Anda di halaman 1dari 8

Page 59 of 8

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU


HAMIL DI BEBERAPA WILAYAH INDONESIA

Hernowo Anggoro Wasono1, Ismalia Husna2, Zulfian3, Wulan Mulyani4

1
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
Malahayati
2
Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
3
Departemen Patologi Klinik Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin
4
Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

[email korespondensi: wulanmulyanlampung@gmail.com]

Abstract: Relationship of Education Level and Anemia Events in Pregnant


Women in Some Regions of Indonesia. Anemia is a halth problem in the world,
especially for pregnant women. Anemia can cause decreased work productivity. The
most common causes of anemia in pregnancy are iron and folic acid deficiency and
acute bleeding. Objective determine the relationship between level of education and
incidence of anemia in pregnant women. The type of research used is literature
study research using the Google Scholar and NCBI. Sources of data used as
material in this research are tertiary data. Results there is a relationship between
education and incidence of anemia in pregnant women. Conclusionmost pregnant
women have primary and secondary education, and a few pregnant women with
anemia have completed tertiary education. The incidence of anemia in pregnant
womenis still high. From various kinds of literature, the majority shows a significant
relationship between the level of education and the incidence of anemia in pregnant
women.

Keywords: Education, Anemia, Pregnant Women

Abstrak: Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu


Hamil di Beberapa Wilayah Indonesia. Anemia merupakan masalah kesehatan
di dunia terutama bagi wanita hamil. Anemia dapat menimbulkan kelelahan, badan
lemah, penurunan produktifitas kerja. Penyebab paling umum anemia pada
kehamilan adalah kekurangan zat besi, asam folat, dan perdarahan akut. Tujuan
untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian anemia
pada ibu hamil.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan desain
penelitian studi pustaka menggunakan mesin pencariGoogle Scholar dan
NCBI.Sumber data yang menjadi bahan dalam penelitian ini adalah data tersier,
berupa: buku, jurnal/publikasi karya ilmiah lainnya.Hasil terdapat hubungan antara
tingkat pendidikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil.Kesimpulan sebagian
besar ibu hamil memiliki pendidikan dasar dan menengah, dan sedikit ditemui ibu
hamil dengan anemia yang menyelesaikan pendidikan tinggi.Tingkat kejadian
anemia pada ibu hamil masih tinggi.Dari berbagai macam literatur mayoritas
menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan
kejadian anemia pada ibu hamil.

Kata Kunci: Pendidikan, Anemia, Ibu hamil

PENDAHULUAN
Anemia secara umum didefinisikan melainkan dapat disebabkan oleh
sebagai berkurangnya konsentrasi bermacam-macam reaksi patologis dan
hemoglobin didalam tubuh. Anemia fisiologis. Anemia ringan hingga sedang
bukan suatu keadaan spesifik, mungkin tidak menimbulkan gejala

