Anda di halaman 1dari 54

KULIAH

MATERI
NEMATODA DARAH DAN
JARINGAN

Parasitologi FK
Protozoa

Helminths

Metazoa

Arthropoda
Helminths

phyla Annelida Nemathelminthes Platyhelminthes

Hidup di
Hidup di Air Darat Nematoda Trematoda Cestoidea
Nematoda
darah &
(Limnatis) (Haemadi Usus
jaringan
psa)

STH Non
STH
NEMATODA DARAH DAN
JARINGAN

DIBAGI DALAM 3 KELOMPOK :


Filaria dan Dracunculus
Larva Migrans
Nematoda yang jarang didapat

Selesai Penayangan
Klik Tombol “Esc”
FILARIA DAN DRACUNCULUS

 Wuchereria bancrofti
 Brugia malayi
 Brugia timori
 Loa loa
 Onchocerca volvulus
 Acanthocheilonema perstans
 Mansonella ozzardi
 Dracunculus medinensis

Selesai Penayangan
Klik Tombol “Esc”
FILARIA
HABITAT DAN MORFOLOGI

HABITAT
– Darah, limphe, otot, jaringan ikat, rongga
serosa

Selesai Penayangan
Klik Tombol “Esc”
FILARIA
HABITAT DAN MORFOLOGI
MORFOLOGI
– Dewasa : seperti benang, kekuning-kuningan,
2-70 cm, panjang betina dua kali jantan,
mulut berupa celah
– Jantan memiliki 2 spikula
– Cacing betina bersifat vivipar melahirkan
mikrofilaria
– Mikrofilaria penting untuk menentukan
spesies dengan memperhatikan sarung, “inti”,
cephalic space Selesai Penayangan
Klik Tombol “Esc”
FILARIA
SIKLUS HIDUP

 Insekta sebagai vektor : Anopheles, Aedes,


Mansoni, Culex juga Simulium, Chrysops atau
Culicoides
 Habitat : darah, limphe, otot, jaringan ikat,
rongga serosa
FILARIA
SIKLUS HIDUP

Otot thorax, metamorfosa

Nyamuk infektif

VEK TOR
H O SP ES
Larva infektif

DARAH
PERIFER
HABITAT

Mikrofilaria
FILARIA
KLINIS

KEKEBALAN
Belum banyak diketahui
Kenyataan banyak kasus filariasis tanpa gejala,
terutama di daerah endemik
FILARIA
KLINIS

PERIODISITAS
Periodisitas Nokturna
Subperiodik Nokturna
Periodisitas Diurna
Subperiodik Diurna
Nonperiodik
Wuchereria bancrofti
Habitat dan Penyebaran

HABITAT
Saluran dan kelenjar limfe (di
bawah diaphragma)
Dapat hidup 10-18 tahun
Mikrofilaria di dalam darah,
menembus plasenta
Metamorfosa 3 kali
Wuchereria bancrofti
Habitat dan Penyebaran

PENYEBARAN
 Urban bancroftian filariasis
(perkotaan), vektor Culex fatigans
 Rural bancroftian filariasis (pedesaan),
vektor Aedes, Anopheles dan Mansoni
Wuchereria bancrofti
Periodisitas dan Efek Patogen

PERIODISITAS (WHO, 1967)


 Umumnya nokturna, juga di Indonesia
 Di daerah Polynesia, subperiodik
diurna, vektor Aedes polynisiensis
Wuchereria bancrofti
Periodisitas dan Efek Patogen

EFEK PATOGEN tergantung pada :


Toleransi hospes terhadap parasit
Jumlah larva infektif yang masuk
Banyaknya gigitan vektor
Kemungkinan infeksi sekunder
Wuchereria bancrofti
Klinis

DIBAGI DALAM
Masa inkubasi biologi
Periode asimptomatik
Stadium akut
Stadium kronis
Wuchereria bancrofti
Klinis

