2 tahun, ibu
hamil/menyusui, dan penderita sakit berat atau
dalam keadaan lemah.

Namun pada kasus penyakit kaki gajah yang cukup parah (sudah
membesar) karena tidak terdeteksi dini, selain pemberian obat-obatan tentunya
memerlukan langkah lanjutan seperti tindakan operasi.
# Pencegahan Penyakit Kaki Gajah
Bagi penderita penyakit gajah diharapkan kesadarannya untuk
memeriksakan kedokter dan mendapatkan penanganan obat-obtan sehingga
tidak menyebarkan penularan kepada masyarakat lainnya. Untuk itulah perlu
adanya pendidikan dan pengenalan penyakit kepada penderita dan warga
sekitarnya.
Pemberantasan nyamuk diwilayah masing-masing sangatlah penting
untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini. Menjaga kebersihan
lingkungan merupakan hal terpenting untuk mencegah terjadinya perkembangan
nyamuk diwilayah tersebut.
Posted by Galih Gumelar Center

FILARIASIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Filariasis merupakan salah satu penyakit yang termasuk endemis di
Indonesia. Seiring dengan terjadinya perubahan pola enyebaran penyakit di
negara-negara sedang berkembang, penyakit menular masih berperan sebagai
penyebab utama kesakitan dan kematian. Salah satu penyakit menular adalah
penyakit kaki gajah (Filariasis). Penyakit ini merupakan penyakit menular
menahun yang disebabkan oleh cacing filaria. Di dalam tubuh manusia cacing
filaria hidup di saluran dan kelenjar getah bening(limfe), dapat menyebabkan
gejala klinis akut dan gejala kronis. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan
nyamuk. Akibat yang ditimbulkan pada stadium lanjut (kronis) dapat
menimbulkan cacat menetap seumur hidupnya berupa pembesaran kaki (seperti
kaki gajah) dan pembesaran bagian bagian tubuh yang lain seperti lengan,
kantong buah zakar, payudara dan alat kelamin wanita
Pada tahun 1994 World Health Organization (WHO) telah menyatakan
bahwa penyakit kaki gajah dapat di eleminasi dan dilanjutkan pada tahun 1997
World Health Assembly membuat resolusi tentang eliminasi penyakit kaki gajah
dan pada tahun 2000 WHO telah menetapkan komitmen global untuk

mengeliminasi penyakit kaki gajah (The Global Goal of Elimination of Lymphatic


Filariasis as a Public Health Problem by the year 2020).
Di Indonesia penyakit kaki gajah pertama kali ditemukan di Jakarta pada
tahun 1889. Berdasarkan rapid mapping kasus klinis kronis filariasis tahun 2000
wilayah Indonesia yang menempati ranking tertinggi kejadian filariasis adalah
Daerah Istimewa Aceh dan Propinsi Nusa Tenggara Timur dengan jumlah kasus
masing-masing 1908 dan 1706 kasus kronis. Menurut Barodji dkk (1990 1995)
Wilayah Kabupaten Flores Timur merupakan daerah endemis penyakit kaki gajah
yangdisebabkan oleh cacing Wuchereria bancrofti dan Brugia timori. Selanjutnya
oleh Partono dkk (1972) penyakit kaki gajah ditemukan di Sulawesi. Di
Kalimantan oleh Soedomo dkk (1980) Menyusul di Sumatra oleh Suzuki dkk
(1981) Sedangkan penyebab penyakit kaki gajah yang ditemukan di Sulawesi,
Kalimantan dan Sumatra tersebut adalah dari spesies Brugia malayi.
Selain ke tiga wilayah kepulauan tersebutdiatas sebagaimana yang
termuat didalam modul eleminasi penyakit kaki gajah yang di terbitkan oleh
Depkes. RI melalui Ditjen PPM & PLDirektorat P2B2 Subdit Filariasis dan
Schistosomiasis (2002) endemisitas kejadian filariasis juga terdapat dibeberapa
propinsi lainya di Indonesia, diantaranya Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat,
Kabupaten Pekalongan Propinsi Jawa Tengah, Kabupaten Lebak Tangerang
Propinsi Banten, Batam Propinsi Riau, Lampung Timur Propinsi Lampung, Mamuju
Propinsi Sulawesi Selatan, Donggala Propinsi Sulawesi Tengah, Kab. Pontianak
Propinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Kapuas Propinsi Kalimantan Tengah, dan
Kota Baru Propinsi Kalimantan Selatan. Menurut Harijani AM. (1981) ditemukan
Brugia malayi di Kalimantan Selatan bersifat Zoonosis karena dari penangkapan
berbagai binatang, kucing, monyet daun mengandung Brugia malayi stadium
dewasa dan vektornyadapat menggigit baik manusia maupun hewan.
1.2 RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN
a.
RUMUSAN MASALAH
Tingginya angka kematian yang disebabkan oleh penyakit kaki gajah (Filariasis)
b.
TUJUAN
1.
Untuk mengetahui pengertian penyakit kaki gajah
2.
Untuk mengetahui etiologi, masa inkubasi, diagnosis penyakit kaki
gajah
3.
Untuk mengetahuicara penularan penyakit kaki gajah
4.
Untuk mengetahui pencegahan dan penanggulangan penyakit kaki
gajaH
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Pengertian penyakit kaki gajah ( FILARIASIS )
a.
Filariasis adalah suatu infeksi cacing gelang melalui nyamuk yang hanya
sesekali bersifat zoonik. Dapat menimbulkan pembesaran yang menyolok dan
cacat dari anggota tubuh
b.
Filariasis adalah suatu kelompok penyakit yang disebabkan oleh filarioidea
di negara-negara tropis dan sub tropis.
c.
Filariasis adalah penyakit kaki gajah yang disebabkan oleh cacing benang
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)
d.
Filariasis adalah suatu penyakit infeksi yang dapat dipindahkan oleh cacing
filaria ke tubuh
2.2 Etiologi penyakit kaki gajah ( FILARIASIS )

Wuchereria bancrofti hanya ditemukan pada manusia; Brugia malayi sering kali
menyebar kepada manusia melalui inang hewan. Parasit dewasa hidup di sistem
limphatik. Microfilaria yang dilepaskan oleh betina gravit ditemukan di darah
perifer, biasanya pada malam hari. Infeksi menyebar melalui banyak genera
nyamuk; vektor Wuchereria bancrofti adalah aedes, culex, dan anopheles; vektor
Brugia malayi adalah anopheles dan mansonia. Microfilaria dimakan oleh
nyamuk, berkembang di otot torax serangga, dan kemudian matur dan
bermigrasi ke bagian mulut serangga. Jika nyamuk terinfeksi menggigit inang
baru, microfilaria masuk ke tempat gigitan dan akhirnya mencapai saluran
limfatik, dimana mereka manjadi matur.
Inflamasi dan fibrosis yang terjadi disekitar cacing dewasa dan mudah
menghasilkan obstruksi limfatik progresif. Microfilaria mungkin tidak berperang
langsung dalam reaksi inang.
2.3 Masa inkubasi dan diagnos
A. Masa inkubasi
Pada manusia antara 3-15 bulan sedangkan pada hewan bervariasi sampai
beberapa bulan
Masa inkubasi mungkin sesingkat 2 bulan. Periode pra paten (dari saat
infeksi sampai tampaknya microfilaria di dalam darah) sekurang-kurangnya 8
bulan.
B.

Diagnosis
Diagnosis Klinik
Ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan klinik. Diagnosis klinik
penting dalam menentukan angka kesakitan akut dan menahun (Acute and
Chronic Disease Rate).
Pada keadaan amikrofilaremik, gejala klinis yang mendukung dalam diagnosis
filariasis adalah gejala dan pengalaman limfadenitis retrograd, limfadenitis
berulang dan gejala menahun.

Diagnosis Parasitologik
Ditemukan mikrofilaria pada pemeriksaan darah jari pada malam hari.
Pemeriksaan dapat dilakukan slang hari, 30 menit setelah diberi dietilkarbamasin
100 mg. Dari mikrofilaria secara morfologis dapat ditentukan species cacing
filaria.
Pada keadaan amikrofilaremia seperti pada keadaan prepaten, inkubasi,
amikrofilaremia dengan gejala menahun, occult filariasis, maka deteksi antibodi
dan/atau antigen dengan cara immunodiagnosis diharapkan dapat menunjang
diagnosis.
Adanya antibodi tidak menunjukkan korelasi positif dengan mikrofilaremi,
tidak membedakan infeksi dini dan infeksi lama. Deteksi antigen merupakan
deteksi metabolit, ekskresi dan sekresi parasit tersebut, sehingga lebih
mendekati diagnosis parasitologik, antibodi monokional terhadap O.gibsoni
menunjukkan korelasi yang cukup baik dengan mikrofilaremia W. bancrofti di
Papua New Guinea.

Diagnosis Epidemiologik
Endemisitas filariasis suatu daerah ditentukan dengan menentukan
microfilarial rate (mf rate), Acute Disease Rate (ADR) dan Chronic Disease Rate
(CDR) dengan memeriksa sedikitnya 10% dari jumlah penduduk.
Pendekatan praktis untuk menentukan daerah endemis filariasis dapat
melalui penemuan penderita elefantiasis.

Dengan ditemukannya satu penderita elefantiasis di antara 1000


penduduk, dapat diperkirakan ada 10 penderita klinis akut dan 100 yang
mikrofilaremik.
2.5 Cara penularan
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang
tersebut digigit nyamuk yang infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva
stadium III ( L3 ). Nyamuk tersebut mendapat cacing filarial kecil ( mikrofilaria )
sewaktu menghisap darah penderita mengandung microfilaria atau binatang
reservoir yang mengandung microfilaria. Siklus Penularan penyakit kaki gajah ini
melalui dua tahap, yaitu perkembangan dalam tubuh nyamuk ( vector ) dan
tahap kedua perkembangan dalam tubuh manusia (hospes) dan reservoair.
Gejala klinis Filariais Akut adalah berupa ; Demam berulang-ulang selama
3-5 hari. Demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
; pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha,
ketiap (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit ; radang
saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari
pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis) ;
filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening,
dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah ; pembesaran tungkai,
lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas
(early lymphodema). Gejal klinis yang kronis ; berupa pembesaran yang
menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar
(elephantiasis skroti).
2.5 Pencegahan dan Penanggulangan
a.

Pencegahan
Bagi penderita penyakit gajah diharapkan kesadarannya untuk
memeriksakan kedokter dan mendapatkan penanganan obat-obtan sehingga
tidak menyebarkan penularan kepada masyarakat lainnya. Untuk itulah perlu
adanya pendidikan dan pengenalan penyakit kepada penderita dan warga
sekitarnya.
Pemberantasan nyamuk diwilayah masing-masing sangatlah penting
untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini. Menjaga kebersihan
lingkungan merupakan hal terpenting untuk mencegah terjadinya perkembangan
nyamuk diwilayah tersebut.
b. Penanggulangan
Tujuan utama dalam penanganan dini terhadap penderita penyakit kaki
gajah adalah membasmi parasit atau larva yang berkembang dalam tubuh
penderita, sehingga tingkat penularan dapat ditekan dan dikurangi.
Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine (DEC)} adalah satu-satunya obat
filariasis yang ampuh baik untuk filariasis bancrofti maupun malayi, bersifat
makrofilarisidal dan mikrofilarisidal. Obat ini tergolong murah, aman dan tidak
ada resistensi obat. Penderita yang mendapatkan terapi obat ini mungkin akan
memberikan reaksi samping sistemik dan lokal yang bersifat sementara dan
mudah diatasi dengan obat simtomatik.
Dietilkarbamasin tidak dapat dipakai untuk khemoprofilaksis. Pengobatan
diberikan oral sesudah makan malam, diserap cepat, mencapai konsentrasi
puncak dalam darah dalam 3 jam, dan diekskresi melalui air kemih.
Dietilkarbamasin tidak diberikanpada anak berumur kurang dari 2 tahun, ibu
hamil/menyusui, dan penderita sakit berat ataudalam keadaan lemah.