Jurnal Medika Malahayati, Volume 5, Nomor 1, Maret 2021 59


objektif, namun dapat berlanjut ke menunjukan penurunan yang cukup
keadaan anemia berat dengan gejala- bermakna. Dalam era pembangunan di
gejala keletihan, takipnea, nafas pendek Indonesia seperti sekarang ini dimana
saat beraktivitas, takikardia, dilatasi mutu sumber daya manusia merupakan
jantung, dan gagal jantung (Amalia, keadaan yang sangat diprioritaskan
2016). Menurut World Health maka masalah anemia perlu mendapat
Organization (WHO) dikatakan anemia penanganan yang serius (Purwandari
jika kadar hemoglobin <8gr/dl (WHO, dkk, 2016).
2015). Anemia adalah masalah Meskipun pemerintah sudah
kesehatan masyarakat dunia yang dapat melakukan program penanggulangan
meningkatkan angka morbiditas dan anemia pada ibu hamil yaitu dengan
mortalitas. memberikan 90 tablet Fe kepada ibu
Anemia merupakan masalah hamil selama periode kehamilan dengan
kesehatan masyarakat terbesar di dunia tujuan menurunkan angka anemia ibu
terutama bagi kelompok wanita usia hamil, tetapi kejadian anemia masih
reproduksi. Anemia pada wanita usia tinggi (Kemenkes RI, 2015). Kelainan
reproduksi dapat menimbulkan ini ditandai oleh Serum Iron (SI)
kelelahan, badan lemah, penurunan menurun, Total Iron Binding Capacity
kapasitas/kemampuan atau (TIBC) meningkat, saturasi transferin
produktifitas kerja. Penyebab paling menurun, feritin serum menurun,
umum dari anemia pada kehamilan pengecatan besi sumsum tulang negatif
adalah kekurangan zat besi, asam folat, dan adanya respon terhadap
dan perdarahan akut dapat terjadi pengobatan dengan preparat besi
karena interaksi antara keduanya (Bakta, 2007).
(Astriana, 2017). Berbagai penyebab anemia antara
Menurut WHO (2010), prevalensi lain karena defisiensi zat besi yang
anemia secara global pada ibu hamil di merupakan penyebab utama anemia
seluruh dunia adalah sebesar41,8%. pada ibu hamil jika dibandingkan
Prevalensi anemia pada ibu hamil dengan defisiensi zat gizi lain. Ibu hamil
diperkirakan di Asia sebesar 48,2%, cenderung kekurangan gizi karena pada
Afrika 57,1 %, Amerika 24,1 %, dan masa kehamilan terjadi peningkatan
Eropa 25,1 % (Salmariantity, 2012). kebutuhan gizi untuk memenuhi
Indonesia termasuk salah satu negara kebutuhan ibu dan janin yang
berkembang dengan tingkat kesehatan dikandung. Pola makan yang salah pada
yang rendah hal ini ditandai dengan ibu hamil berpengaruh terhadap
masih tingginya angka kematian pada terjadinya gangguan gizi seperti anemia
ibu hamil. Berdasarkan hasil Riset (Ojofeitimi dkk, 2008).
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun Asuhan pelayanan kebidanan dalam
2013, prevalensi anemia pada ibu hamil mencegah komplikasi pada masa
di Indonesia sebesar 37,1 %. kehamilan maupun persalinan dilakukan
Sementara itu, dari hasil Survei dengan pemeriksaan darah yang
Demografi dan Kesehatan Indonesia dilakukan minimal dua kali selama
(SDKI) yang dilakukan pada tahun 2007 kehamilan, yaitu pada trimester 1 dan
menyatakan bahwa angka kematian ibu trimester 3. Dari pengamatan yang
secara nasional yaitu sebesar 248 per dilakukan oleh Simanjuntak dalam
100.000 kelahiran hidup (Ariyani, Qudsiah (2013) mengemukakan bahwa
2016). Data Riskesdas tahun 2013, sekitar 70% ibu hamil di Indonesia
terdapat 37,1% ibu hamil dari total menderita anemia kekurangan gizi dan
populasi yang mengalami anemia kebanyakan anemia yang diderita oleh
dengan proporsi yang hampir sama masyarakat salah satunya karena
antara di kawasan perkotaan (36,4%) kehamilan dan persalinan dengan jarak
dan perdesaan (37,8%). Anemia dalam yang berdekatan, ibu hamil dengan
kehamilan masih merupakan masalah pendidikan dan tingkat sosial ekonomi
kronik di Indonesia. Dalam empat tahun yang rendah (Qudsiah dkk, 2013).
terakhir prevalensi anemia tidak

