2. Diagnosa Keperawatan
Merumuskan diagnosa keperawatan ini berdasarkan masalah utama dan kebutuhan klien
yang didapatkan dari hasil pengkajian klien. Dalam menetapkan diagnosa keperawatan ini
terdapat perbedaan antara diagnosa teori dengan kasus yang dialami klien saat di lapangan.
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul yaitu :
a. Gangguan rasa nyaman (D.0074)
Kategori : Psikologis
Subkategori : Nyeri dan
Kenyamanan
1) Pengertian Gangguan Rasa Nyaman
Gangguan rasa nyaman adalah suatu perasaan, kurang senang, perasaan kurang lega, dan
kurang sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual, lingkungan serta sosial (SDKI, 2017).
2) Penyebab Gangguan Rasa Nyaman
Menurut buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI, 2017), penyebab
gangguan rasa nyaman antara lain :
a) Gejala penyakit
b) Kurang pengendalian situasional/lingkungan
c) Ketidakadekuatan sumber daya (misalnya dukungan finansial,
sosial, dan pengetahuan)
d) Kurangnya privasi
e) Gangguan stimulus lingkungan
f) Efek samping terapi (misalnya medikasi, radiasi, dan kemoterapi)
g) Gangguan adaptasi kehamilan
3) Gejala dan Tanda Gangguan Rasa Nyaman
Berdasarkan buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI, 2017), gejala dan tanda
gangguan rasa nyaman dibagi menjadi antara lain :
Tabel 2. 1 Tanda dan Gejala Gangguan Rasa Nyaman
Gejala dan tanda mayor Gejala dan tanda minor
Data Subjektif : Data Subjektif :
1. Mengeluh tidak nyaman 1. Mengeluh sulit tidur
Data Objektif : 2. Tidak mampu rileks
1. Gelisah 3. Mengeluh
kedinginan/kepanasan
4. Merasa gatal
5. Mengeluh mual
6. Mengeluh lelah
Data Objektif :
1. Menunjukkan gejala distres
2. Tampak merintih/menangis
3. Pola eliminasi berubah
4. Postur tubuh berubah
5. Iritabilitas
(Sumber : SDKI, 2017, p.166)
4) Kondisi Klinis Terkait
a) Penyakit Kronis
b) Keganasan
c) Distres psikologis
d) Kehamilan
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan dilakukan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI, 2018) dengan kriteria hasil berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI, 2019) :
a. Gangguan rasa nyaman (D.0074)
1) Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan status kenyamanan meningkat (SLKI,
2019, p.110 kode L.08064).
2) Kriteria hasil menurut (SLKI, 2019, p.110 kode L.08064) :
a) Kesejahteraan fisik dan psikologis meningkat
b) Dukungan sosial dari keluarga dan teman meningkat
c) Perawatan sesuai kebutuhan meningkat
d) Rileks meningkat
e) Keluhan tidak nyaman menurun
f) Gelisah menurun
g) Keluhan sulit tidur menurun
h) Lelah menurun
i) Merintih menurun
j) Menyalahkan diri sendiri menurun
k) Kewaspadaan membaik
l) Pola hidup membaik
m) Pola tidur membaik
3) Intervensi Keperawatan :
Terapi relaksasi (I. 09326)
4) Intervensi Keperawatan :
Terapi relaksasi (I. 09326)
Observasi
a) Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau gejala lain yang mengganggu kemampuan
kognitif
Rasional : untuk mengetahui gejala yang dirasakan klien yang mengganggu kemampuan
kognitif
b) Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
Rasional : untuk mengetahui teknik relaksasi yang pernah
efektif digunakan
c) Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik
sebelumnya
Rasional : untuk mengetahui kemampuan teknik relaksasi yang pernah digunakan
d) Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu
sebelum dan sesudah latihan
Rasional : otot tidak mengalami ketegangan, rekuensi nadi, tekanan darah dan suhu tetap
berada dalam batas nilai normal
e) Monitor respons terhadap terapi relaksasi
Rasional : untuk mengetahui respon setelah melakukan teknik relaksasi
Terapeutik
a) Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang yang nyaman, jika
memungkinakan
Rasional : menciptakan lingkungan yang nyaman
b) Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik
relaksasi
Rasional : untuk memberikan informasi tentang prosedur teknik relaksasi
c) Gunakan pakaian longgar
Rasional : untuk meningkatkan kenyamanan
d) Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan
berirama Rasional : untuk menciptakan kenyamanan
e) Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjangn dengan analgetik
atau tindakan medis lain, jika sesuai
Rasional : untuk mengurangi ketidaknyaman Edukasi
a) Jelaskan tujuan, manfaat, serta prosedur teknik relaksasi nafas
dalam dan teknik relaksasi benson
Rasional : untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang tujuan, manfaat, dan prosedur
teknik relaksasi
b) Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
Rasional : klien mengetahui terapi relaksasi yang dipilih secara rinci
c) Anjurkan mengambil posisi yang nyaman
Rasional : memberikan kenyamanan pada
klien
d) Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
Rasional : untuk meningkatkan pikiran klien menjadi lebih tenang dan rileks
e) Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang
dipilih Rasional : mengurangi ketidaknyamanan pada klien
f) Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi nafas
dalam dan teknik relaksasi benson
Rasional : teknik relaksasi berguna untuk
menurunkan ketidaknyamanan dan
menurunkan kecemasan
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan tahap dimana perawat melaksanakan tindakan
keperawatan yang telah direncanakan. Implementasi keperawatan dilakukan
dalam rangka membantu pasien untuk mencegah, mengurangi, dan
menghilangkan dampak atau respons yang ditimbulkan oleh masalah
keperawatan dan kesehatannya.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap kelima dari asuhan keperawatan yang bertujuan untuk
menilai dan mengobservasi apakah tindakan keperawatan yang telah dilakukan
tercapai atau tidak untuk mengatasi suatu masalah keperawatan yang dialami oleh
pasien. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui perkembangan klien atas
tindakan yang sudah dilakukan sehingga dapat disimpulkan bahwa apakah tujuan
asuhan keperawatan sudah tercapai atau belum.
Evaluasi disusun menggunakan metode SOAP, yaitu :
a. S (Subjektif) : data yang diungkapkan secara langsung dari
subjek melalui anamnesa (wawancara).
b. O (Objektif) : data yang diperoleh dari hasil observasi melalui
pemeriksaan fisik.
c. A (Assesment) : membandingkan antara informasi
data subjektif dan objektif dengan tujuan dan kriteria hasil
yang selanjutnya diambil kesimpulan apakah masalah teratasi,
masalah teratasi sebagian, atau masalah belum teratasi.
d. P (Planning) : intervensi yang akan diberikan untuk masalah
pada subjek yang belum teratasi.