Anda di halaman 1dari 16

TUGA S KA PITA

SELEKTA
HEMATOLOGI

"Brugia malayi"

DIAN TRIANI
MANGANDE
PO71430222009
DIV TEKNOLOGI
LABORATORIUM MEDIS
FILARIASI
S
Filariasis atau kaki gajah adalah penyakit menular
yang disebabkan karena infeksi cacing filaria yang
h i du p di saluran dan kelenjar getah bening (limfe)
serta menyebabkan gejala akut,kronis

Di Indonesia filariasis limfatik di sebabkan oleh tiga


spesies cacing filaria yaitu Brugia malayi,B.timori dan
Wuchereria bancrofti, yang terbagi lagi menjadi 6
tipe secara epidemiologi.
Brugia
malayi
Brugia malayi adalah salah satu nematoda jaringan yang merupakan salah satu
dari tiga parasit manusia yang menyebabkan penyakit filariasis limfatik (kaki
gajah).
Cacing ini pertama kali ditemukan di Sulawesi oleh Brug sehingga disebut Brugia.
Brugia malayi disebut juga dengan Filaria malayi, dan Wuchereria malayi.
Epidemiologi Brugia
malayi
Hospes definitif parasit ini adalah manusia sedangkan
hospes perantaranya adalah nyamuk Mansonia uniformis,
Mansonia annulata, Anopheles barbirostris. Nyam uk dari
genus Mansonia banyak ditemukan di rawa-rawa dimana
larva dan pupanya m e n e m p e l pada akar t u m b u h a n air,
sehingga kebanyakan filariasis limfatik ditemukan di
daerah pedesaan (rural). Sedangkan jika hospes
perantaranya nyamuk dari genus Anopheles m a ka
filariasis limfatik ditemukan di daerah perkotaan dan
sekitarnya.
Dari semua spesies cacing filaria yang menginfeksi
manusia di Indonesia, hanya Brugia malayi tipe sub
periodik nokturna dan non periodik yang ditemukan
pada lutung (Presbytis cristatus), kera (macaca
MORFOLOG
I
Ciri-ciri mikrofilaria Brugia malayi :
ukuran : p an jan g 170 – 260 μm d an
leb ar
± 6 μm m em p un yai sarun g / sh eath
ujun g an terior m em b ulat / tum p ul
dengan 2 buah stylet (alat pengebor)
ujung posterior runcing cephalic
space
→ panjang : lebar = 2 : 1 inti tubur
Sumber : https://medlab.id/brugia-
malayi/
kasar, tersusun tidak teratur sampai
ujung posterior dengan 2 buah
nukleus terminalis
MORFOLOG
I
Ciri-ciri cacing dewasa / filaria Brugia malayi : ukuran lebih
kecil daripada Wuchereria bancrofti ukuran cacing betina : ±
160 μm dan lebar ± 55 μm ukuran cacing jantan : ± 9 0 μm
dan lebar ± 25 μm bentuk seperti benang halus berwarna
putih kekuningan cacing jantan m e m pu n y a i sepasang papila
yang besar di sebelah anterior kloaka dan sepasang lagi di
belakangnya dengan ukuran yang lebih kecil, spicula satu
pasang dengan ukuran yang tidak sama panjang
SIKLUS
HIDUP
GEJALA
KLINIS
Gejala klinis sama seperti Wuchereria bancrofti,
perbedaannya infeksi cacing ini jarang melibatkan daerah
genital. Terjadi eosinofilia yang tinggi. Akibat
terbentuknya nodule yang menimbulkan varises akan
mengakibatkan reaksi granulomatosus, reaksi
peradangan, selanjutnya akan mengakibatkan limfangitis
dan limfadenitis.
GEJALA
KLINIS
Terjadinya nodule secara terus-menerus mengakibatkan infeksi
kronis yang menimbulkan fibrimatous dan lebih parah lagi
karena timbulnya cicatrix pada pembuluh limfa sehingga timbul
obstruksi yang meyebabkan terjadinya stasis aliran limfe dan
aliran darah.
Pada keadaan kronis jika penderita tetap tinggal di daerah
endemis dapat terjadi reinfeksi berulang-ulang yang akan
berakibat lebih parah sehingga terjadi Elephantiasis (penyakit
kaki gajah), yang letaknya yang khas yaitu di extremitas inferior /
genitalia externa.
Diagnosa
1. Pemeriksaan Mikroskopis untuk mengidentifikasi mikrofilaria dengan
bantuan pewarnaan Giemsa sediaan darah tipis dan tebal, menggunakan gold
standar yang
disebut sediaan darah jadi (SDJ) dengan mengambil darah vena dan darah kapiler
pada ujung jari. Pembuluh darah vena yang lebih besar dapat digunakan untuk
mengeluarkan darah, namun harus memperhatikan waktu pengambilan darah. Darah
harus diambil pada waktu yang sama dengan aktivitas makan serangga vektor.
2. Pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk menganalisis antigen filaria
dalam darah. Mikrofilaria dapat ditemukan dalam darah pada puncak masa periodik,
misalnya antara jam 10 malam sampai tengah malam (nocturnal periodik Wuchereria
Bancrofti
dan Brugia malayi) (Soedarto, 2009)
2. Seorang ATLM hendak melakukan pemeriksaan dari sampel darah penduduk
yang mengalami limfangitis desendes. Untuk melakukan pemeriksaan sampel
darah yang diduga terkena filariasis, pewarnaan apakah yang digunakan yang
menjadi gold standar pemeriksaan filariasis ?
A. Brugia malayi
B. Brugia timori
C. Brugia pahangi
D. Wuchereria bancrofti
E. Wuchereria kalimantani