Namun pada kasus penyakit kaki gajah yang cukup parah (sudah
membesar) karena tidak terdeteksi dini, selain pemberian obat-obatan tentunya
memerlukan langkah lanjutan seperti tindakan operasi.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT FILARIASIS
Filariasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit filaria yang
menyerang kelenjar dan pembuluh getah bening Di Indonesia filariasis limfatik
disebabkan oleh Wuchereria bancrofti (filariasis bancrofti) serta Brugia malayi
dan Brugiatimori (filariasis brugia) dan dikenal umum sebagai penyakit kaki
gajah atau demam kaki gajah. Diagnosis pasti ditegakkan dengan ditemukan
mikrofilaria dalam peredaran darah.
W. bancrofti dan B. timori hanya ditemukan pada manusia. Berdasarkan
sifat biologik B. malayi di Indonesia didapatkan dua bentuk yaitu bentuk
zoophilic dan anthropophilic. Periodisitas mikrofilaria di peredaran darah pada
jenis infeksi yang hanya ditemukan pada manusia bersifat noktumal, sedangkan
yang ditemukan pada manusia dan hewan (kera dan kucing) dapat aperiodik,
sub-periodik atau periodik.
Filariasis ditularkan melalui vektor nyamuk Culex quinque-fasciatus di
daerah perkotaan dan oleh Anopheles spp., Aedes spp. dan Mansonia spp. di
daerah pedesaan. Di dalam nyamuk, mikrofilaria yang terisap bersama darah
berkembang menjadi larva infektif. Larva infektif masuk secara aktif ke dalam
tubuh hospes waktu nyamuk menggigit hospes dan berkembang menjadi
dewasa yang melepaskan mikrofilaria ke dalam peredaran darah. Filariasis
ditemukan di berbagai daerah dataran rendah yang berawa dengan hutan-hutan
belukar yang umumnya didapat di pedesaan di luar JawaBali. Filariasis brugia
hanya ditemukan di pedesaan sedangkan filariasis bancrofti didapatkan juga di
perkotaan. Prevalensi filariasis bervariasi antara 2% sampai 70% pada tahun
1987.
Penyakit kaki gajah di Indonesia disebabkan oleh tiga spesies cacing filaria
yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugiatimori, sedangkan vektor
penyakitnya adalah nyamuk. Nyamuk yang menjadi vektor filaria di Indonesia
hingga saat ini telah diketahui terdapat 23 spesies nyamuk dari genus Mansonia,
Anopheles, Culex, Aedes dan Armigeres. Menurut Soedarto (1989) sejumlah
nyamuk yang termasuk dalam genus Culex dikenal sebagai vektor penyakit
menular. Culex gunguefasciatus atau Culex fatigans menyukai air tanah dan
rawa-rawa sebagai tempat berkembang biaknya, vektor ini dapat menularkan
demam kaki gajah pada manusia. Beberapa jenis culex lainnya berkembang
biaknya berbeda-beda jenisnya baik berupa air hujan dan air lainnya yang
mempunyai kadar bahan organik yang tinggi. Umumnya menyukai segala jenis
genangan air terutama yang terkena sinar matahari. Menurut Hudoyo (1983)
Anopheles barbirotris tempat perkembangannya adalah di air tawar yang
tergenang di tempat terbuka baik alamiah (rawa-rawa) maupun buatan atau
kolam, di air mengalir yang perlahan-lahan ditumbuhi tanaman air. Di beberapa
daerah, terutama di pedesaan penyakit ini masih endemis. Sumber penularnya
adalah penderita penyakit kaki gajah baik yang sudah menimbulkan gejalagejala ataupun tidak, karena didalam darah terdapat mikrofilaria yang dapat
ditularkan oleh nyamuk.
Menurut Menkes (2009) menyebutkan, saat ini di Indonesia tercatat 11
ribu orang menderita penyakit kaki gajah yang tampak, dimana telah terjadi

pembesaran di kaki dan kelenjar getah bening lainnya. Pendudu yang terinfeksi
tentunya jauh lebih banyak, mereka akan diketahui setelah dilakukan tes darah.
Tetapi hal ini juga sulit dilakukan karena micro filaria hanya dapat
terdeteksi pada malam hari, sehingga penemuan kasus Filariasis menjadi sulit.
Dijelaskannya, filariasis ditularkan melalui nyamuk, karena sifatnya yang
demikian maka hal yang harus dilakukan yakni, jika ada seseorang di suatu
daerah terkena kaki gajah maka harus dilakukan pengobatan bagi seluruh
penduduk dengan pemberian obat (pengobatan masal) satu kali selama satu
tahun berturut turut hingga lima tahun.
Di Indonesia sebenarnya sudah memiliki program pengobatan masal hasil
rekomendasi WHO ini sejak tahun 1970-an dan sudah ada maping yang
menunjukkan bahwa filariasis terjadi di 386 kab/kota bukan hanya di kantongkantong tetapi sudah merata, sejak tahun 2002 juga sudah dilakukan
pengobatan masal, ada sekitar 32 juta orang yang sudah meminum obat. Untuk
itu menurutnya, filariasis harus diatasi secara serius karena selain menyebabkan
orang menjadi tidak produktif, meskipun dapat sembuh namun akan terjadi
kecacatan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan


penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui
berbagai jenis nyamuk.

Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang
tersebut digigit nyamuk yang infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva
stadium III ( L3 ). Nyamuk tersebut mendapat cacing filarial kecil ( mikrofilaria )
sewaktu menghisap darah penderita mengandung microfilaria atau binatang
reservoir yang mengandung microfilaria. Siklus Penularan penyakit kaiki gajah ini
melalui dua tahap, yaitu perkembangan dalam tubuh nyamuk ( vector ) dan
tahap kedua perkembangan dalam tubuh manusia (hospes) dan reservoair.

Gejala klinis Filariais Akut adalah berupa ; Demam berulang-ulang selama


3-5 hari. Demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
; pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha,
ketiap (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit

Tujuan utama dalam penanganan dini terhadap penderita penyakit kaki


gajah adalah membasmi parasit atau larva yang berkembang dalam tubuh
penderita, sehingga tingkat penularan dapat ditekan dan dikurangi.
4.2 SARAN

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan merupakan syarat utama untuk


menghindari infeksi filariasis.

Pemberantasan nyamuk dewasa dan larva perlu dilakukan sesuai aturan


dan indikasi.

Pemerintah harus terjun langsung kemasyarakat untuk memberikan


penyuluhan kepada masyakat.

DAFTAR PUSTAKA
1.
BARR, A. R. 1969. 1970. In: Proceedings of the 37th Annual Conference of
the California Mosquito Control Association Inc.,
2.
Basundari Sri Utami, 1990, Pusat Penelitian Penyakit Menular, Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta
3.
Cartel JL, et al. 1992. Wuchereria bancrofti infection in human and
mosquito populations of a Polynesian village ten years after interruption of mass
chemoprophylaxix with diethylcarbamazine. Trans R Soc Trop Med Hyg.
4.
Chandra G et al, 1996. Age composition of filarial vector Culex
quinquefasciatus (Diptera: Culicidae) in Calcutta. Bull Ent Res.
5.
Depkes RI,Ditjen PPM & PL- Direktorat P2B2 Subdit Filariasis &
Schistosomiasis, 2002, Pedoman Pengobatan Massal Penyakit Kaki Gajah
(Filariasis), Jakarta.
6.
http://www.infopenyakit.com/2009/01/penyakit-kaki-gajah-filariasisatau.html
7.
http://www.resep.web.id/kesehatan/filariasis-penyakit-kaki-gajah.htm
8.
http://kimiafarmaapotek.com/mobile/index.php/info/detail/1366/penyakitumum
9.
Taylor MJ et all 2001. A new approach to the treatment of filariasis. Curr
Opin Infect Dis.
10. The Carter Center, 2007, Summary of the Third Meeting of the International
Task Force for Disease Eradication

Gejala Penyakit Filariasis


Monday, February 17th 2014. | Penyakit Virus
Gejala Penyakit Filariasis atau Kaki Gajah,- Penyakit filariasis adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh cacing parasit nemtoda dan infeksi yang dapat
menyebabkan terjadinya pembengkakan pada tukai bawah kaki dan dikenal
sebagai penyakit kaki gajah. Akan tetapi, pembengkakan yang terjadi pada
penyakit ini tidak selalu disebabkan oleh penyakit filariasis, akan tetapi
disebabkan oleh beberapa factor. Penyakit ini dibagi menjadi 3 kategori yang
dilihat dari tempat pertumbuhan penyakit ini, seperti filariasis limfatik, subkutan
dan filariasis rongga serosa. Pada gejala penyakit filariasis limfatik, gejala yang
terjadi adalah penebalan kulit dan jaringan/sel-sel yang berada dibawahnya atau
dapat menyerang tungkai dada dan alat kelamin. Pada filariasis subkuta
menyerang atau tumbuh pada lemak yang ada pada lapisan kulit. Dan filariasis
yang terakhir, filariasis rongga serosa menyerang atau tumbuh pada rongga
perut, ini biasanya disebabkan penyebaran dari gigitan nyamuk atau dari gigitan
lalat pemakan darah.
Gejala Penyakit Filariasis atau Penyakit Kaki Gajah dan PenyebabnyaGejala
Penyakit Filariasis atau Penyakit Kaki Gajah dan Penyebabnya

Biasanya penderita akan mengalami gejala penyakit filariasis atau kaki gajah
yang dapat berkembang secara tersembunyi selama periode inkubasi yang
dapat berlangsung dari tiga bulan sampai satu tahun setelah infeksi. Penderita
juga akan mengalami demam ringan, dengan menggigil dan berkeringat, sakit
kepala, mual, dan nyeri otot. Pasien juga mungkin merasa sensitif terhadap
cahaya terang, tanda dan gejala yang lebih spesifik yang berkaitan dengan
filariasis adalah ruam merah, daerah kulit bengkak dengan bintik-bintik lembut
yang menunjukkan penyebaran cacing benang melalui sistem limfatik. Sebelum
kita bahas tentang gejala penyakit filariasis atau kaki gajah mari kita simak
Penyebab Penyakit Filariasis :
Cacing Parasi
Pola Hidup tidak Sehat
Lingkungan yang Kotor
Daya Tahan Tubuh Lemah
Nyamuk yang Terinfeksi Parasit
Berikut Adalah Gejala Penyakit Filariasis atau Gejala Penyakit Kaki Gajah :
Mual
Nyeri Otot
Sakit Kepala
Demam dengan Menggigil
Sensitif Terhadap Cahaya Terang
Pembesaran Kelenjar Getah Bening
Pembengkakan di Daerah Cacing Berkembang
Pengobatan pada gejala penyakit filariasis atau kaki gajah bisa dilakukan dengan
obat-obatan yang disarankan oleh dokter, yang dimana obat ini dimulai dari
dosis yang kecil dan secara bertahap sampai benar-benar gejala pada penyekit
ini hilang. Maka dari itu, sebelum melakukan pengobatan harus dilakukan
pengecekan secara bertahap pada dokter untuk mendapatkan pengobatan yang
tepat dan cepat. Lakukan pencegahan supaya penyakit yang sama tidak dapat
menyerang kembali dengan cara, menjaga kebersihan lingkungan sekitar
terutama rumah untuk mencegah pertumbuhan cacing parasit, konsumsi buah
dan sayur untuk menjaga sistem kekebalan tubuh supaya tetap kuat dan dapat
mencegah penyebabran penyakit. Lakukan istirahat yang cukup dan olahraga
ringan yang bertujuan supaya kondisi tubuh selalu dalam keadaan sehat dan
bugar. Semoga postingan saya bermanfaat dan pengetahuan anda bertambah
terutama mengenai masalah gejala penyakit filariasis atau kaki gajah.