Jurnal Medika Malahayati, Volume 5, Nomor 1, Maret 2021 60


Beberapa faktor yang dapat pengeluaran ASI berkurang (Setiawati
menyebabkan terjadinya anemia dkk, 2014).
kehamilan diantaranya pekerjaan, Pendidikan adalah usaha sadar dan
umur, paritas, tingkat pendidikan, terencana untuk mewujudkan suasana
status ekonomi dan kepatuhan belajar dan proses pembelajaran agar
konsumsi tablet Fe (Yanti, dkk, 2015). peserta didik secara aktif
Faktor umur merupakan faktor risiko mengembangkan potensi dirinya untuk
kejadian anemia pada ibu hamil. Umur memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
seorang ibu berkaitan dengan alat–alat pengendalian diri, kepribadian,
reproduksi wanita. Umur reproduksi kecerdasan, akhlak mulia, serta
yang sehat dan aman adalah umur 20– keterampilan yang diperlukan dirinya,
35 tahun. Kehamilan di usia <20 tahun masyarakat, bangsa dan Negara.
dan diatas 35 tahun dapat Pendidikan adalah suatu proses belajar
menyebabkan anemia karena pada yang berarti di dalam pendidikan itu
kehamilan di usia <20 tahun secara terjadi proses pertumbuhan,
biologis belum optimal emosinya perkembangan atau perubahan ke arah
cenderung labil, mentalnya belum yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih
matang sehingga mudah mengalami matang pada diri individu, kelompok
guncangan yang mengakibatkan atau masyarakat. Tingkat pendidikan
kurangnya perhatian terhadap dapat mempengaruhi tingkat
pemenuhan kebutuhan zat – zat gizi pengetahuan seseorang oleh karena
selama kehamilannya. Sedangkan pada kemampuan seseorang dalam menerima
usia>35 tahun terkait dengan dan memahami sesuatu ditentukan oleh
kemunduran dan penurunan daya tahan tingkat pendidikan yang dimilikinya.
tubuh serta berbagai penyakit yang Penerimaan dan pemahaman terhadap
sering menimpa di usia ini. Hasil informasi yang diterima seseorang yang
penelitian didapatkan bahwa umur ibu berpendidikan tinggi lebih baik
pada saat hamil sangat berpengaruh dibandingkan dengan seseorang
terhadap kejadian anemia (Amirudin, berpendidikan rendah (Edison, 2019).
2014). Menurut UU RI No.23 Tahun 2003
Paritas merupakan salah satu faktor Tingkat Pendidikan seseorang dapat
penting dalam kejadian anemia zat besi mendukung atau mempengaruhi tingkat
pada ibu hamil. Menurut Manuaba pengetahuan yaitu semakin tinggi
(2010), wanita yang sering mengalami pendidikan maka semakin tinggi
kehamilan dan melahirkan makin pengetahuan seseorang karena
anemia karena banyak kehilangan zat pendidikan yang tinggi mempermudah
besi, hal ini disebabkan selama ibu menerima informasi baru sehingga
kehamilan wanita menggunakan tidak acuh terhadap informasi
cadangan besi yang ada di dalam kesehatan sedangkan semakin rendah
tubuhnya (Salmariantyty, 2012). pendidikan maka pengetahuan pun
Anemia kehamilan disebut "potential sangat terbatas sehingga acuh terhadap
danger to mother and child" (potensial program kesehatan yang ada.
membahayakan ibu dan anak). Dampak Pengetahuan merupakan sekumpulan
dari anemia pada kehamilan dapat informasi yang dipakai dan diperoleh
terjadi abortus, persalinan prematuritas, melalui proses selama hidup dan
hambatan tumbuh kembang janin dalam digunakan sebagai alat penyesuaian diri
rahim, mudah terjadi infeksi, bagi diri sendiri maupun lingkungannya
perdarahan antepartum, ketuban pecah (Edison, 2019).
dini (KPD), saat persalinan dapat Faktor dominan yang mempengaruhi
mengakibatkan gangguan His, kala adalah kurang terdeteksinya faktor-
pertama dapat berlangsung lama, dan faktor komplikasi secara dini, untuk itu
terjadi partus terlantar, dan pada kala diperlukan peran serta masyarakat
nifas terjadi subinvolusi uteri terutama ibu-ibu hamil untuk memiliki
menimbulkan perdarahan postpartum, pengetahuan tentang kehamilan resiko
memudahkan infeksi puerperium, dan tinggi sehingga ibu mampu mengenali

Jurnal Medika Malahayati, Volume 5, Nomor 1, Maret 2021 61


atau mengetahui secara dini bahaya Pendidikan sangat mempengaruhi
kehamilan resiko tinggi, dengan kemampuan seseorang dalam informasi
demikian bila ada kelainan atau gizi. Semakin tinggi tingkat pendidikan
komplikasi akan dapat segera terdeteksi (lama sekolah) seseorang, semakin
(Edison, 2019). mudah menerima hidup sehat secara
Hal ini didukung oleh penelitian mandiri, kreatif dan berkesinambungan.
Edison (2019) yang menyatakan bahwa Oleh karena itu tingkat pendidikan
terdapat hubungan yang bermakna mempunyai hubungan yang
antara tingkat pendidikan dengan eksponensial terhadap status gizi dan
kejadian anemia pada ibu hamil (Edison, kesehatan (Fifi, 2012). Semakin tinggi
2019). Hal ini disebabkan oleh pendidikan makin tinggi pula kesadaran
kurangnya pemahaman ibu hamil ibu untuk mendapatkan gizi yang baik
tentang dampak dari kekurangan sehingga tidak menimbulkan anemia
hemoglobin dan rendahnya daya beli ibu pada kehamilan. Ibu hamil anemia
hamil untuk memenuhi kebutuhan dengan pendidikan rendah
makanan dan minuman yang prevalensinya lebih besar daripada ibu
mengandung zat besi selama yang berpendidikan tinggi. Pendidikan
kehamilan. Hasil penelitiannya sesuai erat dengan kemampuan menerima
dengan teori yang menjelaskan bahwa informasi yang berkaitan dengan
pendidikan akan berpengaruh pada kesehatan terutama pada ibu hamil
seluruh aspek kehidupan manusia baik anemia, seperti pengetahuan anemia,
pikiran, perasaan, maupun sikapnya. pemilihan makanan tinggi zat besi dan
Semakin tinggi tingkat pendidikan asupan zat besi (Mariza, 2016).
seseorang makin realitas cara Mengingat besarnya dampak buruk
berpikirnya serta makin luas ruang anemia defisiensi zat besi pada wanita
lingkup cara berpikirnya termasuk hamil dan janin, maka diperlukan
pengetahuan tentang anemia. Tingkat perhatian cukup terhadap masalah ini.
pendidikan dapat mendasari sikap ibu Dengan diagnosis yang cepat serta
dalam menyerap dan mengubah sistem penatalaksanaan yang tepat komplikasi
informasi tentang kesehatan dapat diatasi serta akan mendapatkan
(Notoadmodjo, 2008). prognosis yang lebih baik. Berdasarkan
Penelitian ini juga sejalan dengan hal ini, terutama dampak yang dapat
penelitian yang dilakukan oleh Mariza timbul dari kejadian anemia serta
(2016) yang melakukan analisis beberapa faktor yang berhubungan
menggunakan chi-square, dengan hasil dengan kejadian anemia, maka penulis
P-Value 0,026 sehingga P-Value <α tertarik untuk melakukan penelitian
(0,05) Ho ditolak. Hal ini menunjukan mengenai hubungan antara tingkat
bahwa terdapat hubungan antara pendidikan dengan kejadian anemia
tingkat Pendidikan dengan anemia pada ibu hamil.
(Mariza, 2016). Pendidikan ibu tingkat
pendidikan sangat mempengaruhi METODE
bagaimana seseorang untuk bertindak Jenis penelitian yang digunakan
dan mencari penyebab serta solusi dalam penelitian ini adalah deskriptif
dalam hidupnya. Orang yang dengan menggunakan desain penelitian
berpendidikan tinggi biasanya akan studi pustaka, yang bertujuan untuk
bertindak lebih rasional. Oleh karena itu mengetahui hubungan tingkat
orang yang berpendidikan akan lebih pendidikan dengan kejadian anemia
mudah menerima gagasan baru. pada ibu hamil di beberapa wilayah
Demikian halnya dengan ibu yang Indonesia. Penelitian dilaksanakan pada
berpendidikan tinggi akan bulan Desember 2020 dengan bantuan
memeriksakan kehamilannya secara mesin pencari seperti Pubmed,
teratur demi menjaga keadaan Sciencedirect, Google Scholar dan
kesehatan dirinya dan anak dalam NCBI.Sumber data yang menjadi bahan
kandungannya (Walyani, 2015). dalam penelitian ini adalah data tersier,
berupa: buku, jurnal/publikasi karya

Jurnal Medika Malahayati, Volume 5, Nomor 1, Maret 2021 62


ilmiah lainnya yang berkaitan dengan kesehatan dirinya dan anak dalam
judul penelitian tingkat pendidikan dan kandungannya (Chandra dkk, 2019).
kejadian anemia pada ibu hamil. Peneliti Begitu juga pendapat Edison (2019)
mendapatkan data tersier dari beberapa yang menyatakan bahwa pendidikan
buku, jurnal/publikasi karya ilmiah adalah usaha sadar dan terencana
lainnya yang berkaitan dengan judul untuk mewujudkan suasana belajar dan
penelitian tingkat pendidikan dan proses pembelajaran agar peserta didik
kejadian anemia pada ibu hamil. secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan
PEMBAHASAN spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
Anemia merupakan suatu kondisi kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
dimana terjadi penurunan konsentrasi serta keterampilan yang diperlukan
hemoglobin dalam tubuh. Anemia dapat dirinya, masyarakat, Bangsa dan
disebabkan oleh berbagai macam reaksi Negara. Pendidikan adalah suatu proses
patologis dan fisiologis, salah satunya belajar yang berarti di dalam pendidikan
adalah kehamilan (Amalia, 2016). itu terjadi proses pertumbuhan,
Salah-satu faktor yang dapat perkembangan atau perubahan ke arah
menyebabkan terjadinya anemia yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih
kehamilan diantaranya adalah tingkat matang pada diri individu, kelompok
pendidikan (Yanti dkk, 2015). atau masyarakat. Tingkat pendidikan
Secara umum, mayoritas penelitian dapat mempengaruhi tingkat
menyatakan bahwa tingkat pendidikan pengetahuan seseorang oleh karena
mempunyai hubungan dengan tingkat kemampuan seseorang dalam menerima
kesehatan. Menurut Chandra dkk dan memahami sesuatu ditentukan oleh
(2019), semakin tinggi tingkat tingkat pendidikan yang dimilikinya.
pendidikan semakin mudah menerima Penerimaan dan pemahaman terhadap
konsep hidup sehat secara mandiri, informasi yang diterima seseorang yang
kreatif dan berkesinambungan (Chandra berpendidikan tinggi lebih baik
dkk, 2019). Begitu juga pendapat dibandingkan dengan seseorang
Suryanarayana dkk (2018) yang berpendidikan rendah (Edison, 2019).
menyatakan bahwa gravida, pendidikan Pada penelitiannya, Edison (2019)
ibu hamil, dan riwayat obstetri yang menunjukkan bahwa angka kejadian
buruk dengan anemia (Suryanarayana anemia pada ibu hamil sangat tinggi
dkk, 2018) pada kelompok responden dengan
Tingkat pendidikan juga sangat tingkat pendidikan rendah.Anemia
mempengaruhi kemampuandalam dalam kehamilan merupakan masalah
menerima informasi gizi, menentukan nasional karena mencerminkan nilai
atau mempengaruhi mudah tidaknya kesejahteraan sosial ekonomi
seseorang menerima suatu masyarakat dan pengaruhnya sangat
pengetahuan, semakin tinggi pendidikan besar terhadap kualitas sumber daya
maka seseorang akan lebih mudah manusia.Anemia yang sering ditemukan
menerima informasi gizi (Chandra dkk, pada ibu hamil adalah anemia defisiensi
2019). Dalam penelitiannya disebutkan besi yang disebut dengan “potential
bahwa, tingkat pendidikan ibusangat danger to mother and child” (bahaya
mempengaruhi bagaimana seseorang potensial bagi ibu dan anak) dan
untuk bertindak dan mencari penyebab pengaruhnya sangat besar terhadap
serta solusi dalam hidupnya. Orang sumber daya manusia. Oleh karena itu,
yang berpendidikan tinggi biasanya anemia defisiensi besi ini memerlukan
akan bertindak lebih rasional. Oleh perhatian yang serius oleh semua pihak
karena itu orang yang berpendidikan yang terkait dalam pelayanan kesehatan
akan lebih mudah menerima gagasan khususnya pelayanan kesehatan di
baru. Demikian halnya dengan ibu yang Indonesia (Edison, 2019). Menurutnya,
berpendidikan tinggi akan tingginya kejadian anemia pada ibu
memeriksakan kehamilannya secara hamil disebabkan oleh kurangnya
teratur demi menjaga keadaan pemahaman ibu hamil tentang dampak

Jurnal Medika Malahayati, Volume 5, Nomor 1, Maret 2021 63


dari kekurangan hemoglobin dan Akan tetapi, berdasarkan penelitian
rendahnya daya beli ibu hamil untuk yang dilakukan oleh Purwaningtyas dan
memenuhi kebutuhan makanan dan Prameswari (2017) menyatakan
minuman yang mengandung zat besi bahwadi Puskesmas Karang Anyar
selama kehamilan (Edison, 2019) KotaSemarang menunjukkan bahwa
Wanita yang memiliki pendidikan tidak terdapathubungan antara
menengah atau lebih tinggi lebih kecil pengetahuan dengan kejadiananemia
kemungkinannya untuk menjadi anemia pada ibu hamil dengan p value 0,431
dibandingkan dengan yang (>0,05). Tidak adanya hubungan antara
lainnya.Pendidikan telah dilaporkan tingkat pengetahuan dengan kejadian
mengurangi risiko anemia dalam anemia pada ibu hamil karena
beberapa penelitian.Wanita hamil yang pengetahuan tentang anemia dan gizi
berpendidikan punya penghasilan yang ibu hamil pada ibu hamil merupakan
lebih baik dan makan makanan bergizi suatu informasi yang disimpan dalam
dan karenanya tidak mengidap ingatan belum tentu dipraktekkan dalam
anemia.Pendidikan yang lebih tinggi tindakan. Tingkat pengetahuan tentang
dikaitkan dengan frekuensi menyusui anemia dan gizi ibu hamil sebagian
eksklusif yang lebih tinggi, melakukan besar ibu hamil (67 responden) dalam
kunjungan perawatan antenatal, dan kategori cukup dan baik, namun ibu
lebih memiliki kepedulian terhadap hamil tidak mengaplikasikan
kesehatan (Stephen dkk, 2018). pengetahuan tersebut dalam kehidupan
Pemiliana dkk (2019) juga sehari-hari sehingga tidak akan
menyatakan bahwa pendidikan secara berpengaruh terhadap anemia ibu hamil
umum adalah segala upaya yang (Purwaningtyas dan Prameswari, 2017).
direncanakan untuk mempengaruhi Semua wanita hamil memiliki resiko
orang lain baik individu, kelompok untuk terkena anemia (Chandra dkk,
masyarakat sehingga mereka 2019). Ibu hamil yang menderita
melakukan apa yang diharapkan oleh anemia berisikoterhadap gangguan
pelaku pendidikan. Tingkat pendidikan tumbuh kembang janin bahkan berisiko
mempengaruhi kesadaran akan terhadap persalinan. Oleh karena itu
pentingnya arti kesehatan dari individu dengan mengetahui faktor yang
dan lingkungannya yang dapat berhubungan dengan kejadian anemia
mempengaruhi atau mendorong dapat ditentukan tindakan yang tepat
kebutuhan akan pelayanan kesehatan. untuk mencegah terjadinya anemia
Didalam pendidikan terdapat proses dalam kehamilan (Purbadewi dan Ulvie,
pengembangan pengetahuan, wawasan, 2013). Sementara itu, remaja putri
kompetensi, serta mempengaruhinya lebih beresiko menderita anemia
juga terbentuknya pola pikir seseorang. daripada remaja putra setiap bulannya
Tingkat pendidikan seseorang akan mengalami menstruasi, sering kali
mempengaruhi kesadaran untuk menjaga penampilan, ingin
berperilaku hidup sehat. Pendidikan mendapatkan tubuh ideal sehingga
akan membentuk pola pikir yang baik berdiet dan mengurangi makan. Hal
dimana ibu akan lebih mudah untuk tersebut disebabkan mereka
menerima informasi sehingga dapat membutuhkan zat besi dan asam folat
terbentuk pengetahuan yang memadai. lebih banyak daripada biasanya. Oleh
Tingkat pendidikan berpengaruh karena itu disarankan kepada ibu hamil
terhadap perubahan sikap dan perilaku agar sering mencari informasi tentang
hidup sehat. Pendidikan yang lebih nutrisi ibu hamil baik dari media cetak
tinggi akan memudahkan seseorang maupun elektronik, diharapkan dengan
atau masyarakat untuk menyerap memiliki pendidikan dan pengetahuan
informasi dalam perilaku dan gaya yang baik seorang individu akan
hidup sehari- hari, khususnya dalam hal berusaha menerapkan pengetahuan
kesehatan, sedangkan rendahnya tersebut ke dalam praktek
pendidikan (Pemiliana dkk, 2019). kehidupannya, seperti pemenuhan gizi
seimbang selama kehamilan (Chandra

Jurnal Medika Malahayati, Volume 5, Nomor 1, Maret 2021 64


dkk, 2019). Peneliti berpendapat bahwa dan Usia. Aisyah: Jurnal Ilmu
dengan pendidikan yang baik, kondisi Kesehatan 2(2): 123 – 130.
anemia pada ibu hamil dapat dicegah. Bakta, I.M. (2007). Hematologi Klinik.
Hal ini dikarenakan pendidikan mampu Jakarta: EGC.
membentuk pola pikir dan paradigma Chandra, F., Junita, D., Fatmawati, T.Y.
positif terutama dalam melaksanakan (2019). Tingkat Pendidikan dan
pola hidup bersih dan sehat. Pengetahuan Ibu Hamil dengan
Status Anemia.Indonesian Nursing
KESIMPULAN Scientific Journal 09(04): 653-659.
Diketahui sebagian besar ibu hamil DOI: 10.33221/jiiki.v9i04.398.
memiliki pendidikan terakhir yaitu Edison, E. (2019). Hubungan Tingkat
pendidikan dasar dan menengah, dan Pendidikan Dengan Kejadian Anemia
sedikit ditemui ibu hamil yang Pada Ibu Hamil. Jurnal Jkft:
mengalami anemia di Indonesia yang Universitas Muhamadiyah Tangerang
menyelesaikan pendidikan tinggi. Lalu, 4(2): 65-71.
tingkat kejadian anemia pada ibu hamil Liow, F.M., Kapantow, N. H., Malonda,
di Indonesia masih tinggi. Hal ini N. (2012). Hubungan Antara Status
dikarenakan kurangnya kesadaran ibu Sosial Ekonomi Dengan Anemia Pada
akan kesehatan ibu dan janin dan Ibu Hamil di Desa Sapa Kecamatan
kurangnya kesadaran ibu akan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan.
keseimbangan gizi. Selanjutnya, dari [Naskah Publikasi]. Manado:
berbagai macam literatur mayoritas Universitas Sam Ratulangi.
menunjukan adanya hubungan yang Kementerian Kesehatan RI. (2015).
signfikan antara tingkat pendidikan Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak.
dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Jakarta: Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kesehatan.
SARAN Manuaba. (2012). Ilmu Kebidanan,
Hasil penelitian ini diharapkan Penyakit Kandungan, dan Keluarga
menjadi bahan informasi untuk Berencana. Jakarta: EGC.
masyarakat luas agar masyarakat Mariza, A. (2016). Hubungan Pendidikan
mampu mengenali dan melakukan Dan Sosial Ekonomi Dengan Kejadian
deteksi dini mengenai anemia pada ibu Anemia Pada Ibu Hamil Di Bps T
hamil serta komplikasinya baik bagi ibu Yohan Way Halim Bandar Lampung
juga bayi sehingga dapat meningkatkan Tahun 2015. Jurnal Kesehatan
tingkat kualitas hidup ibu dan anak. Holistik 10(1): 5-8.
Notoatmodjo, S. (2008). Metodologi
DAFTAR PUSTAKA Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.
Amalia, A., dan Tjiptaningrum, A. Rineka Cipta
(2016). Diagnosis dan Tatalaksana Ojofeitimi, E.O., Ogunjuyigbe, P.O.,
Anemia Defisiensi Besi. Majority I Sanusi, R.A., Orji,E.O., Akinlo, A.,
5(5): 66-69. Liasu, S.A., and Owolabi, O.O (2008).
Amirudin, W. (2014). Studi Kasus Poor dietary intake of energy and
Kontrol Faktor Biomedis Terhadap retinol among pregnant
Kejadian Anemia Ibu Hamil di women.Pakistan Journal of Nutrition
Puskesmas Bantimurung Maros. 7(3): 480-84.
Jurnal Medika Nusantara 25(2). Pemiliana, P.D., Oktafirnanda, Y., Santi,
Ariyani, R. (2016). Faktor-Faktor Yang I. (2019). Faktor yang Berhubungan
Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Dengan Anemia Pada Ibu Hamil
Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Trimester III di Puskesmas Simpang
Kerja Puskesmas Mojolaban Kiri Kota Subulussalam Provinsi Aceh.
Kabupaten Sukoharjo. [Skripsi]. Window of Health: Jurnal Kesehatan
Surakarta: Universitas 2(4): 389-402.
Muhammadiyah Surakarta. Purbadewi, L. dan Ulvie, Y.N.S. (2013).
Astriana, W. (2017). Kejadian Anemia Hubungan Tingkat Pengetahuan
pada Ibu Hamil Ditinjau dari Paritas Tentang Anemia DenganKejadian

Jurnal Medika Malahayati, Volume 5, Nomor 1, Maret 2021 65


Anemia Pada Ibu Hamil. Jurnal Gizi Diakses dari:
Universitas Muhammadiyah http://www.unscn.org/layout/module
Semarang 2(1):31-39. s/news/documents/GlobalPrevalence
Purwandari, A., Lumy, F., Polak, F. Anaemia2011eng.pdf pada 22
(2016). Faktor-Faktor Yang September 2020.
Berhubungan Dengan Kejadian Yanti, D.A.M., Sulistianingsih, A.,
Anemia. JIDAN: Jurnal Ilmiah Bidan Keisnawati. (2015). Faktor-Faktor
4(1): 62-68. Terjadinya Anemia Pada Ibu
Purwaningtyas, M.L. dan Prameswari, Primigravida di Wilayah Kerja
G.N. (2017). Faktor Kejadian Anemia Puskesmas Tahun 2015. Jurnal
pada Ibu Hamil. HIGEIA (Journal of Keperawatan 6(2): 79-87.
Public Health Research and
Development) 1(3): 43-54.
Qudsiah, S.C., Djarot, H.S., dan
Nurjanah, S. (2013). Hubungan
Antara Paritas dan Umur dengan
Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III
Tahun 2012.Jurnal Kebidanan 2(1):
21-26.
Salmariantity. (2012). Faktor- Faktor
yang Berhubungan dengan Anemia
pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Gajah Mada Tembilahan
Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2012.
[Naskah Publikasi]. Jakarta: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia.
Setiawati, S., Rilyani, Wandini, R.,
Wardiyah, A., dan Aryanti, L. (2014).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas
Sekampung Kabupaten Lampung
Timur Tahun 2013. Jurnal Kesehatan
Holistik 8(2): 53-58.
Stephen, G., Mgongo, M., Hashim, T.H.,
Katanga, J., Stray-Pedersen, B., and
Msuya, S.E. (2018). Anaemia in
Pregnancy: Prevalence, Risk Factors,
and Adverse Perinatal Outcomes in
Northern Tanzania. Hindawi.
Suryanarayana, R., Chandrappa, M.,
Santhuram, A.N., S. Prathima, S. R.
Sheela. (2017). Prospective study on
prevalence of anemia of pregnant
women and its outcome:A
community based study. Journal of
Family Medicine and Primary Care 6
(4): 739-743.
Walyani, E. S. (2015). Asuhan
Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
WHO. (2015). The Prevalence of
Anaemia in 2011. WHO global
database on anaemia geneva.

Jurnal Medika Malahayati, Volume 5, Nomor 1, Maret 2021 66

Anda mungkin juga menyukai