Anda di halaman 1dari 36

KEBUTUHAN DASAR

MANUSIA II

SMK KESEHATAN
AIRLANGGA BALIKPAPAN
KEBUTUHAN BAYU DWI ATMAJA S.KEP
DASAR
MANUSIA II SMK KESEHATAN AIRLANGGA
BALIKPAPAN
1. MELAKUKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
RASA NYAMAN TIDUR DAN ISTIRAHAT

2. MEMENUHI KEBUTUHAN BERMAIN DAN


REKREASI

3. MELAKUKAN PENANGANAN NYERI

4. MENGELOMPOKKAN OBAT

5.MELAKSANAKAN PERAWATAN LUKA DASAR


KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
PENGERTIAN

HOLISTIK

MANUSIA
SISTEM
HOLISTIK

Manusia sebagai makhluk holistik merupakan


makhluk yang utuh atau paduan dari unsur biologis,
psikologis, sosial dan spiritual.

SISTEM
Manusia sebagai sistem terdiri atas sistem
adaptif, personal, interpersonal, dan sosial. Sistem
adaptif merupakan proses perubahan individu
sebagai respons terhadap perubahan lingkungan
yang dapat mempengaruhi integritas atau
keutuhan.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK HOLISTIK

Contoh :
Ada klien dirawat karena kanker payudara, yang diperhatikan
bukan hanya payudaranya (fisik/biologis) saja tetapi secara utuh
bagaimana psikologis, sosial dan spiritualnya.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SISTEM


Contoh:
Apabila seseorang sedang dirawat karena sakit...sebagai sistem, dia
akan melakukan penyesuaian terhadap lingkungan rumah sakit,
terhadap orang-orang yang merawat, terhadap sesama klien, dan
secara bersamaan juga dia akan mengalami gangguan terhadap
semua hal tersebut apabila dia tidak bisa melakukan adaptasi.
Namun apabila dia tidak mampu beradaptasi dia akan
mengalami gangguan.
KONSEP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

AKTUALISASI DIRI

HARGA DIRI

RASA CINTA DAN KASIH


SAYANG

RASA AMAN DAN NYAMAN

KEBUTUHAN FISIOLOGIS
FAKTOR KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

PENYAKIT

HUBUNGAN KELUARGA

KONSEP DIRI

TAHAPAN PERKEMBANGAN

STRUKTUR KELUARGA
KEBUTUHAN MELAKUKAN PEMENUHAN
DASAR KEBUTUHAN RASA NYAMAN
MANUSIA II TIDUR DAN ISTIRAHAT
KEBUTUHAN
MELAKUKAN PEMENUHAN
DASAR KEBUTUHAN RASA NYAMAN
MANUSIA II
1. PENGERTIAN KENYAMANAN

Kenyamanan merupakan
suatu keadaan seseorang
merasa sejahtera atau
nyaman baik secara mental,
fisik maupun sosial (Keliat,
Windarwati, Pawirowiyono, &
Subu, 2015).
KENYAMANAN

KENYAMANAN FISIK

KENYAMANAN LINGKUNGAN

KENYAMANAN SOSIAL
2. PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN

Menurut Potter & Perry (2006) rasa


nyaman merupakan keadaan
terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia yaitu kebutuhan ketentraman
(kepuasan yang dapat meningkatkan
penampilan sehari-hari), kelegaan
(kebutuhan yang telah terpenuhi), dan
transenden.
ASPEK YANG HARUS DIPANDANG

ASPEK FISIK

ASPEK SOSIAL

ASPEK PSIKOSPRITUAL

ASPEK LINGKUNGAN
KEBUTUHAN RASA NYAMAN
SIFAT RASA NYAMAN

KEBUTUHAN
RASA
NYAMAN
GANGGUAN
3. GANGGUAN RASA NYAMAN
PENGERTIAN
Gangguan rasa nyaman adalah perasaan seseorang
merasa kurang nyaman dan sempurna dalam kondisi fisik,
psikospiritual, lingkungan, budaya dan sosialnya (Keliat dkk.,
2015).