Tentang Penyakit Kaki Gajah

Penyakit kaki gajah atau dalam bahasa kedokteran disebut sebagai Filariasis
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh
berbagai jenis nyamuk. Penyakit kaki gajahnini bersifat kronis (menahun) dan
bila tidak diobati atau ditangani dengan benar bisa mengakibatkan cacat
permanen beruba pembesaran kaki, lengan, serta alat kelamin. Penyakit kaki

gajah bisa menyerang siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Seseorang
bisa tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut digigit
nyamuk yang infektif, yaitu nyamuk yang mengandung lava stadium III (L3).
Nyamuk tersebut mendapat cacing filaria sewaktu menghisap darah penderita
penyakit kaki gajah.
# GEJALA PENYAKIT KAKI GAJAH:
Demam berulang - ulang selama 3 - 5 hari. Demam dapat hilang bila istirahat
dan muncul lagi setelah bekerja berat
Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) di daerah lipatan paha
dan ketiak yang tampak kemerahan, panas, serta sakit
Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang
menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan ke arah ujung
Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening,
dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah.
Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak
kemerahan dan terasa panas.
# MENCEGAH PENYAKIT KAKI GAJAH
Untuk mencegah penyakit kaki gajah ini kita bisa melakukan tindakan
membersihkan sarang nyamuk serta berusaha menghindari gigitan nyamuk
vektor. Ini bisa dilakukan dengan cara menggunakan kelambu, memakai obat
nyamuk, menutup ventilasi dengan kasa nyamuk serta melakukan
pemberantasan nyamuk. Selain itu, hal terpenting yang harus dilakukan adalah
dengan cara case finding, mencari penderita penyakit kaki gajah kemudian
mengobatinya sampai sembuh. Ini harus dilakukan karena parasit penyakit kaki
gajah berkembang biak di tubuh manusia, bukan dalam tubuh nyamuk.
# MENGOBATI PENYAKIT AKKI GAJAH
Bila kita tinggal di daerah endemi penyakit kaki gajah, kita bisa mengkonsumsi
obat Diethyl Carbamazine Citrate yang dikombinasikan dengan Albenzol sekali
setahun selama 5 - 10 tahun
Video
Video tentang penyakit kaki gajah
Dalam video ini akan diperlihatkan beberapa contoh penderita penyakit kaki
gajah
(indahf/Carapedia)
Pencarian Terbaru
Penyakit kaki gajah. Penyakit filariasis. Kaki gajah. Gambar penyakit kaki gajah.
Obat kaki gajah. Nyamuk kaki gajah. Pengobatan kaki gajah.
Gambar kaki gajah. Obat penyakit kaki gajah. Tentang penyakit kaki gajah.
Makalah kaki gajah. Pkaki gajah. Foto penyakit kaki gajah. Pengertian kaki gajah.
Kaki gajah penyakit. Makalah penyakit kaki gajah. Apa itu penyakit kaki gajah.
Makalah tentang penyakit kaki gajah. Pengertian penyakit kaki gajah. Penyebab
penyakit kaki gajah.
FILARIASIS LIMFATIK Dr. DEWI SAPUTRI,MKT
FILARIASIS

Filariasis disebabkan oleh nematoda yang tinggal di jaringan limfatik dan


subkutan.
Ada 8 spesies utama yang menginfeksi manusia.
Tiga dari spesies tersebut bertanggung jawab terhadap sebagian besar
penyakit akibat filariasis:
1. Wuchereria bancrofti and Brugia malayi
menyebabakan filariasis limfatik
2. Onchocerca volvulus menyebabkan
onchocerciasis (river blindness).
FILARIASIS
Lima spesies yg lain adalah
1. Loa loa
2. Mansonella perstans
3. M. streptocerca
4. M. ozzardi
5. Brugia timori (spesies ini juga menyebabkan filariasis limfatik)
FILARIA
Cacing halus, kecil, memanjang, putih-susu spt benang, cuticula licin,
mengecil ke kedua ujungnya.
Umumnya parasit binatang.
Beberapa di antaranya menginfeksi manusia.
Di jumpai di daerah tropik & subtropik.
Hidup di jaringaan (limfatik, jar.ikat dan rongga badan)
Life span : tahunan (15 tahun atau lebih).
FILARIA
Jantan & betina in state of permanent copula.
Filaria betina vivipar, melahirkan embryo dinamai mikrofilaria dlm jlh besar.
Mf dpt dijumpai di darah atau jar.kulit (tergantung spesies), panjang 200
300 u.
Cacing dewasanya jarang dijumpai, hanya pd waktu kebetulan (biopsi atau
autopsi).
Jlhnya kumulatif, tergantung intensitas dan infeksi berulang-ulang.
FILARIA
Membedakan antara spesies filaria, terutama didasarkan atas mf-nya
(morphologi/sheath, lokasi, periodisitas).
Cacing filaria mengalami 3 stadia perkembangan :
1. Makrofilaria : cacing dewasa, hidup dlm
jar.tubuh HD.
2. Mikrofilaria : embryo, hdp dlm jar.tbh
HD.
3. Larva : cacing muda, berkembang dlm
jar.tbh HP (vektor).
FILARIA
Larva berkembang dlm tbh HP (vektor) mengalami 3 stadia:
Stadium I : bentuk susis, memppunyai ekor, dlm otot dada, pergerakannya
sedikit.
Stadium II : lbh gemuk dan pjg, ekor tdk terlihat dlm otot dada, pergerakan
agak jelas, saluran cerna tampak samar
Stadium III : bentuk memanjang dan halus, gerakannya sgt aktif, infektif,
berada di seluruh tbh vektor, terutama di mulut.
FILARIA
Vektor fiariasis :
Serangga betina penghisap darah.
Nyamuk Culicidae utk W. bancrofti & Brugia

Lalat Simulium utk Onchocerca


Lalat Chrysops utk Loa-loa
Nyamuk Culicoides utk Mansonella
FILARIA
Filaria limfatik
Cacing dewasanya dlm sistem limfatik.
Distribusi di daerah tropik dan subtropik di Asia Selatan, Asia Tenggara,
Pasifik dan Afrika Timur, terutama dikalangan masy sosioekonomi bawah.
Species : W.bancrofti ; Cobbolt, 1877.
B.malayi ; Buckley & Edeson,1956.
B.timori ; Partonoetal, 1977
Karakteristik Mikrofilaria Kinky Kinky Graceful Body curvature 2 (separate) 2
(close) - Terminal nuclei Overlapping Overlapping Discrete Body nuclei 3 : 1 2 : 1
1 : 1 Ratio p/l ceph.sp. 310 u 222 u 290 u Panjang + Pengecatan Giemsa +
+ + Sheath B.timori B.Malayi W.bancrofti
WUCHERERIA BANCROFTI
Paling banyak menginfeksi manusia.
Distribusi : India, Asia Tenggara, Afrika Timur, Pulau-pulau Pasifik, Caribbea,
Mesir dan Amerika Selatan.
WUCHERERIA BANCROFTI
Berada pada 2 jenis tempat yg berbeda :
1) Pantai yg panas, lembab di daerah
tropik dgn pohon kelapa dan berbatu
Vektor : Anopheles .
2) Daerah kumuh yg padat penduduk dan
kota besar.
Vektor : Culex quinquefasciatus.
WUCHERERIA BANCROFTI
Morphologi
Cacing dewasa halus kecil
Betina : 8 10 cm x 0,2 0,3 mm,
2 set gonad, vulva sebelah kepala.
Jantan : 2,5 4,5 cm x 0,1 0,15 mm,
ekor spiral, 2 spiculae.
Mikrofilaria W. bancrofti
Thick blood smears stained with hematoxylin. The microfilaria is sheathed,
its body is gently curved, and the tail is tapered to a point. The nuclear column
(the cells that constitute the body of the microfilaria) is loosely packed, the
nuclei can be visualized individually and do not extend to the tip of the tail. The
sheath is slightly stained with hematoxylin.
WUCHERERIA BANCROFTI
Siklus hidup
Spesies yg berbeda dari genus nyamuk berikut adalah vektor dari W.
bancrofti tergantung pada distribusi geografis.
Diantaranya adalah: Culex quinquefasciatus , Anopheles bancroftii and A.
punctulatus, Aedes aegypti and A. polynesiensis , Mansonia uniformis, and
Coquillettidia juxtamansonia .
WUCHERERIA BANCROFTI
Siklus hidup
Pd saat mengisap darah, seekor nyamuk yang terinfeksi memasukkan larva
filaria stadium ketiga ke dalam kulit hospes, dimana filaria tsb menembus ke
dalam luka gigitan.
Filaria berkembang menjadi dewasa yg biasanya tinggal di jaringan limfatik.

Cacing filaria dewasa menghasilkan mikrofilaria yang memiliki selubung dan


periodisitas nocturna.
WUCHERERIA BANCROFTI
Siklus hidup
Mikrofilaria tsb bermigrasi ke dalam saluran limfe dan pembuluh darah.
Nyamuk akan menelan mikrofilaria selama menghisap darah.
Setelah tertelan oleh nyamuk, selubung mikrofilaria hilang dan beberapa
mikrofilaria menembus dinding proventriculus dan bagian kardiak dari usus
nyamuk dan mencapai otot-otot thorakal.
WUCHERERIA BANCROFTI
Siklus hidup
Disana mikrofilaria berkembang menjadi larva stadium pertama dan
selanjutnya menjadi larva stadium tiga yg merupakan bentuk infektif.
Larva stadium tiga yg infektif bermigrasi melalui hemacoel ke probosis
nyamuk dan menginfeksi manusia lainnya ketika nyamuk menghisap darah.
WUCHERERIA BANCROFTI
Manifestasi Klinis
Filariasis dpt dibagi 4 tahap :
Masa tunas biologik
Masa paten tanpa gejala
Stadium akut
Stadium khronik
WUCHERERIA BANCROFTI
Manifestasi Klinis
Selama masa tunas biologik ( 3bln) tanpa gejala a tau kadang-kadang ada
lymphangitis retrograd dan lymphadentis.
Pd orang non-immune dpt terjadi gejala-gejala yg hebat.
Pd masa tunas bioogik, tidak ada mikrofilaria dlm darah.
WUCHERERIA BANCROFTI
Manifestasi Klinis
Masa patent tanpa gejala, dpt berlangsung bertahun-tahun atau seumur
hidup.
Tanpa gejala, tetapi kerusakan jaringan dpt berlangsung.
Mikrofilaria dpt dijumpai dlm darah.
Stadium akut : demam, lymphadenitis, lymphangitis retrograd secara
periodik (tiap bulan) yg makin lama makin ringan.
WUCHERERIA BANCROFTI
Manifestasi Klinis
Dan berangsur-angsur menjadi :
Stadium khronik : pembuluh lymphe hypertrofik, cacing filaria mati dlm
saluran lymphe dan menyebabkan peradangan kembali.
Bendungan lymphe terjadi disertai lymphvarices, lymphoedema, infeksi
sekunder elephantiasis.
WUCHERERIA BANCROFTI
Manifestasi Klinis
W .bancrofti terutama memasuki sistem limfatik funiculus spermaticus
menyebabkan funiculitis, epididymitis atau orchitis dgn pembengkakan kelenjar
limfe inguinal.
Limfangitis terjadi di tungkai bisa disertai lengan.
Cacing muda bisa dijumpai di sinus kelenjar limfe atau pembuluh limfe
WUCHERERIA BANCROFTI
Manifestasi Klinis

Infeksi W.bancrofti yg kronis sering menyebabkan komplikasi hydrocele pd


org yg mengalami infeksi beruang-ulang, sdgkan elephantiasis jarang terjadi
walaupun pd masyarakat bnyk terinfeksi, tdk akan sampai 5% pddk
elephantiasis.
Limfedema yg baru dpt disembuhkan dgn obat.
Sistem limfatik memelar, berkelok-kelok (varices).
WUCHERERIA BANCROFTI
Manifestasi Klinis
Elephantiasis terjadi pd tungkai bisa disertai lengan, mamma, scrotum dan
vulva.
Pd kasus yg tdk diobati limfedema menetap, limfangitis berulang-ulang +
infeksi sekunder oleh bakteri, serabut jar.ikat mengisi subcutis dan limfatik
tertutup, terjadi elephantiasis yg menetap dgn penebalan kulit, hyperkeratosis
dan verrucosa.
WUCHERERIA BANCROFTI
Manifestasi Klinis
Bila filaria berada pd pembuluh limfe perut dan penyumbatan
menyebabkan kebocoran ke ginjal atau vesica urinaria terjadi chyluria atau
lymphuria.
Tropical pulmonary eosinophillia merupakan reaksi thdp parasit berupa :
batuk kronik dgn serangan asma dan eosinophilia (bisa sampai 50.000/mm 3 ).
Reaksi ini bisa karena infeksi oleh filaria binatang tetapi sering karena
hyperimmune thdp W.bancrofti atau B.malayi dgn membersihkan mf dari darah.
WUCHERERIA BANCROFTI
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dgn penemuan mikrofilaria dlm darah , urine
(chyluria) atau cairan hydrocele dan makroffilaria dlm jaringan biopsi kelenjar
limfe.
Ini tdk selamanya berhasil positif.
BRUGIA MALAYI DAN B. TIMORI
Filaria yg penting yg lain pd sistem limfatik ialah B.malayi .
Penyebab elephantiasis di India Selatan, Malaysia dan Indonesia, Filipina,
Cina dan Korea Selatan.
Brugia timori tersebar di pulau-pulau kecil Indonesia Timur (Flores dan
Timor) dgn filariasis yg mirip filariasis malayi
BRUGIA MALAYI DAN B. TIMORI
HR. : kucing, anjing, kera.
Stadium akut pd B.malayi selalu lbh jelas dari W.bancrofti, berupa : demam
tinggi, limfangitis, abses kel.limfe.
Brugia jarang memasuki funiculus atau scrotum.
BRUGIA MALAYI DAN B. TIMORI
Morfologi
B. malayi mirip dengan W.bancrofti, tetapi Ukuran cacingnya setengah uk.
W.bancrofti.
Cacing betina panjang 43 - 55 mm, lebar 130-170 m, cacing jantan
berukuran panjang 13-23 mm dan lebar 70-80 m.
Cacing dewasa memproduksi mikrofilaria, ukurannya; panjang 177-230 m
dan lebar 5-7 m, yang memiliki selubung/sarung dan memiliki periodisitas
nocturnal.
MIKROFILARIA BRUGIA MALAYI Like Wuchereria bancrofti , this species has a
sheath (slightly stained in hematoxylin). Differently from Wuchereria , the
microfilariae in this species are more tightly coiled, and the nuclear column is
more tightly packed, preventing the visualization of individual cel. Brugia malayi
(see image in right) showing the tapered tail, with a subterminal and a terminal

nuclei (seen as swellings at the level of the arrows), separated by a gap without
nuclei.
BRUGIA MALAYI DAN B. TIMORI
Siklus Hidup
Vektor filariasis Brugia malayi adalah spesies nyamuk dari genus Mansonia
and Aedes .
Pada saat menghisap darah, nyamuk yang terinfeksi memasukkan larva
filaria stadium ketiga ke dalam kulit hospes manusia, dan selanjut larva
menembus ke dalam luka gigitan.
Filaria tsb berkembang menjadi dewasa dan biasanya menetap di jaringan
limfe.
BRUGIA MALAYI DAN B. TIMORI
Siklus Hidup
Cacing dewasa mempunyai periodisitas nocturnal.
Mikrofilaria bermigrasi ke dalam limfe dan masuk aliran darah sampai ke
pembuluh perifer.
Nyamuk akan menelan mikrofilaria selama menghisap darah.
BRUGIA MALAYI DAN B. TIMORI
Siklus Hidup
Disana mikrofilaria berkembang menjadi larva stadium pertama dan
selanjutnya menjadi larva stadium ketiga yg merupakan bentuk infektif.
Larva stadium tiga yg infektif bermigrasi melalui hemmacoel ke probosis
nyamuk dan menginfeksi manusia lainnya ketika nyamuk menghisap ddarah.
BRUGIA MALAYI DAN B. TIMORI
Manifestasi Klinis
Gejala-gejala klinik tergantung pada :
Toleransi penderita thdp parasit.
Banyak parasit yg masuk tubuh.
Frek. infeksi.
Lokasi anatomik.
Infeksi sekunder bakterial.
BRUGIA MALAYI DAN B. TIMORI
Manifestasi Klinis
Gejala-gejala : demam, lymphangitis, lymphadenitis.
(lymphangitis retrograd : dimulai proximal menjalar ke distal).
Objektif : elephantiasis, lymphoedema, lymphvarices, hydrocele,
lymphscrotum
FILARIASIS
Diagnosis Filariasis
Klinik :
- demam, lymphangitis, lymphadenitis.
- persisten lymphadenitis, lymphvarices,
lymphoedema, hydrocele, chyluria,
elephantiasis
Immunologik :
- Skin test
- Complement fixation test dgn memakai
antigen yg berasal filaria binatang
( Dirofilaria immitis ) tdk begitu spesifik
sehingga belum dpt diandalkan.
FILARIASIS
Diagnosis Filariasis
Parasitologik :

Menemukan mf. dlm pemeriksaan darah adalah cara yg plg andal dan pasti.
Tapi ternyata hanya sebagian penderita yg positif mf. dlm darahnya, dan yg
positif mf. itu sbgian besar tampak sehat.
FILARIASIS
Terapi Filariasis
Beberapa obat pembunuh filaria ternyata terlalu toksik, sementara filariasis
itu sendiri tdk fatal.
Sampai sekarang obat yg ampuh dan relatif non toksik utk filariasis adalah :
Diethyl carbamazine citrate (DEC). Nama paten : Hetrazan, Benocide, Ethodryl,
dll.
Hasil pengobatan tampak memuaskan bila telah tercapai dosis total 72
mg/kg BB atau lebih, dengan dosis terbagi sbb : 6 mg/kg BB pc. 12 x pemberian.
FILARIASIS
Terapi Filariasis
Diberikan secara : harian , mingguan atau bulanan .
Pengobatan individual : diberikan secara harian (12 hari atau lebih).
Pengobatan massal : diberikan mingguan atau bulanan atau terus-menerus
dalam dosis sgt kecil dlm makanan atau minuman.
Efek Obat tergantung pd stadium penyakit.
Mf. dlm darah akan segera berkurang sampai nol. Demam dan lymphangitis
hilang, chyluria dan elephantiasis dini akan berkurang.
FILARIASIS
Terapi Filariasis
Efek samping ada 2 macam :
1. Karena obat sendiri.
2. Karena mf. atau filaria yg terbunuh.
Obat sendiri mual, muntah, pusing.
Mf dan filaria demam, pening, sakit pinggang, mual, muntah, terutama
pd mikrofilaremia yg tinggi. Efek ini tdk ada pd penderita yg bergejala atau
penderita tanpa mf dlm darah.
FILARIASIS
Terapi Filariasis
Efek sampping lain :
peradangang pembuluh lymphe setempat yg dpt berlanjut menjadi abses
Occult filariasis
Mula-mula dilaporkan oeh Meyers dan Kowenaar 1939 dan Bonne 1939 di
Indonesia. Belakangan dijumpai di negara-negara lain di Asia, Afrika, dan
Amerika Selatan.
Tanda-tanda : hypereosinophilia, pembengkakan kelenjar lymphe, gejala
paru. Mf darah negatif .
Pemeriksaan PA : mf dlm jaringan hyperplasia (granuloma berisi mf dan
eosinophil).
Filaria dewasa tdk pernah dijumpai.
Occult filariasis
Mf dlm granuloma menyerupai B.malayi atau W.bancrofti , tetapi diduga
berasal dari filaria binatang, karena gejala klinisnya berbeda.
Tapi pd beberapa kasus perbedaan gejala klinik kabur disertai lymphadenitis
dan hydrocele.
Jadi kemungkinan filaria binatang dan manusia dpt menyebabkan occult
filariasis (hypereosinophilia, serangan batuk-batuk asthmatik) pd org yg
hypersensitif (allergi).
Reaksi allergi tertuju thdp mf., shg mf darah negatif .
Occult filariasis
Diagnosis

- Dipastikan dgn penemuan mf dlm granuloma kelenjar lymphe dan organ


lain.
- Indikasi kuat, bila responsif thdp pengobatan Diethylcarbamazine
Occult filariasis
Pengobatan
Diethylcarbamazine citrate.Total dosis 75 mg / kg BB.
Reaksi pengobatan bisa berupa demam, lymphengitis dan abses kelenjar
lymphe, tapi tdk akan menyebabkan elephantiasis.
Brugia lebih susceptible dgn DEC. Boleh dicoba dgn separuh dosis. Obat
sendiri dpt menyebabkan mual dan pening (hrs ditelan pc.)
FILARIASIS
Pencegahan
Menghindarkan gigitan nyamuk dgn pakaian menutup bagian tbh, kawat
gaas pd rmh.
Insektisida : tapi ada resistensi nyamuk thdp insektisida.
Pengobatan massal dgn DEC (Problem logistik).
FILARIASIS
Kontrol Nyamuk
Populasi vektor ditekan dgn membunuh nyamuk dewasa dan jentik-jentik
dgn insektisida.
Pengobatan massal utk filariasis bancrofti sgt bermanfaat, tapi untuk
filariasis malayi kurang efektif oleh karena ada animal reservoir.
Modifikasi human behaviour dan konstruksi rmh tinggal.
Terima Kasih
PROGRAM MINUM OBAT MASSAL PENCEGAHAN (POMP) FILARIASIS PUTARAN 4
TAHUN 2012 DI KABUPATEN BANDUNG
Cetak E-mail
Ditulis oleh Administrator
Friday, 12 October 2012
FILARIASIS adalah penyakit infeksi yang bersipat menahun, disebabkan oleh
CACING FILARIA ditularkan oleh NYAMUK. Penyakit ini dapat menimbulkan cacat
menetap berupa PEMBESARAN KAKI, LENGAN, KANTONG BUAH ZAKAR DAN
PAYUDARA. Bisa menyerang SEMUA ORANG, BUKAN KUTUKAN, GUNA-GUNA ATAU
KETURUNAN.
Kabupaten Bandung merupakan salah satu daerah endemis Filariasis, oleh sebab
itu ada Program Minum Obat MassalPencegahan (POMP) Filariasis selama 5 tahun
berturut-turut sejak tahun 2009 - tahun 2013, tahun 2012 ini merupakan putaran
ke 4.
Pelaksanaan POMP Filariasis akan dilaksanakan serentak mulai tanggal 15
Oktober sd 15 November 2012 di seluruh wilayah kabupaten Bandung dengan
jumlah sasaran sebanyak 2.525.000 orang yang berusia 2 tahun sampai 65
tahun. Tenaga pelaksana melibatkan dokter 120 orang, tenaga paramedis 800
orang, kader terlatih 16.600 orang, yang tersebar pada 4.150 POS Minum Obat.
Direncanakan Bapak Bupati akan melaksakan pencanangan POMP Filariasis hari
senin tanggal 15 Oktober 2012, jam 13.00 di Aula Kecamatan Banjaran.
Obat yang diminum adalah Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) dan Albendazol
yang dikenal sebagai OBAT CACING, yang akan dibagikan secara cuma-cuma
alias ....... GRATISSSS !!!!!!...... . Bagi anak usia <2 tahun, Ibu Hamil, Ibu

Menyusui, Sakit Berat, Kasus Kronis Filariasis, Balita Marasmus, kwasiorkor, gizi
buruk sebaiknya pengobatannya ditunda.
Aturan minum obat : harus dalam keadaan sehat, obat diminum harus sesudah
makan, waktu minum obat sore hari/ malam
Dengan mengikuti minum obat cacing Pencegahan Filariasis berarti kita akan
mencegah terjadinya kecacatan menetap pada 32.000 orang masyarakat
kabupaten bandung.
Terakhir Diperbaharui ( Monday, 15 October 2012 )
< Sebelumnya
[ Kembali ]

Berikutnya >

Hak Cipta Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

Orisinil.com
Yusufs Blog, Tips & Tricks, Projects Updates, Free Downloads, Online Dictionary,
Reviews, etc.
Home
OtomaX
YMTiny
Dictionary
Bisnis Pulsa
Forum
Contact
Penyakit Kaki Gajah (Filariasis)
Friday, June 27th, 2008 12:12 pm
Penyakit Kaki Gajah atau Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan,
dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat
kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini cukup banyak ditemukan
di Indonesia.
Cara Penularan
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang
telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan
akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau
menghipas darah orang tersebut.
Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23
spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres.
Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.

