Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Distribusi Geografis

a. Brugia malayi
Penyebaran parasit ini meliputi daerah tropis dan sub tropis, menurut fakta hanya
didapatkan di daerah Asia Selatan dan Asia Tenggara, terutama di daerah dataran rendah
yang banyak air dan ditumbuhi tanaman air. Penyebaran Brugia malayi di Indonesia, dari
Sumatera sampai ke Kepulauan Maluku.

b. Brugia timori
Brugia timori biasanya terdapat di daerah persawahan, sesuai dengan An. barbirostris.
Brugia timori hanya terdapat di Indonesia Timur di Pulau Timor, Flores, Rote, Alor dan
beberapa pulau kecil di Nusa Tenggara Timur. 

2.2. Klasifikasi dan Morfologi


 Klasifikasi :
a. Brugia malayi

Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Spirurida

1
Famili : Onchocercidae
Genus : Brugia
Spesies : Brugia malayi

b. Brugia timori

Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Spirurida
Famili : Onchocercidae
Genus : Brugia
Spesies : Brugia timori

 Morfologi

a. Brugia malayi
Ciri-ciri mikrofilaria :
 Mikrofilaria panjangnya 170-260 μm dan lebar ± 6 μm
 Mempunyai sarung / sheath
 Ujung anterior membulat / tumpul dengan 2 buah stylet (alat pengebor)
 Ujung posterior runcing
 Cephalic space → panjang : lebar = 2 : 1
 Inti tubuh kasar, tersusun tidak teratur sampai ujung posterior dengan 2 buah
nukleus teminalis.

Ciri-ciri cacing dewasa :


 Ukuran lebih kecil daripada Wuchereria bancrofti
 Ukuran cacing betina : ± 160 μm dan lebar ± 55 μm
2
 Ukuran cacing jantan : ± 90 μm dan lebar ± 25 μm
 Bentuk seperti benang halus
 Berwarna putih kekuningan

b. Brugia timori
 Cacing betina berukuran 21-39 mm x 0,1 mm dan yang jantan 13-23 mm x
0,08 mm.
 Cacing betina mengeluarkan microfilaria yang bersarung.
 Ukuran microfilaria brugia timori 280-310 mikron x 7 mikron.
 Pada kedua jenis kelamin, ujung anteriornya melebar pada kepalanya yang
membulat.
 Ekornya berbentuk seperti pita dan agak bundar. Pada tiap sisi terdapat 4 papil
sirkum oral yang teratur pada bagian luar dan bagian dalam membentuk lingkaran,
esophagus panjangnya lebih kurang 1 mm dengan ujung yang kurang jelas diantara
otot dan kelenjar.

2.3. Siklus Hidup

3
a. Brugia malayi

Mikrofilaria masuk ke dalam tubuh manusia dengan melalui gigitan nyamuk (dari
genus Mansonia, Culex, Aedes, dan Anopheles). Mikrofilaria masuk ke dalam saluran limfa
dan menjadi dewasa → cacing jantan dan betina melakukan kopulasi → cacing gravid
mengeluarkan larva mikrofilaria → mikrofilaria hidup di pembuluh darah dan pembuluh
limfa → mikrofilaria masuk ke dalam tubuh nyamuk saat nyamuk menghisap darah
manusia → mikrofilaria berkembang menjadi larva stadium 1 → larva stadium 2 → larva
stadium 3 dan siap ditularkan.

b. Brugia timori

2.4. Hospes dan Vektor


- Hospes definitif : Manusia, anjing, kucing, kera, lutung
- Hospes perantara / vector : Nyamuk (Anopheles, Aedes, Mansoni)

2.5. Habitat 
- Cacing dewasa : Saluran dan kelenjar limfe

4
- Mikrofilaria :  Darah dan limfe
 
2.6. Patogenitas dan Gejala Klinis

a. Brugia malayi
Gejala klinis sama seperti Wuchereria bancrofti, perbedaannya infeksi cacing ini jarang
melibatkan daerah genital. Terjadi eosinofilia yang tinggi. Akibat terbentuknya nodule yang
menimbulkan varises akan mengakibatkan reaksi granulomatosus, reaksi peradangan,
selanjutnya akan mengakibatkan limfangitis dan limfadenitis. Terjadinya nodule secara terus-
menerus mengakibatkan infeksi kronis yang menimbulkan fibrimatous dan lebih parah lagi
karena timbulnya cicatrix pada pembuluh limfa sehingga timbul obstruksi yang meyebabkan
terjadinya stasis aliran limfe dan aliran darah. Pada keadaan kronis jika penderita tetap
tinggal di daerah endemis dapat terjadi reinfeksi berulang-ulang yang akan berakibat lebih
parah sehingga terjadi Elephantiasis (penyakit kaki gajah), yang letaknya yang khas yaitu di
extremitas inferior / genitalia externa.

b. Brugia timori
Brugia timori ditularkan oleh An. barbirostris.  Didalam tubuh nyamuk betina,
mikrofilaria yang terisap waktu menghisap darah akan melakukan penetrasi pada dinding
lambung dan berkembang dalam otot thorax hingga menjadi larva filariform infektif,
kemudian berpindah ke proboscis. Saat nyamuk menghisap darah, larva filariform infektif
akan ikut terbawa dan masuk melalui lubang bekas tusukan nyamuk di kulit. Larva infektif
tersebut akan bergerak mengikuti saluran limfa dimana kemudian akan mengalami perubahan
bentuk sebanyak dua kali sebelum menjadi cacing dewasa.