Gangguan rasa nyaman merupakan suatu gangguan


dimana perasaan kurang senang, kurang lega, dan kurang
sempurna dalam dimensi fisik , psikospiritual, lingkungan
serta sosial pada diri yang biasanya mempunyai gejala dan
tanda minor mengeluh mual (PPNI, 2016).
GANGGUAN RASA NYAMAN
KARAKTERISTIK
-ansietas -menangis
-berkeluh kesah -merasa dingin
-gangguan pola tidur -merasa kurang
-gatal senang dengan situasi
-gejala distress -merasa hangat
-gelisah -merasa tidak nyaman
-iritabilitas -merintih
-ketidakmampuan untuk relaks -takut
-kurang puas dengan keadaan
GANGGUAN RASA NYAMAN
JENIS

NYERI AKUT

NYERI KRONIS

MUAL
GANGGUAN RASA NYAMAN
PENYEBAB
a. Gejala penyakit
b. Kurang pengendalian situasional atau lingkungan
c. Ketidakadekuatan sumber daya (misalnya
dukungan finansial, sosial dan pengetahuan).
d. Kurangnya privasi
e. Gangguan stimulasi lingkungan
f. Efek samping terapi (misalnya, medikasi, radiasi
dan kemoterapi)
g. Gangguan adaptasi kehamilan.
GANGGUAN RASA NYAMAN
GEJALA DAN TANDA

a. Gejala dan tanda mayor:


- Data subjektif:
1) Mengeluh tidak nyaman
2) Mengeluh mual
3) Mengeluh ingin muntah
4) Tidak berminat makan

- Data objektif: (tidak tersedia)


GANGGUAN RASA NYAMAN
GEJALA DAN TANDA
b. Gejala dan tanda minor
- Data subjektif:
1) Merasa asam di mulut
2) Sensasi panas/dingin
3) Sering menelan

- Data objektif:
1) Saliva meningkat
2) Pucat
3) Diaphoresis
4) Takikardi
5) Pupil dilatasi
MELAKUKAN Asuhan Keperawatan
PEMENUHAN Pemenuhan Kebutuhan Rasa
KEBUTUHAN RASA Nyaman Pada Pasien Gastritis
NYAMAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

DIAGNOSA

INTERVENSI

IMPLEMENTASI

EVALUASI
PENGKAJIAN
BIODATA

KELUHAN UTAMA

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


PENGKAJIAN POLA POLA MENURUT GORDON

1, POLA PERSEPSI KESEHATAN


2. POLA NUTRISI
3. POLA ELIMINASI
4. POLA LATIHAN-AKTIVITAS
5. POLA KOGNITIF PERSEPTUAL
6. POLA ISITIRAHAT DAN TIDUR
7. POLA KONSEP DIRI-PERSEPSI DIRI
8. POLA PERAN DAN HUBUNGAN
9. POLA REPRODUKSI / SEKSUAL
10. POLA KOPING, TOLERANSI STRESS
11. POLA KEYAKINAN DAN NILAI
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan / Penampilan Umum

Kesadaran : Composmentis, dengan


Tanda Tanda Vital :
a. TD : 120/80
b. N : 78x/m, irama
teratur,kuat
c. RR : 21x/m, teratur
d. T: 37*c
PEMERIKSAAN FISIK
HEAD TO TOE
1. Kepala dan Muka
Wajah pucat sayu , wajah berkerut