Masa inkubasi biologi


Masuk larva s/d positif
mikrofilaria (± 1 tahun)
Wuchereria bancrofti
Klinis

Periode asimptomatik :
Gejala (-), mikrofilaria (+),
terutama daerah endemik
Wuchereria bancrofti
Klinis

Stadium akut :
Acute alergic filarial
lymphangitis
Limphangitis, limphadenitis (±)
Demam filaria, gejala alergi (±)
Wuchereria bancrofti
Klinis

Stadium kronis :
Pembentukan jaringan elephantoid
ekstrimitas bawah dan skrotum
Cacing dewasa mati : mikrofilaria ber (-)
Wuchereria bancrofti
Klinis
Hydrocoele
Pada stadium akut dapat
terjadi orchitis dan dapat
diikuti hydrocoel
Mikrofilaria mungkin
ditemukan dalam cairan
hydrocoel

Sumber : Color Atlas of Medicine and Parasitology. 1977. Peters W. & Gillers H.M.
Wuchereria bancrofti
Klinis
Elefantiasis oleh W. bancrofti
Sering kali melibatkan
scrotum atau genitalia
eksterna
Karena penyumbatan
kelenjar limph oleh cacing
dewasa
Prosesnya dalam waktu lama
Cacing dewasa dan
mikrofilaria (-)
Sumber :Craig and Faust’s Clinical Parasitology. Faust EC., Russel PF. And Yung RC
Wuchereria bancrofti
Klinis
Elefantiasis oleh W. bancrofti

Selain kaki dapat mengenai genitalia eksterna


Sumber : Atlas of Medical Parasitology. Radomyos P., dkk.
Wuchereria bancrofti
Klinis
Elefantiasis oleh W. bancrofti

Selain kaki dapat mengenai genitalia eksterna


Sumber : Color Atlas of Medicine and Parasitology. 1977. Peters W. & Gillers H.M.
Wuchereria bancrofti
Diagnosa, Pengobatan dan Pencegahan

DIAGNOSA
Menemukan mikrofilaria pada darah perifer
(jam 22.00-2.00)
PENGOBATAN
Preparat antimon dan arsen
Suramin (iv)
Hetrazan (Diethylcarbamazine/DEC), po, 0,5-2
mg/Kg BB, 3x/hari dalam (2-3) minggu
PENCEGAHAN (WHO, 1962)
Pengobatan dengan DEC
Menggunakan insektisida : DDT, dieldrine,
organophosphat Baytex
Brugia malayi
MORFOLOGI DAN SIKLUS HIDUP

Hospes definitif : manusia, kera,


anjing dan kucing
Dalam tubuh vektor 6-8,5 hari,
metamorfosa 2 kali
Mikrofilaria : lekuk badan kaku
bersudut, inti di ekor 2, ruang sefalik
panjang 2 x lebar
Brugia malayi
PERIODISITAS

 Nokturna, vektor Anopheles


barbirostris (sawah)
 Subperiodik nokturna, vektor
Mansonia uniformis, M. indiana (rawa)
Brugia malayi
KLINIS, PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN

KLINIS
 Gejala utama : demam, limfangitis dan
limfadenitis
 Elefantiasis : tungkai bawah di bawah
lutut, siku, lipat paha, jarang scrotum
Brugia malayi
KLINIS, PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN

PENGOBATAN
Hetrazan, po 0,1 gr, 3-4 x/hari, selama 10 hari
PENCEGAHAN
Pentachlorophenol (dowicide G), membunuh
tumbuhan air Pistia stratioides, Eichornia,
Salvinia
Brugia malayi
ELEFANTIASIS OLEH B. malayi

Tidak mengenai genitalia eksterna


Tidak
Sumber mengenai
: Atlas genitalia
of Medical Parasitology. eksterna
Radomyos P., dkk.
Sumber : Atlas of Medical Parasitology. Radomyos P., dkk.
Brugia timori

