Oleh :
Nama : Eliana Septi Maharani
NIM : 210103036
Aman dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti terbebas dari segala ancaman
gangguan, bahaya dan terhindar serta terlindungi dari perasaan takut. Aman menurut
Tarwoto dan Wartonah (2010) adalah keadaan aman dan tenteram. Sedangkan
menurut Potter dan Perry (2005), ketika seseorang memiliki perasaan bebas dari
cedera fisik maupun psikologis, maka ia memiliki rasa aman serta tentram tersebut.
Rasa aman didefinisikan oleh Maslow (Potter dan Perry, 2005) sebagai suatu
kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh ketentraman, kepastian dan
keteraturan dari keadaan lingkungannya yang mereka tempati. Sejalan dengan yang
dikemukakan oleh Sutanto dan Fitriana (2017) bahwa kebutuhan akan rasa aman
adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari berbagai bahaya yang mengancam.
Rasa nyeri pada abdominal baik mendadak maupun berulang biasanya selalu
bersumber pada: vicera abdomen atau organ yang ada di abdomen organ lain di luar
abdomen, lesi pada susunan saraf spinal, gangguan metabolik, dan psikosomatik.
Rasa nyeri pada abdomen berasal dari suatu proses penyakit yang menyebar ke
seluruh peritoneum ke ujung saraf, yang lebih dapat meneruskan rasa nyerinya dan
lebih dapat melekalisasi rasa nyeri daripada saraf otonom. Telah diketahui pula
bahwa gangguan pada giserah pada mulanya akan menyebabkan rasa nyeri visera
tetapi kemudian akan diikuti oleh rasa nyeri somatik pula, setelah peritonium terlibat.
Hasilnya risomatik yang dalam akan disertai oleh tegangan otot dan rasa mual yang
merupakan gejala khas peritonitis.
Rasa nyeri abdomen dapat timbul karena adanya rangsangan nervus frenikus
atau saraf diafragma, misalnya pada pneumonia. Rasa nyeri yang berasal dari usus
halus akan timbul di daerah abdomen bagian atas epigastrium, sedangkan rasa nyeri
dari usus besar akan timbul di bagian bawah abdomen. Reseptor rasa nyeri di dalam
traktus tigas tifus terletak pada saraf yang tidak bermielin yang berasal dari sistem
saraf otonom pada mukosa usus. Jarak saraf ini disebut sebagai serabut saraf cek yang
dapat meneruskan rasa nyeri lebih menyebar dan lebih lama dari rasa nyeri yang
dihantarkan dari kulit oleh serabut saraf a. Nyeri ini khas bersifat sulit dilokalisasi.
Impuls nyeri dari fisher abdomen atas (lambung, duodenum, pankreas, hati, dan
sistem empedu), mencapai medulasi finalis pada segmentoracalis 6,7,8 serta
dirasakan di daerah epigastrium.
Impuls nyeri yang timbul dari segmen usus yang meluas dari ligamentum treitz
sampai fleksura hepatika memasuki segmen tora kali 9 dan 10, dirasakan di sekitar
umbilikus. Dari kolon di statis, ureter dan traktus genetalia perempuan, impuls nyeri
mencapai segmen tarakan 11 dan 12 serta segmen membaris pertama. Nyeri dirasakan
pada daerah supra publik dan kadang-kadang menjalar gelabium atau skrotum. Jika
proses penyakit meluas ke teritorium maka impuls nyeri dihantarkan oleh serabut
eferen somatis gerak segmentalis 1,3 titik nyeri yang disebabkan oleh kelainan
metabolik seperti pada kerajinan timah belum jelas patofisiologi dan patogenesisnya.
Jika permasalahan keperawatannya adalah nyeri dan ketiga nyeri muncul akan
mengakibatkan pola tidur pasien terganggu.
Yatimatul Khoiriyah. 2018. Skripsi. “Hbungan Antara Kebutuhan Rasa Aman Dan
Religiusitas Dengan Keputusan Memakai Jilbab Syar’i Pada Dewasa Awal Dikomunitas Hijab
Syar’i Lampung “. Universitas Islam Negeri Raden Intan:Lampung, hal. 20-22.
Ruminem. 2021. MK. Keperawatan Dasar. Konsep Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman.
Universitas Mulawarman : Samarinda, hal. 2.
Heardman, H. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi Dan Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10:
Jakarta: RGC