Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR PASIEN DENGAN RASA AMAN DAN NYAMAN

Di susun Oleh :

Faizatun Mualifah

(20901800036)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2019
A. Pengertian
Rasa aman didefinisikan oleh Maslow dalam Potter& Perry (2006) sebagai
sesuatu kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh ketenteraman,
kepastian dan keteraturan dari keadaan lingkungannya yang mereka tempati. Abraham
Maslow dalam Potter&Perry, 2006 juga mengemukakan bahwa pada dasarnya semua
manusia memiliki kebutuhan pokok yang harus terpenuhi yang digambarkan ke dalam
5 tingkatan yang berbentuk piramida dan prioritas pemenuhan kebutuhan ini dimulai
dari tingkatan yang paling bawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan
Hierarki Kebutuhan Maslow yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Kebutuhan biologis
2. Kebutuhan rasa aman.
Kebutuhan rasa aman ini meliputi kebutuhan untuk dilindungi, jauh dari
sumber bahaya, baik berupa ancaman fisik maupun psikologi.
3. Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki
Kebutuhan akan rasa cinta, dicintai dan menyayangi dapat di miliki setiap
orang karena setiap orang membutuhkan untuk dapat berinteraksi dengan orang
lain dan kebutuhan untuk dapat merasa memiliki.
4. Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan yang dimiliki seseorang dapat berupa
pemberian apresiasi dan reward atas prestasi yang berhasil dilakukan, kecakapan
dalam melaksanakan kompetensi serta berupa dukungan dan pengakuan lain atas
prestasinya.
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan secara estetika atau dalam
menampilkan diri, kebutuhan kognitif, kompetensi dan menyadari akan potensi
dirinya. Kebutuhan ini muncul dan akan menjadi tuntutan seseorang apabila
kebutuhan dasar yang lain seperti psikologis, rasa aman dan kebutuhan
penghargaan telah terpenuhi. Kebutuhan akan aktualisasi ini akan menjadi
prioritas jika ketiga kebutuhan yang lain sudah mampu dipenuhi oleh individu.
Menurut Potter& Perry (2006) kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu keadaan
telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketenteraman
(suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari),kelegaan (kebutuhan
telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan
nyeri). Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek
yaitu:
1. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh.
2. Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial.
3. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri
yangmeliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan).
4. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia
seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna dan unsur alamiah lainnya.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Menurut Brunner&Suddarth (2001) faktor-faktor yang mempengaruhi keamanan


dan kecemasan yaitu :

1. Emosi
Kecemasan, depresi, dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi keamanan
dan kenyamanan
2. Status Mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun
memudahkan terjadinya resiko injury
3. Gangguan Persepsi Sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadaprangsangan yang berbahayaseperti gangguan
penciuman dan penglihatan
4. Keadaan Imunits
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah
terserang penyakit
5. Tingkat Kesadaran
Pada pasien koma, respon akan enurun terhadap rangsangan, paralisis,
disorientasi, dan kurang tidur.
6. Informasi atau Komunikasi
Gangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat membaca dapat
menimbulkan kecelakaan.
7. Gangguan Tingkat Pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi
sebelumnya.
8. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok
9. Status nutrisi
Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah menimbulkan
penyakit, demikian sebaliknya dapat beresiko terhadap penyakit tertentu.
10. Usia
Pembedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia anak-anak
dan lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri
11. Jenis Kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam merespon
nyeri dan tingkat kenyamanannya.
12. Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara individu mengatasi
nyeri dan tingkat kenyaman yang mereka punya

C. Cara Meningkatkan Kenyamanan Dan Keamana

Menurut (Tarwoto & Wartonah.2003) cara meningkatkan kenyamanan dan ke amanan,


yaitu :

1. Kenyamanan
a. Sentuhan teraupeutik atau menghilangkan rasa sakit

b. Akupresure atau pengobatan dengan terapi alami untuk penyakit berat

c. Relaksasi dan Teknik Imajinasi

d. Imajinasi terbimbing

e. Bimbingan Antisipasi

f. Distraksi atau pengalihan dari fokus terhadap nyeri.

