Anda di halaman 1dari 17

CACING TAMBANG

(HOOKWORM)

OLEH :
ADE AYU DIAN CAHYANI
(PO.71.25.5.14.01)
NI PUTU CANDRA
IRJAWASRI
(PO.71.25.5.14.41)

SEJARAH CACING TAMBANG


Diberi nama cacing tambang karena pada zaman
dahulu cacing ini ditemukan di Eropa pada pekerja
pertambangan, yang belum mempunyai fasilitas sanitasi
yang memadai.

HOSPES
Hospes definitif : manusia
NAMA PARASIT & PENYAKIT
Ancylostoma duodenale
Necator americanus

Ankilostomasis
Nekatoriasis

HABITAT
Usus halus (duodenum, jejunum)

KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Class
: Secernentea
Order
: Strongyloidae
Family
: Ancylostomatidae
Genus
: Necator/Ancylostoma
Species : Necator americanus
Ancylostoma
duodenale

MORFOLOGI
a. Telur
. berbentuk lonjong / elips
. ukuran 65 x 40 mikron
. tidak berwarna
. memiliki dinding tipis yang
tembus cahaya
. berisi 2-8 blastomere yang
akan berkembang lebih lanjut
. Pada keadaan obstipasi
kadang-kadang didapatkan
telur yang berisi morula atau
bahkan larva

b. Larva
. Terdapat dua stadium larva,
yaitu larva rhabditiform (tidak
infektif) dan filariform (infektif)
. Larva rhabditiform bentuknya
agak gemuk dengan panjang
250 mikron, rongga mulut
panjang, pada esofagusnya
terdapat bulbus esofagus
. Larva filariform bentuknya
langsing dengan panjang 600
mikron, rongga mulut panjang,
tidak mempunyai bulbus
esofagus, ekor runcing
. Larva filariform mempunyai
selubung (sheat), pada
Ancylostoma duodenale sheat
berbentuk polos, sedangkan
pada Necator americanus
sheat berbentuk garis
melintang

Keterangan gambar :
a. larva rhabditiform
b. larva filariform
1.Rongga mulut (buccal cavity) 2.Esofagus
3. Bulbus esofagus 4. Usus 5. Ekor

Larva rhabditiform

Larva filariform Ancylostoma duodenale

Keterangan gambar (larva filariform) :


A. Necator americanus
B. Ancylostoma duodenale
1. Esoofagus 2. Usus 3. Anus 4. Selubung larva (sheat) pada
Necator americanus berupa garis-garis melintang

Larva filariform Necator americanus

c. Cacing dewasa
Ancylostoma duodenale
. Cacing silinder kecil, berwarna putih
keabu-abuan
. Ukuran Jantan 8 mm - 11 mm,
diameter 0,4 0,5 mm
. Ukuran Betina 10 mm 13 mm,
diameter 0,6 mm
. Pada rongga mulut terdapat 2
pasang gigi dan 1 pasang tonjolan
. Pada waktu istirahat/relaxasi
curvatura anterior searah dengan
lengkungan tubuh sehingga
menyerupai huruf C
. Betina memiliki caudal spine
. Ujung posterior pada jantan
mempunyai bursa copulatrix yang
bentuknya khas
. Cacing betina dapat memproduksi
10.000 hingga 30.000 telur perhari.
. Jangka hidup rata-rata Ancylostoma
duodenale adalah1 tahun.

Gambar anterior end dari


A.duodenale yang
mempunyai cutting teeth

Gambar bursa copulatrix


Ancylostoma
duodenale jantan

Necator amaricanus
Bentuk langsing, silindris
Ukuran Jantan 7 - 9 mm, diameter
0,3 mm dan betina 9 -11 mm,
diameter 0,4 mm
Pada waktu istirahat/relaxasi bagian
anterior berlawanan arah dengan
lengkungan tubuh sehingga
menyerupai huruf S
Pada rongga mulut terdapat 2
pasang cutting plates
Betina tidak memiliki caudal spine
Ujung posterior pada jantan
mempunyai bursa copulatrix yang
digunakan untuk memegang cacing
betina pada waktu copulasi.
Didalamnya terdapat spiculSe yang
homolog dengan penis.
Cacing betina dapat memproduksi
telur 5000 hingga 10.000 telur per
hari
Jangka hidup rata-rata Necator
americanus adalah 3 - 5 tahun

Gambar anterior end dari


Necator americanus yang
mempunyai cutting plates

Gambar bursa
copulatory Necator
americanus jantan

SIKLUS HIDUP

Keteranga
n:

1. Telur cacing akan keluar bersama tinja,


2. setelah 1-1,5 hari dalam tanah, telur tersebut menetas
menjadi larva rabditiform
3. Dalam waktu 3 hari larva tumbuh menjadi larva filariform yang
dapat menembus kulit dan dapat bertahan hidup 7-8 minggu
di tanah.
4. Setelah menembus kulit, larva filariform akan ikut aliran darah
ke jantung lalu ke paru-paru. Di paru-paru larva menembus
pembuluh darah & masuk ke bronchus lalu ke trachea dan
laring.
5. Dari laring, larva ikut tertelan dan masuk ke dalam usus halus
dan menjadi cacing dewasa.

DISTRIBUSI GEOGRAFIK
Distribusinya diseluruh dunia, terutama di
daerah lembab dengan iklim yang hangat.
Necator americanus dominan di Amerika
dan Australia, sementara Ancylostoma
duodenale ditemukan di Timur Tengah,
Afrika Utara dan Eropa Selatan.

EPIDEMOLOGI

Insiden tinggi ditemukan pada penduduk Indonesia


terutama didaerah pedesaan, khususnya di
perkebunan.
Tanah yang baik untuk pertumbuhan larva adalah
tanah gembur dengan suhu optimum untuk Necator
americanus 28 - 32C, sedangkan untuk Ancylostoma
duodenale 23 - 25C.

CARA PENULARAN

Infeksi terjadi bila larva


filariform menembus kulit
atau ikut tertelan
bersama makanan

Larva filariform Ancylostoma duodenale

Larva filariform Necator americanus

DIAGNOSA
LABORATORIUM
Diagnosis ditegakkan dengan
mengidentifikasi telur cacing
tambang dalam sampel tinja
menggunakan mikroskop

PENGOBATAN
1. Mebendazol : Vermox
2. Pirantel pamoat :
Combantrin
3. Levamisol :
Levotetramisol,
Askamex, Ergamisol

REFERENSI
Wulandari,A.SOIL TRANSM SDH.Vol.2 No.2.Jurnal Healthy Science Akademi Analis

Kesehatan Malang
http://habibana.staff.ub.ac.id/2014/01/16/hookworm-ancylostoma-duodenale-necatoramericanus/
Jawetz,dkk.MIKROBIOLOGI KEDOKTERAN.Edisi 25.BUKU KEDOKTERAN

Anda mungkin juga menyukai