Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN

KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN

Dosen Pembimbing :
Ns. Restu Iriani, M.Kep

Disusun Oleh :
Diva Intan Syalsabila
22084

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN BERKALA WIDYA HUSADA
2024
A. PENGERTIAN
Rasa aman didefinisikan oleh Maslow sebagai sesuatu kebutuhan yang
mendorong individu untuk memperoleh ketentraman, kepastian dan keteraturan dari
keadaan lingkungannya yang mereka tempati. Keamanan adalah kondisi bebas dari
cedera fisik dan psikologis. Sedangkan kenyamanan atau rasa nyaman adalah suatu
keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan
ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan
(kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi
masalah dan nyeri).
Kebutuhan rasa aman dan nyaman merupakan hal penting untuk dicatat dari
perawatan pasien onkologi atau paliatif dalam meredakan dan mengelola gejala sulit
seperti rasa nyeri. Kebutuhan rasa aman dan nyaman meliputi kebutuhan keamanan
dan keselamatan baik fisik (perlindungan dari cedera tubuh) dan psikologis
(kegelisahan, keamanan dan stabilitas) serta kebutuhan akan tempat tinggal dan bebas
dari bahaya.
Rasa kenyamanan adalah keadaan yang dipengaruhi perubahan dimana individu
mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dan berespons terhadap suatu
rangsangan yang berbahaya. Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang
mencakup empat aspek yaitu:
1) Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh
2) Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial.
3) Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang
meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan).
4) Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia
seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah lainnya.
Keamanan adalah keadaan bebas, tidak hanya dari cedera fisik dan psikologis tetapi
juga merasakan keadaan aman dan tentram. Kebutuhan akan keselamatan atau
keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya fisik dalam konteks
fisiologis dan hubungan interpersonal.
Setiap individu membutuhkan rasa aman dan nyaman. Dalam konteks
keperawatan, perawat harus memperhatikan dan memenuhi rasa aman dan nyaman.
Gangguan rasa aman dan nyaman yang dialami pasien diatasi oleh perawat melalui
intervensi keperawatan. Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman diartikan perawat
telah memberikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan bantuan.

B. KONSEP DASAR

1. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


a. Emosi
Kondisi psikis dengan kecemasan, depresi, dan marah akan mudah
mempengaruhi keamanan dan kenyamanan
b. Status Mobilisasi
Status fisik dengan keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan
kesadaran menurun memudahkan terjadinya resiko cedera
c. Gangguan Persepsi Sensori
Adanya gangguan persepsi sensori akan mempengaruhi adaptasi terhadap
rangsangan yang berbahaya seperti gangguan penciuman dan penglihatan
d. Keadaan Imunitas
Daya tahan tubuh kurang memudahkan terserang penyakit
e. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran yang menurun, pasien koma menyebabkan responterhadap
rangsangan, paralisis, disorientasi, dan kurang tidur.
f. Informasi atau Komunikasi
Gangguan komunikasi dapat menimbulkan informasi tidak diterima dengan
baik.
g. Gangguan Tingkat Pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi
sebelumnya.
h. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilatik syok
i. Status nutrisi
Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah
menimbulkan penyakit, demikian sebaliknya dapat beresiko terhadap penyakit
tertentu.
j. Usia
Pembedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia anak- anak
dan lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri
k. Jenis Kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam merespon
nyeri dan tingkat kenyamanannya.
l. Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara individu mengatasi

