Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH EPIDEMIOLOGI KESEHATAN

“ANEMIA PADA REMAJA”

Dosen Pengampu : Ardian Candra Mustikaningrum, S.Km., M.Gizi

Oleh:

Kelompok 2

Adelia Rizka Arifianti (202112001)

Nabila Afi Salma (202112006)

Najma Jafiera Zahranie (2022112009)

PROGRAM STUDI SARJANA GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDAL BATANG

KENDAL-BATANG

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan masa hemoglobin yang
beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh.
Anemia dapat diartikan sebagai penurunan kadar hemoglobin serta hitung eritrosit dan
hematokrit dibawah normal (Handayani & Wibowo, 2008). Anemia terjadi akibat
kadar hemoglobin atau ertrosit lebih rendah daripada nilai normal. Anemia umumnya
disebabkan karena ada perdarahan kronik atau malnutrisi (kurang gizi). (Rusilanti,
2007)
Anemia dapat menimbulkan gejala seperti lesu, lemah, letih, lelah dan cepat
lupa. Selain itu anemia juga dapat meyebabkan tubuh mudah terkena infeksi dikarena
terjadinya penurunan daya tahan tubuh. da beberapa faktor yang dapat menyebabkan
anemia antara lain adalah Abdul Basith Dkk, Faktor-Faktor Kejadian Anemia... 2
status gizi, menstruasi, dan sosial ekonomi. Menurut WHO, kadar hemoglobin normal
untuk wanita dengan usia diatas 15 tahun yakni >12,0 g/dl (>7,5 mmol) (Kusnadi,
2021).
Menurut WHO, remaja merupakan penduduk dengan rentang usia antara 10-
19 tahun sedangkan menurut peraturan meateri kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014,
remaja adalah penduduk dengan rentang usia 10-18 tahun. Fase remaja merupakan
fase yang rentan terhadap resiko kesehatan karena didalam fase remaja, terjadi
perkembangan tubuh yang pesat sehingga diperlukan sumber gizi yang cukup
(Madalena, 2017)
Remaja adalah salah satu kelompok yang rawan terhadap masalah gizi salah
satunya adalah defisiensi zat besi, dapat mengenai semua kelompok status sosial-
ekonomi, terutama yang berstatus sosisal-ekonomi rendah (Basith et a., 2017).
Remaja putri pada setiap bulannya akan mengalami menstruasi yang mana pada saat
menstruasi ini mereka akan beresiko terkena anemia, ditambah lagi dengan kebiasaan
diet remaja putri yang kurang baik yang dapat meningkatkan resiko terjadinya anemia
(Basith et a., 2017).
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Kritik dan Saran
Daftar pustaka

Basith, A., Agustina, R., & Diani, N. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian anemia pada remaja putri. Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan
Kesehatan, 5(1), 1-10.

Handayani, Wiwik & Haribowo, Andi, 2008, Buku Ajar Asuhan Kepeawatan pada Klien
dengan Gangguan Sistem Hematologi, Jakarta, Salemba Medika.

Kemenkes RI. Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Infodatin; 2015.

Kusnadi, F. N. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia dengan Kejadian


Anemia pada Remaja Putri. Jurnal Medika Hutama, 3(01 Oktober), 1293-1298.

Mardalena, I. Dasar-Dasar Ilmu Gizi Dalam Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka baru Press;
2017

Rusilanti, 2007, Sehat dengan Jus Buah, Jakarta, Agromedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai