PENDAHULUAN
organ kecil lainnya, dan memfasilitasi pertukaran gas dan gizi pada
dapat menimbulkan komplikasi bagi ibu dan janin. Selain itu jika
terjadi abortus, IUFD (Intra uterine Fetal Death), dapat terjadi cacat
bawaan, inersia uteri, ibu membuat Ibu menjadi tidak kuat meneran
ketika proses persalinan, syok, atonia uteri, hingga bias sampai pada
hamil. Penyebab terjadinya anemia pada Ibu hamil adalah kekurangan zat
besi, asam folat, dan perdarahan akut dan dapat terjadi karena
hemoglobin kurang dari 12,0 g/dl darah pada wanita yang tidak
hamil dan kurang dari 10 g/dl darah pada wanita hamil. Gejala-gejala
jari pucat
Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah
merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu
dkk, 2012).
besi, asam folat, dan perdarahan akut dapat terjadi karena interaksi
bahwa secara global jumlah kasus anemia pada ibu hamil di seluruh dunia
adalah sebesar 41,8%. Jumlah kasus anemia pada ibu hamil diperkirakan
di Asia sebesar 48,2%, di Afrika 57, %, di Amerika 24,1 %, dan di
nasional, proporsi anemia pada ibu hamil sebesar 48,9% dan angka
Provinsi Sumatera Utara tahun 2017 bahwa cakupan anemia ibu hamil
wanita. Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20–35
zat gizi selama masa kehamilan. Sedangkan pada usia > 35 tahun rentan
menimpa diusia ini. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa umur ibu
Siantar 2021 ”
a. Untuk mengetahui kejadian Annemia pada Ibu hamil di Klinik Bina Kasih
2020
Sumatera Utara
Sebagai pembahasan dan pelajaran untuk menambah wawasan,
Siantar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau
a.Normal : 11 gr/dl
dibagi jadi 4 janis yaitu anemia ringan Hb 9-10 gr%, anemia sedang
Hb 7-8 gr %, dan anemia berat Hb < 7gr %.Anemia pada ibu hamil
prematur, bayi lahir dengan BBLR ( Berat badan lahir rendah), kelainan
zat besi, anemia defisiensi zat besi pada wanita hamil merupakan masalah
dengan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi zat besi dan
berikut:
terjadi karena kekurangan zat besi yang merupakan pembentukan sel dalah
merah dalam tubuh. Penyebab anemia defisiensi zat besi adalah asupan
2. Anemia Megaloblastik
kekurangan asam folat. Disebuat juga dengan anemia deisiensi asam folat.
3. Anemia Plastik
4. Anemia Hemolitik
penggunaan obat-obatan
5. Anemia Pernisiosa
hemolitik.
1. Faktor Usia
Bila wanita hamil dengan umur <20 tahun, maka asupan zat besi
janinnya. Wanita yang hamil >35 tahun, akan mengalami fungsi faal
tubuh yang tidak optimal, karena sudah masuk masa awal dege-
neratif. Oleh karena itu, hamil pada usia <20 tahun dan >35 tahun
(komplikasi persalinan). Maka dari itu faktor usia merupakan hal yang
2005). Dairo dan Lawoyin (2004) menyatakan bahwa usia ibu antara
kecenderungan anemia pada Ibu hamil usia <20 tahun dan >35 tahun
lebih tinggi dibanding pada ibu yang hamil pada usia 20-35 tahun. Hasil
penelitian Adam et al. (2005) yang mengatakan bahwa usia dan paritas
(2014) bahwa usia ibu memiliki hubungan yang lemah dengan kejadian
dan perilaku hidup sehat. Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor
penentu status gizi, dan mortalitas ibu, bayi, dan anak (Bencaiova et
3. Frekuensi Kehamilan.
seorang ibu mengalami kehilangan zat besi, sehingga seorang Ibu perlu
tersebut ibu dalam kondisi kesehatan dan mutu makanan baik (Allen
2000). Di perdesaan maupun di perkotaan terdapat kecenderungan
kali lebih tinggi dibandingkan proporsi anemia pada ibu hamil yang
4. Jarak Kehamilan
anemia pada wanita adalah jarak kehamilan yang terlalu dekat. Hal
baik minimal 2 tahun sehingga tubuh ibu siap untuk menerima janin
memungkinkan kondisi ibu belum pulih, sehingga zat besi yang ada
menuju masa kelahiran sehingga gangguan gizi yang terjadi pada masa
kehamilan akan berdampak besar bagi kesehatan ibu dan janin (Allen
2000). Oleh karenanya status (Kurang Energi Kronik) KEK pada ibu
hamil dapat berdampak pada kejadian anemia ibu hamil juga pada
kejadian (Berat Badan Lahir Rendah) BBLR dan stunting (Dekker et al.
hamil yang (Kurang Energi Kronik) KEK lebih tinggi dari pada
proporsi anemia pada ibu hamil yang tidak (Kurang Energi Kronik) KEK.
janin (Scholl 2005). Selain itu, zat besi juga dibutuhkan untuk
sebanyak 30% dibanding sebelum hamil. Oleh karena itu, ibu hamil
harus mendapatkan tambahan zat besi berupa suplementasi zat besi
60 mg zat besi elemental dan 0,25 mg asam folat per hari atau 1 tablet per
(MCAI 2015). Ibu hamil yang mengonsumsi tablet zat besi rendah
yang mengatakan bahwa ibu hamil yang konsumsi zat besinya cukup
diungkapkan oleh Zijp et al. (2000) bahwa konsumsi sumber zat besi
anemia dan meningkatkan status zat besi, namun pada wanita yang
Ante Natal care (ANC) adalah salah satu cara yang dipercaya
untuk mengurangi kematian pada ibu hamil (WHO 2001), sehingga akses
et al. 2013). Salah satu masalah yang sering terjadi pada kehamilan dan
pada Ibu hamil hal seperti ini dapat diketahui dan diatasi sedini