Dengan giemsa, sarung tidak jelas


Ruang sefalik, panjang 3 x lebar
Ukuran lebih panjang dari B. malayi
Vektor : Anopheles barbirostris (sawah)
Lesi ringan/sedang pada tungkai bawah
di bawah lutut
Tidak ditemukan hospes reservoir
Selesai Penayangan
Klik Tombol “Esc”
Loa loa
Infeksi oleh Loa loa
disebut loaiasis
Cacing dewasa di dalam
jaringan subkutis
menimbulkan Calabar/
fugitive swelling
Dapat bermigrasi di
bawah conjunctiva
cornea
Selesai Penayangan
Klik Tombol “Esc”
Loa loa
 Habitat : jaringan ikat, subkutis, subconjuctiva
 Metamorfose 3 kali, dalam vektor 10 hari
 Vektor Crysops cilacea, C. dimidiata
 Masa inkubasi 1 tahun, hidup 15 tahun
 Terjadi fugitive/calabar swelling, eosinofili 50-70 %
 Diagnosa : mikrofilaria di darah, ditemukan cacing
dewasa
 Pengobatan : hetrazan
Selesai Penayangan
Klik Tombol “Esc”
Acanthocheilonema perstans

 Vektor Culicoides austeni dan C. grahami


 Habitat : rongga badan
 Mikrofilaria di dalam darah perifer, nonperiodik,
tidak bersarung
 Tidak menimbulkan kelainan pada manusia
 Diagnosa : menemukan mikrofilaria dalam darah
perifer; dibedakan dengan Mansonella ozzardi
 Pengobatan dengan hetrazan

Selesai Penayangan
Klik Tombol “Esc”
Mansonella ozzardi

 Habitat : rongga badan antara lain


mesenterium, jaringan lunak viseral
 Vektor Simulium dan Culicoides
 Tiga kali penyilihan kulit
 Mikrofilaria di dalam darah perifer,
nonperiodik, tidak bersarung
 Tidak menimbulkan kelainan pada manusia
 Diagnosa : mikrofilaria dalam darah perifer
 Pengobatan dengan hetrazan
Selesai Penayangan
Klik Tombol “Esc”
Onchocerca volvulus
Klinik, diagnosa dan pengobatan

 Infeksinya disebut Onchocerciasis


 Dua proses patologi
 Cacing dewasa, tidak menimbulkan masalah
 Mikrofilaria sering bermigrasi ke bola mata atau
syaraf mata, dapat buta
 Diagnosa : mikrofilaria dalam nodul,
complement fixation test
 Pengobatan : mengangkat nodul; hetrazan,
suramin
Onchocerca volvulus
 Habitat : jaringan ikat subkutan (nodul)
 Mikrofilaria nonperiodik, tidak bersarung, tidak
ditemukan di dalam darah perifer, ditemukan di
dalam kelenjar limph dan lapisan kulit (stratum
germinativum), juga di conjunctiva cornea
 Cacing dewasa terdapat di dalam nodul
berpasangan, hidup 11 tahun
 Vektor Simulium (sepanjang sungai)
 Dua kali penyilihan kulit
 Vektor mengisap darah dan sari jaringan kulit
Onchocerca volvulus
Onchocerciasis
 Parasit dalam nodul
terutama di daerah
pelvic, sambungan
tulang panjang, kulit
kepala
 Infeksi dekat mata
mikrofilaria migrasi
ke bola mata atau
syaraf mata
PERBEDAAN BEBERAPA SPESIES

Oncocerca volvulus Acanthocheilonema perstans Mansonella ozzardi

HABITAT Jaringan ikat Rongga badan Rongga badan


VEKTOR Simulium (sungai); 2 x Simulium, Culicoides; 3 x
metamorfose; pada tubuh Culicoides austeni, C. grahami metamorfosis
vektor : 6 hari

KLINIS Nodul; syaraf mata Tidak berarti Tidak berarti


ireversibel; buta

DIAGNOSA Mikrofilaria dalam nodul Mikrofilaria dalam darah Mikrofilaria dalam darah
TERAPI Nodul diangkat, obat : Hetrazan Hetrazan
suramin, hetrazan
Dracunculus medinensis

Habitat : jaringan ikat, retroesofageal,


rongga badan
Cacing jantan mati setelah kopulasi,
cacing betina hamil bermigrasi ke
jaringan subkutis, vivipar, tidak
memiliki vulva
Terbentuk papel, bula (2-7 cm), ulkus
Dracunculus medinensis

 Bila ulkus kena air, cacing pecah,


keluar larva rhabditoid, dimakan
Crustacea air tawar (Cyclops), 2 kali
metamorfosa
 Manusia tertular karena Cyclops
termakan
 Lokasi ulkus : terutama telapak kaki,
mata kaki dsb.
Dracunculus medinensis
 Lokasi ulkus pada
tempat yang sering
kena air, terutama
kaki
 Cacing terdapat di
bawah kulit
 Terbentuk papel,
bula dan pecah
terjadi ulkus
Dracunculus medinensis
Diagnosa, pengobatan dan
pencegahan

Diagnosa : menemukan larva rhabditoid


dalam cairan ulkus, mengeluarkan cacing
Pengobatan : mengangkat cacing,
hetrazan, niridazol, sekunder infeksi
dengan antibiotik
Pencegahan : hindari kontaminasi air oleh
penderita, hindari penggunaan air
terkontaminasi
LARVA MIGRANS

 Yaitu migrasi larva nematoda terutama


nematoda binatang dalam tubuh
manusia dimana larva tersebut tidak
dapat berkembang menjadi dewasa
 Biasanya disebabkan larva nematoda
binatang
 Manusia bertindak sebagai hospes
paratenik
LARVA MIGRANS

 Dua jenis Larva Migrans :


 Visceral larva migrans
 Cutaneus larva migrans (creeping
eruption)

 Gnatostoma spinigerum
dapat
menimbulkan kedua jenis larva
migrans
Visceral Larva Migrans

Etiologi Toxocara canis dan T. cati, dapat


juga oleh A. lumbricoides, S. stercoralis dan
cacing tambang yang tersesat
Terutama menyerang anak umur 1-4
tahun
Larva dalam hati, otak, mata, sum-sum
tulang belakang, miokardium, ginjal dan
kelenjar limph
Selesai Penayangan
Klik Tombol “Esc”
Visceral Larva Migrans

Trias Visceral Larva Migrans :


 Hepatomegali (pembentukan
granuloma)
 Eosinofili nyata (20-80) %
 Hiperglobulinemi (terutama
gamma globulin)

Selesai Penayangan
Klik Tombol “Esc”
Visceral Larva Migrans

 Diagnosa klinik berdasarkan trias VLM


 Diagnosa laboratorium: menemukan larva
dari biopsi jaringan terutama biopsi hati;
reaksi kulit dan serologis
 Pengobatan masih dalam tahap percobaan
 Pencegahan terutama ditujukan terhadap
tinja kucing dan anjing; pengobatan rutin
terhadap kecacingan pada kucing dan anjing
(piperazin)
Selesai Penayangan
Klik Tombol “Esc”
Cutaneus Larva Migrans
(Creeping Eruption)

 Etiologi terutama Ancylostoma braziliensis (pada


kucing) dapat juga oleh A. caninum, Uncinaria
stenocerphala, N. americanus, S. stercoralis,
Gnatostoma spinigerum dan larva lalat kuda
Gastrophilus
 Terasa gatal terutama malam hari terutama kaki
dan tangan, dapat infeksi bakteri sekunder
 Dapat disertai infeksi paru-paru
 Pengobatan pada luka dibekukan dengan es ethyl
chlorida atau es CO2, thiabendazole, antibiotik
Selesai Penayangan
Klik Tombol “Esc”
Cutaneus Larva Migrans
(Creeping Eruption)

 Terutama oleh Ancylostoma


braziliensis
 Terutama di daerah tangan
dan kaki
 Dapat berlangsung
beberapa minggu sampai 1
tahun
 Oleh Gnathostoma
spinigerum selain creeping
eruption dapat pula
visceral larva migrans
Selesai Penayangan
Klik Tombol “Esc”
Terima kasih ………………….

august 2003
dn

Anda mungkin juga menyukai