2. Keamanan
a. Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri

b. Menjaga keselamatan pasien yang gelisah


c. Mengunci roda kereta dorong saat berhenti

d. Penghalang sisi tempat tidur

e. Bel yang mudah dijang kau

f. Meja yang mudah dijangkau

g. Kereta dorong ada penghalangnya

h. Kebersihan lantai

i. Prosedur tindakan.

D. Jenis Gangguan
1. Keamanan

Kebutuhan fisiologis menurut (Ganong, 2003) yang terdiri dari kebutuhan


terhadap oksigen, kelembaban yang optimum, nutrisi, dan suhu yang optimum akan
mempengauhi kemampuan seseorang.

a. Oksigen
Bahaya umum yang ditemukan dirumah adalah sistem pemanasan yang
tidak berfungsi dengan baik dan pembakaran yang tidak mempunyai sistem
pembuangan akan menyebabkan penumpukan karbondioksida.
b. Kelembaban
Kelembaban akan mempengaruhi kesehatan dan keamanan klien, jika
kelembaban relatifnya tinggi maka kelembaban kulit akan terevaporasi dengan
lambat
c. Nutrisi
Makanan yang tidak disimpan atau disiapkan dengan tepat atau benda
yang dapat menyebabkan kondisi kondisi yang tidak bersih akan meningkatkan
resiko infeksi dan keracunan makanan.
2. Kenyamanan
a. Nyeri
Nyeri adalah kondisi suatu mekanisme prolektif tubuh ayng timbul
bilamana jaringan mengalami kerusakan dan menyebabkan individu tersebut
bereaksi untuk menghilangkan rangsangan tersebut. (Price, Sylvia A. 2006)
b. Nyeri Akut
Nyeri akut adalah suatu keadaan dimana seseorang melaporkan adanya
ketidaknyamanan yang hebat. Awitan nyeri akut biasanya mendadak, durasinya
singkat kurang dari 6 bulan. (Price, Sylvia A. 2006)
c. Nyeri Kronik
Nyeri kronik adalah keadaan dimana seorang individu mengalami nyeri
yang berlangsung terus menerus, akibat kausa keganasan dan non keganasan
atau intermiten selama 6 bulan atau lebih (Price, Sylvia A. 2006).
d. Mual
Mual adalah keadaan dimana individu mengalami sesuatu
ketidaknyamanan, sensasi seperti gelombang dibelakang tenggorokan
epigastrium, atau seluruh abdomen yang mungkin atau mungkin tidak
menimbulkan muntah. (Price, Sylvia A. 2006).
E. Pengkajian
1. Riwayat keperawatan. 
a. Riwayat penyakit sekarang
Lingkungan, kebisingan mempengaruhi rasa aman dan nyaman.
Lingkungan klien mencakup semua faktor fisik dan psikososialyang
mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan dan kelangsungan hidup
klien. Keamanan yang ada dalam lingkungan ini akan mengurangi insiden
terjadinya penyakit dan cedera yang akan mempengaruhi rasa aman dan
nyaman klien.
b. Riwayat penyakit dahulu
Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka
bekasoperasi/ bedah menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan iritasise
caralangsung pada reseptor sehingga mengganggu rasa nyaman klien. 
c. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat kesehatan keluarga juga dapat menyebabkan gangguan rasa
aman dan nyaman. Karena dengan adanya riwayat penyakit maka klien akan
berisiko terkena penyakit sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman seperti
nyeri.
2. Pemeriksaan fisik: data fokus.
a. Ekspresi wajah
1) Menutup mata rapat-rapat
2) Membuka mata lebar-lebar
3) Menggigit bibir bawah
b. Verbal
1) Menangis
2) Berteriak
c. Tanda- tanda vital
1) Tekanan darah
2) Nadi
3) Pernapasan
d. Ekstremitas
Amati gerak tubuh pasien untuk mealokasikan tempat atau rasayang
tidak nyaman
3. Pemeriksaan Penunjang
a. USG
USG digunakan untuk data penunjang apabila ada rasa tidak nyaman pada
bagian perut 
b. Rontgen
Rontgen untuk mengetahui tulang/organ yang abnormal yangdapat
mengganggu rasa nyaman klien

