Anda di halaman 1dari 25

kelompok 2

Nematoda
Usus non soil
dan nematoda
jaringan
Ady Maulana (2211016057)

Ardi Ravli Saputra (2211016135)


anggota
kelompok 2 Evana Dhiyalanni (2211016048)

Sevia Diva Febriani (2211016045)

Wanda Dila Vionita (2211016093)


Pengertian Nematoda dan Nematoda
usus non soil

Pengertian, morfologi, siklus hidup, dan


patogenesis Enterobius vermicularis
(cacing kremi)
pokok
pembahasan Pengertian Nematoda jaringan

Pengertian, morfologi, siklus hidup, dan


patogenesis Wuchereria bancrofti,
Brugia malayi, Brugia timori, dan Loa-loa

Pencegahan penyakit
Nematoda
Menurut Dropkin (1991), nematoda (nama tersebut berasal dari kata
Yunani, yang artinya benang) berbentuk memanjang, seperti
tabung, kadang- kadang seperti kumparan, yang dapat bergerak
seperti ular. Mereka hidup di dalam air, baik air laut maupun air
tawar, di dalam film air, di dalam tanah, di dalam jaringan jasad
hidup berair. Nematoda merupakan hewan tripoplastik dan
pseudoselomata (berongga tubuh semu).
nematoda usus
non soil
Nematoda usus (Non Soil Transmitted Helminth) adalah
nematoda usus yang merupakan nematoda yang di dalam
siklus hidupnya tidak membutuhkan tanah. Cacing yang
tergolong Non STH adalah Enterobius vermicularis (cacing
kremi).
Pengertian Enterobius vermicularis
(Cacing kremi)
Enterobius vermicularis (cacing kremi) adalah cacing yang dapat masuk ke tubuh
melalui makanan, pakaian, bantal, sprai serta inhalasi debu yang mengandung telur
yang kemudian akan bersarang di usus dan akan dihancurkan oleh enzim usus, telur
yang lolos akan berkembang menjadi larva dewasa.
·Morfologi
Cacing Kremi
(Enterobius Telur cacing berbentuk lonjong dan lebih datar
vermicularis) pada satu sisi. Telur tersebut berukuran 50 – 60
micron x 20 – 32 micron. Dinding telur bening dan

sedikit lebih tebal dari cacing tambang. Telur ini
juga resisten terhadap desinfektan dan udara
Cacing betina berukuran panjang 8 – 13
dingin.
mm, lebar 0,3 – 0,5 mm dan mempunyai
ekor yang meruncing. Bentuk jantan lebih
kecil dan berukuran panjang 2 – 5 mm,
lebar 0,1 – 0,2 mm dan mempunyai ujung
kaudal yang melengkung
Infeksi cacing kremi dimulai saat seseorang
tidak sengaja menghirup atau menelan
telur cacing tersebut. Cacing kremi yang
ada di dalam tubuh akan bergerak menuju
Siklus Hidup anus untuk bertelur. Dari anus, telur cacing
Cacing Kremi akan masuk kembali ke mulut apabila orang
(Enterobius tersebut tidak mencuci tangan setelah
menyentuh area anus dan langsung makan.
vermicularis)
Cacing kremi dapat menimbulkan penyakit
enterobiasis pada manusia yang ditandai
dengan rasa gatal di daerah anus. Gejala
ini disebabkan karena iritasi di sekitar anus
Patogenesis
perineum dan vagina oleh cacing betina
gravid yang bermigrasi ke daerah anus
dan vagina sehingga menyebabkan
pruritus lokal.
nematoda
jaringan
Nematoda jaringan adalah nematoda yang hidup di
beberapa jaringan tubuh,seperti jaringan limfa, jaringan
subkutan, dan jaringan serosa. Cacing yang termasuk
golongan nematoda jaringan adalah Wuchereria
bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori, dan Loa-loa.
Pengertian Cacing Filaria
(Wuchereria bancrofti)

Wuchereria bancrofti atau cacing filaria adalah salah satu nematoda


jaringan yang merupakan salah satu parasit manusia yang
menyebabkan penyakit filariasis limfatik (kaki gajah).
·Morfologi Cacing Filaria
(Wuchereria bancrofti)