2. MASALAH YANG TERKAIT


a. Nyeri Akut
Nyeri akut merupakan keadaan seseorang mengeluh ketidanyamanan dan
merasakan sensasi yang tidak nyaman, tidak menyenangkan selama 1 detik
sampai dengan kurang dari enam bulan.
b. Nyeri Kronis
Nyeri kronis adalah keadaan individu mengeluh tidak nyaman dengan
adanya sensasi nyeri yang dirasakan dalam kurun waktu yang lebih dari enam
bulan
c. Mual
Mual merupakan keadaan pada saat individu mengalami sensasi yang tidak
nyaman pada bagian belakang tenggorokan, area epigastrium atau pada
seluruh bagian perut yang bisa saja menimbulkan muntah atau tidak.
d. Gejala Penyakit
Gejala penyakit ialah pengindikasian keberadaan sesuatu penyakit atau
gangguan kesehatan yang tidak diinginkan, berbentuk tanda-tanda atau
ciri-ciri penyakit dan dapat dirasakan, seperti misalnya perasaan mual atau
pusing. Kondisi ini membuat manusia merasa tidam aman dan tidak nyaman
karena mengganggu aktivitas sehari-hari.
e. Efek Samping Terapi
Efek samping adalah setiap efek yang tidak dikehendaki yang merugikan
atau membahayakan pasien dari suatu pengobatan.
f. Ketidakadekuatan Sumber Daya
Misalnya dukungan finansial, sosial dan pengetahuan yang kurang memadai
dengan lingkungan sehingga individu merasa kurangnya rasa percaya diri.
C. ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses keperawatan dan
merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari
berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status
kesehatan klien.
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam
menentukan status kesehatan dan pola pertahanan penderita ,
mengidentifikasikan, kekuatan dan kebutuhan penderita yang dapat diperoleh
melalui anamnese, pemeriksaan fisik, pemerikasaan laboratorium serta
pemeriksaan penunjang lainnya.
b. Anamnese
● Identitas pasien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,
alamat, status perkawinan, suku bangsa, nomorregister, tanggal masuk
rumah sakit dan diagnosa medis.
● Keluhan Utama
● Riwayat kesehatan sekarang
● Riwayat kesehatan dahulu
● Riwayat kesehatan keluarga
● Riwayat psikososial
c. Pemeriksaan fisik
● Status kesehatan umum Meliputi keadaan pasien, kesadaran, suara
bicara, tinggi badan, berat badan dan tanda – tanda vital.
● Kepala dan leher Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah
pembesaran pada leher, telinga kadang-kadang berdenging,
adakahgangguan pendengaran, lidah sering terasa tebal, ludahmenjadi
lebih kental, gigi mudah goyah, gusi mudah bengkakdan berdarah,
apakah penglihatan kabur atau ganda, diplopia,lensa mata keruh.
● Sistem integument Kaji seluruh permukaan kulit, adakah turgor kulit
menurun,luka atau warna kehitaman bekas luka, kelembaban dan
suhukulit, tekstur rambut dan kuku.
● Sistem pernafasan Biasanya terdapat sesak nafas, batuk, sputum, nyeri
dada danterdapat retraksi dinding dada, serta suara tambahan nafas.
● Sistem kardiovaskuler merupakan pengkajian untuk mengetahui
adakah perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang,
takikardi atau bradikardi, hipertensi atau hipotensi, aritmia,
kardiomegalis.
● Sistem gastrointestinal merupakan pengkajian untuk mengetahui
adakah polifagi, polidipsi,mual, muntah, diare, konstipasi, dehidrase,
perubahan berat badan, peningkatan lingkar abdomen, obesitas.
● Sistem urinary merupakan pengkajian untuk mengetahui adakah
poliuri, retensi urine, inkontinensia urine, rasa panas atau sakit saat
berkemih.
● Sistem musculoskeletal merupakan pengkajian penyebaran lemak,
penyebaran masa otot, perubahan tinggi badan, apakah cepat lelah,
lemah dan nyeri, apakah adanya gangren di ekstremitas.
● Sistem neurologis merupakan pengkajian untuk mengetahui apakah
terjadi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia, letargi, mengantuk,
reflek lambat, kacau mental, dan disorientasi.
d. Pemeriksaan laboratorium
● Pada pemeriksaan darah yang rutin diharapkan eosinofil meninggi,
sedangkan leukosit dapat meninggi atau normal,walaupun terdapat
komplikasi asma
● Analisa gas darah :
- Terdapat hasil aliran darah yang variabel, akan tetapi bila terdapat
peninggian PaCO2 maupun penurunan pH menunjukkan prognosis
yang buruk.
- Kadang – kadang pada darah terdapat SGOT dan LDH yang meninggi
- Hiponatremi 15.000/mm3 menandakan terdapat infeksi.
- Pada pemeriksaan faktor alergi terdapat IgE yang meninggi pada
waktu serangan, dan menurun pada waktu penderita bebas dari
serangan
- Pemeriksaan tes kulit untuk mencari faktor alergi dengan berbagai
alergennya dapat menimbulkan reaksi yang positif pada tipe asma
atopik
● Pemeriksaan Sputum
- Jika disertai dengan bronkhitis, bercak anhilus akan bertambah
- Jika terdapat komplikasi emfisema (COPD) menimbulkan gambaran
yang bertambah
- Jika terdapat komplikasi pneumonia maka terdapat gambaran infiltrat
pada paru
e. Pemeriksaan radiologi
Foto Thoraks:
- Jika disertai dengan bronkhitis, bercakanhilus akan bertambah.
- Jika terdapat komplikasi emfisema (COPD) menimbulkan gambaran
yang bertambah
- Jika terdapat komplikasi pneumonia maka terdapat gambaran infiltrat
pada paru
f. Lain – lain
● Tes fungsi paru: Untuk mengetahui fungsi paru, menetapkan luas
beratnya penyakit, mendiagnosis keadaan.
● Spirometristatik: Mengkaji jumlah udara yang diinspirasi