Gejala klinis
Gejala Filariais Akut dapat berupa:
Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat
dan muncul lagi setelah bekerja berat
Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha,
ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang
menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde
lymphangitis)
Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah
bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak
kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)
Gejala klinis yang kronis berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada
tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).
Diagnosis
Bila seseorang tersangka Filariasis ditemukan tanda-tanda dan gejala klinis,
diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan darah jari yang dilakukan mulai pukul
20.00 malam waktu setempat. Seseorang dinyatakan sebagai penderita
Filariasis, apabila dalam darah ditemukan mikrofilaria.
Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan:
Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk penular
Membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat
perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air
sebagai tempat perindukan nyamuk
Membersihkan semak-semak disekitar rumah
-oOoReferensi:
Pusat Informasi Penyakit Infeksi
Tags: Deseases, Health
This entry is filed under Lifestyle. You can follow any responses to this entry
through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own
site.
62 Responses to Penyakit Kaki Gajah (Filariasis)
cara menghindarinya?
Balas: lihat bagian pencegahan
By komang on Jul 14, 2008

SEORANG BURUH TANI DI PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI


MENDERITA KAKI YANG BESAR ATAU DISEBUT JUGA KAKI GAJAH (FILARIASIS)
SELAMA PULUHAN TAHUN// MESKIPUN MENDERITA KAKI GAJAH/ BURUH TANI INI
RELA BEKERJA SEBAGAI BURUH TANI UNTUK MENGHIDUPI KELUARGANYA/////
***VO***
YUDIN (55) WARGA KAMPUNG CIBOLANG/ ERTE LIMA ERWE TIGA/ DESA
CITEPUS/ KECAMATAN PELABUHAN RATU/ KABUPATEN SUKABUMI SEMENJAK DUA
PULUHAN TAHUN INI MENDERITA KAKI YANG BESAR ATAU DISEBUT JUGA KAKI
GAJAH// AYAH BERANAK EMPAT INI BEKERJA SEBAGAI BURUH TANI YANG
MENGGARAP SAWAH SEWAAN DI KAMPUNGNYA///
SEBELUM MENGALAMI PEMBESARAN KAKI/ YUDIN MERASAKAN DEMAM YANG
TINGGI/ NAMUN SETELAH DEMAM REDA/ KAKI SEBELAH KANANNYA TIBA-TIBA
MEMBESAR DI MULAI DARI IBU JARI/ HINGGA SEKARANG KAKINYA MAKIN
MEMBESAR///
MESKIPUN RASA SAKIT DI KAKINYA TAK KUNJUNG REDA/ AYAH YANG
BERISTRIKAN ENIH INI TERUS MENCANGKUL DI PEMATANG SAWAH UNTUK
MENYAMBUNG HIDUPNYA///
BERBAGAI CARA TELAH DIA TEMPUH UNTUK MENYEMBUHKAN PENYAKITNYA/
DARI MULAI DUKUN HINGGA DOKTER SPESIALIS PERNAH DILAKUKANNYA/ NAMUN
PENYAKIT INIPUN YAK KUNJUNG SEMBUH///
SB ( YUDIN / PENDERITA KAKI GAJAH )
KEADAAN KAKINYA YANG TIAP TAHUN MAKIN MEMBESAR INI TERASA SANGAT
SAKIT/ MESKIPUN RASA ITU TAK PERNAH DI HIRAUKAN/ TIDAK PUNYA UANG
ALASAN UTAMA YUDIN UNTUK [PERGI KE DOKTER/ JANGANKAN PERGI KE
DOKTER/ UNTUK BIAYA HIDUP SAJA SUDAH PAS PASAN///
JIKA PENYAKITNYA KAMBUH/ HANYA MANTRI DESA YANG MENGOBATI DENGAN
MENYUNTIKAN OBAT ANTI BIOTIK SAJA///
YUDIN YANG TIDAK MEMPUNYAI ASKESKIN INI BERHARAP KEPADA PEMERINTAH
KABUPATEN SUKABUMI AGAR BISA MEMPERHATIKAN PENYAKITNYA INI///
PENYAKIT KAKI GAJAH ATAU FILARIASIS ADALAH PENYAKIT MENULAR YANG
DISEBABKAN OLEH CACING FILARIA YANG DITULARKA MELALUI BERBAGAI JENIS
NYAMUK///
PENYAKIT INI BERSIFAT MENAHUN/ KRONIS DAN BILA TIDAK MENDAPATKAN
PENGOBATAN/ DAPAT MENIMBULKAN CACAT MENETAP BERUPA PEMBESARAN
KAKI/ LENGAN DAN ALAT KELAMIN BAIK PEREMPUAN MAUPUN LAKI-LAKI/
PENYAKIT INI CUKUP BANYAK DI TEMUKAN DI KABUPATEN SUKABUMI///
RIZKI GUSTANA/ INDOSIAR/ SUKABUMI/ JAWA BARAT
By RIZKI GUSTANA on Jul 24, 2008
penYkiT iNi hRs dBeranTAs sEcePtnya

n hRs AD penyuluhan di daerah


jGn hNya di daERah tERpencIL
COnTOHNa D daERAh jakarta
By mita on Aug 11, 2008
Ada vaksin atau obat yg bisa terhindar dr penyakit ini?soalny skrng didpk lg
ada pemberian obat pencegah gratis.tu bermanfaat ga?thanks b4
By Suci on Aug 12, 2008
itu obat yg di berikan secara gratis bener kagak sih??
By Jerry on Aug 31, 2008
apkah pd gjla akut pd mula ny pmbengkakan yg tjdi sprt bentol?dan apkah
mnimbulkn rsa gtal pd pmbengkakany?
By eka on Sep 3, 2008
apakah penyakit kaki gajah hanya di tularkan oleh nyamuk saja?
jika iya,kenapa?
kenapa di lakukan tes pd ujung jari&pd jam 20.00 malam?
By cha on Sep 12, 2008
perangi kaki gajah..
belah tnya ga?
selain pengegahan menggunakan obat anti nyamuk ada obat alaminya ga?
kalau obat anti nyamuk (baigon&bakar) itu kan sama sja menimbulkan penyakit
baru di dalam pernafasan.gama dong?
By sakuragi_holix on Oct 25, 2008
wala.
mengerikan banget sih ni penyakit!!!!
makaya kemana bawa soffel supaya maknyos
tapi nda menjamin ntu soffel klo dah terjadi ya terjadi aja .
semua kejadian Tuhan yg membawa pasti di semua itu ada jalan keluarnya
By andi on Nov 5, 2008
Risiko penularan penyakit ini sebenarnya sangat kecil. Pemerintah juga sudah
melakukan berbagai upaya untuk penanggulanggannya. Tapi kok penyakit ini
masih ada juga ya terutama di daerah terpencil yang akses pelayanan
kesehatannya sulit.
Prinsip epidemiologi kayaknya harus diterapkan dalam pemberantasan
penyakit ini. Daerah yang ada penyakit filarianya lebih dari 1% harus dilakukan
pengobatan massal. Kalau pengobatan massal berjalan sesuai dengan standar
penyakit ini bisa hilang dengan sendirinya

By santoso on Dec 13, 2008


mari kita brantas penyakit kaki gajah.biar kota kita aman dari penyakit kaki
gajah oke.
By edo link on Jan 9, 2009
Maaf saya boleh bertanya sedikit karena terus terang saya belum banyak tahu
tentang penyakit ini.
Apa bedanya penyakit kaki gajah ini dengan bisul??
karena gejala awal bisul kan jg sama. nampak kemerahan dan sakit.
Trima kasih
By Fitri on Jan 27, 2009
halo, sy di semarang di tengah kota, kebetulan di blkg rmh ada kebun cukup
luas yg tiap bulan kita bersihkan rumput dan semaknya. sebulan lalu tepatnya
saya tiba2 gak bisa jalan karena semua sendi dan tulang nyeri luar biasa,hari
kedua demam 1 1 hari minum paracetamol sembuh. tiga hari kemudian kaki
bengkak di tungkai dan telapak kaki. sdh ke dokter juga. cek ke lab anemia
hemoglobin hanya 9 , asam urat dan rematik negatif. cuma sampai sekarang
setiap habis duduk agak lama atau bangun tidur tungkai bengkak dan nyeri di
sendi2. padahal sdh kedokter 3 kali . diagnosa cikungunya apa ini sama dengan
kaki gajah? karena kalau cikungunya kata dokter akibat virus dari nyamuk
cikungunya dan bisa sembuh. setelah baca artiket diatas saya takut ini juga
menahun, ada yg bisa advise? sy sdh ke dokter 3 x
Balas: ada yg bisa bantu?
By ican on Feb 17, 2009
Apakah sudah ada obatnya utk penyakit kaki gajah ini. baginyg sudah terkena
penyakit.Tolong donk para ahli kedokteran teliti pada penyakit ini. Hrskah di
operasi???
Makasih
By Ibu RT on Feb 26, 2009
kaki gajah merupakan suatu penyakit yang berbahaya
walau jarang didengar namun berdampak sangat buruk karena dapak
merusak baik fisik mental hingga nurani dan jati diri untuk menjadi seorang yang
m inder
By MAYA on Mar 17, 2009
ass ak m nanya apa ada cara pencegahan yg lebih mudah?klo pke
sofel/baigon bisa ilng g?nyamukny pasti kebal orng darahny banyak sy prnah
menemukany di kasur ak pkl eh darahny g bs ilng ckp segini pertny an ak wass
trims
By Luthi on Mar 29, 2009

saya mengalami bentol-bentol tidak jelas sejak hari kamis 9 April 2009, tidak
disertai demam. bentol ini kalau makin digaruk (karena gatal sekali) makin
banyak dan makin besar. setelah itu meninggalkan bengkak merah. Apa ini
penyakit kaki gajah?
By Kristop on Apr 12, 2009
Ass
w mau nanya di persendian w ada bercak2 merah tapi gk sakit seperti parises.
ex= dipersendian lengan dan di persendian paha. .
W takuta kaki gajah. .
Tolong jawab y. .
By Aan on May 3, 2009
knp pengobatan massalnya hrs 5 th?
By ghaby on Jun 22, 2009
Kaki gajah skrg uda tmbul lg,
kLo di 1 daerah uda kna kaki gjah,biasa nya infEksi thpd h0sPes laen bsa sja
tjadi,
sbB nyamuk mengGiGit org yg skt dan mikr0filaria w.bAncr0fti ikt thsap,
jd saAt menggiGit h0sPes yg shat mikr0filaria ikt msuk pereDaran darah,
jaga kbersiHan diri dan lingkungan untk kshtan berSama!
By renty on Jun 23, 2009
sekarang di tempat aku lagi ada pembagian obat gratis u/pencegahaan
penyakit filariasis,aku dukung usaha ini agar tidak ada lagi wabah kaki gajah di
daerah kita. Dan harapan saya setelah ada pembagian obat tersebut ada
kesadaran dari kita u/ minum obat tersebut.jangan di simpan saja
By srie on Jun 24, 2009
jika seseorang sudah terkena kaki gajah,langkah apa yang harus di
tempuh?,apa ada jaminan dari pemerintah untuk membantu penderita?,yang
sangat di sayangkan banyak yang tidak mengetahui jenis penyakit ini.trima kasih
By lukman on Jun 30, 2009
ass
sya harun d tngrang..?mengenai penyakit kaki gjah ne,apakah da obatnya..?
dan apkah bsa cra pengobtana melalui jamu-jamuan/pa gt..?lw bsa pmerintah
melkukan pemeriksaan ke tiap daerah d pelosok/d kota2 setiap 1 blan sX..?agar
rakyat indnesia sehat slalu?dan pmerintah pun harus bertindak lbih cpat lg
sblum penyakit ne menyebar lbih luas?trutama d kalangan remaja dan
anak2?
By harun on Jul 7, 2009
Kepada Yth.
Sdr.Komang

Saya baru baca berita adanya penderita Kaki Gajah dari Pelabuhan Ratu
Kabupaten Sukabumi .
Kasus tersebut perlu ditindak lanjuti untuk dapat perawatan sebagaimana
mestinya.
Silakan laporkan pada Dinas Kesehatan Setempat dan Tembusan Ibu Ani
Rohani Dinkes Prop.Jawa Barat.
Dari
Muhamad Yasin
Filariasis Center
By Muhamad Yasin on Aug 24, 2009
Ass
Sy mw tya
Sy pya pnykt di kaki
bentol2 merah n trSa skt
bentolnya muncul pa bila sy byk brgerak n kcapekan.
Dh srg bgt sy kdokter
tp dkter ga tw jg pa sbnrnya nama pnyakit sy ne.Krn sktnya hya pd kaki j
didaerah betis.Dh di foto jg tP ga da apa2.Kt dkter kmgkan sy cacingan n stlh tU
sy LGSg mNm obt cacing trnyta smbuh tp stlh 1bln kmudian muncul lg.Pa kh ne
jg trmsuk kaki gajah?Tlg djawab y thanx
Balas: ada yg bisa bantu?
By Richa on Sep 8, 2009
hy,sya mw nanya.
tadi saya kakiy dgigit nyamuk tpi yg kanan terasa pegal stlh,dgigit..
;klw terasa pegal gejala penyakit kaki gajah bkn y?
;dan bagaimana cara menghindar gigitan nyamuk dsaat kita tidur mlm?
sdngkan kta gk bsa mengkontrol diri kita dsaat tertidur,obat nyamuk skrng pun
sudah tidak mempan pada nyamuk krna nyamuk sudah kebal..
tlong jelasin y..!
thanks sbelumy..
By ditha on Nov 4, 2009
tadi di puskesmas ada pembagian obat gratis untuk mencegah penyakit kaki
gajah,tetapi saat tetangga saya makan tyuh obat di muntah2..saya jd tkut untuk
minum obat itugimana donkkk
tolong jelasin ya..
thanks ya.
by nia on nov10,2009
By nia on Nov 10, 2009
Gimana efek sampingnya klw minum obat gratis untuk pencegahan kaki gajah
? & seberapa efektifnya klw minum obat tersebut?