Pada mikrofilaria Wuchereria bancrofti


memiliki panjang 230 – 300 μm dan lebar 7,5
– 10 μm, memiliki sheath (bersarung), pada
tubuhnya mempunyai inti yang halus, sama
besar dan tersusun teratur tanpa inti
tambahan (nukleus terminalis) pada ujung
posterior, ujung anterior tumpul membulat,
dan ujung posterior meruncing.
Siklus hidup parasit ini memerlukan waktu yang sangat
panjang masa pertumbuhan parasit di dalam nyamuk
kurang lebih 2 minggu. Cacing filaria membutuhkan
Siklus Hidup inang pembawa (vektor) berupa beberapa jenis
nyamuk dari anggota genus Culex, Anopheles, Aedes,
Mansonia, dan Coquillettidia.
Cacing Filaria

(Wuchereria
bancrofti) Infeksi dapat disebabkan oleh bentuk dewasa baik yang
hidup maupun mati. Bentuk dewasa atau larva yang
sedang tumbuh akan menyebabkan kelainan berupa
reaksi inflamasi sistem limfatik. Bentuk mikrofilaria yang
Patogenesis hidup di dalam darah belum diketahui apakah dapat
menghasilkan produk yang bersifat patogen atau tidak.
Penyakit kaki gajah ini disebabkan oleh Wuchereria
bancrofti

Cacing Filaria
(Wuchereria
bancrofti)
penyakit kaki gajah
Pengertian Brugia malayi

Brugia malayi adalah salah satu nematoda jaringan yang merupakan salah
satu dari tiga parasit manusia yang menyebabkan penyakit filariasis
limfatik (kaki gajah). Cacing ini pertama kali ditemukan di Sulawesi oleh
Brug sehingga disebut Brugia. Brugia malayi disebut juga dengan Filaria
malayi dan Wuchereria malayi.
·Morfologi
Brugia malayi
Pada cacing dewasa atau filaria Brugia malayi
Pada mikrofilaria Brugia malayi memiliki memiliki ukuran lebih kecil daripada Wuchereria
ukuran panjang 170 – 260 μm dan lebar bancrofti, berbentuk seperti benang halus, dan
± 6 μm, ujung anterior membulat / berwarna putih kekuningan. Ukuran cacing betina
tumpul dengan 2 buah alat pengebor, ± 160 μm dan lebar ± 55 μm dan ukuran cacing
memiliki sheath (bersarung), ujung jantan adalah ± 90 μm dan lebar ± 25 μm.
posterior runcing, inti tubur kasar,
tersusun tidak teratur sampai ujung
posterior dengan 2 buah nukleus
terminalis.
Siklus hidup parasit ini sama dengan siklus hidup
Wuchereria bancrofti. Mikrofilaria masuk ke dalam
Siklus Hidup
tubuh manusia dengan melalui gigitan nyamuk (dari

Brugia genus Mansonia, Culex, Aedes, dan Anopheles).

malayi
Infeksi dapat disebabkan oleh cacing bentuk dewasa baik
yang hidup maupun mati. Infeksi cacing ini jarang melibatkan
daerah genital. Terjadi eosinofilia yang tinggi, sehingga
Patogenesis mengakibatkan terbentuknya nodule yang menimbulkan
varises akan mengakibatkan reaksi granulomatosus, reaksi
peradangan, selanjutnya akan mengakibatkan limfangitis dan
limfadenitis.
Pengertian Brugia timori

Brugia timori merupakan cacing yang penyebarannya terbatas di


Kepulauan Nusa Tenggara Timur. Memiliki nama lain, yaitu Filariasis


timori. Habitat cacing dewasa berada di pembuluh limfa dan
menyebabkan filariasis limfatik atau kaki gajah. Penyebaran cacing ini
kosmopolit terutama di daerah tropis dan sub tropis.
Morfologi Brugia timori

Pada Brugia timori memiliki ciri-ciri,


yaitu berwarna putih kekuningan,
berbentuk seperti benang, berukuran
lebih besar daripada Wuchereria
bancrofti, memiliki mikrofilia yang
bersarung (sheath), dan mikrofilia
berukuran 128 - 310 nm. Pada cacing
betina memiliki ukuran 21 - 39 x 0,1 mm
dan ukuran cacing jantan 13 - 23 x 0,08
mm.
Siklus hidup parasit Brugia malayi dan Brugia timori ini cukup
panjang, masa pertumbuhannya di dalam tubuh nyamuk kurang
lebih 3 bulan. Brugia timori ditularkan oleh Anopheles didalam
Siklus Hidup tubuh nyamuk betina, mikrofilaria yang terisap waktu menghisap
darah akan melakukan penetrasi pada dinding lambung dan
Brugia berkembang dalam otot thorax hingga menjadi larva filariform
infektif, kemudian berpindah ke probosis.
timori
Brugia merupakan parasit yang hanya dapat menginfeksi manusia,
penyakit yang disebabkan oleh Brugia Timori disebut filatiasis timori.
Filariasis malayi dan filariasis timori disebut filariasis brugia.
Infeksi ditandai dengan serangan demam serta peradangan saluran
Patogenesis
dan kelenjar limfe. Pencegahan penyakit akibat dari Brugia timori
adalah mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menjaga
kebersihan, hindari kebiasaan menggantung pakaian yang bias
menjadi tempat hinggap nyamuk.
pengertian loa-loa
Loa-loa adalah salah satu nematoda jaringan yang bisa menyebabkan penyakit
loiasis / calabar swelling / fugitive swelling / eye worm disease. Loiasis adalah
penyakit kronis yang ditandai dengan proses inflamasi dan pembengkakan
subkutan yang cepat terbentuk dan bersifat sementara yang disebut dengan
calabar swelling.
·Morfologi loa-loa

Pada mikrofilaria memiliki panjang 250 – 300


μm dan lebar 6 – 8,5 μm mempunyai sheath
/ bersarung inti tubuh teratur sampai ujung
posterior. Pada cacing dewasa berbentuk
seperti benang, kutikula berbenjol-benjol
seperti tetesan embun (dew drops). Ukuran
cacing betina adalah dengan panjang 5 – 7
mm dan lebar ± 0,5 mm dan ukuran cacing
jantan adalah panjang 3 – 4 mm dan lebar ±
0,5 mm, ujung posterior cacing jantan
melengkung ke ventral dan mempunyai 8
pasang papila perianal, spicula tidak sama
panjang.
Hospes definitif parasit ini adalah manusia, sedangkan hospes
perantara Loa-loa adalah lalat Chrysops silacea dan Chrysops
dimidiata. Pertumbuhan mikrofilaria di dalam tubuh lalat terjadi
Siklus Hidup di otot dan bagian yang berlemak yang berlangsung selama 10
– 12 hari. Mikrofilaria kemudian menjadi larva infektif yang
keluar dari labium ke permukaan kulit dekat luka gigitan dan
loa-loa menembus ke dalam jaringan subkutan dan otot

Larva Loa-loa yang masuk ke dalam tubuh akan tumbuh


menjadi filaria dewasa yang hidup di antara lapisan fascia.
Filaria dewasa juga dapat terlihat saat sedang melewati
permukaan mata.Infeksi cacing akan menimbulkan gangguan
Patogenesis
konjungtiva mata dan pangkal hidung dengan gejala, yaitu iritasi
mata , pembengkakan pelupuk mata, gatal-gatal, dan terasa
seperti ada yang bergerak pada mata.

loa-loa
pencegahan penyakit yang dapat
dilakukan
Pencegahan yang dapat dilakukan agar dapat
terhindar dari penyakit akibat nematoda usus non soil
dan nematoda jaringan adalah dengan selalu menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, mengobati penderita
yang terinfeksi, menggunakan kelambu saat tidur,
mengatur cahaya dan ventilasi di dalam rumah.
Menaburkan bubuk larvasida pada tempat
penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan
obat nyamuk atau anti nyamuk, menghindari daerah di
mana lalat penyebar loiasis ditemukan, seperti
berlumpur, daerah teduh di sepanjang sungai atau
sekitar api kayu.
thank you!

Anda mungkin juga menyukai