Gejala Klinis
Stadium akut ditandai dengan serangan demam dan gejala peradangan saluran dan
kelenjar limfe, yang hilang timbul berulang kali. Limfadenitis biasanya mengenai kelenjar
limfe inguinal di satu sisi dan peradangan ini sering timbul setelah penderita bekerja berat di
ladang atau di sawah. Limfadenitis biasanya berlangsung 2-5 hari dan dapat sembuh dengan
sendirinya. Kadang perandangan limfe ini dapat menjalar ke bawah, mengenai saluran limfe
dan menimbulkan limfangitis retrograd, yang bersifat khas pada filariasis. Peradangan pada
saluran limfe ini dapat terlihat sebagai garis merah yang menjalar ke bawah dan peradangan

5
ini dapat pula menjalar ke jaringan sekitarnya, menimbulkan infiltrasi pada seluruh paha atas.
Pada stadium ini tungkai bawah biasanya ikut membengkak dan menimbulkan gejala
limfedema. Limfadenitis biasanya berkembang menjadi bisul, pecah menjadi ulkus. Ulkus
pada pangkal paha ini bila sembuh meninggalkan bekas sebagai jaringan parut. Dan tanda ini
merupakan salah satu gejala obyektif filariasis limfatik. Limfadenitis dengan gejala
komplikasinya dapat berlangsung beberapa minggu sampai tiga bulan lamanya.
Pada filariasis brugia, sistem limfe alat kelamin tidak pernah terkena, lambat laun
pembengkakan tungkai tidak menghilang pada saat gejala peradangan sudah sembuh,
akhirnya timbullah elefantiasis. Kecuali kelenjar limfe inguinal, kelenjar limfe lain di bagian
medial tungkai, di ketiak dan di bagian medial lengan juga sering terkena. Pada filariasis
brugia, elefantiasis hanaya mengenai tungkai bawah, di bawah lutut, atau kadang-kadang
lengan bawah di bawah siku. Alat kelamin dan payudara tidak pernah terkena, kecuali di
daerah filariasis brugia yang bersamaan dengan filariasis bankrofti. Kiluria bukan merupakan
gejala klinis filariasis brugia.

2.7. Diagnosis

Brugia malayi dan Brugia timori

Diagnosis ditegakkan dengan menemukan mikrofilaria pada pemeriksaan darah tepi


dan cacing dewasa (filaria) dengan biopsi jaringan. Diagnosis parasitologi sama dengan
filariasis bankrofti. Radiodiagnosis umumnya tidak dilakukan pada filariasis malayi.
Diagnosis imunologi dengan deteksi IgG4.

2.8. Pengobatan

Hingga sekarang DEC masih merupakan obat pilihan. Dosis yang dipakai di beberapa
Negara Asia berbeda-beda. Di Indonesia dosis yang dianjurkan adalah 5 mg/kg berat
badan/hari selama 10 hari. Efek samping DEC pada pengobatan  filariasis brugia jauh lebih
berat, bila dibandingkan denganyang terdapat pada pengobatan filariasis bankrofti. Efek
samping pengobatan akan berkurang pada ulangan pengobatan.

6
Pengobatan dengan ivermektin sama dengan pada filariasis bankrofti. Untuk
mendapatkan hasil penyembuhan yang sempurna, pengobatan ini diulang beberapa kali.
Stadium mikrofilaremia, peradangan, limfedema dan elefantiasis dini dapat disembuhkan
dengan pengobatan DEC (Diethylcarbamazine). Beberapa kasus elephantiasis lanjut dapat
pula diobati dengan DEC.

Untuk program pemberantasan filariasis, pengobatan yang dianjurkan adalah kombinasi


DEC 6 mg/kg BB dengan albendazol 400 mg yang diberikan sekali setahun secara masal
pada penduduk di daerah endemis selama minimal 5 tahun.

2.9. Pencegahan

Penanggulangan filariasis dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu pengurangan reservoir


penular, penanggulangan vektor (nyamuk), dan pengurangan kontak vektor dan manusia.
Serta :

 Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
 Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk.
 Menggunakan kelambu saat tidur.
 Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.
 Menanam tanaman pengusir nyamuk.
 Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah.
 Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi
tempat istirahat nyamuk.

7
8

Anda mungkin juga menyukai