By mardodatin on Nov 11, 2009


gila. .
By see ladd exp brain on Nov 13, 2009
ngeri sekali.
By see ladd exp brain on Nov 13, 2009
di kab bandung sudah diberikan obat anti KG tapi koq malah pada sakit
bahkan sampai ada yg meninggal? jadinya kita takut makan anti KG.apa segitu
beratnya pengorbanan yang harus ditanggungwarga?koq seperti main2 tidak
disosialisasikan, tidak dijelaskan plus minusnya.kami sangat bingung seperti
menghadapi buah simalakama.
bagaimana ini, kami takut ditubuh ada virus KG tapi kami juga takut minum
anti KG?
terimakasih
By aan on Nov 15, 2009
Lebih baik mencegah dari pada mengobati, marilah kita jaga kebersihan
lingkungan supaya terbebas dari berbagai macam penyakit menular seperti
Penyakit kaki Gajah ini.
By Sesia Payung Sebelum Hujan on Nov 15, 2009
apakah bayi umur 6 bulan juga bisa kena kaki gajah??
By nur on Nov 17, 2009
ya Allah, angkatlah segala musibah yang menimpa negeri kami.
By arif on Nov 18, 2009
Penyakit ini semakin membuming layaknya kpk vs polri, padahal penyakit ini
sudah jaman dulu ada..tapi masyarakat perlu tahu penyakit ini menyerang siapa
saja baik itu bayi yang lahir sampai tua renta.penyakit ini disebabkan oleh
nyamuk..kalo sudah nyamuk berarti penyebarannya cukup luas.penyakit ini
semakin santer terdengar daerah ambon dijadikan epidemi.bandung, tangerang
bahkan serang.Untuk pengobatan yang kemarin dikonsumsi hedaklah hindari
kondisi orang yang:
1.punya penyankit kronis, seperti jantung, ginjal, hipertensi dll
2.Anak dibawah 2 tahun
3.Ibu menyusui
4. Ibu hamil
5.Sedang mengalami sakit panas dll
Oleh karena itu banyak cari info dari dokter atau depkes di tempat masing2
dan terakhir banyak berdoa sama Allah Subhana Wataala
By rifq on Nov 19, 2009
percumah para doktor memberikan obat gratis tp tdk d lakukan dgn
penyuluhan langkungna yang tetap kotor bau dll..

By feri viguna on Nov 19, 2009


apa yang harus w lakuin klo ternyata w trkena pnyakit kaki gajah.naudzu
billah.smoga kita smw dlindungi allah dri penyakit yg membahayakan kitj.amien
By neng geulis on Nov 20, 2009
seharusnya pemerintah harus memberikan kesehatan gratis atau memberikan
biaya kesehatan yg murah buat orang-orang yang tidak mampu.
dengan begitu insya allah pnyakit yang seprti ini dapat di atasi..
trima kasih ^^
By icha on Nov 20, 2009
faksin nya belum ada mengenai endemi kaki gajah, tapi yang saya herankan
bagai mana cacing bisa menyebar penyakit melalui nyamuk? padahal kapasitas
nyamuk untuk membawa jenis cacing ini tidak terdeteksi,,,,, ini harus segera di
hilangkan kalau tidak hampir setiap 1 juta penduduk indonesia mengidap
penyakit ini
By cawil on Nov 21, 2009
Saya pun takut sekali dengan penyakit ini, bisa menjadi kan KLB, bila kita
tidak serempak melaksankan 3M dengan rutin , terus menerus dan selalu
membawa anti nyamuk oil,karena lingkungan di kita kebanyakan banyak
masalah, bila ada obat cacing seperi DEC sesuaikan dengan dosis yg benar,dan
mebendazol juga paracetamol, nah kalo kita tkut gawat ! mari kita lawan
penyakit ini dengan memberi pengertian kita ke teman terdekat
By Bambang Asep hidayat on Dec 1, 2009
untuk mncegh pexkit ini hars dimulai dri kesadarn dri sndri, dan harus terbiasa
hidup brsih,, ok !!!
hidup brsih dri skarang,,,, BISA !!
By miftha mustafa on Dec 2, 2009
Permisi nupang tanya,saya baru sehari ne mengalami
pembengkakan(benjolan sperti habis disengat lebah)akan tetapi sebelum terjadi
pembengkakan tersebut sehari sebelumnya seingat saya, saya sempat digigit
serangga sehingga menjadikan tangan saya sperti benjolan kecil sperti habis
digigit nyamuk pertanyaan saya apakah kemungkinan saya mengalami gejala
kaki gajah?akan tetapi sebelumnya saya tidak mengalami gejala kaki gajah?
Trims
By Dhe on Dec 2, 2009
apa kah penyakit kaki gajah dapat menular dengan cepat?dan bagai mana
cara menyembuhkan nya?
By togok on Dec 3, 2009

Assalamualaikum numpang nanya memungkinkan tidak kalau nyakmuk


didaerah endemis terbawa melalui alat transportasi, terus gigit bisa terjadi
Filariasis?
By Nevi Kuspiana on Dec 4, 2009
numpang nanya ya, klu anak2 bisa terjangkit ngak?
balas: sepertinya bisa (sy bukan pakarnya). itu knp anak kecil juga diberikan
obat. dibawah 2 tahun tidak diberi obat krn efek samping obat, bukan krn tidak
bisa terjangkit. jadi mari kita berhati-hati. thx
By indah on Dec 7, 2009
sangat membantu sekali bagi masyarakat khususnya bagi penderita kaki
gajah
By Amiruddin on Dec 8, 2009
Anakku dah 5 hari panas. Hari ke empat tiba2 kaki kanan bengkak. Blum cek
darah sih buat kaki gajah.. Saya harus kemana yaah
By Inaz on Dec 14, 2009
Pengobatan kaki gajah dapat dilakukan dengan jamu, insyaallah. Jamu ini
dikemas dalam kapsul. Sebagian kapsul diminum dan sebagian lainnya dipakai
sebagai obat oles dengan membuka kapsulnya dan dicampur dengan sedikit air.
Dari pengalaman kami rata2 pasien kami dapat sembuh dalam waktu 1 minggu
dengan 3 paket kapsul, alhamdulillah. Bila Anda berkenan dengan jamu kami
untuk mengobati kaki gajah, silakan kontak kami di 085731197382 atau email di
jamuracik@gmail.com Terimakasih
By zaid on Dec 18, 2009
kalau sudah minum obat kaki gajah,apa tidak akan tertular walaun pun
nyamuk yang menggigit telah menggigit penderita kaki gajah
By titi on Dec 21, 2009
maaf mau nanya,untuk pencegahan bisa ga minum obat cacing biasa,yg ada
di apotek2?boleh tau nama obat cacing tsb?mksh bnyk
balas: cacingnya beda. jadi ga bisa. silakan konsul dengan ahlinyathx
By thomas on Dec 22, 2009
Saya mau nanyadengan diadakannya pengobatan massal tiap tahun apa
dpat menjamin tidak terkenanya penularan panyakit filaria inin apakh obt
DIETHYL CARBAMAZINE CITRATE (DEC),ALBENDAZOLE n PARACETAMOL sudah
cukup mempan dlm pengobatan n pencegahan filariatlong jwbnny ya
thanks
By Dian on Jan 3, 2010

saya dari banjarnegara,jawa tengah.


tetangga desa saya sudah terkena kaki gajah tiga orang dan lurah sudah
melaporkan kepada pihak yang berwajib.sudah satu tahun ini tidak ada
tanggapan dari pihak yang berwajib.bagaimana cara pencegahan agar saya
tidak tertular.trims.
By ainy solecha on Feb 14, 2010
saya mau tanya,sudah sekitar 2 hari kaki saya bentol bentol dan terasa
gatal.sewaktu hari pertama bentolnya tidak separah pada hari kedua,sehingga
saya mengangap ini hanya karena di gigit nyamuk,namun saat saya bangun
tidur bentol bentol di kaki saya sudah semakin banyak.apakah ini merupakan
penyakit kaki gajah?
tolong dibalas segera.
By kalya on Jul 4, 2010
Salam hormat..
Saya ingin bertanya, nyamuk yg tlh terinfeksi itu kira2 hidupnya akan berapa
lama, trus apakah nyamuk yg tlah terinfeksi itu bisa lgsg menularkan penyakit ini
pd org lain pd saat dia (nyamuk) ptma mengisap darah si penderita dan lgsg
menggigit pd org lain pd saat itu jg?? Atw butuh wkt lg agar dpt menginfeksikan
pd org lain. Thanks b4 ^_^
By Uchil on Jan 5, 2011
Kepada
Yang terhormat PEMDA RIAU,
c/q. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Maaf sebelumnya, di daerah Daru-Daru 3, Kel. Tangkerang Timur, Kec. Tenayan
Raya, Pekanbaru, masih ada 1 (satu) orang laki-laki umur lk. 45 tahun, yang
menderita penyakit KAKI GAJAH dan berkemungkinan komplikasi dgn penyakit
Beri-Beri (krn bila kulit nya ditekan lama-lama, maka untuk kembali kesemua
membutuhkan waktu yang lama.
Untuk kaki gajahnya yang besar nampak sebelah kiri, sedangkan sebelah
kanan, mengecil. Dan Bapak sering merasakan ngilu dan sakit pada kakinya
yang besar. Bila luka, umpamya kena duri atau kaca sedikit saja, maka darah
yang keluar hanya sedikit dan untuk penyembuhannya cukup lama.
Jadi mohon hendaknya kepada Bapak2/Ibu Dinas Kesehatan untuk dapat
membantu Bapak ini. Karena setahu kami, dia tidak punya isteri dan keluarga
tinggal di Pekanbaru.
Hormat kami,
hassan rambey
By hassan rambey on Jan 10, 2011
mikum ..

Sy mo tnya nie kira2 proses pmbengkakan pnyakit kaki gajah memakn waktu
yang lma tw relatif cepat.????
Di tunggu jawabannya ya
By chandra on Jan 13, 2011
mau nanya ni ,beli buku tentang penyakit kaki gajah dimana ya, soalnya gue
bingung mau beli gak ada ada,
terima kasih
By zamroni on Mar 10, 2011
di daerah pamulang yang sekarang menjadi satu daerah di bawah naungan
tanggerang selatan dan daerah teluk naga, sering terjangkit masalah penyakit
kaki gajah..kira2 apa yg seharusnya dilakukan dinas kesehatan daerah untuk
menanggulangi hal tersebut.?
By Imu pemasaran on Mar 15, 2011
Wah..
Emank ngeri y!!!!!
Mdh2an yg kna pykt kaki gajah ni
bsa cepat2 sembuh, pastinya dengan usaha dan berdoa kepda tuhan,
tapi aku mau tnya ni,,
kalau kaki kiri kita sering sakit
yang bisa kambuh kapan aja
apakah ada menjurus ke penyakit itu????
By Meisar on May 8, 2011
Penyakit Kaki Gajah sebenarnya dapat dicegah dengan menghindari gigitan
nyamuk seperti penangganan malaria dan DBD, dengan mencegah diri dari
gigitan nyamuk akan terhindar dari penyakit yg ditularkan oleh nyamuk bukan
malaria dan dbd saja cikulunya dapat dicegah juga, pemerintah sekarang sudah
menjalankan program eliminasi filaria terutama pada daerah yang endemis
filaria, diberikan obat pencegahan filaria yaitu DEC, Albendazole dan
Paracetamol yang diminum setahun 1 x selama 5 tahun untuk membunuh cacing
mikrofilaria, informasinya dapat menanyakan pada puskesmas diwilayah
saudara,trims
By afrizal on Sep 22, 2011

filariasis
Pengantar

Penderita Filariasis (Penyakit Kaki Gajah)


Cacing filaria (Wucheria bancrofti) termasuk salah satu jenis invertebrata yang
merugikan manusia. Sasing filaria dapat menyebabkan penyakit kaki gajah atau
Filariasis yang ditularkan melalui gigitan berbagai jenis nyamuk kecuali nyamuk
mansoni.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan
dapat menimbulkan cacat menetap, berupa pembesaran kaki, lengan dan alat
kelamin baik wanita maupun pria. Akibatnya penderita kaki gajah tidak dapat
bekerja secara optial, bahkan hidupnya selalu tergantung pada orang lain. Di
Indonesia penyakit kaki gajah tersebar luas hampir di seluruh propinsi.
Berdasarkan hasil survei, untuk tahun 2000 tercatat sebanyak 1553 desa yang
tersebar di 231 kabupaten dan 26 propinsi, dengan jumlah kasus kronis 6233
orang.
Untuk menanggulangi penyebaran penyakit kaki gajah ini agar tidak meluas,
maka melalui organisasi WHO menetapkan kesepakatan global yaitu
memberantas penyakit kaki gajah sampai tuntas. Sementara untuk Indonesia
pada tahun 2002 sudah dimulai pelaksanaan eliminasi penyakit kaki gajah
secara bertahap di 5 kabupaten percontohan. Program eliminasi dilaksanakan
melalui pengobatan masal dengan DEC dan Albendasol untuk setahun sekali
selama 5 tahun.
Ciri-ciri Cacing Filaria

Cacing Filaria memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


1.
Cacing dewasa (makrofilaria), bentuknya seperti benang berwarna putih
kekuningan. Sedangkan larva cacing filaria (mikrofilaria) berbentuk seperti
benang berwarna putih susu.