B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul :
1. Ansietas berhubungan dengan perubahan besar (status kesehatan)
2. Nyeri akut berhubungan denganagen penyebab cedera (misalnya, biologis, kimia,
fisik dan psikolog
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit
[ CITATION Her15 \l 1057 ]
C. Rencana tindakan keperawatan
1. Diagnosa 1: Ansietas
NOC
a. Ansietas berkurang, dibuktikan oleh tingkat ansietas hanya ringan sampai
sedang dan selalu menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas,
konsentrasi dan koping
b. Pasien menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas, yang dibuktikan oleh
indikator sebagai berikut (sebutkan 1-5: tidak pernah, jarang, kadang-kadang,
sering dan selalu)
NIC
a. Lakukan bimbingan antisipasi
Rasional : Agar pasien mampu menghadapi kemungkinan krisis
perkembangan dan situasional
b. Ajarkan teknik menenangkan diri
Rasional : Untuk meredakan kecemasan pada pasien yang mengalami distres
akut
c. Intervensi : Ajarkan cara peningkatan koping
Rasional : Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsistressor,
perubahan atau ancaman yang menghambat pemenuhan tuntutan dan peran
hidup
2. Diagnosa 2: Nyeri akut
NOC
a. Memperlihatkan pengendalian nyeri, yang dibuktikan olehindicator sebagai
berikut (sebutkan 1-5: tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering atau selalu)
b. Mengenali awitan nyeri
c. Melaporkan nyeri dapat dikendalikan
NIC
a. Intervensi : Ajarkan manajemem nyeri
Rasional : Untuk menghilangkan nyeri atau menurunkan nyeri ketingkat
yang lebih nyaman yang dapat ditoleransi oleh pasien 
b. Intervensi : Ajarkan manajemen alam perasaan
Rasional : Untuk memberikan keamanan, stabilisasi, pemulihan dan
pemeliharaan pada pasien yang mengalami disfungsi alam perasaan baik
depresi maupun peningkatan alam perasaan
3. Diagnosa 3: Gangguan rasa nyaman
NOC
a. Ansiety
b. Fearleavel
c. Sleepdeprivation
d. Comfort
Kriteria hasil :
a. Mampu menongtrol kecemasan
b. Status lingkungan yang nyaman
c. Konrol gejala
d. Status kesehatan meningkat
NIC
a. Intervensi : Gunakan pendekatan yang menenangkan
Rasional : Untuk menjalin hubungan saling percaya 
b. Intervensi : Ajarkan teknik menenangkan diri
Rasional : Untuk meredakan kecemasan pada pasien yangmengalami distres
akut
c. Intervensi : Ajarkan cara peningkatan koping
Rasional : Membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsistressor,
perubahan atau ancaman yang menghambat pemenuhan tuntutan dan
peran hidup
D. Evaluasi
Evaluasi hasil berdasarkan rumusan tujuan terutama kriteria hasil. Hasil
evaluasi memberikan acauan tentang perencanaan lanjutan terhadap masalah yang
dialami oleh pasien
F. Daftar Pustaka

 Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. EGC: Jakarta

 Price, Sylvia A. 2006. Patofisiologi Volume I dan II. EGC: Jakarta


Ganong. 2003. Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta
Brunner&Suddarth, Suzanne C. Smeltzer, Brenola G. Bare. 2001. KeperawatanMedikal
Bedah. EGC: Jakarta
Tarwanto, Wartonah. 2006.  Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi 3 .

Salemba:Medika.
Bulecheck, G., Butcher, H., & Dochterman , J. M. (2016). Nursing Interventions
Classification (NIC). Fifth Edition. Lowa : Mosby Elsavier.
Herlman , T. H. (2015). NANDA International Diagnosis Keperawatan : Definisi dan
Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC.

Jhonson, M. (2016). Nursing Outcomes Project Nursing Classification (NOC). St. Louis:
Missouri ; Mosby.

Anda mungkin juga menyukai