Dosen Pembimbing :
Ns. Restu Iriani, M.Kep
Disusun Oleh :
Diva Intan Syalsabila
22084
B. KONSEP DASAR
1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses keperawatan dan
merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari
berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status
kesehatan klien.
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam
menentukan status kesehatan dan pola pertahanan penderita ,
mengidentifikasikan, kekuatan dan kebutuhan penderita yang dapat diperoleh
melalui anamnese, pemeriksaan fisik, pemerikasaan laboratorium serta
pemeriksaan penunjang lainnya.
b. Anamnese
● Identitas pasien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,
alamat, status perkawinan, suku bangsa, nomorregister, tanggal masuk
rumah sakit dan diagnosa medis.
● Keluhan Utama
● Riwayat kesehatan sekarang
● Riwayat kesehatan dahulu
● Riwayat kesehatan keluarga
● Riwayat psikososial
c. Pemeriksaan fisik
● Status kesehatan umum Meliputi keadaan pasien, kesadaran, suara
bicara, tinggi badan, berat badan dan tanda – tanda vital.
● Kepala dan leher Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah
pembesaran pada leher, telinga kadang-kadang berdenging,
adakahgangguan pendengaran, lidah sering terasa tebal, ludahmenjadi
lebih kental, gigi mudah goyah, gusi mudah bengkakdan berdarah,
apakah penglihatan kabur atau ganda, diplopia,lensa mata keruh.
● Sistem integument Kaji seluruh permukaan kulit, adakah turgor kulit
menurun,luka atau warna kehitaman bekas luka, kelembaban dan
suhukulit, tekstur rambut dan kuku.
● Sistem pernafasan Biasanya terdapat sesak nafas, batuk, sputum, nyeri
dada danterdapat retraksi dinding dada, serta suara tambahan nafas.
● Sistem kardiovaskuler merupakan pengkajian untuk mengetahui
adakah perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang,
takikardi atau bradikardi, hipertensi atau hipotensi, aritmia,
kardiomegalis.
● Sistem gastrointestinal merupakan pengkajian untuk mengetahui
adakah polifagi, polidipsi,mual, muntah, diare, konstipasi, dehidrase,
perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen, obesitas.
● Sistem urinary merupakan pengkajian untuk mengetahui adakah
poliuri, retensi urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat
berkemih.
● Sistem musculoskeletal merupakan pengkajian penyebaran lemak,
penyebaran masa otot, perubahan tinggi badan, apakah cepat lelah,
lemah dan nyeri, apakah adanya gangren di ekstremitas.
● Sistem neurologis merupakan pengkajian untuk mengetahui apakah
terjadi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia, letargi, mengantuk,
reflek lambat, kacau mental, dan disorientasi.
d. Pemeriksaan laboratorium
● Pada pemeriksaan darah yang rutin diharapkan eosinofil meninggi,
sedangkan leukosit dapat meninggi atau normal,walaupun terdapat
komplikasi asma
● Analisa gas darah :
- Terdapat hasil aliran darah yang variabel, akan tetapi bila terdapat
peninggian PaCO2 maupun penurunan pH menunjukkan prognosis
yang buruk.
- Kadang – kadang pada darah terdapat SGOT dan LDH yang meninggi
- Hiponatremi 15.000/mm3 menandakan terdapat infeksi.
- Pada pemeriksaan faktor alergi terdapat IgE yang meninggi pada
waktu serangan, dan menurun pada waktu penderita bebas dari
serangan
- Pemeriksaan tes kulit untuk mencari faktor alergi dengan berbagai
alergennya dapat menimbulkan reaksi yang positif pada tipe asma
atopik
● Pemeriksaan Sputum
- Jika disertai dengan bronkhitis, bercak anhilus akan bertambah
- Jika terdapat komplikasi emfisema (COPD) menimbulkan gambaran
yang bertambah
- Jika terdapat komplikasi pneumonia maka terdapat gambaran infiltrat
pada paru
e. Pemeriksaan radiologi
Foto Thoraks:
- Jika disertai dengan bronkhitis, bercakanhilus akan bertambah.
- Jika terdapat komplikasi emfisema (COPD) menimbulkan gambaran
yang bertambah
- Jika terdapat komplikasi pneumonia maka terdapat gambaran infiltrat
pada paru
f. Lain – lain
● Tes fungsi paru: Untuk mengetahui fungsi paru, menetapkan luas
beratnya penyakit, mendiagnosis keadaan.
● Spirometristatik: Mengkaji jumlah udara yang diinspirasi
2. ANALISA DATA
Analisis data bertujuan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan
masalah kesehatan pasien sehingga membantu perawat dalam menentukan
diagnosa keperawatan. Dalam analisis data perawat juga berpikir kritis untuk
memeriksa setiap informasi dari data-data yang telah di terkumpul (Mardiana,
2014).
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu kesimpulan yang dihasilkan dari
analisa data. Diagnosa keperawatan adalah langkah kedua dari proses
keperawatan yang menggambarkan penilaian klinis tentang respon individu,
keluarga, kelompok maupun masyarakat terhadap permasalahan kesehatan
baik aktual maupun potensial. Dimana perawat mempunyai lisensi dan
kompetensi untuk mengatasinya (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2018).
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan ialah Segala pengobatan yang dikerjakan oleh
perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan 25 penilaian klinis untuk
mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (Tim Pokja SIKI DPP PPNI,
2018).
5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan adalah tahap proses keperawatan dengan
melaksanakan berbagai strategi tindakan keperawatan yang telah
direncanakan. Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan perawat untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi menuju status kesehatan yang optimal. Pelaksanaan tindakan
merupakan realisasi dari intervensi keperawatan yang mencakup perawatan
langsung atau tidak langsung (Purwanto, 2013).
6. EVALUASI KEPERAWATAN
Menurut Deswani (2012), evaluasi keperawatan adalah mengkaji respon
pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan dan mengkaji ulang tindakan
keperawatan. Untuk mempermudah melakukan pemantauan dalam kegiatan
evaluasi keperawatan maka kita menggunakan komponen SOAP yaitu :
S : data subjektif
O : data objektif
A : analisis, interpretasi dari data subjektif dan data objektif
P : planning yaitu perencanaan yang akan dilakukan, apakah dilanjutkan,
ditambah atau dimodifikasi.
DAFTAR PUSTAKA