2. ANALISA DATA
Analisis data bertujuan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan
masalah kesehatan pasien sehingga membantu perawat dalam menentukan
diagnosa keperawatan. Dalam analisis data perawat juga berpikir kritis untuk
memeriksa setiap informasi dari data-data yang telah di terkumpul (Mardiana,
2014).

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu kesimpulan yang dihasilkan dari
analisa data. Diagnosa keperawatan adalah langkah kedua dari proses
keperawatan yang menggambarkan penilaian klinis tentang respon individu,
keluarga, kelompok maupun masyarakat terhadap permasalahan kesehatan
baik aktual maupun potensial. Dimana perawat mempunyai lisensi dan
kompetensi untuk mengatasinya (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2018).

4. INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan ialah Segala pengobatan yang dikerjakan oleh
perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan 25 penilaian klinis untuk
mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (Tim Pokja SIKI DPP PPNI,
2018).

5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan adalah tahap proses keperawatan dengan
melaksanakan berbagai strategi tindakan keperawatan yang telah
direncanakan. Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan perawat untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi menuju status kesehatan yang optimal. Pelaksanaan tindakan
merupakan realisasi dari intervensi keperawatan yang mencakup perawatan
langsung atau tidak langsung (Purwanto, 2013).

6. EVALUASI KEPERAWATAN
Menurut Deswani (2012), evaluasi keperawatan adalah mengkaji respon
pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan dan mengkaji ulang tindakan
keperawatan. Untuk mempermudah melakukan pemantauan dalam kegiatan
evaluasi keperawatan maka kita menggunakan komponen SOAP yaitu :
S : data subjektif
O : data objektif
A : analisis, interpretasi dari data subjektif dan data objektif
P : planning yaitu perencanaan yang akan dilakukan, apakah dilanjutkan,
ditambah atau dimodifikasi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Mardiana J. 2013, ‘Validation of a questionnaire for heat strain evaluation in women


workers’, International journal of preventive medicine. Wolters Kluwer -- Medknow
Publications, 4(6), hal. 631–40, diakses: 17 Februari 2019.
2. PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
3. PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
4. Agus, Erwan Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti. (2012). Implementasi Kebijakan
Publik. Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta : Gava Media.
5. Deswani. (2012). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Salemba Medika Media.
6. Sri Wahyuni. 2021, Laporan Pendahuluan Rasa Aman dan Nyaman. Makassar :
Program Studi Profesi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia.
7. Titis Sensussiana. 2018, Modul Keperawatan Dasar 3. Surakarta : Prodi D3
Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
8. Ruminem. 2021, MK. Keperawatan Dasar. Konsep Kebutuhan Rasa Aman dan
Nyaman. Samarinda : Program Studi D3 Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman Samarinda.

Anda mungkin juga menyukai