2. Nematoda jaringan/darah
PENGGOLONGAN NEMATODA
JARINGAN
1. Wuchereria bancrofti
2. Brugia malayi
3. Brugia timori
4. Loa loa
5. Onchocerca volvulus
WUCHERERIA BANCROFTI
Hospes : Manusia
Penyebaran Geografik:
Daerah iklim tropis seluruh dunia
MORFOLOGI
Habitat dalam saluran dan kelenjar limfe
pelacak DNA
Radiodiagnosis:
USG pada skrotum
Limfosintigrafi
Imunologi
ELISA
Immunochromatographic test (ICT)
PENGOBATAN
Dietil karbamazin (DEC) 6mg/kg bb/hari
selama 12 hari
Obat lain : ivermektin
Efek samping obat:
Farmakologis : tergantung dosis
Respons dari hospes : tergantung jumlah
parasit
Reaksi obat:
Reaksi sistemik:
Rekasi lokal :
EPIDEMIOLOGI
Di Indonesia:
di daerah pedesaan >
perkotaan
Kelompok usia produktif
Berpenghasilan rendah
BRUGIA MALAYI DAN BRUGIA TIMORI
Hospes :
Brugia malayi :
Manusia
Vektor :
B. malayi periodik : An. barbirostris
B. malayi subperiodik : Mansonia spp.
B. timori : An. barbirostris
Cara infeksi : gigitan nyamuk vektor yang
mengandung larva filaria stadium III.
PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS
filariasis malayi = filariasis timori
Stadium akut :
serangan demam dan radang saluran dan
kel. limfe hilang timbul beru-lang kali.
Limfadenitis kel. limfe inguinal unilateral
Limfangitis retrograd
Peradangan tampak sebagai garis merah
yang menjalar kebawah
Menahun : elefantiasis hanya mengenai tungkai
bawah bawah lutut atau lengan bawah bawah
siku.
ELEPHANTIASIS YANG DISEBABKAN OLEH B.MALAYI
DIAGNOSIS
Gejala klinis
Diagnosis parasitologi = filariasis bankrofti
Radiodiagnosis umumnya tidak dilakukan
Diagnosis Imunologi belum dapat dilakukan
PENGOBATAN
DEC dgn dosis 5 mg /kg.bb selama 10 hari
Efek samping obat jauh lebih berat daripada
filariasis bankrofti
Untuk pengobatan masal : dosis rendah jangka
panjang(100 mg /minggu selama 40 minggu)
atau garam DEC 0,2-0,4% selama 9-12 bln.
EPIDEMIOLOGI
Hanya terdapat di daerah pedesaan
B. malayi yang hanya pada manusia dan B.
timori di daerah persawahan
B. malayi manusia dan binatang di pinggir
pantai atau aliran sungai, rawa-rawa.
Peneyebaran bersifat fokal.
OCCULT FILARIASIS
(TROPICAL PULMONARY
EOSINOPHILIA)
Definisi :
Occult filariasis ialah filariasis limfatik
yang disebabkan oleh penghancuran
mikrofilaria da-lam jumlah berlebihan
oleh sis-tem kekebalan penderita, akibat
hipersensitifitas terhadap anti-gen
mikrofilaria.
PENYEBARAN GEOGRAFIS:
Indonesia, Singapura, Vietnam,
Muangthai , Afrika dan Curacao.
PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS
Gejala klinis:
Hipereosinofila
Peningkatan kadar Ig.E
Kelainan klinis menahun dgn
pembengkakan kel.limfe dan gejala asma
bronkial.
Patologi :
Benjolan-benjolan kecil warna kuning
kelabu berisi infiltrasi sel eosinofil
benda Meyers Kouwenaar.
DIAGNOSIS
Gejala klinis
Hipereosinofilia
Peningkatan kadar Ig.E
Gambaran Rontgen paru
Menemukan benda Meyers Kouwenaar
pada sediaan biopsi
PENGOBATAN
DEC 6 mg/kg bb/hari selama 2-3 minggu
LOA LOA
Hospes : Manusia
Penyakit : loaiasis = Calabar swelling
(fugitive swelling)
Penyebaran geografik : daerah katulistiwa
berhutan (rain forest) Afrika tropis
bagian Barat
MORFOLOGI DAN DAUR HIDUP
Cacing dewasa hidup dalam jaringan subkutan
Mengeluarkan mikrofilaria yang beredar
dalam darah pada siang hari
Mikrofilaria bersarung, dapat ditemukan
dalam urin, sputum, kadang-kadang dalam
cairan sumsum tulang blakang
Vektor : lalat Chrysops
PATOLOGI DAN GEJALA KLINIK
Cacing dewasa dalam jaringan subkutan dan
mikrofilaria dalam darah tidak menimbul-kan
gejala
Cacing dewasa dapat ditemukan di seluruh
tubuh gangguan di konjungtiva mata
Kelainan khas calabar swelling atau fugitive
swelling
Bila masuk ke otak ensefalitis
DIAGNOSIS
Menemukan mikrofilaria dalam darah yang
diambil pada siang hari
Menemukan cacing dewasa dari conjunctiva
mata atau dalam jaringan subkutan.
PENGOBATAN
DEC 2 mg/kg bb, 3 x sehari sesudah makan
selama 14 hari
Cacing dewasa pada mata dengan operasi.
EPIDEMIOLOGI
Daerah endemi adalah daerah lalat Chrysops
silacea dan C. dimidiata dgn tempat perindukan
di hutan berhujan dng kelembaban tinggi
ONCHOCERCA VOLVULUS
Hospes : Manusia
Penyakit : onkosersiasis,river blindness,
blinding filariasis
Penyebaran : Afrika, Amerika Tengah dan
Amerika Selatan
MORFOLOGI DAN DAUR HIDUP
Cacing dewasa hidup dalam jaringan ikat
Bentuk seperti kawat putih, opalesen dan
transparan
Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria dalam
jar. subkutan migrasi ke kulit
Vektor : lalat Simulium
PATOLOGI DAN GEJALA KLINIK
Ada 2 tipe onkosersiasis
1. Tipe forest kelainan kulit lebih dominan
2. Tipe savanna kelainan mata yg dominan
Manifestasi utama berupa kelianan pada kulit,
sistem limfatik dan mata
Dua macam proses patologi:
Cacing dewasa dalam jaringan ikat
Mikrofilaria yg beredar menuju kulit
Kelainan oleh cacing dewasa disebut onkoserkoma
Kelainan oleh mikrofilaria terutama menge-nai
mata gangguan serat-serat optik dan retina
Bila menahun kebutaan
Kulit kehilangan elastisitas hanging groin
DIAGNOSIS
Klinis
Parasitologik : menemukan mikrofilaria atau
cacing dewasa dalam benjolan sub-kutan.
USG nodul
Pelacak DNA dgn teknik PCR dgn pelacak
ONCHO-150
Mazotti test
PENGOBATAN
Ivermectin
Suramin
EPIDEMIOLOGI
Tempat perindukan vektor di daerah
pegunungan yang mempunyai air sungai yang
deras
Kebutaan pada penduduk yang berdekatan dgn
aliran sungai river blindness.
Terima kasih…
dr. Desy Arisanti M,Ked ( ClinPath )
Sp.PK