2. Mata
Mata terlihat cekung, anemis, konjungtiva pucat dan kering

3. Mulut dan Faring


Mukosa bibir kering, bibir pecah pecah, lidah kotor, bau mulut
tidak sedap

4. Integumen
Warna Kulit pucat, sianosis, kelemahan kulit/membran mukosa
berkeringan(syok, nyeri akut), respon psikologi
PEMERIKSAAN FISIK
HEAD TO TOE
5. Abdomen
I : Keadaan Kulit : warna, elastisitas, kering, lembab, besar
dan bentuk abdomen rata/menonjol, jika pasien
melipat lutut sampai dada sering merubah posisi,
menandakan pasien nyeri
Pe : Penderita grastritis , suara abdomen ditemukan
hypertimpani (bising usus meningkat)
Pa : Dinding abdomen tegang, nyeri tekan pada regio
epigastrik
A : Distensi bunyi usus sering hiperaktif selama pendarahan,
hipoaktif setelah pendarahan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Endoscopy
Pasien gastritis pada pemeriksaan endoscopy nya akan tampak
erosi yang sebagian biasanya berdarah

2. Pemeriksaan Lab
Pada pasien gastritis kronik,, kadar serum vitamin B12 nilai ,
kadar vitamin B12 yang rendah merupakan anemia

3. Gastrocopy
Mengetahui perubahan mukosa
DIAGNOSA

a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh berhubungan dengan masukan nutrient yang
tidak adekuat
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
masukan cairan tidak cukup dan kehilangan cairan
berlebihan karena muntah
c. Nyeri akut berhubungan dengan mukosa lambung
teriritasi
d. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan
penatalaksanaan diet dan proses penyakit
e. Gangguan rasa nyaman: perasaan tidak nyaman,
dalam dimensi fisik, perasaan tidak nyaman yang
dirasakan bisa berupa mual hingga muntah
INTERVENSI
IMPLEMENTASI

Implementasi merupakan suatu proses


keperawatan yang dilakukan setelah perencanaan
keperawatan. Implementasi keperawatan adalah
langkah keempat dari proses keperawatan yang
telah direncanakan oleh perawat untuk membantu
pasien yang bertujuan mencegah, mengurangi, dan
menghilangkan dampak ataupun respon yang dapat
ditimbulkan oleh adanya masalah keperawatan
serta kesehatan.
EVALUASI

Evaluasi yang diharapkan dapat


dicapai pada pasien gastritis dalam
pemenuhan kebutuhan rasa
nyaman adalah dapat mengontrol
terhadap adanya gejala,
menyatakan rasa nyaman, tidak
adanya mual.
SOAL
• Seorang pasien wanita usia 42 tahun datang ke IGD dengan
keluhan utama mual, muntah, badan lemas, pasien
mengatakan bisa BAB 5-6 kali dalam sehari dengan
konsistensi cair, pada pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran pasien composmentis, keadaan umum lemas,
wajah tampak pucat, mata kemerahan, konjungtiva anemis,
dan kulit kering, hasil TTV pasien menunjukkan TD :
140/90mmHg, T : 37’c, RR : 22x/menit, N : 82x/menit,
pasien juga mengatakan kurang nafsu makan, ketika makan
hanya makannya tidak habis hanya bisa habis 3-4 sendok,
setelah dilakukan anamnesa, dokter mendatangi pasien.
SOAL
• Seorang anak usia 15 tahun masuk ke IGD dalam
keadaan pingsan, setelah terbangun dari pingsannya,
klien mengatakan kepada perawat mengeluh merasa haus
dan lapar, merasa lelah, pusing dan berkunang – kunang,
merasakan nyeri pada bagian beberapa tubuh, perawat
melakukan pemeriksaan fisik didapatkan, mata klien
cowong, kulit klien kering, ketika BAK urine yang keluar
sedikit , hasil TTV Tekanan Darah : 140/90, RR : 26x/menit,
Suhu : 37,5’C, Nadi : 100x/menit, setelah dilakukan
anamnesa, dokter memberikan resep obat dan edukasi
pada anak tersebut. Sebagai seorang asisten keperawatan,
BAYU DWI ATMAJA S.KEP

SMK KESEHATAN AIRLANGGA


BALIKPAPAN

Anda mungkin juga menyukai