Kunci Jawaban : A. Brugia


malayi
2. Pada sediaan darah tepi ditemukan mikrofilaria bersarung merah pada
pewarnaan giemsa, lekuk badan kaku, ruang kepalanya dua kali lebarnya,
badannya mempunyai inti – inti tidak teratur, ekornya mempunyai satu – dua
inti tambahan. Hal tersebut merupakan ciri – ciri dari mikrofilaria .......
a. Brugia malayi
b.Necator
americanus
c. Ancylostoma
duodenale
d. Wuchereria
bancrofti
e. Hookworm

Kunci Jawaban : A.
Brugia malayi
3. Seorang ATLM menemukan cacing pada sediaan pasien yang diduga
mengidap filariasi, cacing tersebut berbentuk seperti benang halus berwarna
putih kekuningan cacing jantan mempunyai sepasang papila yang besar di
sebelah anterior kloaka dan sepasang lagi di belakangnya dengan ukuran yang
lebih kecil, spicula satu pasang dengan ukuran yang tidak sama panjang.
cacing Jenis apakah tersebut ?
A. Brugia malayi
Betina
B. Brugia malayi jantan
C. Brugia pahangi betina
D. Brugia pahangi jantan
E. Wuchereria kalimantani

Kunci Jawaban : B. Brugia malayi


jantan
4. Mikrofilaria ini memiliki hospes perantara nyamuk Anopheles barbirostris.
Ketika menghisap darah manusia, larva infektif akan masuk ke tubuh manusia
kemudian menuju kelenjar atau saluran limfe. Pada kelenjar dan saluran limfe
ini larva akan berkembang menjadi cacing dewasa. Siklus hidup nematoda
jaringan apakah ini ?
a. papanicolau
b. HE
c. Giemza
d. Wright
e. Rhomanowsky

Jawaban : c.
Giemza
5.Mikrofilaria ini memiliki hospes perantara nyamuk Anopheles
barbirostris. Ketika menghisap darah manusia, larva infektif akan
masukketubuhmanusia kemudian menuju kelenjar atau saluran
limfe. Pada kelenjar dan saluran limfe ini larva akan berkembang
menjadi cacing dewasa. Siklus hidup nematoda jaringan apakah ini
?
a. Clonorchis sinensis
b. Trichuris trichiura
c. Trichinela spiralis
d. Wuchereria bancrofti
e. Brugia malayi
E. Brugia malayi
6. |Filariasis adalah kondisi dimana terjadi infaksi yang disebabkan oleh
cacing filaria yang masuk kedalam tubuh melalui nyamuk. P ada tahapan
apakahfilariasis yang masuk pertama kali dalam
cacing
tubuh ?

A.Mikrofilar
ia B.Filaria
C.L1

D.L
2
E.L3

Jaw
aba
n:
E.

Anda mungkin juga menyukai