2.
Makrofilaria yang betina memiliki panjang kurang lebih 65 - 100 mm,
ekornya berujung tumpul, untuk makrofilarial yang jantan memiliki panjang
kurang lebih 40 mm, ekor melingkar. Sedangkan mikrofilaria berukuran panjang
kurang lebih 250 mikron, bersarung pucat.
3.
Tempat hidup Makrofilaria jantan dan betina di saluran limfe dan kelenjar
limfe. Sedangkan pada malam hari mikrofilaria terdapat di dalam pembuluh
darah tepi, dan pada siang hari mikrofilaria terdapat di kapiler alat-alat dalam,
misalnya: paru-paru, jantung, dan hati.
Siklus Hidup Cacing Filaria
Siklus hidup cacing Filaria terjadi melalui dua tahap, yaitu:
1. Tahap pertama, perkembangan cacing Filaria dalam tubuh nyamuk sebagai
vector yang masa
pertumbuhannya kurang lebih 2 minggu.
2. Tahap kedua, perkembangan cacing Filaria dalam tubuh manusia (hospes)
kurang lebih 7 bulan.
Siklus hidup cacing Filaria dalam tubuh nyamuk
Siklus hidup pada tubuh nyamuk terjadi apabila nyamuk tersebut menggigit dan
menghisap darah orang yang terkena filariasais, sehingga mikrofilaria yang
terdapat di tubuh penderita ikut terhisap ke dalam tubuh nyamuk. Mikrofilaria
yang masuk ke paskan sarung pembungkusnya, kemudian mikrofilaria
menembus dinding lambung dan bersarang di antara otot-otot dada (toraks).
Bentuk cacing Filaria menyerupai sosis yang disebut larva stadium I. Dalam
waktu kurang lebih 1 minggu, larva ini berganti kulit, tumbuh akan lebih gemuk
dan panjang yang disebut larva stadium II. Pada hari ke sepuluh dan seterusnya,
larva berganti kulit untuk kedua kalinya, sehingga tumbuh semakin panjang dan
lebih kurus, ini yang sering disebut larva stadium III. Gerak larva stadium III ini
sangat aktif, sehingga larva mulai bermigrasi (pindah), mula-mula ke rongga
perut (abdomen) kemudian pindah ke kepala dan ke alat tusuk nyamuk.
Perkembangan filaria dalam tubuh manusia
Siklus hidup cacing Filaria dalam tubuh manusia terjadi apabila nyamuk yang
mengendung mikrofilaria ini menggigit manusia. Maka mikrofilaria yang sudah
berbentuk larva infektif (larva stadium III) secara aktif ikut masuk ke dalam
tubuh manusia (hospes).
Bersama-sama dengan aliran darah pada tubuh manusia, larva keluar dari
pembuluh darah kapiler dan masuk ke pembuluh limfe. Di dalam pembuluh
limfe, larva mengalami dua kali pergantian kulit dan tumbuh menjadi cacing
dewasa yang sering disebut larva stadium IV dan stadium V. Cacing Filaria yang
sudah dewasa bertempat di pembuluh limfe, sehingga akan menyumbat
pembuluh limfe dan akan terjadi pembengkakan, misalnya pada kaki dan disebut
kaki gajah (filariasis).

filariasis

Gejala Klinis
Gejala klinis filariasis akut
Apabila seseorang terserang filariasis, maka gejala yang tampak antara lain:
1. Demam berulang-ulang selama 3 - 5 hari, demam dapat hilang bila si
penderita istirahat dan
muncul lagi setelah si penderita bekerja berat.
2. Pembengkakan kelenjar getah bening sehingga terlihat bengkak di daerah
lipatan paha, ketiak
yang tampak kemerahan, panas dan sakit.
3. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak
kemerahandan merasa
panas.
Sedangkan gejala klinis filariasis kronis yaitu berupa pembesaran yang menetap
(Elephantiasis) pada tungkai, lengan buah dada, buah zakar (elephantiasis
skroti).

filariasis
Cara Penularan
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang
tersebut digigit nyamuk yang infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva
stadium III (L3). Nyamuk tersebut mendapat mikrofilaria pada saat menghisap
darah penderita filariasis yang mengandung mikrofilaria. Kemudia nyamuk yang
mengandung larva stadium III tersebut menggigit orang lain, maka orang
tersebut akan tertular filariasis atau terserang penyakit kaki gajah.

filariasis
Diagnosis
Bagaimana cara mendiagnosa seseorang terserang filariasis atau penyakit kaki
gajah?
Diagnosis dibuat berdasarkan gejala-gejala klinis akut ataupun kronis, dengan
dipastikan melalui pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan itu dilakukan dengan
pengambilan darah pada jari si penderita. Pemeriksaan dilakukan pada pukul
20.00 malam waktu setempat. Karena pada saat malam hari mikrofilaria
terdapat di dalam darah tepi penderita. Apabila ternyata di dalam pemeriksaan
sediaan darah ditemukan mikrofilaria, maka orang tersebut dinyatakan sebagai
penderita filariasis atau terserang penyakit kaki gajah.

filariasis

Diagnosis
Bagaimana cara mendiagnosa seseorang terserang filariasis atau penyakit kaki gajah?
Diagnosis dibuat berdasarkan gejala-gejala klinis akut ataupun kronis, dengan dipastikan

melalui pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan itu dilakukan dengan pengambilan darah


pada jari si penderita. Pemeriksaan dilakukan pada pukul 20.00 malam waktu setempat.
Karena pada saat malam hari mikrofilaria terdapat di dalam darah tepi penderita. Apabila
ternyata di dalam pemeriksaan sediaan darah ditemukan mikrofilaria, maka orang tersebut
dinyatakan sebagai penderita filariasis atau terserang penyakit kaki gajah.
filariasis
Pencegahan
Bagaimana cara pencegahan agar seseorang tidak terserang filariasis atau
penyakit kaki gajah? Banyak cara yang harus dilakukan, misalnya:
1.
Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk vector, misalnya:
dengan menggunakan kelambu sewaktu tidur, menutup ventilasi rumah dengan
kasa nyamuk, menggunakan obat nyamuk semprot atau bakar, mengoles kulit
dengan obat anti nyamuk.
2.
Memberantas jentik-jentik nyamuk dengan membersihkan bak air di
rumah-rumah.
3.
Menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat
per-indukan nyamuk.
4.
Membersihkan semak-semak di sekitar rumah.
filariasis
Pengobatan
Selama lebih dari 40 tahun untuk pengobatan filariasis, baik secara perorangan
maupun untuk pengobatan masal dalam jangka panjang, digunakan DEC (Diethil
Carbamazine Citrate). DEC bersifat membunuh mikrofilaria juga makrofilaria atau
cacing dewasa. Sehingga sampai saat ini DEC merupakan satu-satunya obat
penyakit kaki gajah (filariasis) yang efektif, aman dan relatif murah. Pada
pengobatan perorangan bertujuan untuk menghancurkan parasit dan
mengeliminasi, guna mengurangi atau mencegah kesakitan. Aturan dosis yang
dianjurkan untuk 6 mg/kg berat badan/hari, selama 12 hari diminum sesudah
makan, dalam sehari 3 kali.
Pada pengobatan masal (program pengendalian filariasis), digunakan pemberian
DEC dosis rendah, dengan jangka waktu pemberian yang lebih lama, misalnya:
- Dalam bentuk garam DEC 0,2% - 0,4% selama 9 - 12 bulan.
- Untuk orang dewasa digunakan 100mg/minggu selama 40 minggu.

BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang

Indonesia merupakan wilayah yang mempunyai iklim tropis. Di daerah iklim


tropis, kemungkinan terjadinya penyakit filariasis atau kaki gajah lebih besar
daripada didaerah yang beriklim sedang maupun dingin. Filariasis merupakan
jenis penyakit reemerging desease, yaitu penyakit yang dulunya sempat ada,
kemudian tidak ada dan sekarang muncul kembali. Filariasis (penyakit kaki
gajah) atau juga dikenal dengan elephantiasi yaitu penyakit menular dan
menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui
gigitan berbagai spesies nyamuk. Di Indonesia, vektor penular filariasis hingga
saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex,
Mansonia, Aedes dan Armigeres. Filariasis dapat menimbulkan cacat menetap
berupa pembesaran kaki, tangan, dan organ kelamin.
Filariasis merupakan kelompok penyakit pada manusia maupun hewan yang
disebabkan oleh infeksi parasit Nematoda, ordo filaridae yang biasa disebut
filariae. Penyakit ini baru menimbulkan gejala setelah terpapar selama beberapa
tahun, oleh sebab itu pada anak-anak jarang mengalami filariasis klinis yang
bermakna.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk

mengetahui
mengetahui
mengetahui
mengetahui
mengetahui
mengetahui

pengertian penyakit filariasis


penyebab penyakit filariasis
morfologi penyakit filariasis
gejala dari penyakit filariasis
diagnosa penyakit filariasis
pencegahan dan pengobatan penyakit filariasis

BAB II
ISI
Pengertian Penyakit Filariasis
Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di wilayah
tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah edema, infeksi oleh sekelompok
cacing nematoda parasit yang tergabung dalam superfamilia Filarioidea.
Filariasis biasanya dikelompokkan menjadi tiga macam, berdasarkan bagian
tubuh atau jaringan yang menjadi tempat bersarangnya: filariasis limfatik,
filariasis subkutan (bawah jaringan kulit), dan filariasis rongga serosa (serous
cavity). Filariasis limfatik disebabkan Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan
Brugia timori[1]. bagian kelamin, tetapi W. bancrofti dapat menyerang tungkai
dada, serta alat kelamin. Filariasis subkutan disebabkan oleh Loa loa (cacing
mata Afrika), Mansonella streptocerca, Onchocerca volvulus, dan Dracunculus
medinensis Gejala elefantiasis (penebalan kulit dan jaringan-jaringan di
bawahnya) sebenarnya hanya disebabkan oleh filariasis limfatik ini. B. timori
diketahui jarang menyerang (cacing guinea). Mereka menghuni lapisan lemak
yang ada di bawah lapisan kulit. Jenis filariasis yang terakhir disebabkan oleh
Mansonella perstans dan Mansonella ozzardi, yang menghuni rongga perut.
Semua parasit ini disebarkan melalui nyamuk atau lalat pengisap darah, atau,
untuk Dracunculus, oleh kopepoda (Crustacea).
Morfologi Penyakit Filariasis

Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan letak bagian luar tubuh
suatu organisme hidup. Berikut ini adalah morfologi penyakit filariasis.
Larva stadium 1 panjangnya kurang lebih 147 mikron, bentuknya seperti sosis,
ekornya panjang dan lancip.
Larva stadium 2 panjangnya kurang lebih 450 mikron, bentuknya lebih gemuk
dan lebih panjang daripada bentuk stadium 1, ekornya pendek seperti kerucut.
Larva stadium 3 panjangnya kurang lebih 1200 mikron, bentuknya langsing,
pada ekornya terdapat 3 buah papil.
Mikrofilaria panjangnya kurang lebih 250 mikron, besarung pucat (pewarnaan
hematoxilin), lekuk badan halus, panjang ruang kepala sama dengan lebarnya,
inti halus dan teratur, tidak ada inti tambahan.
Cacing dewasa (mikrofilaria) halus seperti benang, warna putih kekuningan.
Cacing jantan panjangnya kurang lebih 40 mm ekornya melingkar, mempunyai
2 spikula.
Cacing betina panjangnya 65 - 100 mm, ekor lurus berujung tumpul.
Gejala Penyakit Filariasis
Gejala Filariais Akut dapat berupa:
Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat
dan muncul lagi setelah bekerja berat
Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha,
ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang
menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde
lymphangitis)
Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah
bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak
kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)
Diagnosa penyakit filariasis
Penyakit kaki gajah ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan mikroskopis
darah, Sampai saat ini hal tersebut masih dirasakan sulit dilakukan karena
microfilaria hanya muncul dan menampilkan diri dalam darah pada waktu malam
hari selama beberapa jam saja (nocturnal periodicity).
Selain itu, berbagai methode pemeriksaan juga dilakukan untuk mendiagnosa
penyakit kaki gajah. Diantaranya ialah dengan system yang dikenal sebagai
Penjaringan membran, Metode konsentrasi Knott dan Teknik pengendapan.
Metode pemeriksaan yang lebih mendekati kearah diagnosa dan diakui oleh
pihak WHO adalah dengan jalan pemeriksaan sistem Tes kartu, Hal ini
sangatlah sederhana dan peka untuk mendeteksi penyebaran parasit (larva).
Yaitu dengan cara mengambil sample darah sistem tusukan jari droplets diwaktu
kapanpun, tidak harus malam hari.
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis antara lain
sebagai berikut:

Diagnosis Immunologi dengan ELISA dan Immunochromatographic Test ( ICT ).


Kedua teknik ini pada dasarnya menggunakan antibodi monoklonal yang spesifik
untuk mendeteksi anti gen filarial dalam sirkulasi. Hasil tes yang positif
menunjukan adanya infeksi aktif walaupun mikrofilaria tidak ditemukan dalam
darah dan juga digunakan untuk monitor keefektifan terapi. Pada stadium
opstruktif mikrofilaria sering tidak dijumpai dalam darah, tetapi ada didalam
cairan hidrokel atau cairan chyluria.
Pemeriksaan urin dan mikroskopis: jika diduga filariasis limfatik, pemeriksaan
urin secara makroskopis untuk chyluria kemudian dipusatkan untuk mikrofilaria.
CBC (Complete Blood Count): eosinofilia terjadi pada semua bentuk infeksi
filariasis yang jelas.
Penilaian serum imunoglobulin: peningkatan serum Ige dan IgG4 dapat terlihat
pada filariasis aktif.
Pengobatan, pencegahan dan rehabilitasi penyakit filariasis
Pengobatan
Penggunaan obat-obat anti filaria harus disesuaikan per individu. Penderitapenderita yang lebih tua dengan obstruksi limfatik kronis dan mereka yang
tinggal pada daerah endemis tidak menunjukkan adanya manfaat dari
pengobatan spesifik. Pengobatan filariasis harus spesifik dan sesuai dengan
mikrofilaria yang terisolasi atau anti gen dalam darah yang terdeteksi.
Diethylcarbamazine (DEC) merupakan obat pilihan baik untuk pengobatan
perorangan atau masal. DEC bersifat membunuh mikrofilaria dan juga cacing
dewasa pada pengobatan jangka panjang. Pengobatan perorangan ditujukan
untuk menghancurkan parasit dan mengeliminasi, mengurangi, atau mencagah
kesakitan.
DEC merupakan derivat piperazine. Immobilisasi mikrofilaria terjadi dengan
menurunkan aktivitas otot akibat efek hiperpolarisasi, namun mekanisme yang
tepat belum diketahui. Perubahan permukaan membran dan peningkatan
destruksi oleh didtem imun hospes juga terjadi. Bisa juga meningkatkan adhesi
granulosit via mekanisme antibodi-dependent dan antibodi-independent. Diduga
pula, DEC juga mengganggu proses intrasel mikrifilaria dan transpor
makromolekul spesifik.
Dosis dewasa: 6 mg / kg / hari dalam dosis terbagi, setelah makan, selama > 12
hari, sering dalam 3 minggu. Dosis rendah ( kurang lebih 2-3 mg / kg / hari )
biasanya dianjurkan untuk 3 hari pertama pengobatan untuk menurunkan resiko
efek samping. Pada anak usia < 2 tahun tidak diberikan, tapi untuk usia lebih
dari 2 tahun, dosis sama dengan orang dewasa. Kontra indikasi bila terjadi reaksi
hipersensitivitas. Individu yang lebih muda dengan limfangitis akut harus
diberikan DEC 50 mg pada hari I, 2 x 50 mg pada hari II, 3 x 50 mg pada hari 3
dan 10 mg / kg BB pada hari ke 4-21.
Pada pengobatan masal, pemberian DEC dosis standar tidak dianjurkan
mengingat efek samping yang dapat ditimbulkan. Untuk itu DEC diberikan
dengan dosis rendah dengan jangka waktu pemberian lebih lama untuk
mencapai dosis total yang sama. Jika terjadi demam, nyeri kepala atau
pembengkakan sendi maka pengobatan harus dihentikan dan diberikan
kortikosteroid.

Ivermectin (Mectizan, 22, 23- dihidroavermectin) merupakan derivat macrocyclic


lactone dari Avermectin yang mempunyai aktivitas luas terhadap nematoda dan
ektoparasit. Obat ini hanya membunuh mikrofilaria. Dosis dewasa adalah 150200 g / kg p.o.,dosis tunggal, diberikan kurang lebih 2-3 bulan sekali. Pada anak
dengan usia < 5 tahun atau berat badan < 15 kg tidak dianjurkan sedangkan
anak usia 5 tahun atau berat badan > 15 kg, dosis pemberian seperti dosis
dewasa. Kontraindikasi untuk penderita dengan hipersensitivitas dan penyakit
berat lain yang terjadi bersamaan, ibu hamil dan menyusui. Efek samping yang
ditimbulkan lebih ringan daripada DEC.
Pencegahan
Pencegahan filariasis dapat dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk
(mengurangi kontak dengan vektor) misalnya menggunakan kelambu sewaktu
tidur, menutup ventilasi dengan kasa nyamuk, menggunakan obat nyamuk,
mengoleskan kulit dengan obat anti nyamuk, menggunakan pakaian panjang
yang menutupi kulit, tidak memakai pakaian berwarna gelap karena dapat
menarik nyamuk, dan memberikan obat anti-filariasis (DEC dan Albendazol)
secara berkala pada kelompok beresiko tinggi terutama di daerah endemis. Dari
semua cara diatas, pencegahan yang paling efektif tentu saja dengan
memberantas nyamuk itu sendiri dengan cara 3M.
Filariasis hanya dapat tersebar melalui vektor yang terinfeksi larva infektif.
Pencegahan untuk mengurangi kontak antara manusia dan vektor serta
menurunkan jumlah infeksi dengan mengadakan pencegahan pada hospes
(manusia).
Rehabilitasi
Penderita filariasis yang telah menjalani pengobatan dapat sembuh total.
Namun, kondisi mereka tidak bisa pulih seperti sebelumnya. Artinya, beberapa
bagian tubuh yang membesar tidak bisa kembali normal seperti sedia kala.
Rehabilitasi tubuh yang membesar tersebut dapat dilakukan dengan jalan
operasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah yang telah kami buat dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya
yaitu:
Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di wilayah
tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah edema, infeksi oleh sekelompok
cacing nematoda parasit yang tergabung dalam superfamilia Filarioidea.
Penyakit kaki gajah (filariasis) ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan
mikroskopis darah.
lariasis dapat dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk (mengurangi
kontak dengan vektor)
Pengobatan filariasis harus dilakukan secara masal dan pada daerah endemis
dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC). DEC dapat
membunuh mikrofilaria dan cacing dewasa pada pengobatan jangka panjang.

Saran
Diharapkan pemerintah dan masyarakat lebih serius menangani kasus filariasis
karena penyakit ini dapat membuat penderitanya mengalami cacat fisik
sehingga akan menjadi beban keluarga, masyarakat dan Negara. Dengan
penanganan kasus filariasis ini pula, diharapkan Indonesia mampu mewujudkan
program Indonesia Sehat Tahun 2010.
About these ads
Share this:
Twitter1
Facebook6
Related
Uji PredasiIn "Tugas Kuliah Semester 3"
Makalah Penyakit MeningitisIn "Tugas Kuliah Semester 3"
PLASMODIUM KNOWLESIIn "Tugas Kuliah Semester 4"
This entry was posted on Januari 17, 2012, in Tugas Kuliah Semester 2 and
tagged gejala filariasis, makalah, makalah filariasis, makalah penyakit menular,
morfologi penyakit filariasis, pencegahan filariasis, pengertian filariais,
pengobatan filariasis, penyakit berbasis lingkungan, penyakit filariasis. Bookmark
the permalink. & Komentar
Navigasi tulisan
laporan Jartest
TINJAUAN DESKRIPTIF GIZI BURUK BAGI BALITA
3 gagasan untuk Makalah Filariasis
Muh. Aswar berkata:
Mei 1, 2012 pukul 11:08 am
Terima kasih sudah membantuh sy
by: Aswar Cs
Balas
evynurhidayah berkata:
Mei 9, 2012 pukul 2:19 am
sama sama.. :D
Balas
indra gunawan berkata:
Desember 17, 2012 pukul 6:47 am
terima kasih atas informasinya, semoga dengan informasi ini banyak yang
sadar akan bahaya penyakit ini, Dan akan lebih memperhatikan kesehatannya.
Balas
Tinggalkan Balasan
Cari bErdasarkan JuduL
Sugeng Rawuuh
Hellow....^^

Glitterfy.com - Welcome Glitter Graphics To my Blog..... makaciih udda


berkunjung......... dunia terasa sempurna jika kita bisa saling berbagi ilmu pada
sesama,,,, Ooiaa.. jGn luppa... comment,,kritik,,ato saran dr tmen2 ea...biar Blog
Q lbih baeg Q tunggu pko'nya... => (NB) menjadi baik ittuw mudah,,tp menjadi
benar ittuw susah, karena benar bagi kita blum tntu benar bg org lain,,,
Chayoo........!!!
Glitterfy.com - Piglet Glitter Graphics
my Kalender
Januari 2012 S
S
R
K
J
S
M
Mar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Like me..^^
my Blog Stats
138,834 hits
saHabat_Q
Isnainicandra
langkah catatanku
lkppikom
irfanhandi
coretan hati
goresan hati memeii
wangonvillage
am4nk04
alumongga anandita
hanya seorang 'phia'
catatan elfarizi
gubuknya itaita
liliesre
catatankika
ninokeyiz's journey
dita's blog
lentera hati
annachanhokidoki
rantinghijau
adietcandra
dewi rosani
Ariez Rpc05
Goresan Hitam
deqipersmuslimah
Ardhi QHSE
Lagi Lagi Halaman Guna Guna
fauzanmm
cumakatakata
peta pemikiran
my_doCument

cerita hari ini


ceRita_humoor
curahan hati
KUHP
Praktek_Q
seLaRik ceRita Hari ini
Tugas Kuliah Semester
Tugas Kuliah Semester
Tugas Kuliah Semester
Tugas Kuliah Semester

1
2
3
4

kabar bLogQ
Alexa Certified Traffic Ranking for evynurhidayah.wordpress.com
Arsip
Maret 2013
November 2012
Juni 2012
April 2012
Maret 2012
Januari 2012
Meta
Daftar
Masuk log
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com
ini aQuw
Blog pada WordPress.com. | The Bouquet Theme.
Ikuti
Follow evynurhidayah
Get every new post delivered to your Inbox.
Bergabunglah dengan 26 pengikut lainnya.
Powered by WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai