Anda di halaman 1dari 39

Nematoda jaringan

Laboratorium Parasitologi
Fakultas Kedokteran
UISU
• Nematoda Jaringan :
1. Filaria
2. Dracunculus medinensis
3. Angyostrongylus cantonensis
4. Ganatostoma spinigerum
Filaria

• Nematoda yg berbentuk panjang spt


benang yg hidup dijaringan untuk wkt yg
lama, bertahun-tahun.
• Manifestasi klinis biasanya terjadi
bertahun-tahun.
• Lama hidup bs lebih 15 tahun
• Pd anak jarang ditemukan.
• Cacing betina bersifat vivipar : melahirkan
mikrofilaria
Filaria
Beberapa filaria yg terdapat pada manusia
adalah:
• Wuchereria bancrofti
• Brugia malayi
• Brugia timori
• Loa-loa
• Onchocerca volvulus
• Acanthocheilonema perstans
• Mansonella ozzardi
Filaria
Filaria yg paling banyak di Indonesia
adalah :
Filaria lymfatik, yaitu :
1. Wuchereria bancrofti
2. Brugia malayi
3. Brugia timori
Wuchereria bancrofti
Distribusi
• Tersebar didaerah beriklim tropis, jg di
Indonesia
Penyakit disebut dengan filariasis bancrofti
Hidup hanya pd manusia
Morfologi
• Ccg dewasa
Btk halus spt benang warna putih susu
Ukuran : betina: 65-100 mm x 0,25mm
jantan: 40 mm x0,1mm
• Mikrofilaria dlm darah : 250-300 x 7mikron

mempunyai
sarung,cephalik space 1:1 ,inti
susunannya teratur , pd ekor tidak
terdapat inti,lekuk badan hafas(smooth)
• Sebagai vektor :
Perkotaan (urban):
nyamuk Culex quinquefasciatus
Pedesaan (rural): nyamuk Anopheles, Aedes
Brugia malayi &Brugia timori
• Distribusi
• B.malayi :daerah Asia
B.timori : Indonesia Timur ,di pulau Timor
• B.malayi: memp. 2 varian :
1.Hidup pada manusia
2.hidup pd manusia dan
hewan,kucing ,kera.
B.timori : hanya pd manusia
Periodisitas
• B.malayi :periodik nokturna,subperiodik
nokturna
Vektor : ny. Anopheles barbirostis
(manusia), ny. Mansonia ( manusia &
hewan )
• B. timori: periodik nokturna
Vektor Ny. Anopheles
barbirostis
Morfologi

• Cacing dewasa
Seperti benang. berwarna putih
• B.malayi Ccg jantan :22-33mm x 0,09 mm
betina :40-55mm x 0,16 mm
B.timori, ccg jantan :13-23mm x 0,08 mm
betina :21-39mm x 0,1 mm
• Mikrofilaria
• B.malayi : 200-260 mikron
B.timori : 280-310 mikron
Morfologi

• Kedua mikrofilaria ini mempunyai


sarung,inti berkelompok tidak teratur dan
pada ujung ekor terdapat 2 inti dan lekuk
tubuh patah-patah

• Morfologi mikrofilaria B.malayi dan


B.timori berbeda hanya pd cephalic space,
dimana pd B.malayi perbandingannya 2 :1
sedangkanB.timori 3:1.
B.timori Brugia malayi

Wuchereria bancrofti
Cacing dewasa Filaria
Siklus hidup
• Dalam tubuh nyamuk masa pertumbuhan
lamanya 2 minggu
Mikrofilaria yg terhisap melepaskan sarung di
lambung menembus ddg lambung
bersarang diotot thoraks (Larva I )
menjadi larva II dlm wktu 1mmg Hari
ke 10 larva stad. III (stadium infektif ) L III
migrasi ke kepala dan alat tusuk nyamuk.
Siklus hidup
• Dalam tubuh manusia
• Manusia mendapat infeksi bila nyamuk yg
mengandung L III menggigit
manusia .larva akan masuk melalui luka
tusuk kesaluran lymfe dan kelenjar lymfe
• Dlm tbh hospes larva akan bertukar kulit 2
kali sp menjadi dewasa.dan yg betina
melahirkan mikrofilaria
• Masa pertumbuhan di tbh manusia
lamanya 7 bln
Siklus Hidup
Gejala klinis pada filariasis
limfatik

Gejala klinis filariasis:


Awal:
_demam, berulang 2-3 kali 1 tahun dan dpt
sembuh sendiri
– limfadenitis
– limfangitis

Lanjut (Kronis)
– elefantiasis
Gejala klinis (lanj)

• Didaerah endemik filariasis, penduduk


memperlihatkan spektrum klinis dan
parasitologis sbb:
1. Kelompok “amikrofilaremik
asimtomatik” tidak memperlihatkan
gejala
Gejala klinis (lanj)

2.Kelompok “ amikrofilaremik simtomatis”


klinis didapati gejala
3.Kelompok “mikrofilaremik simtomatik”
mikrofilaria + gejala klinis yg menderita
serangan limfangitis / limfadenitis yang
berulang
4. Kelompok “mikrofilaremik asimtoma tik”,
mikrofilaria terdapat pada darah tepi , tp
tidak ada gejala klinis
Gejala klinis (lanj)

5. Kelompok “obstruktif kronik” (elefantiasis).


Manifestasi klinis kronik f. bancrofti berbeda dg f.
brugia lokalisasi dan manifestasi penyakit
Filariasis bancrofti:
- hidrokel
- limfdema
- elefantiasis: seluruh tungkai (lengan),
buah zakar, payudara, vulva
Gejala klinis (lanj)

Filariasis brugia
– elefantiasis: tungkai bawah (di
bawah lutut), lengan bawah (di bawah
siku). Bisa terjadi ulkus. Alat kelamin dan
payudara tidak pernah terkena
Tropical pulmonary eosinophilia
Occult filariasis
• Penyakit lympatik filariasis disebabkan
penghancuran mikrofilaria yg berlebihan
oleh sistem kekebalan tubuh akibat
hypersensitivitas thd antigen mikrofilaria
• Gejala klinis:pembengkakan kelenjar
limfe, batuk, sesak nafas
hipereosinophilia.peningkatan kadar
serum IgE
Gambar : Elefantiasis brugia
Gambar : Elefantiasis bancrofti
Diagnosis filariasis

• Pemeriksaan klinis
– berdasarkan pemeriksaan fisik
penderita:
• limfadenitis, limfangitis, abses /scar,
kiluria, hidrokel, limfedema
Diagnosis filariasis (lanj)

• Pemeriksaan parasitologis :
– Berdasarkan deteksi mikrofilaria pada
darah tepi, diambil pada malam hari
– Cara pemeriksaan :
• Sediaan darah tebal (± 20 μl)
diambil dari salah satu ujung jari lalu
diteteskan diatas kaca benda
Diagnosis filariasis

• Pemeriksaan parasitologis (lanj)


– dibuat sediaan darah tebal
diwarnai dengan Giemsa
mikroskop cahaya
• Sediaan darah filtrasi Darah vena
(± 1 ml) difilter dengan filter
( 3 μm), diwarnai seperti sediaan
darah tebal
Diagnosis filariasis

• Pemeriksaan serologis dengan teknik


ELISA (Enzyme-linked immunosorbent
assay) atau ICT (Immuno
Chromatographic Test)
– pemeriksaan antibodi
• deteksi subklas IgG4 dengan
Brugia Rapid Test
• untuk Brugia sp tapi reaksi silang
dengan W bancrofti
Diagnosis filariasis

• Pemeriksaan serologis (lanj)


– pemeriksaan antigen
• hanya untuk filariasis W.bancrofti
• adanya antigen dalam darah
penderita (circulating antigen)
parasit
• ICT deteksi circulating antigen
yang direkomendasikan WHO
Diagnosis filariasis (lanj)

• Pemeriksaan dengan biologi molekuler


– target : DNA parasit
– dengan pelacak DNA atau PCR
(PolymeraseChain Reaction)
Therapi
• DEC (Dietyl carbamasin ) : 6 mg/kg BB –12 hari
• WHO telah menetapkan kesepakatan global
untuk mengeliminasi penyakit kaki gajah pd
tahun 2020 . ( The Global Goal of Elimination of
lymphatic Filariasis as a Publ Health by the Year
2020 ). Ada 2 kegiatan pokok :
1.Pengobatan massal di daerah endemis
• Dengan DEC 6 mg/kg BB dan Albendazol 400mg
sekali setahun selama 5-10 th diatas usia 2 th
• 2. perawatan penderita
- mencuci kaki yg sakit dan mengobati bl
ada luka/ ulkus
Loa-loa
• Distribusi: Afrika Barat dan Tengah
• Penyakit: Loaiasis
• HD : manusia
• Hidup di jar. Ikat bawah kulit ,conjunctiva
• HP : Lalat Chrysops
• Perioditas diurna
• Morfologi:
• Mirip Brugia malayi
• Dewasa : jantan 5-7 cm,betina 3-5 cm
• Gejala klinis: Calabar swelling-> benjolan
subcutan disekitar mata
• Diagnosa :
– Pemeriksaan darah tepi : mikrofilaria darah
perifer siang hari
– Cacing dewasa di bawah conjunctiva
ONCHOCERCA VOLVULUS
• Distribusi : Asia, Afrika
• Hospes definitif : manusia  menimbulkan
subkutan nodul
• Hospes perantara : lalat Simulium
• Bersifat non periodik
• Morfologi :
• Cacing dewasa :
– Jantan : 2-4 Cm
– Betina : 3-5 cm
• Mikrofilaria : unsheated, ekor :inti (+)
• Gejala klinis :
– Cacing dewasa : subkutan nodul
– Mikrofilaria : dermatitis, ke mata  dapat
menimbulkan kebutaan
• Diagnosa : biopsi
ACHANTOCHEILONEMA PERSTANS

• Distribusi : Afrika, Amerika latin


• HD : manusia
• Penyakit : Achantocheilonemiasis
• Hidup di mesenterium, perikardium,
rongga pleura, retroperitoneal
• Hospes perantara : Culicoides
• Bersifat non periodik
• Mikrofilaria : unsheated
• Gejala klinis :
– Sering tidak jelas
– Berupa benjolan berisi cacing
• Diagnosa : mikrofilaria dalam darah perifer

Anda mungkin juga menyukai