Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ANEMIA MIKROSITIK
(TALASEMIA, ANEMIA SIDEROBLASTIK DAN KERACUNAN
TIMBAL)

OLEH
KELOMPOK 3
CERLI PAKONGLEAN PO714203222008
DIAN TRIANI MANGANDE PO714203222009
FIRMANSYAH PO714203222010
IKA MUSTIKA TRANSMADITYA PO714203222011

DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul Anemia

Mikrositik (Talasemia, Anemia Sidiroblastik, dan Keracunan Timbal) dapat

selesai dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kapita Selekta

Hematologi. Selain itu, makalah ini bertujan menambah wawasan mengenai

Anemia Mikrositik bagi penulis maupun pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yaumil Fachni

Tandjungbulu, S.ST, M.Kes selaku dosen Kapita Selekta Hematologi yang telah

membimbing selama penyususnan makalah ini dan tidak lupa kami mengucapkan

terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan

memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 31 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………….. 1

Daftar isi……………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anemia merupakan masalah medis dan masalah kesehatan utama

masyarakat yang sering dijumpai di seluruh dunia, terutama di negara berkembang

seperti Indonesia. Kelainan ini adalah merupakan penyebab debilitas kronik yang

mempunyai dampak besar terhadap kesehatan, ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Diperkirakan lebih dari 30% penduduk dunia atau 1,5 miliar orang menderita

anemia dengan sebagian besar diantaranya tinggal di daerah tropis. Prevalensi

anemia secara global sekitar 51% (Lestari dkk. 2017).

Diperkirakan sekitar 1/3 populasi dunia menderita anemia. Prevalensi

kejadian anemia di Indonesia terbilang cukup tinggi. Pasalnya menurut Kemenkes

RI (2018) bahwa angka prevalensi anemia pada remaja usia 15-24 tahun sebesar

32%, artinya diperkirakan sebanyak 3-4 remaja dari total 10 remaja menderita

anemia. Proporsi anemia pada perempuan (27,2%) lebih tinggi jika dibandingkan

pada laki-laki (Kusnandi, 2021).

Anemia merupakan kondisi berkurangnya konsentrasi hemoglobin dalam

eritrosit sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologis dalam tubuh.

Anemia bukan merupakan suatu diagnosis, namun merupakan sebuah presentasi

dari kejadian suatu kondisi. Terkandang pasien bisa memiliki gejala atau tidak

memiliki gejala sama sekali. Namun hal tersebut tergantung dari etiologi anemia,

onset anemia, kondisi komorbid pasien, khususnya penyakit kardiovaskular

(Kusnandi, 2021).
Penyebab utama anemia di semua negara adalah defisiensi zat besi

terutama negara berkembang. Hal tersebut disebakan karena asupan zat besi yang

kurang, penyerapan zat besi yang tinggi selama kehamilan, kehilangan zat besi

karena perdarahan atau karena penyakit infeksi, Selain faktor di atas, umur yang

terlalu muda, jumlah kelahiran, jarak kehamilan dekat, frekuensi periksa yang

tidak sesuai standar, tidak patuh dalam konsumsi tablet Fe, sosial ekonomi,

kurang mengkonsumsi protein, sayur dan buah, mengkonsumsi kopi dan teh yang

berlebihan merupakan faktor prediktor tingginya prevalensi anemia dalam

kehamilan (Amanupunnyo, dkk. 2018).

Anemia dapat diklasifikasikan sebagai mikrositik, normositik,

atau makrositik, tergantung pada MCV

B.  Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Anemia Mikrositik (Talasemia, Anemia

Sidiroblastik, dan Keracunan Timbal)

2. Apa yang menyebakan Anemia Mikrositik (Talasemia, Anemia

Sidiroblastik, dan Keracunan Timbal)

C. Rumusan masalah

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Anemia Mikrositik (Talasemia,

Anemia Sidiroblastik, dan Keracunan Timbal)

2. Untuk mengetahui penyebab Anemia Mikrositik (Talasemia, Anemia

Sidiroblastik, dan Keracunan Timbal)


DAFTAR PUSTAKA

Amanupunnyo N dkk. 2018. Analisis Faktor Penyebab Anemia pada Ibu Hamil di
Puskesmas Kairatu Seram Barat. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 3
(2), 173-181.
Leastari dkk. 2017. Hubungan Konsumsi Zat Besi dengan Kejadian Anemia pada
Murid SMP Negeri 27 Padang Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 6(3), 507-
511.
Kusnandi Fajrin Noor. 2021. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia
Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri. Jurnal Medika Hutama, 3
(1), 1293-1298.

Anda mungkin juga menyukai